Anda di halaman 1dari 7

a. Penilaian dilakukan melalui atas dokumen dan wawancara di kantor pusat antam.

Tidak
melakukan validasi terhadap informasi yang diberikan oleh manajemen pada saat pelaksanaan
penilaian.Manajemen antam bertanggung jawab untuk memastikan bahwa informasi yang
diberikan kepada kami adalah benar, akurat, dan mutakhir. Penilaian ini memberikan dasar
yang memadai untuk menyatakan kesimpulan. Penilaian ini tidak memberikan penentuan
legal atas kepatuhan antam terhadap persyaratan tertentu.

Hasil dari Penilaian GCG PT. ANTAM berdasarkan laporan tata kelola PT. Antam Tbk. :
Meletakkan Pondasi yang Kuat Bagi Pengawasan dan Pengelolaan Perusahaan
Antam telah menyusun dengan jelas, serta melakukan pengungkapan dengan jelas dan memadai
mengenai tugas dan tanggung jawab masing-masing dewan Komisaris dan direksi, termasuk
keseimbangan wewenang untuk mencegah kewenangan berlebih yang dimiliki individu serta
memungkinan adanya kerangka yang memadai untuk dapat memahami akuntabilitas dan kontribusi
dari dewan Komisaris dan direksi serta setiap direktur. Peningkatan dapat dilakukan terkait dengan
implementasi mekanisme penilaian kinerja manajemen senior, termasuk pengungkapannya.

Membuat Struktur Dewan Komisaris dan Direksi yang Memberi Nilai Tambah
Antam telah memiliki dewan Komisaris dan direksi yang secara kolektif, mampu untuk memenuhi
tanggung jawabnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta memberikan
nilai tambah bagi Perusahaan. Peningkatan dapat dilakukan terkait dengan ketepatan waktu
perumusan KPI dan evaluasi pencapaiannya.

Mendorong Pengambilan Keputusan yang Etis dan Bertanggung Jawab


Antam telah melakukan usaha yang cukup baik dalam mendorong pengambilan keputusan yang etis
dan bertanggung jawab, dan untuk patuh terhadap kewajiban hukum, serta dengan memperhatikan
ekspektasi yang wajar dari pemangku kepentingan. Kami juga mencermati bahwa Antam telah
membuat kerangka kerja untuk mendorong terbentuknya budaya etika dalam organisasi, melalui
pemutakhiran Pedoman Perilaku, pembuatan pernyataan tahunan untuk patuh terhadap pedoman
perilaku dan mekanisme pengaduan. Pedoman perilaku tersedia di portal intranet antam untuk
sosialisasi internal, serta diwebsiteantam untuk sosialisasi eksternal.

Menjaga Integritas Dalam Pelaporan Keuangan


Antam telah membuat struktur review dan otorisasi yang dirancang untuk memastikan penyajian
wajar dan faktual atas laporan keuangan, melalui pembentukan Komite audit yang memiliki peran
yang signifikan dalam melakukan penilaian aspek keuangan, serta dengan keberadaan proses untuk
memastikan independensi dan kompetensi auditor eksternal.

1
Melakukan Pengungkapan Informasi Secara Tepat Waktu dan Seimbang
Antam telah mengungkapkan posisi dan kinerja keuangannya dengan seimbang dan tepat waktu.

Menghargai Hak Pemegang Saham


Antam telah menyediakan kerangka untuk meningkatkan peran serta pemegang saham dalam
berkomunikasi dan berpartisipasi dalam Rapat Umum Pemegang Saham, serta akses terhadap
informasi kinerja perusahaan, termasuk informasi keuangan.

Mengetahui dan Mengendalikan Risiko


Antam telah membuat kebijakan sistem manajemen risiko dan pengendalian internal, serta melakukan
identifikasi dan pengendalian risiko usaha yang material. Namun Antam masih memerlukan
perbaikan pada struktur yang dapat mendukung implementasi kebijakan tersebut, khususnya terkait
dengan risiko pelaporan keuangan, dikarenakan kerangka kerja untuk memastikan bahwa sistem
manajemen risiko dan pengendalian internalnya yang terkait dengan risiko pelaporan keuangan telah
mencukupi dan beroperasi secara efektif, dalam semua hal yang material saat ini masih dalam tahap
pengembangan.

