Anda di halaman 1dari 5

PENDAHULUAN Berdasarkan konteks tersebut,

Sebuah organisasi dalam pemahaman atas budaya organisasi


mencapai tujuan tentunya merupakan sarana terbaik bagi rumah
membutuhkan sumber daya manusia sakit untuk memahami sumber daya
yang menunjang. Berdasarkan konsep manusia dalam rumah sakit karena
perubahan, suatu organisasi yang budaya organisasi merupakan nilai,
melakukan perubahan akan membawa kepercayaan, norma institusional serta
organisasi pada situasi yang lain dari sikap-sikap individual yang menjadi
sebelumnya. Maka peran sumber daya pola dasar yang diciptakan,ditemukan,
manusia pada masa kini akan menjadi atau dikembangkan dalam proses
salah satu penentu bagi keberhasilan memecahkan masalah dan mengambil
sebuah aktivitas yang dilakukan dalam keputusan ketika beradaptasi dengan
suatu lembaga/organisasi, baik instansi lingkungan eksternal dan mengelola
pemerintah, badan usaha milik negara, integrasi internal organisasi oleh
lembaga sosial ataupun perusahaan anggota organisasi itu sendiri. Budaya
swasta (Yahya, 2011). organisasi merupakan ketentuan aturan
Menurut Moeljono (2012) dan norma yang tidak tertulis yang
budaya organisasi sebagai salah satu menjadi standar perilaku yang dapat
sistem nilai yang dianut dalam suatu diterima dengan baik oleh anggota
organisasi, akan memberikan organisasi (Sunarto, 2010).
pengaruh yang positif terhadap Sejalan dengan hal di atas
aktivitas pegawai dalam organisasi Muluk (2012) menyatakan bahwa
dimana pegawai yang terlibat dalam rumah sakit yang mampu membentuk
organisasi merupakan sumber utama pola kerja tim yang baik maka akan
budaya organisasi karena seseorang terbentuk pelayanan kesehatan terbaik.
hanya akan bergabung dalam Berdasarkan fenomena tersebut,
organisasi yang dirasakan sesuai. pembentukan budaya organisasi yang
Demikian pula sebaliknya, organisasi baik akan memberikan implikasi pada
hanya akan sesuai dan menerima kepemimpinan di rumah sakit,
pegawai yang sesuai dengan nilai-nilai pengelolaan potensi-potensi dari
dalam organisasi. berbagai kelompok agar dapat
Rumah sakit adalah suatu dimanfaatkan untuk mencapai tujuan
organisasi yang unik dan kompleks organisasi. Rumah sakit misalnya,
karena di dalam rumah sakit terdapat dikatakan efektif jika ia berhasil
banyak institusi yang padat karya memenuhi kebutuhan para kliennya
dengan berbagai sifat, ciri, serta fungsi atau memberikan pelayanan kesehatan
yang khusus dalam proses terbaik. Munandar (2014) menjelaskan
menghasilkan jasa medis dan untuk mengukur kriteria efektivitas
mempunyai berbagai kelompok organisasi salah satu indikatornya
profesi dalam pelayanan rumah sakit. adalah kepuasan kerja.
Berbagai kelompok profesi ini akan Setiap orang atau pegawai yang
menghasilkan perilaku individu dan bekerja dalam suatu organisasi atau
perilaku kelompok yang pada akhirnya perusahaan mengharapkan
menghasilkan perilaku organisasional memperoleh kepuasan dari tempatnya
dalam melaksanakan tugas dan bekerja. Setiap individu dapat
fungsinya (Lumbanraja, 2010). memiliki tingkat kepuasan yang

