Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PERILAKU KEORGANISASIAN
MOTIVASI
Dosen pengampu:
Dr. Titik Rosnani, SE, M.Si

Di susun oleh:
Dedi marselinus B1022161056
Hermaliana sitompul B1022161051
Maria kristina oktavia rika B1022161057
Titin rohani B1022161054
Yusiyana Claras B1022161045

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2017/2018

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan terimakasih
atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Semoga makala ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermamfaat untuk
pembangunan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, jika ada kesalahan


maupun kekeliruan dalam makalah ini mengharapka saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................ 1

Daftar Isi ................................................................................................................ 2

Bab I Pendahuluan .................................................................................................. 3

1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 4

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 5

1.3 Tujuan ...................................................................................................... 6

1.4 Mamfaat Penulisan ..........................................................................7

Bab II Pembahasan ................................................................................................ 8

2.1 Pengertian Motivasi .................................................................................. 9

2.2 Pentingnya Motivasi dalam Organisasi ...............................................10

2.3 Proses Timbulnya Motivasi dalam Organisasi ......................................11


2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi ........................................12
2.5 Teori motivasi .................................................................................13

2.6 Tujuan motivasi ................................................................................14

2.7 Metode motivasi ................................................................................15

2.8 Proses Motivasi .................................................................................16

2.9 Model-Model Motivasi .....................................................................17

Bab III Penutup

3.1 Kesimpulan ..........................................................................................18

3.2 Saran ...................................................................................................19

3.4 Daftar Pustaka ......................................................................................20

3
. BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak pernah lepas dari kehidupan berorganisasi
karena pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial yang cenderung hidup dan terlibat
di dalam anggota kemasyarakatan. Organisasi di dalam kehidupan tampak begitu beragam
baik di dalam kehidupan kehidupan rumah tangga hingga tingkat organisasi yang lebih
kompleks yaitu organisasi di dalam dunia kerja.
Organisasi merupakan sekelompok orang yang melakukan kerjasama untuk mencapai
tujuan bersama. Dalam arti dinamis menyoroti unsur manusia yang ada di dalamnya.
Manusia merupakan unsur terpenting dari seluruh unsur organisasi, karena hanya manusia
yang memiliki sifat kedinamisan.1 Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan organisasi dengan
baik, maka diperlukan sumber daya untuk mencapainya. Sumber daya merupakan energi,
tenaga dan kekuatan yang diperlukan untuk menciptakan aktivitas ataupun kegiatan. Sumber
daya itu antara lain sumber daya alam, sumber daya finansial, sumber daya ilmu dan
teknologi, serta sumber daya manusia. Diantara sumber daya tersebut, sumber daya
terpenting ialah sumber daya manusia (Wirawan, 2009). Sumber daya manusia dianggap
penting karena dapat mempengaruhi efisiensi dan efektifitas organisasi, serta merupakan
pengeluaran pokok organisasi dalam menjalankan kegiatannya (Simamora, 2006).
Sumber daya manusia merupakan orang-orang yang bekerja di dalam suatu organisasi
sudah seharusnya mendapat perhatian supaya perjalanan organisasi tersebut sesuai yang
diharapkan. Perhatian yang dimaksud dalam hal ini adalah motivasi. Motivasi memiliki
peran penting dalam membangun kinerja seseorang lebih maksimal. Oleh karena itu, di
dalam makalah ini akan dibahas mengenai pentingnya motivasi di dalam organisasi, dan
alasan inilah yang menjadi dasar pemikiran saya dalam penyelesaian makalah ini. Unsur
motivasi di dalam organisasi memang sangat diperlukan guna mendapatkan hasil pekerjaan
yang memuaskan dan efisien.

