Anda di halaman 1dari 15

CRITICALBOOK REPORT

MK.PROFESI KEPENDIDIKAN
PRODI S1 PENDIDIKAN BIOLOGI

Skor Nilai:

PROFESI KEGURUAN
(LATIFAH HUSEIN, S.Pd, 2017)

NAMA : ERNA VALENTINA RASITA GINTING


NIM : 4183141076
DOSEN PENGAMPU : SANI SUSANTI, S.Pd, M.Pd.
MATA KULIAH : PROFESI KEPENDIDIKAN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan kasih dan karuniaNya kepada kedua orang tua saya yang telah
medoakan dan membesarkan saya, kepada para sahabat saya, serta kepada
Dosen Pembimbing Akademik (PA) saya yang telah memberi dukungan bagi saya
untuk menyelesaikan tugas Critical Book Report (CBR) dari mata kuliah Profesi
Kependidikan ini.
Penulis mohon maaf apabila terdapat banyak kesalahan dalam penulisan
tugas Critical Book Report ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
mendapatkan kritik dan saran yang membangun bagi penulis untuk bisa
mengerjakan tugas-tugas selanjutnya dengan baik dan benar.

Medan,01 Maret 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………..……………………………


BAB I : PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi..........................................................................................................
B. Tujuan ……………………………………………………………………………………
C. Manfaat …………………………………………………………………………………..
D. identitas Buku …………………………………………………………………………
BAB II : Ringkasan Isi Buku
A. Bab 1 ……………………………………………………………………………………..
B. Bab 2 ……………………………………………………………………………………..
C. Bab 3 ……………………………………………………………………………………..
D. Bab 4 ……………………………………………………………………………………..
E. Bab 5 ……………………………………………………………………………………..
F. Bab 6 ……………………………………………………………………………………..
G. Bab 7 ……………………………………………………………………………………..
H. Bab 8 ……………………………………………………………………………………..
BAB III PEMBAHASAN
A. Pembahasan Isi Buku ………………………………………………………………
B. Kelebihan dan kekurangan buku ………………………………………………
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………………………………..
B. Rekomendasi …………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR


Melakukan tugas kuliah critical book report pada suatu buku itu sangatlah
penting untuk dilakukan. Dari inilah kita dapat mengetahui kelebihan dan
kekurangan suatu buku. Serta lebih dapat memahami tentang materi materi yang
terkandung didalamnya.

B. Tujuan Pembuatan CBR


1. menyelesaikan tugas dari mata kuliah profesi kependidikan
2. bisa menilai kelebihan dan kekurangan dari buku yang di telaah
3. mendapatkan informasi yang lebih mengenai materi yang terkandung di
dalam buku yang akan di telaah

C. Manfaat Pembuatan CBR


1. terselesaikannya tugas dari mata kuliah profesi kependidikan
2. memperdalam materi atau lebih menguasai materi yang dibahas

D. Identtitas Buku
1. Judul : Profesi Keguruan
2. Edisi : Pertama
3. Pengarang : Latifah Husein, S.Pd
4. Penerbit : PUSTAKA BARU PRESS
5. Kota Terbit : Yogyakarta
6. Tahun Terbit : 2017
BAB II
Ringkasan Isi Buku

A. Bab 1: Istilah Profesi, Profesional, Profesionalisme, dan Profesionalisasi


Dalam Undang – Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 bab I
Pasal 1 ayat 1 dijelaskna bahwa Pendidikan adlah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangka potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, Bangsa dan Negara.
Profesi berasal dari bahasa Inggris Proffesion atau dalam bahasa latin profecus,
yang artinya mengakui, pengakuan, menyatakan, mampu, atau ahli dalam
melaksanakan pekerjaan tertentu. Profesi diartikan sebagai suatu pekerjaan yang
mempersyaratkan pendidikan tinggi bagi pelakunya yang ditekankan pada
pekerjaan mental, bukan pekerjaan manual. Kemampuan mental yang dimaksud
adalah penekanan kepada penguasaan ilmu pengetahuan. Pekerjaan- pekerjaan
yang menuntut keterampilan manual atau fisikal meskipun levelnya tinggi, tidak
digolongkan dalam profesi.
Profesionalisme adalah komitmen dari para anggota suatu profesi untuk
meningkatkan kemampuan profesionalnya dan terus-menerus mengembangkan
strategi-strategi yang digunakannya dalam melakukan pekerjaan sesuai dengan
profesi itu.
Profesionalisasi merupakan proses peningkatan kualifikasi atau kemampuan
para anggota penyandang suatu profesi untuk mencapai kriteria standar ideal dari
penampilan atau perbuatan yang dinginkan oleh profesinya itu. Profesionalisasi
mengandung makna dan peningkatan kemampun praktis.

