id
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
b. Kesepian
B. Definisi Operasional
1. Tingkat Stres
Tingkat stres ialah tinggi rendahnya stres sebagai kondisi tubuh akibat
dengan sumber daya sistem biologis, psikologis, dan sosial yang dimiliki individu
tersebut.
(1997) yaitu aspek biologis, psikologis, dan sosial. Tingkat stres dibagi menjadi
tiga tingkatan yaitu tingkat stres rendah, tingkat stres sedang, dan tingkat stres
tinggi. Semakin tinggi skor yang didapat pasien geriatri maka tingkat stres yang
dialami semakin tinggi pula dan sebaliknya bila skor yang didapatkan semakin
53
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
54
2. Religiusitas
hidupnya.
lima dimensi religiusitas yang diungkapkan oleh Glock dan Stark (1968) yaitu
semakin rendah skor yang diperoleh berarti semakin rendah religiusitas pasien
geriatri tersebut.
3. Kesepian
ketidakpuasan yang dihasilkan oleh interaksi dengan individu lain yang tidak
sesuai dengan apa yang diharapkan sehingga tidak terpenuhi hubungan yang
dimensi kesepian yang diungkapkan oleh Peplau dan Perlman (1982) yaitu
kebutuhan kedekatan, proses kognitif dan penguatan sosial. Semakin tinggi skor
skala kesepian berarti semakin tinggi kesepian yang dialami pasien geriatri;
demikian juga sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh berarti semakin
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
55
1. Populasi
Populasi yaitu semua individu atau sejumlah kelompok yang paling sedikit
mempunyai sifat yang sama (Hadi, 2004). Populasi yang akan menjadi responden
dalam penelitian ini adalah pasien geriatri perempuan yang tinggal di rumah dan
Surakarta belum diketahui secara pasti sehingga peneliti tidak dapat menentukan
2. Sampel
sesuatu yang mutlak karena semua tergantung dari sifat atau ciri yang
dilihat dari waktu, tenaga, dan dana yang menyangkut luas wilayah
pengamatan.
akan digunakan dalam penelitian ini berjumlah minimal 60 orang yaitu 30 pasien
geriatri perempuan yang tinggal di rumah dan 30 pasien geriatri perempuan yang
tinggal di panti wredha wilayah Surakarta. Penentuan jumlah sampel tersebut juga
telah sesuai dengan pendapat Roscoe (dalam Sugiyono, 2010) tentang penentuan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
56
ukuran sampel dalam penelitian yaitu ukuran sampel yang layak dalam penelitian
adalah antara 30 sampai 500 orang subjek. Sampel yang digunakan homogen dan
a. Kriteria Inklusi
5) Sakit lebih dari satu penyakit (dilihat dari riwayat kesehatan lansia).
7) Tidak demensia.
b. Kriteria Eksklusi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
57
3. Sampling
pasti lansia geriatri perempuan yang ada di rumah dan di panti wredha wilayah
Surakarta maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam jenis
pada ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut erat
dengan ciri-ciri atau sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya (purposive)
dan jumlah subjek yang akan diteliti telah ditentukan terlebih dahulu (quota)
(Hadi, 2004).
Jumlah sampel yang dipenuhi oleh peneliti dalam penelitian ini adalah 60
orang. Penentuan ukuran sampel yang sejumlah 60 orang terdiri dari 30 pasien
geriatri perempuan yang tinggal di rumah dan 30 pasien geriatri yang tinggal di
panti wredha wilayah Surakarta adalah didasarkan pada pendapat Roscoe (dalam
Sugiyono, 2011) tentang penentuan ukuran sample dalam suatu penelitian, yaitu:
a. Ukuran sample yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan
500 responden.
(misalnya: analisis korelasi atau regresi ganda) maka jumlah anggota sampel
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
58
ukuran sampel penelitian yang berjumlah 60 telah sesuai dengan jumlah minimal
sampel.
1. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu data primer. Data
primer yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti dari sumber pertama
(Suryabrata, 2005). Oleh karena itu, data dalam penelitian ini diperoleh langsung
dari lanjut usia geriatri perempuan melalui tanggapan atas tiga skala yang
diberikan.
Tingkat stres diungkap melalui instrumen skala tingkat stres yang disusun
biologis, psikologis, dan sosial. Tingkat stres dibagi menjadi tiga tingkatan yaitu
tingkat stres rendah, tingkat stres sedang, dan tingkat stres tinggi. Semakin tinggi
skor yang didapat maka tingkat stres yang dialami semakin tinggi dan sebaliknya
bila skor yang didapatkan semakin rendah maka tingkat stres yang dialami juga
semakin rendah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
59
Tabel 1
Blueprint Skala Tingkat Stres
No. Aspek Indikator Pernyataan Jumlah
Aitem
1. Aspek 1. Mengalami serangan penyakit 1, 4 2
Biologis secara tiba-tiba.
2. Mengalami peningkatan 5, 3 2
tekanan darah.
3. Mengalami peningkatan detak 2, 6, 20 3
jantung.
4. Mengalami gangguan pada 7, 10 2
sistem pernapasan
5. Mengalami gangguan pada 8, 11, 12 3
sistem pencernaan.