4
1.2 Rumusan Masalah
Motivasi memegang peranan penting dalam meningkatkan kinerja seseorang di dalam
organisasi. Motivasi setiap individu di dalam organisasi berbeda-beda dikarenakan berbagai
faktor-faktor tertentu. Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap kinerja individu dalam
memajukan organisasi dimana tempatnya bekerja. Oleh karena itu, berkaitan dengan
permasalahan di atas maka rumusan masalah yang akan di bahas dalam makalah ini antara
lain:
a. Apa pengertian motivasi menurut para ahli?
b. Seberapa penting motivasi dalam organisasi?
c. Bagaimana proses timbulnya motivasi dalam organisasi?
d. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi?
e. Apa saja teori-teori motivasi?
1.3 Tujuan Penulisan
Dalam penulisan makalah ini, ada beberapa tujuan yang ingin dicapai diantaranya
adalah:
a. Untuk mengetahui pengertian motivasi menurut para ahli
b. Untuk mengetahui pentingnya motivasi dalam organisasi
c. Untuk mengetahui proses timbulnya motivasi dalam organisasi
d. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi
e. Untuk mengetahui teori-teori tentang motivasi.
1.4 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dalam penulisan makalah ini antaralain sebagai berikut:
a. Penulis maupun pembaca bisa memahami secara detail mengenai pentingnya motivasi
dalam dunia organisasi
b. Penulis maupun pembaca dapat mengambil hikmah mengenai peranmotivasi untuk
diaplikasikan kedalam kehidupan sehari-hari.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Motivasi


Motivasi adalah keseluruhan proses pemberian motivasi bekerja kepada bawahan
sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan
organisasi dengan efisien dan ekonomis (Siagian, 1994:128). MenurutGeorge R. Terry,
motivasi adalah keinginan yang terdapat pada seorang individu yang merangsangnya
melakukan tindakan. Selanjutnya menurut Greenberg dan Baron (1993:114) adalah suatu
proses yang mendorong, mengarahkan dan memelihara perilaku manusia kearah pencapaian
tujuan.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa
motivasi adalah suatu proses seorang individu dalam berperilaku sedemikian rupa sehingga
mau bekerja atau bertindak demi tercapainya tujuan organisasi.

2.2 Pentingnya Motivasi dalam Organisasi

Motivasi organisasi adalah suatu keahlian , dalam mengarahkan pegawai dan organisasi
agar mau bekerja. Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, manusia akan termotivasi oleh
kebutuhan yang dimilikinya. Pendapat ini sejalan dengan Robin yang mengemukakan bahwa
motivasi organisasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk
tujuan organisasi yang di kondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi beberapa
kebutuhan individual.1[3]Motivasi ini dapat pula dikatakan sebagai energi untuk
membangkitkan dorongan dalam diri. Terkait dengan motivasi organisasi lima fungsi utama
manajemen adalah planning, organizing, staffing, leading, dan controlling, Pada
pelaksanaanya, setelah rencana dibuat, organisasi dibentuk, dan disusun personalianya ,
langkah berikutnya adalah menugaskan atau mengarahkan anggota menuju ke arah tujuan
yang telah di tentukan . Fungsi pengarahan ini secara sederhana membuat anggota melakukan
sesuatu sesuai dengan apa yang diinginkan dan harus mereka lakukan. Memotivasi organisasi
merupakan kegiatan kepemimpinan yang termasuk di dalam fungsi ini. Kemampuan ketua
organisasi untuk memotivasi anggotanya akan sangat menentukan efektifitas ketua. Ketua
harus dapat memotivasi para anggotanya agar pelaksanaan kegiatan dan kepuasan kerja
mereka meningkat. Jika ketua membiarkan anggotanya berjalan tanpa motivasi, maka bisa di
pastikan kinerja organisasi yang memburuk , menemukan kegagalan program kerja bahkan
terancam bubar.Menurut Atkinson, suatu organisme (dalam diri manusia dan hewan) yang
dimotvasi akan terjuan ke dalam suatu aktivitas secara lebih giat dan lebih efisien daripada
yang tidak di motivasi. Motivasi organisasi sebisa mungkin memahami masalah anggotanya ,
sehingga bisa memecahkan masalah secara formal maupun informal . Baik secara
organisatoris maupun pendekatan secara personal. Sebagai pimpinan organisasi , sebisa
mungkin memahami masalah anggotanya sehingga bisa memecahkan masalah secara

6
bersama. Peran evaluasi sangat penting dalam hal ini. Sehingga tidak ada anggota yang
merasa terpaksa menjalankan roda organisasi. Apalagi jika organisasi bersifat sukarela, alias
tidak ada upah kerja untuk anggotanya.

