Anda di halaman 1dari 11

PERMAINAN “ULAR NAGA” SEBAGAI INTERVENSI

UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN KESEHATAN


DIRI REMAJA MENUJU INDONESIA EMAS 2045

Disusun oleh :

Ibnu Khasan Al Mursid


( P1337420218077 )

POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO
2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kita panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kita, sehingga Penulis
dapat menyelesaikan esai ini yang berjudul “permainan “Ular Naga” sebagai
intervensi untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan diri menuju Indonesia
emas 2045”.
Esai ini telah Penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan esai ini. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa
2. Yth. Ibu Walin, SST. M.Kes selaku Kepala Prodi DIII Keperawatan
Purwokerto
3. Teman-teman yang telah membantu dan memberi semangat
5. Dan semua pihak yang telah membantu, yang tidak dapat Penulis sebutkan
satu per satu.
Terlepas dari semua itu, Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka Penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar Penulis dapat memperbaiki esai ini.
Akhir kata Penulis berharap semoga esai gerakan masyarakat hidup sehat ini
dapat memberikan manfaat terhadap pembaca.

Purwokerto, 25 Mei 2019

Penulis
I. PENDAHULUAN
Sumber daya manusia yang baik dan berkualitas dihasilkan dari tubuh
yang sehat dan kebutuhan jasmani yang terpenuhi serta adanya dorongan untuk
hidup sehat. Pola hidup yang sehat adalah suatu hal yang paling diutamakan
seseorang dalam menjalankan segala aktivitasnya. Dalam menjalankan
aktivitasnya manusia sangat membutuhkan kesehatan. Seperti dalam ungkapan
bahwa kesehatan itu mahal harganya, sehingga tidak seorangpun ingin sakit.
Tetapi, seringkali penyakit datang dengan tiba-tiba hanya karena manusia lalai
menjaga kesehatan. Tanpa disadari terkadang pola hidup sehari hari dapat
menyebabkan seseorang jatuh sakit.
Pola hidup sehat merupakan kebiasaan hidup yang berpegang pada prinsip
menjaga kesehatan (Depkes RI, 2014). Menjalani pola hidup sehat merupakan
pekerjaan yang tidak mudah. Hal itu dikarenakan kondisi sehat tidak serta
merta terjadi, tetapi harus senantiasa diupayakan dari yang tidak sehat menjadi
hidup yang sehat, serta menciptakan lingkungan yang sehat. Hidup sehat ini
harus dimulai dari menanamkan pola pikir masyarakat dan diusahakan oleh diri
sendiri. Tujuanya adalah untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat
setinggi-tingginya sebagai satu investasi bagi pembangunan sumber daya
manusia yang produktif (Pasal 3 UU 36/2009).
Dalam mengupayakan gerakan masyarakat hidup sehat dibutuhkan
komitmen bersama dan saling mendukung dalam meningkatkan kesehatan diri
pada masyarakat, khususnya remaja umur 12 sampai 18 tahun. Upaya ini
sekaligus sebagai upaya promotif dan preventif yang pada akhirnya dapat
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat (Rikesdas,2013). Harapannya
masyarakat yang produktif dan sadar akan kesehatan serta dapat berperan aktif
dalam pembangunan nasional. Sehingga pembangunan kesehatan di Indonesia
dapat tercapai maksimal.
Oleh karena itu, penulis memiliki cara yang menarik dan menyenangkan
dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat tersebut, yaitu dengan
permainan “ular naga” sebagai intervensi untuk meningkatkan pengetahuan
kesehatan diri remaja sekolah menuju indonesia emas 2045.
II. ISI
A. Pembahasan
Gerakan masyarakat hidup sehat merupakan suatu tindakan sistematis
dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh
komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan, dan kemampuan
berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup (Riskesdas, 2013).
Untuk mencapai kualitas hidup yang sehat perlu adanya intervensi untuk
meningkatkan pengetahuan kesehatan diri kepada masyarakat, khususnya
remaja sekolah umur 12-18 tahun. Hal itu di sebabkan kurangnya
pendidikan kesehatan diri pada remaja yang di terapkan dalam perilaku
hidup bersih dan sehat. Hasil penelitian Istiningtyas (2010) menyimpulkan
bahwa angka kejadian tentang perilaku gaya hidup sehat pada sekelompok
remaja sekolah, ternyata masih kurang yaitu 33% remaja memiliki
kebiasaan makan kurang baik 38%, kebiasaan olahraga yang kurang baik
39% dan pola tidur yang kurang baik 52%.
Pendidikan kesehatan diri ini dapat diaplikasikan melalui permainan
ular naga sebagai dasar pengetahuan kesehatan dalam kehidupan sehari
hari. Dalam permainan ular naga ini penulis mengaplikasikan artikel
diantaranya tentang kesehatan diri, perilaku hidup sehat, pola makan,
peningkatan pencegahan dan deteksi dini penyakit, peningkatan kualitas
lingkungan. Hal itu dikarenakan kesehatan diri ini dapat menjadi buruk
apabila dilakukan dengan kebiasaan atau perilaku yang tidak sehat.
Perilaku hidup bersih dan sehat dalam gerakan masyarakat hidup sehat ini
sebaiknya di terapkan setiap saat dalam kehidupan sehari hari.
Selain itu, dalam perilaku hidup besih tentunya perlu menjaga sanitasi
lingkungan. Sanitasi kesehatan lingkungan penting untuk menjaga
kesehatan suatu lingkungan, tujuannya untuk mencegah terjadinya
masalah kesehatan akibat faktor lingkungan yang dapat berpotensi
merugikan kesehatan (Kemenkes RI, 2017). Perilaku hidup sehat ini
merupakan hal yang difokuskan dalam gerakan masyarakat hidup sehat.
Hal itu di karenakan kesehatan diri ini harus dimulai dari seseorang itu
sendiri dan ditanamkan dalam kebiasaan sehari – hari.
B. Hasil
Hasil penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari
pengunaan metode permainan ular naga terhadap pengetahuan kesehatan
diri pada remaja sekolah umur 12 hingga 18 tahun. Adapun analisis proses
permaianan ular naga ini diberikan perlakuan berupa pembelajaran dengan
media permainan ular naga. Hasil dari permainan ular naga didapat dengan
tiga tahap sebagai berikut :
Tahap pertama fasilitator memberikan arahan kepada pemain ular
naga dengan mempelajari materi tentang kesehatan diri, sehingga pemain
dapat belajar bagaimana kesehatan diri itu penting, hal itu dibuktikan
dengan wawancara kepada 5 siswa smp dan sma, bahwa permainan ular
naga ini menjadi lebih paham akan pentingnya menjaga kesehatan diri.
Tahap kedua pemain memanfaatkan sosial media sebagai penunjang
untuk mendapatkan informasi tentang gerakan masyarakat hidup sehat
yang diaplikasikan pertanyaan yang di berikan saat kegiatan permainan
ular naga ini, sehingga dapat menambah pengetahuan masyarakat tentang
kesehatan diri, khususnya remaja sekolah
Tahap ketiga pemain yang telah selesai dalam permainan
menyimpulkan dari pertanyaan yang didapat sehingga pemainya lainnya
juga mengetahui informasinya. Sehingga dapat dibuktikan bahwa peserta
lebih aktif dan antusias untuk mewujudkan gerakan masyarakat hidup
sehat dengan permainan ular naga tersebut.
Permaianan ular naga ini terbuat dari kertas ukuran A3. Badan ular
dibagi menjadi 25 bagian, terdapat nomor, dan warna yang berbeda.
Dalam permainan ular naga ini terdapat pertanyaan mengenai kesehatan
diri yang penulis letakan di dalam amplop dengan warna yang berbeda,
yaitu merah, kuning, orange, dan hijau. Pertanyaan yang diberikan
merupakan pertanyaan dengan level tertentu diantaranya, tentang sanitasi
lingkungan dengan level mudah dan warna kolom hijau, pola makan
seimbang dengan level sedang dan warna kolom orange, perilaku sehat
dengan level sulit dan warna kolom kuning, kesehatan diri dengan level
sangat sulit dan warna kolom merah. Warna tersebut melambangkan
tingkat kesulitan pertanyaan, yaitu pertanyaan mudah (benar/salah),
pertanyaan sedang (setuju/tidak setuju), pertanyaan cukup sulit (pilihan
ganda), dan pertanyaan sulit (menjelaskan/menguraikan). Kemudian
berilah tanda “mulai” pada ekor, dan “selesai” pada kepala ular. Fasilitator
membagi peserta menjadi 2 – 5 kelompok, setiap kelompok diundi untuk
menentukan siapa yang mendapat giliran pertama melempar dadu,
kelompok 1 melempar dadu, kemudian jalankan bidak pada ular naga
sesuai angka yang muncul pada dadu, Kemudian apabila bidak berada
pada kolom tertentu, pemain akan mendapatan pertanyaan sesuai dengan
nomor dan warna yang sama. Sebaliknya kepada pemain lainnya. tulis
jawaban pada flipchart, kemudian ulangi tahapan ini sampai seluruh
kelompok mendapat kesempatan lebih dari sekali.