B. Bab 2: Menjadi Guru yang Profesional


Guru adalah tenaga kependidikan yang berasal dari anggota masyarakat yang
mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan dan pendidikan
Menurut Ngalim Purwantobahwa guru adalah orang yang berasal dari anggota
masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang
penyelenggaraan pendidikan.
Guru / pendididik yang professional tidak berpikir hanya mengajar saja
melinkan ia akan berbuat yang lebih terbaik untuk siswanya, masyarakat, dan
dirinya sendiri sebagai bekal kehidupannya di masa depan. Ia tidak akan
mengabaikan tugas pokok dan akan melaksanakan tugas yang diembankan
kepadanya. Guru yang professional juga bertindak sebagai motivator dan fasilitator
dalam membimbing anak didik kearah pencapaian kedewasaan, serta terbentuknya
moral siswa yang alami, sehingga terjalin keseimbangan, kebahagiaan dunia dan
akhirat.
Syarat – syarat umum menjadi seorang guru:
1. Sehat jasmani dan rohani:
Kesehatan jasmani menjadi syarat bagi sehat rohani.
2. Taqwa kepada Tuhan
Seorang guru sesuai dengan tujuan ilmu pendidikan, tidak mungkin seorang
guru mendidik anak didik agar bertaqwa kepada Tuhan jika ia sendiri tidak
bertqwa kepadaNya.
3. Berilmu pengetahuan yang Luas
Ijazah bukanlah hanya secarik kertas, tetapi suatu bukti bahwa pemiliknya
telah mempunyai ilmu pengetahuan dan kesanggupan tertentu yang
diperlukannya untuk sebuah jawaban.
4. Berlaku adil
Adil adlah meletakkan sesuatu sebagaimana mestinya. Maksudnya adalah
tidak memihak antara yang satu dengan yang lainnya.
5. Berwibawa
Berarti hak memerintah dan kekuasaan untuk membuat kita patuh dan ditati.
6. Ikhlas
ikhlas adalah ketulusan hati dalam melaksanakan suatu amal yang baik, yang
semata – mata karena Tuhan.
7. Menguasai bidang yang ditekuni
Guru harus cakap dalam mengajarkan ilmunya, karna seorang guru hidup
dengan ilmunya, kewajiban guru adalah selalu menekuni dan menambah
ilmunya lagi.

C. Bab 3: Eksteni Guru Profesional Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan

Proses penndidikan merupakan kegiatan memobilisasi segenap komponen


pendidikan oleh pendidik terarah kepada pencapaian tujuan pendidikan. Mutu
pendidikan adalah kemampuan pendidikan dalam mendayagunakan sumber
sumber yang ada untuk meningkatkan kemampuan belajar seoptimal mungkin.
Mutu mengandung makna derajat (tingkat) keunggulan suatu produk baik berupa
barang maupun jasa.
Upaya perbaikan kualitas pendidikan juga terus menerus dulakukan baik secara
umum maupun dengan cara-cara yang baru. Berbagai usaha untuk meningkatkan
kualitas guru dan pendidikan guru telah dilaksanakan dengan berbagai bentuk
pembaharuan pendidikan, misalnya diintoduksirnya proyek perintis sekolah
pembangunan, pengajaran dengan system modul, pendekatan pengajaras CBSA,
tetapi sampai detik ini usaha usaha tersebut belum juga menunjukkan hasilnya.