2.3 Proses Timbulnya Motivasi dalam Organisasi

Prosesmotivasi terdiri beberapa tahapan proses (Indriyo Gitosudarmo, 1997) sebagai


berikut:
a. Apabila dalam diri manusia itu timbul suatu kebutuhan tertentu dan kebutuhan tersebut
belum terpenuhi maka akan menyebabkan lahirnya dorongan untuk berusaha melakukan
kegiatan.
b. Apabila kebutuhan belum terpenuhi maka seseorang kemudian akan mencari jalan
bagaimana caranya untuk memenuhi keinginannya.
c. Untuk mencapai tujuan prestasi yang diharapkan maka seseorang harus didukung oleh
kemampuan, keterampilan maupun pengalaman dalam memenuhi segala kebutuhannya.
d. Melakukan evaluasi prestasi secara formal tentang keberhasilan dalam mencapai tujuan
yang dilakukan secara bertahap.
e. Seseorang akan bekerja lebih baik apabila mereka merasa bahwa apa yang mereka lakukan
dihargai dan diberikan suatu imbalan atau ganjaran.
f. Dari gaji atau imbalan yang diterima kemudian seseorang tersebut dapat
mempertimbangkan seberapa besar kebutuhan yang bisa terpenuhi dari gaji atau imbalan
yang mereka terima.

2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi


Motivasisebagai proses psikologis dalam diri seseorang akan dipengaruhi oleh beberapa
faktor. Faktor-faktor tersebut dapat dibedakan atas faktor intern dan ekstern yang berasal dari
karyawan.
1. Faktor Internal
Faktor Internal yang dapat mempengaruhi pemberian motivasi pada seseorang antara
lain:
a. Keinginan untuk dapat hidup
b. Keinginan untuk dapat memiliki
c. Keinginan untuk memperoleh penghargaan
d. Keinginan untuk memperoleh pengakuan
e. Keinginan untuk berkuasa.
2. FaktorEksternal
Faktor ekstern juga tidak kalah peranannya dalam melemahkan motivasi kerja
seseorang. Faktor-faktor ekstern itu adalah:
a. Kondisi lingkungan kerja
b. Kompensasi yang memadai
c. Supervise yang baik
d. Adanya jaminan pekerjaan

7
e. Status dan tanggung jawab
f. Peraturan yang fleksibel

2.5 Teori-Teori Motivasi


Teori motivasi dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu teori
kepuasan(content theory) dan teori proses (process theory).
1. Teori Motivasi Kepuasan (Content Theory)
Pada dasarnya Teori ini lebih didekatkan pada factor – factor
kebutuhan dan kepuasan individu yang menyebabkannya bertindak dan
berperilaku dengan cara tertentu. Pada teori kepuasan ini didukung juga
oleh para pakar diantaranya:
1) Teori Hirarki Kebutuhan (A. Maslow)
2) Teori Tiga Motif Sosial (D. McClelland)
3) Teori Dua Faktor (Frederick Herzberg)
4) Teori E-R-G (Clayton Alderfer)
2. Teori Motivasi proses (process theory)
Teori ini berusaha agar setiap pekerja giat sesuai dengan harapan
organisasi perusahaan. Daya penggeraknya adalah harapan akan diperoleh
si pekerja. Dalam hal ini teori motivasi proses yang dikenal seperti :
1) Teori Harapan (Expectancy Theory)
komponennya adalah: Harapan, Nilai (Value), dan Pertautan
(Instrumentality).TokohdalamteoriiniadalahVictor Vroom.
2) Teori Keadilan (Equity Theory)
hal ini didasarkan tindakan keadilan diseluruh lapisan serta obyektif di
dalam lingkungan perusahaannya.TokohdalamteoriiniadalahS. Adams.
3) Teori Pengukuhan (Reinfocement Theory)
hal ini didasarkan pada hubungan sebab-akibat dari pelaku dengan
pemberian kompensasi. TokohdalamteoriiniadalahB.F. Skinner.