III. PENUTUP
a. Kesimpulan
Permainan ular naga ini sebagai salah satu media yang menarik dan
menyenangkan untuk membangkitkan kesadaran akan pentingnya
kesehatan.
b. Saran
Penulis berharap permainan ini dapat di sosialisasikan untuk
masyarakat dan informasinya dapat direalisasikan dalam kehidupan
sehari-hari.
Daftar Pustaka

Balitbang Kemenkes RI, 2013. Riset kesehatan dasar; Riskesdas. Jakarta: Balitbang
Kemenkes RI
Buku Panduan GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat), 2016. Kementrian
Kesehatan Republik. promkes.kemkes.go.id/dl/panduan_germas.pdf (Diakses
pada tanggal 25 Mei 2019, Pukul 08.00 WIB)
Departemen Kesehatan RI. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 Tentang Kesehatan. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI: 2009
Departemen Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). 2017. Departemen
Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Republik
Indonesia : Jakarta
Istiningtyas, A. 2010. Hubungan antara Pengetahuan dan Sikap tentang Gaya Hidup
Sehat dengan Perilaku Gaya Hidup Sehat Mahasiswa di PSIK UNDIP
Semarang. Jurnal Kesehatan Vol 1 STIKES Kusuma Husada Surakarta.

Lampiran
Papan permainan ular naga

Anda mungkin juga menyukai