D. Bab 4: Guru Profesionalisme Dalam Mengimplementasikan Pemebelajaran


Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan

Pemebelajaran aktif diartikan sebagai proses pembelajaran yang menuntut guru


dapat menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga anak didik dapat bertanya ,
memepertanyakan, dan mengemukakakan gagasan. Pembelajaran yang aktif berarti
pembelajaran yang memerlukan keaktifan semua siswa dan guru secara fisik,
mental, emosional, bahkan moral dan spiritual.
Pembelajaran inovatif memeiliki kecendeungan pembaharuan dalam arti
perbaikan dalam pengembangan kegiatan pembelajaran diharapkan muncul ide dan
gagasan baru. Pembelajaran inovatif merupakan pembelajaran yang memberikan
kesempatan pada peserta didik mengemukakan ide – ide baru atau gagasan –
gagasan baru untuk perbaikan pengembangan kegiatan pembelajaran dalam rangka
pencapaian tujuan pembelajaran.
Pembelajaran kreatif adalah pembelajaran yang situasi dan kondisinya dapat
mendorong dan mengundang anak didik untuk memilih kegiatan atau bertindak
sesuai dengan motivasi internal (kebutuhan dan minat). Kreativitas dapat dimiliki
oleh anak didik melalui pembelajaran yang diupayakan oleh guru dengan
menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga mereka dapat memilih dan
mencurahkan perhatiannya secara penuh terhadap apa yang dipelajari dengan
waktu cerah perhatian yang sangat tinggi.
Pembelajaran efektif merupakan pembelajaran yang memungkinkan peserta
didik dapat belajar dengan mudah dan senang. Dalam arti mudah memahami apa
saja yang dipelajarinya. Sehingga tercapai tujuan pembelajaran yang telah
digariskan. Pembelajaran efektif juga diartikan sebagai pembelajaran yang
dirancang dan dilaksanakan agar dapat mencapai tujuan secara efektif dan efisien,
baik tujuan pembelajaran maupun dampak pengiring yang merupakan kemampuan
yang dapat digunakan oleh anak didik untuk mengembangkan diri dalam
pendidikan selanjutnya.
Pembelajaran menyenangkan adlah pembelajaran yang dapat menciptakan
suasana dan kondisi yang mendorong anak didik untuk apat belajar secara optimal.
Pembelajaran yang menyenangkan dirancang sedemikian rupa oleh guru untk
menciptakan situasi dan kondisi yang kondusif, menarik dan merangsang siswa
secara fisisk dan emosional serta bebas dari raa tegang atau tekanan yang
menaktkan, sehingga anak dengan bebas berekspresi dan mengemukakan
pendapat.

