Anda di halaman 1dari 10

Job Sheet Bengkel Listrik 2

Teknik Listrik

Percobaan 1
Kendali Motor Listrik 3 Fasa Berputar 2 Arah Secara Interlocking

A. Tujuan
 Mahasiswa mampu dan terampil melakukan instalasi motor listrik
menggunakan kontaktor sebagai pengunci.
 Mahasiswa mampu dan terampil melakukan instalasi 2 motor listrik
yang bekerja secara interlocking.
 Mahasiswa mampu membuat instalasi 2 motor listrik memutar 2
arah secara manual menggunakan tombol OFF, REVERSE, dan
FORWARD.
 Mahasiswa mampu menganalisis rangkaian instalasi motor listrik
yang bekerja secara interlocking dan memutar 2 arah putaran
menggunakan tombol OFF, REVERSE, dan FORWARD.

B. Dasar Teori
1. Rangkaian Interlock dan Memutar 2 Arah Putaran
Rangkaian interlock adalah istilah yang digunakan dalam sistem
rangkaian control sebagai sarana untuk mengunci atau menutup kondisi dari
dua atau lebih kondisi yang berbeda sehingga tidak saling bekerja pada saat
yang bersamaan. Sebagai contoh, rangkaian interlock dengan kontaktor
magnet dapat kita lihat pada rangkaian kontrol forward reverse, biasanya pada
rangkaian ini terdapat minimal 2 buah kontaktor. Untuk kontaktor pertama
digunakan untuk fungsi forward (arah maju), sedangkan kontaktor kedua
sebagai fungsi reverse (arah mundur/terbalik).
Job Sheet Bengkel Listrik 2
Teknik Listrik

Gambar 1. Prinsip Kerja Motor Listrik Putar 2 Arah

Prinsip kerja untuk motor listrik putar 2 arah adalah dengan cara menukar
2 fasa input yang masuk ke motor listrik sedangkan 1 fasa input lainnya berada
pada kondisi tetap. Mekanisme demikian diterapkan pada 2 buah kontaktor
magnet dalam rangkaian ini dengan menggunakan sistem rangkaian interlock
antar kontaktor.
Pada sistem 3 fasa istilah RST adalah keluaran (output) dari pembangkit
(sumber) yang akan dihubungkan dengan input (beban) yang dinamai dengan
UVW atau bahkan XYZ (beban yang memiliki sistem delta atau bintang). Secara
keseluruhan jika dituliskan dengan berurutan adalah RST-UVW-XYZ sehingga
mudah untuk diingat. Sesuai dengan Standar Internasional:
R = Merah
S = Kuning
T = Hitam
N = Biru (Netral)
G = Kuning Hijau (Ground)
Job Sheet Bengkel Listrik 2
Teknik Listrik

Keluaran output sebagai berikut:


RN = SN = TN = 220 Volt
RS = RT = ST = 380 Volt

Gambar 2. Rangkaian Kontrol Kendali Putar Motor Listrik 2 Arah

Keterangan :
1) Terdapat 2 buah push button START ON-1 dan ON-2 yang berfungsi
mengendalikan motor listrik berputar forward atau reverse. Saat
push button ON-1 atau pun ON-2 ditekan, maka kontak bantu NO 13-
14 dari masing – masing kontaktor yang beroperasi secara paralel
akan segera mengunci. Sehingga dalam hal ini fungsi push button
adalah sebagai pemeberi tegangan sesaat jika kotak bantu NO 13-14
yang terpasang secara paralel tersebut sudah mengunci.
2) K1 adalah Coil Contactor Forward sedangkan untuk K2 sebagai Coil
Contactor Reverse.
3) Pada kondisi putaran awal forward ataupun reverse, maka untuk
merubah arah putaran secara langsung tidak dapat dilakukan
sebabnya Coil Contactor Forward ataupun Coil Contactor Reverse
ter-interlock dengan kontaktor NC 21-22 putaran lawannya.
4) Hal pada point 3) dimaksudkan sebagai pengaman karena proses
forward menjadi reverse akan ada pertukaran salah satu fasa supply.
Jika tidak ada interlock, maka secara otomatis akan terjadi short
circuit antara fasa yang ditukar tersebut.
5) Operasi forward dan reverse ataupun sebaliknya hanya bisa
dilakukan dengan menekan push button stop OFF-1 terlebih dahulu.
Jadi, jika push button forward ON-1 ditekan, maka motor akan
berputar forward dan push button reverse ON-2 secara otomatis
tidak dapat difungsikan. Hal yang sama dilakukan pada push button
reverse ON-2.
Job Sheet Bengkel Listrik 2
Teknik Listrik

6) Terdapat lampu indikator H dan K untuk mengetahui motor


beroperasi forward atau reverse. Pada saat motor beroperasi
forward, lampu H akan menyala. Dan saat beroperasi reverse, maka
lampu K akan menyala.
7) Jika motor trip Thermal Over Load akan bekerja. Sehingga aliran
listrik ke semua coil kontaktor akan terputus dan lampu indikator M
akan menyala sebagai indikasi overload.