2. Aspek 1. Mengalami ketidakstabilan 9, 13, 14 3
Psikologis emosi.
2. Mengalami kecemasan. 18, 19, 21 3
3. Mengalami gangguan kognisi. 15, 16, 17 3
3. Aspek Sosial 1. Menjauhkan diri dari kegiatan 22, 25, 28, 4
sosial. 29
2. Tidak memiliki teman dekat. 23, 27, 30 3
3. Tidak ada dukungan keluarga. 24, 26, 31 3
Jumlah 31
b. Skala religiusitas
oleh Glock & Stark (1968) yaitu dimensi ideologi, dimensi peribadatan, dimensi
menjadi tiga kategori yaitu religiusitas rendah, religiusitas sedang, dan religiusitas
tinggi. Semakin tinggi skor yang didapat maka religiusitas yang dimiliki semakin
tinggi dan sebaliknya bila skor yang didapatkan semakin rendah maka religiusitas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
60
Tabel 2
Blueprint Skala Religiusitas
No. Dimensi Indikator Pernyataan Jumlah
Religiusitas F U Aitem
1 1. Dimensi 1. Percaya kepada Allah 1, 2 6, 7 4
Ideologi atau sesuatu yang Ilahi.
2. Percaya kehidupan lain 3 8 2
setelah kematian.
2. Dimensi 1. Mengambil bagian 4, 5 9, 10 4
Peribadatan dalam kegiatan
keagamaan.
2. Mementingkan kegiatan 11, 13 15, 4
keagamaan. 17
3. Dimensi 1. Frekuensi berdoa. 12, 14 16, 4
Penghayatan 18
2. Berdoa adalah hal yang 19 24 2
penting.
4. Dimensi 1. Memikirkan hal-hal 20, 23 26, 4
Pengetahuan keagamaan. 28
2. Menyimpan informasi 21 31 2
mengenai kegiatan-
kegiatan keagamaan.
5. Dimensi 1. Mengalami perasaan 22 32 2
Pengalaman Tuhan turut campur
tangan dalam kehidupan.
2. Merasakan kehadiran 29, 30 25, 4
Tuhan di dalam 27
kehidupan sehari-hari.
Jumlah 16 16 32
c. Skala kesepian
Peplau dan Perlman (1982) yaitu kebutuhan kedekatan, proses berpikir, dan
penguatan sosial. Kesepian dibagi menjadi tiga kategori yaitu kesepian rendah,
kesepian sedang, dan kesepian tinggi. Semakin tinggi skor yang didapat maka
kesepian yang dimiliki semakin tinggi dan sebaliknya bila skor yang didapatkan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
61
Tabel 3
Blueprint Skala Kesepian
No. Dimensi Indikator Pernyataan Jumlah
Kesepian F U Aitem
1. Kebutuhan 1. Keluarga mempromosikan 2, 1 7, 8 4
kedekatan mekanisme kesepian.
2. Kebutuhan sosial tidak 3, 27 9, 11 4
terpenuhi secara memuaskan.
2. Proses 1. Ketidaksesuaian persepsi diri 4, 6 10, 4
berpikir antara keinginan dan 12
pencapaian dalam hubungan
sosial.
2. Perhatian kepada persepsi 20, 22 16, 4
orang lain. 17
3. Penguatan 1. Kurang percaya terhadap 21, 23 15, 4
sosial lingkungan sosial. 28
2. Periode isolasi diri yang 5, 25 14, 4
berlebihan. 19
3. Menurunnya nilai ganjaran dari 24, 26 13, 4
suatu hubungan sosial. 18
Jumlah 14 14 28
Validitas alat ukur yaitu sejauh mana tes tersebut mengukur apa yang
adalah instrumen penelitian yang dapat memberikan kesesuaian antara hasil ukur
pembimbing. Selain itu, skala juga akan diuji daya beda itemnya dengan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
62
∑ − ∑ ∑
2 =
∑ – (∑ ) ∑ − (∑ )
alat tersebut dapat dipercaya (Suryabrata, 2005). Hal ini ditunjukkan oleh taraf
konsistensi skor yang diperoleh oleh para subjek yang diukur dengan alat yang
sama, atau diukur dengan alat yang setara pada kondisi yang berbeda. Reliabilitas
hingga 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati 1,00 berarti semakin
dengan rumus:
∑
= (1 − )
− 1
= jumlah item
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
63
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
antara satu buah variabel tergantung yaitu tingkat stres dan dua buah variabel
bebas yaitu religiusitas dan kesepian maka teknik analisis varian dua jalur (two
way anova) dipilih oleh peneliti untuk menganalisis data dalam penelitian ini.
Teknik analisis data analisis varian dua jalur atau Two Way Anova digunakan
untuk menguji dan mengetahui ada atau tidaknya perbedaan variabel tergantung
1. Uji Normalitas
2. Uji Homogenitas
atau sampel yang diambil berasal dari varian yang homogen atau tidak.
Suatu data dikatakan homogen apabila nilai signifikansinya lebih dari 0.05
(Azwar,1999).
commit to user