E. Bab 5: Peran Guru Profesional Dalam Pelaksanaan Bimbingan Konseling Di


Sekolah

Bimbingan dan konseling merupakan dua istilah yang sering dirangkaikan


bagaikan kata majemuk. Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu
agar dengan potensi yang dimiliki mampumengembangkan diri secara optimal
dengan jalan memahami diri, memahami lingkungan, mengatasi hambatan guna
menentukan rencana masa depan yang lebih baik. Sedangkan konseling adalah
suatu proses pertemuan tatap muka ntara konselor dengan individu yang dalam hal
ini adalah siswa, dimana konselor membantu klien dalam mengubah sikap dan
tingkah laku.
Menurut Prayitno, konseling adalah pertemuan empat mata antara klien dan
konselor yang berisi usaha yang laras, unik, dan manusiawi, yang dilakukan dalam
suasana keahlian yang didasarkan atas norma-norm yang berlaku.
Tujuan bimbingan dan konseling:
1. Membantu murid-murid untuk mengembangkan pemahamannya sesuai
dengan kecakapan, minat.
2. Membantu proses sosialisasi dan sensitifikasi kepada kebutuhan orang
lain.
3. Membantu murid murid untuk mngembangkan motif-motif interinsik,
sehingga tercapai kemajuan pengajaran.
4. Memberikan dorongan di dalam memecahkan masalah pengambilan
keputusan dan keterlibatan diri dalam proses pendidikan.
5. Mengembangkan nilai dan sikap secara menyeluruh, serta sesuai dengan
penerimaaan diri.
6. Membantu di dalam memahami tingkah laku manusia.
7. Membantu murid-murid untuk memperoleh keputusan pribadi dan dalam
menyesuaikan diri secara maksimal terhadap masyarakat.
Fungsi bimbingan dan konseling:
1. Fungsi pemahaman, yaitu fungsi agar memiliki pemahaman terhadap
dirinya dan lingkungannya.
2. Fungsi preventif, untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang
mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami
oleh konseli.
3. Fungsi pengembangan, fungsibimbingan dan konseling yang sifatnya
lebih proaktif dari fungsi-fungsi lainnya.
4. Fungsi penyembuhan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat
kuratif. Fungsi ini berkaitan dengan upaya pemberian bantuan kepada
konseli yang telah mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi,
social, belajar, maupun karir.
5. Fungsi penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam
membantu konseli memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurursan atau
program studi, dan memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang
sesuai dengan minat, bakat, keahlian,dan cirri-ciri kepribadian lainnya.
6. Fungsi adaptasi, yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan,
kepala sekolah dan staf, konselor dan guru untuk menyesuaikan program
pendididkan, minat, kemampuan, dan kebutuhan konseli.
7. Fungsi penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk
membantu konseli sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam
berpikir, berperasaan dan bertindak.
8. Fungsi perbaikan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu
konseli sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam berpikir
9. Fungsi fasilitas, memberikan kemudahan pada konseli dalam mencapai
pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi,selaras dan
seimbang seluruh aspek dalam diri konseli.
10. Fungsi pemeliharaan, yaitu fungsi yang untuk membantu konseli supaya
dapat menjaga diri dan mempertahankan diri dan mempertahankan
situasi kondusif yang telah tercipta dalam dirinya.

F. Bab 6: tentang Usaha Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja Dan


Profesionalisme Guru

Kinerja guru merupakan konsep yang sangat penting untuk diperlihatkandapat


oleh kepala sekolah, Karena dengan kinerja yang tinggi dapat mendorong kinerja
individu dan kelompok yang akan meningkatkan efektifitas organisasi.
Whitmore mengatakan bahwa kinerja adalah pelaksanaan fungsi- fungsi yang
dituntut dari seseorang pekerja.
Peran kepala sekolah pada hakikatnya adalah kepala sekolah yang memahami
dan menguasai kemampuan manajerial dan kepemimpinan.
Menurut Mulyasa, kepemimpinan kepala sekolah merupakan salah satu faktor
yang dapat mendorong sekolah untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran
sekolahnya melalui program – program yang dilaksanakan secara terencana dan
bertahap.
Beberapa hal penting yang dapat meningkatkan kinerja guru dalam melaksanan
tugasnya: (1). Sikap kooperatif dan suka membantu. (2). Kooperatif dan persuasive
orang tua murid. (3) fasilitas yang memadaai. (4) minat murid dalam pelajaran di
sekolah. (5) murid yang sopan. (6) supervise membantu. (7) sekolah terorganisir
dengan bai. (8) kebijakan yang terformulasi dengan baik dari skolah.
Disisi lain, terdapat juga faktor – faktor yang dapat menurunkan kinerja guru,
yaitu; (1) kurangnya pembebasan dari kontrak dengan murid sepanjang hari. (2)
tugas – tugas administrasi. (3) kurangnya kerjasama dan dorongan dari kepala
sekolah. (4) bangunan sekolah kurang memadai. (5) kurangnya kerjasama dengan
staf. (6) beban mengajar berlebihan. (7) gaji rendah. (8) kurang lengkapnya fasilitas
kerja.
Jabatan professional yang dituntut unntuk berkinerja seoptimal mungkin
berdasarkan kompetensi dan profesionalisme bidangnya, kepala sekolah sangat
berperan didalamnya, dengan memberikan kesempatan dan peluang serta
mengarahkan dan membimbing yang maksimal dan berkesinambungan, terhadap
guru sebagai sifatnya maka kinerja guru yang optimal dapat terwujud.

