Anda di halaman 1dari 9

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH

Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik


Universitas Lancang Kuning
Jln. D.I. Panjaitan Km. 8 Rumbai - Pekanbaru. Telp (0761) 52324

LAPORAN PEKERJAAN CBR LABORATORIUM


PENELITIAN LAPIS PONDASI JALAN LINGKUNGAN
PERUMAHAN GREEN FOREST PEKANBARU

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LANCANG KUNING 2020
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Lancang Kuning
Jln. D.I. Panjaitan Km. 8 Rumbai - Pekanbaru. Telp (0761) 52324

BAB. 1
PENDAHULUAN

1.1. UMUM.
Penyelidikan geoteknik dan mekanika tanah merupakan salah satu unsur penunjang
dalam kegiatan pembuatan suatu bangunan dimulai kegiatan perencanaan sampai kegiatan
pelaksanaan. Maka penyelidikan geoteknik dilakukan dengan cara mendetail dan teliti sehingga
akan didapatkan gambaran yang jelas mengenai keadaan sifat dan susunan perlapisan tanah atau
batuan.
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Lancang Kuning
Jln. D.I. Panjaitan Km. 8 Rumbai - Pekanbaru. Telp (0761) 52324

1.2. Maksud dan Tujuan.


Maksud dari penyelidikan geologi teknik ini adalah untuk mengetahui karakteristik fisik
tanah dan muka air tanah pada penelitian analisis potensi likuifaksi di Jorong Tanjung Barulak
Kecamatan Tilatang Kamang. Penyelidikan ini dilaksanakan dua titik agar mendapatkan
pembanding.

1.3. Lingkup dan Volume Pekerjaan.


1.3.1 Pekerjaan Lapangan.
Untuk mengetahui gambaran mengenai daya dukung tanah dan hambatan lekat pada
tanah dilakukan penyondiran. Penyondiran dilakukan dengan maksud untuk mengetahui daya
dukung tanah untuk pondasi bangunan yang akan di bangun. Alat yang digunakan dalam
penyondiran ini adalah kapasitas 2.5 ton. Pembacaan dilakukan pada setiap interval 20 cm
sampai manometer menunjukan nilai perlawanan konus 200 kg/ cm, atau dalam keadaan tertentu
dilapangan sehingga pekerjaan sondir tidak dapat dilanjutkan.Hasil pekerjaan sondir
digambarkan dalam bentuk grafik sondir yang menunjukan nilai perlawanan konus (cone
penetration Resistance) dan jumlah hambatan pelekat (Total Friction Resistance).

BAB. 2
TINJAUAN UMUM
PELAKSANAAN PEKERJAAN

2.1. Sifat-Sifat Umum Tanah


Istilah tanah dalam bidang Mekanika Tanah dimaksudkan untuk mencangkup semua
bahan dari tanah lempung (clay) sampai berangkal (batu – batu yang besar) yang terdapat di
alam.Jenis tanah secara umum tarbagi dari 3 bahan, yaitu butiran tanahnya sendiri,serta air dan
udara yang terdapat dalam ruangan antara butir – butir tersebut. Ruangan ini disebut pori
(voids).
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Lancang Kuning
Jln. D.I. Panjaitan Km. 8 Rumbai - Pekanbaru. Telp (0761) 52324

Dalam bidang ilmu Mekanika tanah dipakai untuk mencangkup semua bahan seperti
lempung, pasir, kerikil dan batu - batu yang besar. Untuk membedakan serta menunjukkan
dengan tepat masing – masing sifat bahan - bahan ini, telah dipakai metrode – metode
sistematik, sehingga untuk tanah tertentu dapat diberikan nama yang tepat dan istilah.

2.2. Penyondiran ( Dutch Cone Penetration Test ).


Dutch Cone Penetration Test atau yang umumnya disebut Pekerjaan Penyondiran adalah
Suatu Pekerjaan yang dilakukan dengan Sederhana dengan alat Sondir /DCPT. Pada pekerjaan
ini dilakukan dengan cara Manual yakni dengan menekan Rangkaian Stang/Rods yang pada
ujungnya telah terpasang Conus/Biconus dengan alat DCPT Type Bigemenn ataupun Type
Goda, dimana dalam pekerjaan ini ketelitian atau keakuratan data berdasarkan Kepiawaian si
Pelaksana dimana Pekerjaan ini sangat dipengaruhi oleh Tegak-Lurusnya rangkaian Stang
Sondir/Rods.
Alat yang digunakan adalah “ Cone Penetration Test” kapasitas 2.5 ton yang terdiri dari :
• Dutch Cone Penetrometer Test (DCPT) dengan Biconus dengan kapasitas 250 kg/cm2.
• Memiliki Manometer 2 buah ( Kapasitas 0 – 60 kg/cm2 & 0 – 250 kg/cm2).
• Satu buah Biconus dan satu buah paten conus.
• Satu set Angker.
• Perlengkapan kunci pipa,kunci plunyer,palu,kunci manometer,waterpass dll.
• Satu set stang sondir ( 20 batang ) lengkap dengan rod dalam panjang masing-masing s
atu meter.
• Satu set Ambang penahan ( ambang panjang dan ambang pendek ).
• Cangkul
Pembacaan dilakukan pada setiap interval 20 cm, data yang diperoleh dari hasil
pengujian dengan alat Sondir yaitu perlawanan ujung konus (Cone Resistance) dengan symbol
“qc” dinyatakan dalam satuan kg/cm2 dan Total perlawanan (total resistance) dinyatakan dalam
satuan kg/cm2, dan juga dilakukan perhitungan hambatan lekat (skin friction) symbol “Fs”
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Lancang Kuning
Jln. D.I. Panjaitan Km. 8 Rumbai - Pekanbaru. Telp (0761) 52324

dinyatakan dalam satuan kg/cm2, dan selanjutnya digambarkan dalam bentuk grafik hubungan
antara nilai tekanan ujung konus sondir (qc) dan Jumlah hambatan pelekat (JHP) / ( graphic
Dutch Cone Penetrometer test).