1
berbeda-beda sesuai dengan nilai-nilai budaya organisasi dan kepuasan kerja
yang berlaku dalam diri setiap perawat pelaksana Rumah Sakit
individu, karena setiap individu Pelabuhan Cirebon dan hubungan
mempunyai kebutuhan hidup, pola antara keduanya. Budaya organisasi
berpikir, keinginan, perasaan dan latar yang akan diteliti difokuskan pada
belakang yang berbeda-beda (Sutrisno, faktor-faktor yang mempengaruhi
2013). keefektifan suatu organisasi yaitu
Robbins (2011) mengemukakan keterlibatan dan konsistensi.
bahwa terdapat sebuah model Diharapkan apabila kepuasan
keterkaitan antara budaya organisasi kerja perawat pelaksana dirasakan
dengan kepuasan kerja, yaitu budaya baik akan meningkatkan kinerja
yang kuat akan mengantarkan kepada perawat pelaksana yang bersangkutan
kepuasan kerja yang tinggi sedangkan yang selanjutnya diharapkan akan
budaya organisasi yang lemah akan dapat meningkatkan juga pelayanan
mengantarkan kepada kepuasan kerja terhadap pasien, yang pada gilirannya
yang rendah pula. Staf merasa tidak akan meningkatkan pendapatan
puas maka konsekuensinya staf Rumah sakit Pelabuhan Cirebon.
berpikir untuk berhenti bekerja dan
berusaha mencari pekerjaan yang baru. METODE DAN MATERIAL
Hasil studi pendahuluan yang Jenis penelitian ini yaitu
dilakukan peneliti dengan melakukan deskriptif korelasional dengan
wawancara kepada 8 orang perawat pendekatan cross sectional.
pelaksana di Rumah Sakit Pelabuhan Populasi dalam penelitian ini adalah
Cirebon pada bulan Maret 2019 seluruh perawat pelaksana di
didapatkan hasil bahwa semuanya Rumah Sakit Pelabuhan Cirebon
menyatakan bahwa budaya organisasi yang pada saat penelitian berjumlah
dalam hal keterlibatan perawat 95 orang, tidak termasuk kepala
pelaksana dalam memberikan solusi ruangan dan pengambilan sampel
terhadap permasalahan yang terjadi di menggunakan rumus Slovin
Rumah Sakit Pelabuhan Cirebon berjumlah 77 responden. Data yang
berjalan dengan baik. Ditanyakan juga dikumpulkan berupa data primer.
tentang kepuasan kerja terkait Instrumen penelitian yang
kesempatan promosi. 4 diantaranya digunakan yaitu lembar kuesioner.
menyatakan bahwa kesempatan Penelitian dilakukan pada bulan Juli
promosi di Rumah Sakit Pelabuhan 2019. Analisa data dalam penelitian
Cirebon tidak puas karena hanya ini meliputi analisa univariat
sedikit saja perawat yang dapat dengan persentase dan analisa
diangkat ke jenjang yang lebih tinggi. bivariat menggunakan Chi Square
Selain itu juga ditanyakan kepuasan (X2)
kerja terkait imbalan. 6 diantaranya
menyatakan bahwa mereka puas
terhadap imbalan yang diberikan oleh
Rumah Sakit Pelabuhan Cirebon.
Berdasarkan uraian di atas dan
fenomena yang terjadi di lapangan,
peneliti tertarik untuk meneliti tentang
HASIL 2. Analisis Bivariat
1. Analisis Univariat Tabel 3
a. Budaya Organisasi Hubungan Budaya Organisasi
Tabel 1 dengan Kepuasan Kerja Perawat
Budaya Organisasi di Rumah Sakit Pelaksana di Rumah Sakit
Pelabuhan Cirebon Pelabuhan Cirebon

Berdasarkan tabel 1, terlihat


bahwa lebih dari sebagian
responden yaitu 47 orang (61%)
Berdasarkan pada Tabel 3,
menyatakan bahwa budaya
menunjukkan bahwa sebagian
organisasi di Rumah Sakit
besar responden (87,2%)
Pelabuhan Cirebon (RSPC) baik.
menyatakan bahwa budaya
organisasi baik sehingga
b. Kepuasan Kerja
merasakan puas dalam bekerja.
Tabel 2
Hasil uji statistik Chi Square
Kepuasan Kerja Perawat
didapatkan p value (0,033) < α
Pelaksana di Rumah Sakit
(0,05), Ho ditolak atau Ha
Pelabuhan Cirebon
diterima, hal ini berarti ada
hubungan antara budaya
organisasi dengan kepuasan
kerja perawat pelaksana di
Rumah Sakit Pelabuhan
Cirebon. (p = 0,033, α = 0,05).