2.6 Tujuan Motivasi

Tujuan motivasi menurut Malayu S.P. Hasibuan (2005:146) adalah sebagai berikut:
· Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan.
· Meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
· Mempertahankan kestabilan karyawan perusahaan.
· Meningkatkan kedisiplinan karyawan.
· Mengefektifkan pengadaan karyawan.
· Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik.
· Meningkatkan loyalitas, kreativitas dan partisipasi karyawan.
· Meningkatkan kesejahteraan karyawan.
· Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya.
· Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku.

8
2.7 Metode Motivasi

Malayu S.P. Hasibuan (2005:149), mengatakan bahwa ada dua metode motivasi
adalah sebagai berikut:
a. Motivasi Langsung (Direct Motivation)
Motivasi langsung adalah motivasi (materiil dan Non Materiil) yang diberikan secara
langsung kepada setiap individu karyawan untuk memenuhi kebutuhan serta
kepuasannya, jadi sifatnya khusus, seperti pujian, penghargaan, tunjangan hari raya,
bonus dan bintang jasa.
b. Motivasi Tidak Langsung (Indirect Motivation)
Motivasi Tidak langsung adalah motivasi yang diberikan hanya merupakan fasilitas-
fasilitas yang mendukung serta menunjang gairah kerja atau kelancaran tugas
sehingga para karyawan betah dan bersemangat melakukan pekerjaannya. Misalnya
ruangan kerja yang nyaman, suasana pekerjaan yang serasi dan sejenisnya.

2.8 Proses Motivasi


Malayu S.P. Hasibuan (2005:151), mengatakan bahwa proses motivasi adalah sebagai
berikut :
1. Tujuan
Dalam proses motivasi perlu ditetapkan terlebih dahulu tujuan organisasi. Baru
kemudian para karyawan dimotivasi kearah tujuan.
2. Mengetahui kepentingan
Hal yang penting dalam proses motivasi adalah mengetahui keinginan karyawan dan
tidak hanya melihat dari sudut kepentingan pimpinan atau perusahaan saja.
3. Komunikasi efektif
Dalam proses motivasi harus dilakukan komunikasi yang baik dengan bawahan.
Bawahan harus mengetahui apa yang akan diperolehnya dan syarat apa saja yang
harus dipenuhinya supaya insentif tersebut diperolehnya.
4. Integrasi tujuan
Proses motivasi perlu untuk menyatukan tujuan organisasi dan tujuan kepentingan
karyawan. Tujuan organisasi adalah needscomplex yaitu untuk memperoleh laba serta
perluasan perusahaan. Sedangkan tujuan individu karyawan ialah pemenuhan
kebutuhan dan kepuasan. Jadi, tujuan organisasi dan tujuan karyawan harus disatukan
dan untuk itu penting adanya penyesuaian motivasi.
5. Fasilitas
Manajer penting untuk memberikan bantuan fasilitas kepada organisasi dan individu
karyawan yang akan mendukung kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Seperti
memberikan bantuan kendaraan kepada salesman.
6. Team Work
Manajer harus membentuk Team work yang terkoordinasi baik yang bisa mencapai
tujuan perusahaan. Team Work penting karena dalam suatu perusahaan biasanya
terdapat banyak bagian.