G. Bab 7: Pendidikan Profesi Guru

Untuk meningkatkan profesionalitas tenaga pendidik, seorang guru atau lulusan


Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) harus menempuh pendidikan
profesi guru atau lebih dikenal dengan PPG. Bahkan program profesi ini tidak hanya
ditunjukkan kepada lulusan kependidikan, akan tetapi non kependidikan pun juga
bisa mengikuti program ini.
Program PPG ini berintikan pada praktik sosial pendidikan, yakni; pertama, pra
menjadi guru, keluaran pendidikan tinggi terlebih dahulu diberikan Pendidikan
Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru (PPG) prajabatan.
PPG merupakan amanah UU Sisdiknas dan UUGD, dan slah satu jalan keluar
untuk mengendalikan mutu guru. Menurut UUGD No.14 tahun 2001, guru wajib
memeiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan
rohani, serta memiliki kemampuan untuk menwujudkan tujuan pendidikan
Nasional.
Menurut Barnawi (2010) fungsi Pendidikan Profesi Guru (ppg) adalah untuk
menyiapkan guru yang menguasai bidang studi dan memeiliki kompetensi sesuai
dengan standart guru. PPG digunakan sebagaai surat izin dalam mengajar dengan
harapan akan terbentuk tenaga professional guru yang terampil dibidangnya.
Struktur kurikulum program PPG berisi lokakarya pengembangan perangkat
pembelajaran, latihan mengajar melalui pembelajaran mikro, pembelajaran pada
teman sejawat, dan Program Pengalaman Lapangan (PPL), dan program pengayaan
bidang studi dan/ pedagogi.
Kompetensi pedagogi ini bisa dierdalam dalam program PPG, Guru Profesional
debentuk hanya dengan melalui kegiatan belajar tentang prinsip – prinsip akademik
di dalam kelas. Ia harus menyelami dunia praktik melalui prinsip – prinsip tersebut
dalam dunia nyata sehingga ada interkoneksi antara teori dan praktik yang
membantu kompetensi guru secara utuh mencakup tiga domain kompetensi, yaitu
kognitif, afektif, maupun psikomotorik.

H. Bab 8: Pengembangan Sumber Daya Pendidik Dalam Meningkatkan Mutu


Pendidikan
Kemampuan setiap pendidik tidaklah sama . hal ini merupakan dilemma didalam
mencapai tujuan pendidikan secara umum. Pendidik dituntut untuk tanggap
terhadap perubahan yang terjadi pada masyarakat, sebagai akibat dari kemajuan
arus informasi dan perkembangan IPTEK.
Fakry Gaffar berpendapat bahwa konsep pengembangan professional
mengandung dua arti, yaitu; (1) dikaitan dengan usaha peningkatan kemampuan
professional yang dapat dilakukan secara independen pada tingkat sekolah oleh
individu masing – masing dan. (2) dikaitkan dengan jenjang karirkepegawaian ini
harus dipolakan dari tingkat yang lebih tinggi.
Penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas harus mampu menghadapi
perubahan yang sedang dan akan terjadi, baik perubahan teknologi, ilmu
pengetahuan, maupun struktur ketenagakerjaan.
Trorey menjelaskna bahwa pengembangan umber daya pendidik berkaitan
dengan pengembangan diri secara pribadi. Pengembangan ini melibatkan
pengembangan kemampuan pendidik yang akan berguna bagi dirinya dalam brbagai
situasi.
Menurut Schuller dan Jackson Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan hal
yang sangat penting untuk keberhasilan perusahaan besar maupun kecil.
BAB III
PEMBAHASAN