Memberikan Remunerasi Secara Wajar dan Bertanggung Jawab


Antam telah menyediakan kerangka untuk memastikan bahwa tingkat dan komposisi remunerasi telah
mencukupi dan wajar, serta terkait dengan kinerja, sepanjang hal tersebut tidak melanggar peraturan
perundang-undangan yang berlaku bagi antam sebagai BUMN.

PT ANEKA TAMBANG Tbk. (ANTAM)


Profil perusahaan
Antam merupakan perusahaan pertambangan yang terdiversifikasi dan terintegrasi secara
vertikal yang berorientasi ekspor. Melalui wilayah operasi yang tersebar di seluruh Indonesia yang
kaya akan bahan mineral, kegiatan Antam mencakup eksplorasi, penambangan, pengolahan serta
pemasaran dari sumber daya mineral yang dimiliki.
Tujuan perusahaan saat ini berfokus pada peningkatan nilai pemegang saham. Hal ini
dilakukan melalui penurunan biaya seiring usaha bertumbuh guna menciptakan keuntungan yang
berkelanjutan. Strategi perusahaan adalah berfokus pada komoditas inti nikel, emas, dan bauksit
melalui peningkatan output produksi untuk meningkatkan pendapatan serta menurunkan biaya per
unit. Sebagai perusahaan pertambangan, Antam menyadari bahwa kegiatan operasi perusahaan
memiliki dampak secara langsung terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar. Perusahaan menyadari
bahwa aspek lingkungan hidup dan khususnya pengembangan masyarakat tidak sekedar tanggung
jawab sosial tetapi merupakan bagian dari risiko perusahaan yang harus dikelola dengan baik.
Karakteristik industri pertambangan di Indonesia sebagai industri pembuka daerah tertinggal dan

2
terisolir juga menjadikan peran perusahaan tambang untuk berperan aktif dalam pengembangan
masyarakat sekitar dan beroperasi sebagai good corporate citizen sangat penting. Hal ini akan
berperan penting dalam menurunkan risiko adanya gangguan terhadap operasi perusahaan

Visi Antam :
"Menjadi korporasi global berbasis pertambangan dengan pertumbuhan sehat dan standar kelas dunia"

Misi Antam :
 Membangun dan menerapkan praktik-praktik terbaik kelas dunia untuk menjadikan Antam
sebagai pemain global.
 Menciptakan keunggulan operasional berbasis biaya rendah dan teknologi tepat guna dengan
mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungan hidup.
 Mengolah cadangan yang ada dan yang baru untuk meningkatkan keunggulan kompetitif.
 Mendorong pertumbuhan yang sehat dengan mengembangkan bisnis berbasis pertambangan,
diversifikasi dan integrasi selektif untuk memaksimalkan nilai pemegang saham
 Meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan pegawai serta mengembangkan budaya organisasi
berkinerja tinggi.
 Berpartisipasi meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama di sekitar wilayah operasi,
khususnya pendidikan dan pemberdayaan ekonomi.

Struktur organisasi PT ANEKA TAMBANG Tbk.

3
Penerapan GCG pada PT ANEKA TAMBANG Tbk.
Awal penerapan GCG Antam didasari atas kebutuhan Perusahaan untuk tumbuh, berkembang
serta berkelanjutan. Dual listing di bursa menjadi pendorong Antam untuk menerapkan GCG sebagai
suatu sistem, yakni sistem pengelolaan perusahaan yang baik selain sejalan dengan asas transparansi,
akuntabilitas, responsibilitas, independensi serta kewajaran dan kesetaraan.
Antam terus berbenah menuju suatu organisasi yang berkomitmen untuk menerapkan GCG.
Pengembangan GCG Antam mengakomodir adanya perubahan yang dinamis dan terbuka terhadap
konsep-konsep baru. Antam telah mengembangkan GCG dengan membangun aspek infrastruktur
GCG, baik hard structure maupun soft structure.
1. Hard structure yang telah dibangun diantaranya adalah dengan dibentuknya Dewan Komisaris
yang terdiri dari Komisaris Independen beserta lima komite penunjang Dewan Komisaris, meliputi
Komite Audit, Komite GCG, Komite NOMINASI Remunerasi dan Pengembangan SDM, Komite
CSR Lingkungan dan Pasca-tambang (CSR-LPT), dan Komite Manajemen Resiko.
2. Soft structrure GCG yang telah dikembangkan diantaranya:
a. Pedoman Kebijakan Perusahaan (PKP)
Digunakan untuk memastikan agar kegiatan usahanya dilaksanakan secara adil,
bertanggungjawab dan transparan. PKP merupakan kumpulan kebijakan yang disusun
berdasarkan prinsip GCG sebagai acuan kegiatan dan pengambilan keputusan perusahaan serta
sebagai pedoman dalam melaksanakan pengawasan dan pengendalian, sekaligus menjadi kriteria
penguji dalam mengkaji kesahihan dari semua keputusan dan peraturan yang dikeluarkan PT
Aneka Tambang Tbk.
b. Management Policy
c. Standart Operating Procedure (SOP)
d. Standar Etika (Code of conduct) perusahaan, dimana harus ditandatangani setiap tahunnya dan
wajib ditaati seluruh insan PT Aneka Tambang Tbk.
e. Chater Dewan Komisaris
f. Chater Direksi
g. Chater Internal Audit.