9
2.9 Model-Model Motivasi

1. Model Tradisional
Model tradisional ini digunakan untuk memberikan dorongan kepada karyawan agar
melakukan tugas mereka dengan berhasil, para menajer menggunakan sistem upah
insentif, semakin banyak mereka menghasilkan atau mencapai hasil kerja yang
sempurna, semakin besar penghasilan mereka.
2. Model Hubungan Manusiawi
Model hubungan tradisional yaitu para manajer dianjurkan untuk bisa
memotivasi para karyawan dengan mengakui kebutuhan sosial mereka dan dengan
membuat mereka merasa penting dan berguna, sehingga dapat meningkatkan
kepuasan kerjanya. Para karyawan diberi lebih banyak waktu kebebasan untuk
mengambil keputusan dalam menjalankan pekerjaannya.
3. Model Sumber Daya Manusia
Model Sumber Daya Manusia yaitu karyawan mempunyai motivasi yang
sangat beraneka ragam, bukan hanya motivasi karena uang ataupn keinginan akan
kepuasan, tetapi juga kebutuhan untuk berprestasi dan mempunyai arti dalam bekerja.
Tugas manajer dalam model ini, bukanlah menyuap para karyawan dengan upah atau
uang saja tetapi juga untuk mengembangkan rasa tanggung jawab bersama dalam
mencapai tujuan organisasi dan anggotanya, dimana setiap karyawan
menyumbangkan sesuai dengan kepentingan dan kemampuannya masing-masing.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dalam makalah ini maka dapat disimpulkan bahwa motivasi
memberikan peranan penting dalam produktivitas di dalam organisasi dimana individu
tersebu tbekerja. Banyak para ahli yang memberikan defines mengenai motivasi berdasarkan
sudut pandangnya, salah satunya adalah Siagian (1994:128) yang mengatakan bahwa
motivasia dalah keseluruhan proses pemberian motivasi bekerja kepada bawahan sedemikian
rupa sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi dengan
efisien dan ekonomis. Selanjutnya faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi baik secara
internal maupun eksternal. Kemudian teori-teori yang mendukung motivasi terbagi dua yaitu
teori motivasi kepuasan dan teori motivasi proses. Motivasi selain berperan dalam
meningkatkan produktivitas bagi organisasi, motivasi juga memberikan kontribusi yang besar
dalam memberikan masukan yang berarti kepada bawahan berkaitan dengan kinerja yang
seharusnya diterapkan di suatu organisasi, baik organisasi pemerintah maupun swasta.

3.2 Saran
Setelah mempelajari pembahasan motivasi pada bab sebelumnya, maka ada dua saran
yang saya petik dalam makalah ini diantaranya adalah yang pertama bagi pihak atasan dalam
suatu organisasi sebaiknya dapat memberikan apa yang seharusnya bawahan dapatkan, baik
itu informasi yang akurat, cepat dan tidak bertele-tele sehingga semangat kerja bawahan tetap
terjaga. Kedua, adalah bagi pihak bawahan sebaiknya lebih memaksimalkan tugas pokok dan
fungsi kerjanya masing-masing supaya kinerja tersebut bisa mendapatkan predikat
memuaskan bagi para atasan.

DAFTAR PUSTAKA
1. Nurhasanah,“Motivasi”,Blogspot,diaksesdari
http://nurhasanahsanah.blogspot.com/2013/11/motivasi, padatanggal 26 Maret 2014
2. Sutrisno, Edy, ManajemenSumberDayaManusia (Jakarta:Kencana, 2010), hal.116-
120
3. Avicenia Marina, “TeoriMotivasiKepuasan”, Blogspot,
diaksesdarihttp://forestgama.blogspot.com/2009/02/teori-motivasi-kepuasan.html,
padatanggal 13 Mei 2014
4. https://afdalarianto.blogspot.com/2016/04/makalah-motivasi.html
5. http://afdalarianto.blogspot.com/2016/04/makalah-motivasi.html

11

Anda mungkin juga menyukai