BAB. 3
METODE PENYELIDIKAN

3.1. Prosedur Pengujian


Lakukan pengujian penetrasi konus ganda dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Tegakkan batang dalam dan pipa dorong di bawah penekan hidraulik pada kedudukan
yang tepat;
b) Dorong/tarik kunci pengatur pada kedudukan siap tekan, sehingga penekan hidraulik
hanya akan menekan pipa dorong;
c) Putar engkol searah jarum jam, sehingga gigi penekan dan penekan hidraulik bergerak
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Lancang Kuning
Jln. D.I. Panjaitan Km. 8 Rumbai - Pekanbaru. Telp (0761) 52324

turun dan menekan pipa luar sampai mencapai kedalaman 20 cm sesuai interval
pengujian;
d) Pada tiap interval 20 cm lakukan penekanan batang dalam dengan menarik kunci
pengatur, sehingga penekan hidraulik hanya menekan batang dalam saja
e) Putar engkol searah jarum jam dan jaga agar kecepatan penetrasi konus berkisar antara
10 mm/s sampai 20 mm/s ± 5. Selama penekanan batang pipa dorong tidak boleh ikut
turun, karena akan mengacaukan pembacaan data.

3.2. Perhitungan
Prinsip dasar dari uji penetrasi statik di lapangan adalah dengan anggapan berlaku hukum
Aksi Reaksi, seperti yang digunakan untuk perhitungan nilai perlawanan konus dan nilai
perlawanan geser di bawah ini.

3.2.1. Perlawanan Konus (Qc)


Nilai perlawanan konus (qc) dengan ujung konus saja yang terdorong, dihitung dengan
menggunakan persamaan :
Pkonus = P piston ........................................................................................................................ (1)
qc x Ac = Cw x Api
qc = Cw x Api / Ac ...................................................................................................................... (2)
Api = π (Dpi )2 / 4 ....................................................................................................................... (3)
Ac = π (Dc)2 / 4 ........................................................................................................................... (4)

3.2.2. Perlawanan Geser (Fs)


Nilai perlawanan geser lokal diperoleh bila ujung konus dan bidang geser terdorong
bersamaan, dan dihitung dengan menggunakan persamaan :
Pkonus + Pgeser = Ppiston ........................................................................................................... (5)
(qc x Ac) + (fs x As) = Tw x Api
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Lancang Kuning
Jln. D.I. Panjaitan Km. 8 Rumbai - Pekanbaru. Telp (0761) 52324

(Cw x Api) + (fs x As) = Tw x Api


fs = Kw x Api / As ....................................................................................................................... (6)
As = π Ds Ls ................................................................................................................................ (7)
Kw = (Tw - Cw )........................................................................................................................... (8)

3.2.3. Angka Banding Geser (Rf)


Angka banding geser diperoleh dari hasil perbandingan antara nilai perlawanan geser
local (fs) dengan perlawanan konus (qs), dan dihitung dengan menggunakan persamaan:
Rf = (fs / qs ) x 100 ...................................................................................................................... (9)

3.2.4. Geseran Total (Tf)


Nilai geseran total (Tf) diperoleh dengan menjumlahkan nilai perlawanan geser lokal (fs)
yangdikalikan dengan interval pembacaan, dan dihitung dengan menggunakan persamaan :
Tf = (fs x interval pembacaan) .................................................................................................. (10)
Keterangan :
Cw : pembacaan manometer untuk nilai perlawanan konus (kPa);
Tw : pembacaan manometer untuk nilai perlawanan konus dan geser (kPa);
Kw : selisih dengan (kPa);
Pkonus : gaya pada ujung konus (kN);
Ppiston : gaya pada piston (kN);
qc : perlawanan konus (kPa);
fs : perlawanan geser lokal (kPa);
Rf : angka banding geser (%);
Tf : geseran total (kPa);
Api : luas penampang piston (cm2);
Dpi : diameter piston (cm);
Ac : luas penampang konus (cm2);
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Lancang Kuning
Jln. D.I. Panjaitan Km. 8 Rumbai - Pekanbaru. Telp (0761) 52324

Dc = Ds : diameter konus sama dengan diameter selimut geser (cm);


As : luas selimut geser (cm2);
Ds : diameter selimut geser (cm);
Ls : panjang selimut geser (cm)

BAB. 4
HASIL PENYELIDIKAN

4.1. Hasil Penyelidikan Lapangan


Hasil pemeriksaan dilapangan berupah penyelidikan sondir didapat nilai hubungan antara
dan nilai nilai perlawanan ujung Konus (Qc) dan besarnya Hambatan Lekat (Friction) dari lokasi
penyelidikan sondir yang dilakukan pada Penelitian Analisis potensi likuifaksi di Jorong
Tanjung Barulak Kecamatan Tilatang Kamang Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat.
Penelitian ini dihentikan pada kedalaman ± 5 meter karena kondisi angkur terangkat tinggi
sehingga alat tidak tegak lurus. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 4.1.
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Lancang Kuning
Jln. D.I. Panjaitan Km. 8 Rumbai - Pekanbaru. Telp (0761) 52324

Tabel 4.1 Hasil Pengujian Sondir (Dutch Cone Penetration)


Titik Uji Qc JH JHP Kedalaman
(kg/cm2) (kg/cm2) (kg/cm2) (m)
S1 95 105 95,25 5,6
S2 110 120 126 5,2
(sumber : Data hasil laboratorium)

Anda mungkin juga menyukai