Anda di halaman 1dari 3

Kemampuan Kapang Penicillium chrysogenum dalam Menghasilkan

Senyawa Penisilin sebagai Antibiotik Golongan β-Laktam

Muhammad Mashuri Utama


195090200111010
Kimia – B

Taksonomi Penicillium chrysogenum


Banyak fungi juga memiliki nilai medis (Campell, 2012). Salah satunya yakni
Penicillium chrysogenum yang merupakan kapang (jamur) yang sangat penting
dalam industri fermentasi untuk menghasilkan penisilin. Klasifikasi dari
Penicillium chrysogenum adalah sebagai berikut :
Kingdom : Fungi
Class : Eurotiomycetes
Ordo : Eurotiales
Family : Trichocomaceae
Genus : Penicillium
Species : Penicillium chrysogenum

Peran dan Kegunaan


Antibiotik yang pertama kali ditemukan adalah penisilin, senyawa pembunuh
mikroba yang dibuat oleh kapang askomisetes Penicillium (Campbell, 2012).
Penisilin dan antibiotik turunan β-laktam telah secara dramatis mengubah layanan
kesehatan dan kualitas kehidupan manusia dalam 80 tahun terakhir sejak Flemming
menemukan bahwa Penicillium menghasilkan penisilin (Van den Berg, 2008).
Selain menghasilkan antibiotik penisilin, Penicillium chrysogenum juga dapat
menghasilkan enzim lipase setelah 72 jam pada suhu 280C menggunakan substrat
yang mengandung brassica, almond, kedelai, bunga matahari, dan kelapa. Enzim
yang dihasilkan mempunyai aktivitas maksimum sebesar 64,77 U/ml (Iftikhar,
2009). Lipase merupakan enzim yang mempunyai peran dalam reaksi hidrolisa dan
esterifikasi. Disamping itu enzim lipase juga berperan sebagai biokatalisis dalam
reaksi alkoholisis, acidolisis, esterifikasi, dan aminolisis.
Metode Perbanyakan
(Tanuwijaya, 2015) menjelaskan metode perbanyakan Penicillium
chrysogenum dimulai dengan pembuatan medium Potato Dextrose Agar (PDA),
kemudian untuk melakukan pengamatan morfologi jamur dilakukan dengan cara
pengecatan menggunakan larutan laktofenol. Untuk melakukan pengamatan
morfologi Penicillium chrysogenum dilakukan dengan menggunakan metode
spread plate. Sedangkan metode yang digunakan untuk melakukan perbanyakan
kultur murni Penicillium chrysogenum yaitu dengan mengambil kultur murninya
dengan mengambil sedikit dengan jarum ose, kemudian digoreskan di atas medium
PDA miring.

Keterkaitan dalam Ilmu Kimia

[Struktur molekul penicillin. (Morin, 1982)]


Penisilin dan turunannya telah dikenal secara luas sebagai penghasil
antibiotik golongan β-laktam yang menghambat sintesis dinding sel bakteri,
mencegah sintesis peptidoglikan yang utuh sehingga dinding sel akan melemah dan
terjadilah lisis (Putra, 2018). Penicillium chrysogenum menggabungkan asam asetat
bermonosubstitusi tunggal (RCH2CO2H, dimana R adalah bagian nonpolar) ke
dalam penisilin sehingga asam menjadi subtituen asil yang terikat pada nitrogen C-
6 dalam penisilin melalui suatu ikatan amida. Asam-asam dapat dimunculkan
secara endogen maupun ditambahkan secara eksogen. Penisilin yang paling dikenal
yaitu Penisilin G (benzylpenicillin) dan Penisilin V (phenoxymethylpenicillin).

[Struktur molekul penicillin G dan penicillin V. (Morin, 1982)]


Produksi penisilin G maksimum mencapai 0,641 g/L dengan kondisi media
fermentasi terdiri dari laktosa monohidrat 0,13 g/L, asam fenil asetat 0,004 g/L dan
ammonia 0,4 mL pada suhu 270C pada pH 6 serta waktu inkubasi 120 jam. Kondisi
stirred tank yang digunakan adalah volume 1 L, tinggi cairan 16 cm, L/D (diameter
tank 4,338 cm), kecepatan aerasi 1 L/(L menit), kecepatan agitasi 300 rpm dan
kecepatan alir umpan 25 mL/jam (Rachman, 2016).

Referensi
Campbell, N.A. Reece, J.B. Urry, L.A. Cain, M.L. Wasserman, S.A. Minorsky, P.V.
Jackson, R.B. (2012). Biology. Edisi 8, Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Iftikhar, T. Niaz, M. Nisa, Z.U. Tariq, A. Khalid, M.N. Jabeen, R. (2009) ‘Optimization of
Cultural Conditions for the Biosynthesis of Lipases by Penicillium chrysogenum
(MBL 22) through Solid State Fermentation. Laboratory of Mycology &
Biotechnology GC University Faisalabad, Pakistan, pp 2201-2206.
Morin, R.B. and Gorman, M. (1982). Chemistry and Biology of β-Lactam Antibiotics.
Volume 3. New York: Academic Press, Inc.
Putra, M.B.I. and Purwantisari, S. (2018) ‘Kemampuan Antagonisme Pseudomonas sp. dan
Penicillium sp. Terhadap Cercospora nicotianae In Vitro, Jurnal Biologi FSM
Universitas Diponegoro Volume 7 No 3, pp. 1-7. ISSN 2621-9824.
Rachman, S.D. Safari, A. Fazli. Kamara, D.S. Sidik, A. Udin, L.Z. (2016) ‘Produksi
Penisilin oleh Penicillium chrysogenum L112 dengan Variasi Kecepatan Agitasi
pada Fermentor 1 L. Kartika-Jurnal Ilmiah Farmasi Universitas Padjajaran
Bandung. e-ISSN 2502-3438.
Tanuwijaya, V. Siharta, B.B.R. dan Sinung, P. (2015) ‘Produksi Penisilin oleh Penicillium
chrysogenum dengan Penambahan Fenilalanin. Jurnal Jurusan Teknobiologi
Industri Universitas Atmajaya Yogyakarta.
Van den Berg, M.A. et al. (2008) ‘Genome sequencing and analysis of the filamentous
fungus Penicillium chrysogenum. Nature Publishing Group, Nature Biotechnology
Article Volume 26 Number 10, pp. 1161-1168.
Penicillium chrysogenum. http://biolib.cz/en/taxon/id336316. Accessed 27th August 2019.

Anda mungkin juga menyukai