Anda di halaman 1dari 2

Diagnosis

Hasil pemeriksaan berikut ini dapat digunakan untuk menegakkan diagnosis batu ginjal :

 Foto rontgen BNO untuk memperlihatkan sebagian besar batu ginjal


 Urografi ekskretori untuk membantu memastikan diagnosis dan menentukan ukuran serta
lokasi batu
 Pemeriksaan USG ginjal untuk mendeteksi perubahan obstruksi, seperti hidronefrosis
unilateral atau bilateral dan melihat batu radiolusen yang tidak tampak pada foto BNO.
 Kultur urine yang memperlihatkan piuria, yaitu tanda infeksi saluran kemih
 Koleksi urine 24 jam untuk menentukan tingkat ekskresi kalsium oksalat, fosfor, dan asam
dalam urine.
 Analisis batu untuk mengetahui kandungan mineralnya.
 Pemeriksaan serial kadar kalsium dan fosfor
 Pemeriksaan kadar protein darah untuk menentukan kadar kalsium bebas yang tidak terikat
dengan protein.

Penanganan

Penanganan dapat berupa :

 Penambahan asupan cairan hingga lebih dari 3 L per hari untuk meningkatkan hidrasi.
 Preparat antimikroba untuk mengatasi infeksi yang jenisnya dipilih menurut hasil kultur
mikroorganisme
 Obat-obat analgetik seperti meperidin (Demerol) atau morfin untuk meredakan rasa nyeri.
 Obat-obat golongan diuretik untuk mencegah statis urine dan pembentukan batu.
 Methenamin untuk menekan pembentukan batu jika terdapat infeksi
 Diet rendah kalsium untuk mencegah rekurensi
 Pemberian asam askorbat dosis kecil setiap hari untuk mengasamkan urine
 Sistoskop dengan manipulasi kalkulus untuk mengeluarkan batu ginjal yang tidak bisa keluar
sendiri karena ukurannya terlalu besar.
 Litotripsi ultrasonik perkutaneus dan ESWL (extracorporeal shock wave lithotripsy) atau
terapi laser untuk memecahkan batu menjadi fragmen kecil-kecil agar dapat keluar sendiri
atau dikeluarkan dengan melakukan pengisapan.
 Operasi pengangkatan batu sistin atau batu besar atau pemasangan alat pengalih aliran
urine di sekitar kalkulus untuk menghilangkan obstruksi.

Pertimbangan Khusus

Perawatan pasien meliputi tindakan memastikan diagnosis, memudahkan lewatnya batu dan
membantu pencegahan timbulnya batu kembali di massa mendatang.

 Untuk membantu penegakan diagnosis, simpanlah catatan pH urine selama 24-48 jam
dengan mengukur pH memakai kertas nitrazin pH; saringlah semua urine yang di tampung
melalui kasa saring atau saringan teh, dan simpan semua bahan padat untuk pemeriksaan
analisis.
 Untuk memudahkan keluarnya kalkulus secara spontan, anjurkan pasien agar berjalan jika
hal ini dimungkinkan. Juga tingkatkan asupan cairan hingga jumlah yang cukup untuk
mempertahankan keluaran urine 2 hinga 4 L per hari (urine harus sangat encer dan tidak
berwarna). Untuk membantu mengasamkan urine, tawarkan jus buah yang asam seperti jus
jeruk. Jika pasien tidak dapat minum dalam jumlah yang cukup, pemberian cairan dapat
dilakukan lewat infus. Catat asupan serta haluaran cairan dan timbang berat badan setiap
hari untuk mengkaji status cairan dan fungsi renal.
 Tekankan pentingnya diet yang benar dan kepatuhan untuk mengikuti terapi diet.
 Jika diperluka pembedahan, tentramkan perasaan pasien dengan melengkapi dan kuatkan
kembali informasi yang diberikan oleh dokter bedah tentang prosedur operasi yang akan
dilakukan.
 Sesudah pembedahan, pada tubuh pasien mungkin terpasang kateter indwelling atau selang
nefrostomi. Kecuali bila salah satu ginjalnya di angkat, kemungkinan terjadi aliran cairan
drainase yang berdarah dari selang tersebut harus diperkirakan. Jangan lakukan irigasi
kateter tanpa perintah dokter. Periksa kasa pembalut secara teratur untuk mendeteksi
cairan drainase yang berdarah dan anda harus mengetahui seberapa banyak cairan drainase
yang diperkirakan akan mengalir keluar dari selang. Segera laporkan kepada dokter setiap
perdarahan yang dicurigai (cairan drainase yang berlebihan, frekuensi denyut nadi yang
meningkat). Gunakan teknik yang steril ketika mengganti kasa pembalut atau melakukan
perawatan kateter.
 Awasi kemungkinan timbul tanda-tanda infeksi, dan berikan antibiotik sebagaimana
diinstruksikan.
 Sebelum pasien pulang , beritahu pasien dan keluarganya tentang pentingnya mematuhi
diet yang sudah ditentukan dan terapi obat yang diresepkan agar batu ginjal tersebut tidak
terbentuk kembali. Anjurkan kepada pasien agar meningkatkan asupan cairan. Jika perlu
perlihatkan kepada pasien cara memeriksa pH urine , dan menginstruksikan agar ia
menyimpan catatan pH setiap hari. Beritahu pasien untuk segera melaporkan gejala
obstruksi akut (nyeri, tidak bisa buang air kecil).

Anda mungkin juga menyukai