PEMBAHASAN
1. Budaya Organisasi
Hasil analisa menunjukkan
bahwa dari 77 responden, sebagian
besar menyatakan bahwa budaya
Berdasarkan Tabel 2,
organisasi di Rumah Sakit
terlihat bahwa sebagian besar
Pelabuhan Cirebon (RSPC) adalah
responden yaitu 62 orang
baik yaitu sebanyak 47 responden
(80,5%) menyatakan puas dalam
(61,0%) dan yang menyatakan
bekerja di Rumah Sakit
kurang baik sebanyak 30 responden
Pelabuhan Cirebon (RSPC).
(39,0%). Hal tersebut ditunjukkan
dari persentase yang cukup tinggi
dalam hal keterlibatan dan keterampilan, kesempatan bagi
konsistensi para perawat pelaksana perawat untuk
dalam melaksanakan tugasnya. melanjutkanpendidikan, sikap
Hal-hal tersebut di atas sesuai terbuka antara rekan kerja,
Mangkunegara (2015) yang kerjasama tim dengan rekan kerja
menjelaskan beberapa ciri-ciri yang di ruangan dan suasana
mencerminkan ketangguhan suatu kekeluargaan di ruangan.
tim dapat dilihat dari adanya
koordinasi dari pimpinan dan 3. Hubungan Budaya Organisasi
kesadaran staf bahwa mereka dengan Kepuasan Kerja Perawat
merupakan bagian penting dari tim. Pelaksana di Rumah Sakit
Penelitian yang dilakukan Pelabuhan Cirebon
Mangkunegara (2010) juga Hasil penelitian menunjukkan
menunjukkan bahwa kerja tim bahwa proporsi responden yang
merupakan cara yang paling efektif menyatakan budaya organisasi baik
untuk anggota organisasi sehingga merasakan puas dan
berkompetisi dan berkembang sangat puas dalam bekerja (61%)
sehingga organisasi tersebut lebih banyak dibandingkan dengan
semakin dinamis. yang merasa budaya oganisasi
kurang baik (39%). Hasil uji
2. Kepuasan Kerja statistik dengan menggunakan uji
Berdasarkan hasil analisis statistik chi square didapatkan p
kepuasan kerja perawat pelaksana value = 0,033 (pada α = 0,05), Ha
selama bekerja di RSPC diterima atau Ho ditolak. Hal ini
menunjukkan bahwa kepuasan berarti ada hubungan antara budaya
kerja perawat pelaksana dalam organisasi dengan kepuasan kerja
kategori puas yaitu sebanyak perawat pelaksana di Rumah Sakit
80,5%, dan yang menyatakan Pelabuhan Cirebon.
sangat puas sebanyak 19,5% serta Sejalan dengan Manik (2011)
tidak ada yang menyatakan tidak yang menjelaskan bahwa budaya
puas (0%), seperti dapat dilihat organisasi mempunyai hubungan
pada Tabel 5.1. dengan kepuasan kerja dengan nilai
Perawat pelaksana di RSPC signifikansi (p) = 0,001. Manik
menyatakan kepuasannya dalam menjelaskan bahwa budaya
bertugas, hal ini ditunjukkan dari organisasi yang baik
pernyataan kepuasan pada hal-hal mengakibatkan efektifitas
berikut ini, yaitu antara lain: perusahan yang baik sehingga
kemampuan dalam menyelesaikan mampu memuaskan staf. Rosita
pekerjaan, kesesuaian keterampilan (2010) juga menambahkan bahwa
dengan pekerjaan yang dilakukan, budaya organisasi berpengaruh
pekerjaan yang dilakukan menarik, terhadap kepuasan kerja dengan
kesesuaian kualifikasi pendidikan koefisien regresi sebesar 0,59. Hal
dengan pekerjaan, imbalan yang ini menunjukkan bahwa dengan
diterima, jaminan sosial yang adanya budaya organisasi yang baik
diterima, kesempatan bagi perawat maka akan mengakibatkan
untuk mengembangkan kepuasan kerja staf terpenuhi.
Denison (1990) dalam Casida Peningkatan Unjuk kerja
(2012) menjelaskan bahwa budaya Perusahaan. Bagian
organisasi berhubungan dengan Psikologi Industri dan
efektifitas suatu organisasi. Organisasi Fakultas Psikologi
Berdasarkan hasil penelitian Universitas Indonesia.
peneliti serta peneliti sebelumnya Robbins, S. P. 2011. Management.
dan ditambahkan oleh pernyataan (ninth ed). United States:
ahli dapat memperkuat alasan Pearson Education Inc.
bahwa budaya organisasi Rosita. (2010). Pengaruh Budaya
berhubungan dengan kepuasan Organisasi terhadap Motivasi
kerja. Oleh karena apabila budaya dan Kepuasan Kerja serta
organisasi ditingkatkan maka Kinerja Karyawan Pada Sub
kepuasan kerja staf akan meningkat Sektor Industri Pengolahan
pula. Kayu Skala Menengah di
Jawa Timur. Tesis Jurusan
DAFTAR PUSTAKA Ekonomi Manajemen,
Lumbanraja, P. 2010. Pengaruh Fakultas Ekonomi,
Karakteristik Individu, Gaya Universitas Kristen Petra.
kepemimpinan dan Budaya Sunarto, 2010. Dasar-dasar
Organisasi terhadap Organisasi. Yogyakarta:
Kepuasan dan Komitmen Gadjah Mada University
Organisasi. Disertasi Ilmu Press.
Ekonomi Manajemen Sutrisno. 2013. Manjemen
Universitas Brawijaya. Operasional Perusahaan.
Manik, B., (2011) Pengaruh Budaya Cetakan ke-4. Jakarta: Bumi
Organisasi dan Motivasi Aksara.
Kerja terhadap Kepuasan Yahya. 2011. Manajemen Sumberdaya
Kerja Karyawan CV. Manusia dan Organisasi.
Abankirenk Yogyakarta. Cetakan ke-2. Surabaya: PT.
Skripsi Program Studi Tata Cipta Graha
Manajemen, Jurusan
Manajemen Fakultas
Ekonomi, Universitas Negeri
Yogyakarta.
Moeljono. 2012. Budaya Organisasi
dan Peranannya. Cetakan ke-
3. Semarang: CV. Inter
Aneka Daya.
Muluk, MRK. 2012. Budaya
Organisasi Pedoman
Pelayanan Publik: Kasus
Rumah Sakit X Malang.
Dibuka pada tanggal 20
Februari 2019.
Munandar. 2014. Peran Budaya
Organisasi Dalam

Anda mungkin juga menyukai