Tidak
melakukan validasi terhadap informasi yang diberikan oleh manajemen pada saat pelaksanaan
penilaian.Manajemen antam bertanggung jawab untuk memastikan bahwa informasi yang
diberikan kepada kami adalah benar, akurat, dan mutakhir. Penilaian ini memberikan dasar
yang memadai untuk menyatakan kesimpulan. Penilaian ini tidak memberikan penentuan
legal atas kepatuhan antam terhadap persyaratan tertentu.
Hasil dari Penilaian GCG PT. ANTAM berdasarkan laporan tata kelola PT. Antam Tbk. :
Meletakkan Pondasi yang Kuat Bagi Pengawasan dan Pengelolaan Perusahaan
Antam telah menyusun dengan jelas, serta melakukan pengungkapan dengan jelas dan memadai
mengenai tugas dan tanggung jawab masing-masing dewan Komisaris dan direksi, termasuk
keseimbangan wewenang untuk mencegah kewenangan berlebih yang dimiliki individu serta
memungkinan adanya kerangka yang memadai untuk dapat memahami akuntabilitas dan kontribusi
dari dewan Komisaris dan direksi serta setiap direktur. Peningkatan dapat dilakukan terkait dengan
implementasi mekanisme penilaian kinerja manajemen senior, termasuk pengungkapannya.
Membuat Struktur Dewan Komisaris dan Direksi yang Memberi Nilai Tambah
Antam telah memiliki dewan Komisaris dan direksi yang secara kolektif, mampu untuk memenuhi
tanggung jawabnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta memberikan
nilai tambah bagi Perusahaan. Peningkatan dapat dilakukan terkait dengan ketepatan waktu
perumusan KPI dan evaluasi pencapaiannya.
1
Melakukan Pengungkapan Informasi Secara Tepat Waktu dan Seimbang
Antam telah mengungkapkan posisi dan kinerja keuangannya dengan seimbang dan tepat waktu.
2
terisolir juga menjadikan peran perusahaan tambang untuk berperan aktif dalam pengembangan
masyarakat sekitar dan beroperasi sebagai good corporate citizen sangat penting. Hal ini akan
berperan penting dalam menurunkan risiko adanya gangguan terhadap operasi perusahaan
Visi Antam :
"Menjadi korporasi global berbasis pertambangan dengan pertumbuhan sehat dan standar kelas dunia"
Misi Antam :
Membangun dan menerapkan praktik-praktik terbaik kelas dunia untuk menjadikan Antam
sebagai pemain global.
Menciptakan keunggulan operasional berbasis biaya rendah dan teknologi tepat guna dengan
mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungan hidup.
Mengolah cadangan yang ada dan yang baru untuk meningkatkan keunggulan kompetitif.
Mendorong pertumbuhan yang sehat dengan mengembangkan bisnis berbasis pertambangan,
diversifikasi dan integrasi selektif untuk memaksimalkan nilai pemegang saham
Meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan pegawai serta mengembangkan budaya organisasi
berkinerja tinggi.
Berpartisipasi meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama di sekitar wilayah operasi,
khususnya pendidikan dan pemberdayaan ekonomi.
3
Penerapan GCG pada PT ANEKA TAMBANG Tbk.
Awal penerapan GCG Antam didasari atas kebutuhan Perusahaan untuk tumbuh, berkembang
serta berkelanjutan. Dual listing di bursa menjadi pendorong Antam untuk menerapkan GCG sebagai
suatu sistem, yakni sistem pengelolaan perusahaan yang baik selain sejalan dengan asas transparansi,
akuntabilitas, responsibilitas, independensi serta kewajaran dan kesetaraan.
Antam terus berbenah menuju suatu organisasi yang berkomitmen untuk menerapkan GCG.
Pengembangan GCG Antam mengakomodir adanya perubahan yang dinamis dan terbuka terhadap
konsep-konsep baru. Antam telah mengembangkan GCG dengan membangun aspek infrastruktur
GCG, baik hard structure maupun soft structure.
1. Hard structure yang telah dibangun diantaranya adalah dengan dibentuknya Dewan Komisaris
yang terdiri dari Komisaris Independen beserta lima komite penunjang Dewan Komisaris, meliputi
Komite Audit, Komite GCG, Komite NOMINASI Remunerasi dan Pengembangan SDM, Komite
CSR Lingkungan dan Pasca-tambang (CSR-LPT), dan Komite Manajemen Resiko.
2. Soft structrure GCG yang telah dikembangkan diantaranya:
a. Pedoman Kebijakan Perusahaan (PKP)
Digunakan untuk memastikan agar kegiatan usahanya dilaksanakan secara adil,
bertanggungjawab dan transparan. PKP merupakan kumpulan kebijakan yang disusun
berdasarkan prinsip GCG sebagai acuan kegiatan dan pengambilan keputusan perusahaan serta
sebagai pedoman dalam melaksanakan pengawasan dan pengendalian, sekaligus menjadi kriteria
penguji dalam mengkaji kesahihan dari semua keputusan dan peraturan yang dikeluarkan PT
Aneka Tambang Tbk.
b. Management Policy
c. Standart Operating Procedure (SOP)
d. Standar Etika (Code of conduct) perusahaan, dimana harus ditandatangani setiap tahunnya dan
wajib ditaati seluruh insan PT Aneka Tambang Tbk.
e. Chater Dewan Komisaris
f. Chater Direksi
g. Chater Internal Audit.
4
yakni Komite Audit, Komite Nominasi, Remunerasi dan Pengembangan SDM (NRPSDM), Komite
Manajemen Risiko, Komite GCG dan Komite CSR dan Pasca Tambang.