Gambar 3. SImbol Push Button ON/OFF

2. Kontaktor Magnet

Kontaktor magnetik atau saklar magnet adalah saklar yang bekerja


berdasarkan prinsip kemagnetan. Saklar bekerja bila ada gesekan
kemagnetan. Magnet berfungsi sebagai penarik dan pelepas kontak – kontak.
Sebuah kontaktor harus mampu mengalirkan arus dan memutuskan arus
dalam keadaan kerja normal. Arus kerja normal yang dimaksud adalah arus
yang mengalir selama pemutusan tidak terjadi.

Sebuah kontaktor, kumparan magnetnya (coil) dapat dirancang untuk


arus searah (DC) atau arus bolak balik (AC). Kontaktor arus AC pada inti
magnetnya dipasang cincin hubung singkat, gunanya adalah untuk menjaga
agar arus kemagnetan tetap kontinyu sehingga kontaktor tetap pada fungsi
kerja yang normal. Sedangkan untuk kontaktor DC rancang inti magnetnya
tidak terdapat cincin hubung singkat.
Job Sheet Bengkel Listrik 2
Teknik Listrik

Kontaktor akan bekerja normal jika tegangannya mencapai 85% dari


tegangan kerja, apabila teganagn turun, kontaktor akan bergetar. Ukuran dari
kontaktor ditentukan oleh batas kemampuan arusnya. Pada umumnya pada
kontaktor terdapat beberapa kontak, yaitu kontak NO (Normally Open) dan
kontak NC (Normally Close). Kontak NO berarti saat kontaktor magnet belum
bekerja kedudukannya membuka dan bila kontaktor bekerja kontak akan
tertutup atau terhubung. Sedangkan kontak NC berarti saat kontaktor belum
bekerja kedudukan kontaknya menutup dan bila kontaktor bekerja kontak akan
terbuka. Jadi fungsi kerja kontak NO dan NC berlawanan. Kontak NO dan NC
bekerja membuka sesaat lebih cepat sebelum kontak NO menutup.

Gambar 4. Simbol untuk Kontak NO dan NC

Berdasarkan fungsinya kontak pada kontaktor terdiri dai 2 (dua) macam,


yaitu :

1) Kontak Utama
Kontak utama dirancang lebih luas dan tebal sehingga mampu untuk
dialiri arus listrik yang relatif besar. Kontak utama 1, 3, dan 5 biasanya
dihubungkan dengan sumber listrik R, S, T sedangkan kontak 2, 4, dan 6
dihubungkan dengan beban motor listrik 3 fasa yaitu U. V, W atau beban
lainnya.

2) Kontak Bantu
Kontak bantu konstruksinya dirancang lebih tipis sehingga hanya
digunakan untuk bagian kontrol saja dengan arus listrik yang relatif kecil.
Job Sheet Bengkel Listrik 2
Teknik Listrik

Berikut adalah Gambar 3 yang menunjukkan simbol huruf dan angka pada
kontaktor.

Gambar 5. Simbol Kontak Utama dan Kotak Bantu pada Kontaktor


Magnet

C. Gambar Rangkaian
Job Sheet Bengkel Listrik 2
Teknik Listrik

Gambar 6. Rangkaian Daya Kendali Motor 3 Fasa dengan Sistem Interlocking

D. Alat dan Bahan

Alat/Bahan Jumlah
MCB 1 Fasa 1 buah
MCB 3 Fasa 1 buah
Kontaktor Magnet 2 buah
Push Button ON/OFF 1 buah
Push Button FWD-REV-OFF 1 buah
Kabel NYAF Secukupnya
Motor Listrik 3 Fasa 1 buah
Job Sheet Bengkel Listrik 2
Teknik Listrik

Panel Box 60x40x20 cm 1 buah


Tool Box 1 paket

E. Langkah Kerja
1) Siapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan dalam Bengkel
Listrik 2.
2) Lakukan pengecekan untuk seluruh alat dan bahan agar dapat berfungsi
dengan baik atau tidak.
3) Sambungkan kabel sesuai pada gambar rangkaian Job Sheet.
4) Lakukan rangkaian control terlebih dahulu kemudian dilanjutkan
rangkaian utama.
5) Lakukan pengecekan pada rangkaian yang sudah dirangkai.
6) Amati cara kerja rangkaian dan cek lampu indikator, apakah sudah
sesuai dengan perintah Job Sheet atau belum.
7) Catat hasil praktek.

F. Tugas Praktek

Gambarlah rangkaian pelaksanaan dari rangkaian percobaan yang telah


dilakukan.

G. Hasil Praktek

……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
Job Sheet Bengkel Listrik 2
Teknik Listrik

……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………….

H. Analisa
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………….

I. Kesimpulan
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
Job Sheet Bengkel Listrik 2
Teknik Listrik

……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………….

J. ACC
Tanggal :

Dosen Pengampu PLP

Anda mungkin juga menyukai