Anda di halaman 1dari 3

KODE ETIK KEPENDIDIKAN

A. Pengertian kode etik guru


Kode etik dapat diartikan pola aturan, tata cara, pedoman etis dalam melakukan
suatu kegiatan atau pekerjan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai
pedoman berperilaku.
Dalam kaitannya dengan profesi, bahwa kode etik merupakan tata cara atau aturan
yang menjadi standart kegiatan anggota suatu profesi. Suatu kode etik
menggambarkan nilai-nilai professional suatu profesi yang diterjemahkan kedalam
standart perilaku anggotanya. Nilai professional paling utama adalah keinginan
unturik memberikan pengabdian kepada masyarakat.
Berikut beberapa pengertian kode etik:
1. Undang- undang nomor 8 tahun 1974 tentang pokok pokok pegawaian. Pasal 28
menyatakan bahwa “Pegawai Negeri Sipil mempunyai kode etik sebagai pedoman
sikap, tingkah laku perbuatan didalam dan diluar kedinasan”. Dalam penjelasan
undang-undang tersebut dinyatakan dengan adanya kode etik ini, pegawai negeri
sipil sebagai aparatur negara. Abdi Negara, Abdi Masyarakat mempunyai
pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan dalam melakukan tugasnya dan
dalam pergaulan hidup sehari-hari. Selanjutnya dalam kode etik pegawai Negeri
Sipil itu digariskan pila prinsip-prinsip pokok tentang pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab pegawai negeri. Dari uraian ini dapat disimpulkan, bahwa kode
etik merupakan pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan didalam
melaksanakan tugas dan dalam hidup sehari-hari.
2. Kongres PGRI ke XII, Basuni sebagai ketua umum PGRI menyatakan bahwa
kode etik guru indonesia merupakan landasan moral dan pedoman tingkah laku
guru warga PGRI dalam melaksanakan panggilan pengabdian bekerja sebagai
guru (PGRI 1973). Dari pendapat ini dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam kode
etik diindonesia terdapat dua unsur pokok yakni : 1) Sebagai landasan moral dan
2) sebagai pedoman tingkah laku.
B. Isi kode etik guru
Adapun rumusan kode etik guru yang merupakan kerangka pedoman guru dalam
melaksanakan tugas dan tanggug jawabnya itu sesuai dengan hasil kongres PGRI
XII,yang terdiri dari 9 item :
1) Guru membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia
pembangunan yang berpancasila.
2) Guru memiliki kejujuran professional dalam menerapkan kurikulum sesuai
dengan kebutuhan anak didik masing-masing.
3) Guru mengadakan komunikasi, terutama dalam memperoleh informasi tentang
anak didik ,tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk penyalahgunaan.
4) Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan
dengan orang tua murid dengan sebaik-baiknya sebagai kepentingan anak
didik.
5) Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat disekitar sekolahnya
maupun masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan pendidikan.
6) Guru secara sendiri dan atau bersama-sama berusha mengembangkan dan
meningkatakan mutu profesinya.
7) Guru menciptakan dan memelihara hubungan antar sesama guru baik
berdasarkan lingkungan kerja maupun didalam hubungan keseluruhan.
8) Guru secara bersama sama memelihara, membina dan meningkatkan mutu
organisasi guru professional sebagai sarana pengabdiannya.
9) Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan
Pemerintah dalam bidang pendidikan.

Masalah yang melanggar kode etik guru :


Salah satu kasus yang berkaitan dengan etika profesi guru adalah kasus
kekerasan yang pernah dialami oleh salah satu murid atau siswa di SMPN 3
Mojokerto yang dilakukan oleh oknum guru bahasa inggris yang berinisial WS
dan kemudian dilaporkan ke pihak kepolisian oleh orang tua Roby ( korban ).
akibat dari kekerasaan yang dilakukan WS, tubuh korban menderita memar-
memar karena pukulan yang dialaminya. Harusnya ada upaya-upaya untuk
mengatasi kasus-kasus pendidikan seperti ini agar tidak terjadi kekerasan dalam
dunia pendidikan. Upaya Yang Dilakukan Untuk Mengatasi Kasus Kepribadian
Dan Etika Profesi Guru ;
1. Menindak tegas dan memberikan sanksi berat pada oknum-oknum guru yang
melakukan kasus etika profesi guru karena sangat merugikan guru sebagai
salah satu profesi yang salah satu tugasnya adalah memberi keteladanan yang
baik terhadap peserta didik.
2. Sebelum menjadi guru, seorang calon guru seharusnya diberi tes psikologi
yang ketat,agar mampu menghadapi setiap karakter peserta didik.
3. Mewajibkan seorang guru untuk membaca dan menjalankan profesinya sesuai
kode etik keguruan.
4. Mengadakan pelatihan-pelatihan bagaimana seorang guru menghadapi peserta
didik yang berbeda karakter. Sehingga seorang guru, mampu menangani
siswa yang karakternya nakal atau bandel.

Anda mungkin juga menyukai