Dewan Komisaris, Komite-Komite di tingkat Dewan Komisaris, Direksi, dan manajemen


senior terus meningkatkan kapabilitas dalam proses pengawasan dan pengelolaan perusahaan, sesuai
dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing. Semua pihak juga berupaya untuk memperkuat
hubungan kerja satu sama lain. Singkatnya, Antam menyadari pentingnya hubungan kerja yang
harmonis serta kerjasama diantara organ-organ tata kelola, manajemen dan staf untuk
mempertahankan dan meningkatkan praktik GCG di Antam secara berkelanjutan. Untuk mendukung
fungsi pengawasan, Dewan Komisaris telah membentuk lima Komite di tingkat Dewan Komisaris

4
yakni Komite Audit, Komite Nominasi, Remunerasi dan Pengembangan SDM (NRPSDM), Komite
Manajemen Risiko, Komite GCG dan Komite CSR dan Pasca Tambang.
Setiap Komite diketuai oleh anggota Dewan Komisaris, dan tugas serta tanggung jawab
masing-masing Komite tercantum dalam masing-masing piagam yang dimiliki. Evaluasi kinerja
Dewan Komisaris dilakukan oleh Komite NRPSDM dengan menggunakan sistem self-assessment
atau peer evaluation sebagaimana ditentukan dalam rapat Dewan Komisaris. Hasil kinerja dilaporkan
di dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Evaluasi ini dilakukan menggunakan kriteria yang
disebutkan dalam manual kebijakan perusahaan seperti tingkat kehadiran di rapat Dewan Komisaris
atau rapat Komite. Evaluasi kinerja Direksi dilakukan oleh Dewan Komisaris berdasarkan Key
Performance Indicators (KPIs) dan hasilnya dilaporkan di dalam RUPS. Contoh dari KPI diantaranya
pertumbuhan pendapatan, profitabilitas, struktur biaya, solvabilitas/tingkat hutang, penjualan,
kepuasan konsumen, inovasi, proses operasional, risiko operasional, proses peraturan dan lingkungan,
teknologi informasi yang terintegrasi, iklim organisasi, dan kompetensi karyawan. Evaluasi kinerja
Komite di tingkat Dewan Komisaris menggunakan sistem self-assessment atau peer evaluation.
Evaluasi dilakukan menggunakan beberapa kriteria seperti kehadiran di rapat Komite. Sebagai
tambahan, Komite juga dievaluasi menggunakan aspek benturan kepentingan, pengetahuan dan
pemahaman mengenai tugas dan tanggung jawab Komite. Antam mengadopsi Sistem Manajemen
berbasis Kinerja untuk mengevaluasi kinerja manajemen senior yang didasarkan pada beberapa faktor
kunci seperti manajemen biaya, inovasi, proses operasional dan kepuasan pelanggan. Kinerja masing-
masing senior manajemen terhubung dengan kinerja Direksi yang keseluruhannya berada dalam
sistem Key Performance Index. Antam saat ini tengah bersiap untuk mengimplementasikan sistem
imbal hasil berbasis kinerja bagi karyawannya yang akan menghubungkan kinerja masing-masing
individu dengan remunerasi yang diperoleh. Evaluasi kinerja secara kolektif disetujui oleh Direksi dan
setiap senior manajemen. Setiap tahun Direksi bertemu dengan senior manajemen dari unit bisnis di
dalam forum Rapat Pimpinan untuk mengevaluasi dan memberi masukan terhadap kinerja masing-
masing unit bisnis.
Praktik GCG Antam telah memperoleh pengakuan dari banyak pihak eksternal. Pada bulan
November 2010 Antam memperoleh berhasil meraih penghargaan Best Overall dalam ajang GCG
Award 2010 dari Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD). Pemilihan dilakukan
berdasarkan survei dan penilaian yang independen terhadap penerapan prinsip-prinsip GCG di
perusahaan, dimana Antam berhasil mendapatkan skor tertinggi. Kriteria penilaian antara lain adalah :
1. perlindungan hak pemegang saham
2. perlakuan adil terhadap pemegang saham
3. peran pemangku kepentingan
4. pengungkapan dan transparansi
5. serta tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi.

