Anda di halaman 1dari 3

3.

Diagnosis Banding

1) Vitiligo
 merupakan hipomelanosis idiopatik yang ditandai dengan makula putih yang
dapat meluas.
 Patogenesis vitiligo ada beberapa yaitu hipotesis autoimun, hipotesis
neurohumeral, hipotesis autotoksik dan pajanan terhadap bahan kimia
 Gejala klinis vitiligo adalah terdapat repigmentasi perifolikuler
 2 klasifikasi vitiligo :
o Vitiligo lokal ,dibagi tiga:
 vitiligo fokal  makula satu atau lebih tetapi tidak segmental
 vitiligo segmental  makula satu atau lebih yang distribusinya
sesuai dengan dermatom
 vitiligo mukosal yang hanya terdapat pada mukosa.
o Vitiligo generalisata ,dibagi tiga:
 vitiligo acrofasial  distal ekstremitas dan muka (stadium awal
vitiligo generalisata)
 vitiligo vulgaris adalah makula yang luas (bagian tubuh
manapun)
 vitiligo campuran adalah makula yang menyeluruh atau
hampir menyeluruh merupakan vitiligo total

2) Pitiriasis versikolor (panu)


 penyakit jamur superfisial yang kronik
 disebabkan oleh Malaize furfur
o Hipopigmentasi dapat disebabkan oleh terjadinya asam dekarbosilat
yang diprosuksi oleh Malaize furfur yang bersifat inhibitor kompetitif
terhadap enzim tirosinase(untuk biosintesis melanin) dan mempunyai
efek sitotoksik terhadap melanin.
 bercak skuama halus berwarna putih - coklat hitam (lipatan tubuh)
 bentuk tidak teratur sampai teratur
 batas jelas sampai difus
 flouresensi wood’s light yaitu akan bewarna kuning muda.
 Tes sensibilitas saraf sensoris juga dapat dilakukan untuk mebedakannya,
kerokan juga bisa

3) Pitriasis alba
 dermatitis yang tidak spesifik
 belum diketahui penyebabnya (diduga steptococcus)
 bercak kemerahan dan skauma halus yang akan menghilang serta
meninggalkan area yang depigmentasi

4) Psoriasis
 penyebabnya autoimun, bersifat kronik dan residif
 bercak-bercak eritema berbatas tegas dengan skuama yang kasar, berlapis-
lapis dan transparan
 fenomena tetesan lilin  lesi di gores dg kaca objek menjadi putih
 Auspitz sign  skuama dikerok, terlihat bintik” perdarahan dibawahnya
 Koebner sign  muncul lesi pada bagian yg baru saja trauma

5) Dermatitis seboroika
 didasari oleh faktor konstitusi dan bertempat predileksi di tempat-tempat
seboroik
 terdiri atas eritema dan skuama yang berminyak dan agak kekuningan,
batasnya agak kurang tegas

4. Lepra = Kompetensi 4A
Kriteria rujukan :
 Terdapat efek samping obat yang serius.
 Reaksi kusta dengan kondisi:
o ENL melepuh, pecah (ulserasi), suhu tubuh tinggi, neuritis.
o Reaksi tipe 1 disertai dengan bercak ulserasi atau neuritis
o Reaksi yang disertai komplikasi penyakit lain yang berat, misalnya hepatitis,
DM, hipertensi, dan tukak lambung berat

Anda mungkin juga menyukai