Setiap Komite diketuai oleh anggota Dewan Komisaris, dan tugas serta tanggung jawab
masing-masing Komite tercantum dalam masing-masing piagam yang dimiliki. Evaluasi kinerja
Dewan Komisaris dilakukan oleh Komite NRPSDM dengan menggunakan sistem self-assessment
atau peer evaluation sebagaimana ditentukan dalam rapat Dewan Komisaris. Hasil kinerja dilaporkan
di dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Evaluasi ini dilakukan menggunakan kriteria yang
disebutkan dalam manual kebijakan perusahaan seperti tingkat kehadiran di rapat Dewan Komisaris
atau rapat Komite. Evaluasi kinerja Direksi dilakukan oleh Dewan Komisaris berdasarkan Key
Performance Indicators (KPIs) dan hasilnya dilaporkan di dalam RUPS. Contoh dari KPI diantaranya
pertumbuhan pendapatan, profitabilitas, struktur biaya, solvabilitas/tingkat hutang, penjualan,
kepuasan konsumen, inovasi, proses operasional, risiko operasional, proses peraturan dan lingkungan,
teknologi informasi yang terintegrasi, iklim organisasi, dan kompetensi karyawan. Evaluasi kinerja
Komite di tingkat Dewan Komisaris menggunakan sistem self-assessment atau peer evaluation.
Evaluasi dilakukan menggunakan beberapa kriteria seperti kehadiran di rapat Komite. Sebagai
tambahan, Komite juga dievaluasi menggunakan aspek benturan kepentingan, pengetahuan dan
pemahaman mengenai tugas dan tanggung jawab Komite. Antam mengadopsi Sistem Manajemen
berbasis Kinerja untuk mengevaluasi kinerja manajemen senior yang didasarkan pada beberapa faktor
kunci seperti manajemen biaya, inovasi, proses operasional dan kepuasan pelanggan. Kinerja masing-
masing senior manajemen terhubung dengan kinerja Direksi yang keseluruhannya berada dalam
sistem Key Performance Index. Antam saat ini tengah bersiap untuk mengimplementasikan sistem
imbal hasil berbasis kinerja bagi karyawannya yang akan menghubungkan kinerja masing-masing
individu dengan remunerasi yang diperoleh. Evaluasi kinerja secara kolektif disetujui oleh Direksi dan
setiap senior manajemen. Setiap tahun Direksi bertemu dengan senior manajemen dari unit bisnis di
dalam forum Rapat Pimpinan untuk mengevaluasi dan memberi masukan terhadap kinerja masing-
masing unit bisnis.
Praktik GCG Antam telah memperoleh pengakuan dari banyak pihak eksternal. Pada bulan
November 2010 Antam memperoleh berhasil meraih penghargaan Best Overall dalam ajang GCG
Award 2010 dari Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD). Pemilihan dilakukan
berdasarkan survei dan penilaian yang independen terhadap penerapan prinsip-prinsip GCG di
perusahaan, dimana Antam berhasil mendapatkan skor tertinggi. Kriteria penilaian antara lain adalah :
1. perlindungan hak pemegang saham
2. perlakuan adil terhadap pemegang saham
3. peran pemangku kepentingan
4. pengungkapan dan transparansi
5. serta tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi.
5
Penilaian atas kriteria-kriteria tersebut dilakukan berdasarkan OECD (Organisation for
Economic Co-operation & Development) Guidelines. IICD juga melakukan assessment secara
independen terhadap informasi publik yang tersedia di website perusahaan maupun website para
regulator bursa. Predikat Best Overall dalam GCG Award dari IICD tersebut merupakan penghargaan
kedua yang diterima Antam, setelah penghargaan yang sama juga diterima di tahun 2009 lalu. Pada
bulan Desember 2010, Antam juga kembali meraih predikat perusahaan Sangat Terpercaya pada ajang
Good Corporate Governance Perception Index (CGPI) Award 2009. Penilaian CGPI 2009 ini
dilakukan oleh Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) melalui empat tahapan terhadap
perusahaan publik (emiten), BUMN, dan perusahaan lain.
Kesimpulan
PT ANTAM sudah melaksanakan prinsip-prinsip GCG dengan sangat baik. Dimana Tata
kelola perusahaan (Good Corporate Governance, GCG) telah menjadi salah satu elemen penting bagi
perusahaan Antam dalam usaha untuk mempertahankan keberlanjutan pertumbuhan dan juga menjadi
perusahaan pertambangan internasional.
Evaluasi kinerja Dewan Komisaris yang dilakukan secara berkelanjutan sangat membantu
perusahaan dalam peningkatan kualitas kinerja dewan komisaris beserta karyawannya. Serta
kebijakan yang diambil mengenai sistem remunerasi merupakan upaya yang cukup baik untuk
meningkatkan kinerja masing-masing individu sehingga shareholder value juga dapat ditingkatkan.
6
Dengan GCG PT. ANTAM Tbk. menciptakan agent of change melalui GCG Champion.
Antam membuat program untuk mengakomodasi ide dan inovasi dari berbagai jabatan di perusahaan.
Seluruh hasil inovasi dari program tersebut disimpan dalam portal perusahaan sehingga dapat diakses
oleh seluruh pegawai Antam. Selain itu para direksi harus melakukan sharing informasi setelah
melakukan kunjungan bisnis, agar semua karyawan mempunyai kesamaan visi dan informasi. PT
Antam juga mendapatkan manfaat yaitu dapat meningkatkan shareholder value, mendapatkan
dan menjaga kepercayaan investor dan kreditor, dapat menarik investor dari luar,
memperoleh citra yang baik, dan menciptakan iklim yang sehat.