5
Penilaian atas kriteria-kriteria tersebut dilakukan berdasarkan OECD (Organisation for
Economic Co-operation & Development) Guidelines. IICD juga melakukan assessment secara
independen terhadap informasi publik yang tersedia di website perusahaan maupun website para
regulator bursa. Predikat Best Overall dalam GCG Award dari IICD tersebut merupakan penghargaan
kedua yang diterima Antam, setelah penghargaan yang sama juga diterima di tahun 2009 lalu. Pada
bulan Desember 2010, Antam juga kembali meraih predikat perusahaan Sangat Terpercaya pada ajang
Good Corporate Governance Perception Index (CGPI) Award 2009. Penilaian CGPI 2009 ini
dilakukan oleh Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) melalui empat tahapan terhadap
perusahaan publik (emiten), BUMN, dan perusahaan lain.

Tujuan penerapan GCG di ANTAM adalah sebagai berikut:


1. Tercapainya pertumbuhan dan imbal hasil yang maksimal sehingga meningkatkan kemakmuran
Perusahaan, serta mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang tanpa mengabaikan
kepentingan Stakeholders lainnya
2. Mengendalikan dan mengarahkan hubungan yang baik antara Shareholders, Dewan Komisaris,
Direksi, dan seluruh Stakeholders Perusahaan
3. Mendukung aktivitas pengendalian internal dan pengembangan Perusahaan
4. Pengelolaan sumber daya secara lebih amanah
5. Meningkatkan pertanggungjawaban kepada Stakeholders
6. Perbaikan budaya kerja Perusahaan
7. Menjadikan Perusahaan bernilai tambah yaitu meningkatkan kesejahteraan seluruh insan Antam
berikut peningkatan kemanfaatan bagi Stakeholders Perusahaan.
Tata kelola perusahaan yang baik akan mampu memastikan aset dikelola secara hati-hati dan
dapat dipertanggungjawabkan. selain itu, perusahaan akan mampu menjalankan bisnisnya sesuai
dengan peraturan yang berlaku dilandasi dengan etika bisnis yang telah disepakati dan dijunjung
tinggi bersama.

Kesimpulan
PT ANTAM sudah melaksanakan prinsip-prinsip GCG dengan sangat baik. Dimana Tata
kelola perusahaan (Good Corporate Governance, GCG) telah menjadi salah satu elemen penting bagi
perusahaan Antam dalam usaha untuk mempertahankan keberlanjutan pertumbuhan dan juga menjadi
perusahaan pertambangan internasional.
Evaluasi kinerja Dewan Komisaris yang dilakukan secara berkelanjutan sangat membantu
perusahaan dalam peningkatan kualitas kinerja dewan komisaris beserta karyawannya. Serta
kebijakan yang diambil mengenai sistem remunerasi merupakan upaya yang cukup baik untuk
meningkatkan kinerja masing-masing individu sehingga shareholder value juga dapat ditingkatkan.

6
Dengan GCG PT. ANTAM Tbk. menciptakan agent of change melalui GCG Champion.
Antam membuat program untuk mengakomodasi ide dan inovasi dari berbagai jabatan di perusahaan.
Seluruh hasil inovasi dari program tersebut disimpan dalam portal perusahaan sehingga dapat diakses
oleh seluruh pegawai Antam. Selain itu para direksi harus melakukan sharing informasi setelah
melakukan kunjungan bisnis, agar semua karyawan mempunyai kesamaan visi dan informasi. PT
Antam juga mendapatkan manfaat yaitu dapat meningkatkan shareholder value, mendapatkan
dan menjaga kepercayaan investor dan kreditor, dapat menarik investor dari luar,
memperoleh citra yang baik, dan menciptakan iklim yang sehat.

Anda mungkin juga menyukai