Etiologi
a. Dehidrasi
b. Infeksi
c. Perubahan pH urin (batu kalsium karbonat terbentuk pada pH yang tinggi;
batu asam urat terbentuk pada pH yang rendah)
d. Obstruksi pada aliran urine yang menimbulkan stasis di dalam traktus
urinarius
e. Imobilisasi yang menyebabkan kalsium terlapas ke dalam darah dan
tersaring oleh ginjal
f. Factor metabolic
g. Factor makanan
h. Penyakit renal
i. Penyakit gout
2. Patofisiologi
4. Komplikasi
a. Kerusakan atau destruksi parenkim renal
b. Nekrosis tekanan
c. Obstrusi oleh batu
d. Hidronefrosis
e. Perdarahan
f. Rasa nyeri
g. Infeksi
INTERVENSI
INTERVENSI :
INTERVENSI
1. Bantu klien untuk eliminasi urine dengan memasang kateter
2. Gunakan teknik septic dan aseptic dengan baik dan benar
3. Monitoring secara ketat input dan output cairan
4. Anjurkan klien untuk menjaga kebersihan kateter
5. Buang urine secara periodic
6. Kaji status urinarius (output urine, patensi, fungsi control
miksi, dan gangguan eliminasi urine)
7. Bantu klien dengan memberikan rangsangan untuk miksi
8. Sediakan waktu yang cukup kepada klien untuk
mengosongkan bladder (10 menit)
9. Gunakan crede maneuver jika dibutuhkan
10. Kaji derajat bladder dengan palpasi/perkusi secara periodik.