A. Pembahasan Isi Buku


a. Pembahasan Bab 1 tentang Istilah Profesi, Profesional, Profesionalisme,
dan Profesionalisasi.
Menurut buku profesi keguruan, yang dimaksud dengan profesi adalah suatu
pekerjaan yang mempersyaratkan pendidikan tinggi bagi pelakunya yang
ditekankan pada pekerjaan mental, bukan pekerjaan manual. Kemampuan
mental yang dimaksud adlah penekanan kepad apenguasaan ilmu pengetahuan.
Profesionalisme adalah komitmen dari para anggota suatu profesi untuk
meningkatkan kemampuan profesionalnya dan terus-menerus mengembangkan
strategi-strategi yang digunakannya dalam melakukan pekerjaan sesuai dengan
profesi itu.
Profesionalisasi merupakan proses peningkatan kualifikasi atau kemampuan
para anggota penyandang suatu profesi untuk mencapai kriteria standar ideal
dari penampilan atau perbuatan yang dinginkan oleh profesinya itu.
Profesionalisasi mengandung makna dan peningkatan kemampun praktis.

b. Pembahasan Bab 2 tentang Menjadi Guru yang Profesional


Menurut buku profesi keguruan, Guru / pendididk yang professional tidak
berpikir hanya mengajar saja melinkan ia akan bebuat yang lebih terbaik untuk
siswanya, masyarakat, dan dirinya sendiri sebagai bekal kehidupannya di masa
depan. Ia tidak akan mengabaikan tugas pokok dan akan melaksanakan tugas
yang diembankan kepadanya. Guru yang professional juga bertindak sebagai
motivator dan fasilitator dalam membimbing anak didik kearah pencapaian
kedewasaan, serta terbentuknya moral siswa yang alami, sehingga terjalin
keseimbangan, kebahagiaan dunia dan akhirat.

c. Pembahasan Bab 3 tentang Eksistensi Guru Profesional Dalam


Peningkatan Mutu Pendidikan
Menurut buku profesi keguruan, Berbagai usaha untuk meningkatkan
kualitas guru dan pendidikan guru telah dilaksanakan dengan berbagai bentuk
pembaharuan pendidikan, misalnya diintoduksirnya proyek perintis sekolah
pembangunan, pengajaran dengan system modul, pendekatan pengajaras CBSA,
tetapi sampai detik ini usaha usaha tersebut belum juga menunjukkan hasilnya.

d. Pembahasan Bab 4 tentang Guru Profesionalisme Dalam


Mengimplementasikan Pemebelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif
dan Menyenangkan
Menurut buku profesi keguruan Pembelajaran yang aktif berarti
pembelajaran yang memerlukan keaktifan semua siswa dan guru secara fisik,
mental, emosional, bahkan moral dan spiritual.
Pembelajaran inovatif merupakan pembelajaran yang memberikan
kesempatan pada peserta didik mengemukakan ide – ide baru atau gagasan –
gagasan baru untuk perbaikan pengembangan kegiatan pembelajaran dalam
rangka pencapaian tujuan pembelajaran.
Pembelajaran kreatif adalah pembelajaran yang situasi dan kondisinya dapat
mendorong dan mengundang anak didik untuk memilih kegiatan atau bertindak
sesuai dengan motivasi internal (kebutuhan dan minat).
Pembelajaran efektif merupakan pembelajaran yang memungkinkan peserta
didik dapat belajar dengan mudah dan senang.
Pembelajaran yang menyenangkan dirancang sedemikian rupa oleh guru
untk menciptakan situasi dan kondisi yang kondusif, menarik dan merangsang
siswa secara fisisk dan emosional serta bebas dari raa tegang atau tekanan yang
menaktkan, sehingga anak dengan bebas berekspresi dan mengemukakan
pendapat.

e. Pembahasan Bab 5 tentang Peran Guru Profesional Dalam Pelaksanaan


Bimbingan Konseling Di Sekolah
Menurut buku profesi keguruan Bimbingan dan konseling merupakan dua
istilah yang sering dirangkaikan bagaikan kata majemuk. Bimbingan adalah
bantuan yang diberikan kepada individu agar dengan potensi yang dimiliki
mampumengembangkan diri secara optimal dengan jalan memahami diri,
memahami lingkungan, mengatasi hambatan guna menentukan rencana masa
depan yang lebih baik. Sedangkan konseling adalah suatu proses pertemuan
tatap muka ntara konselor dengan individu yang dalam hal ini adalah siswa,
dimana konselor membantu klien dalam mengubah sikap dan tingkah laku.

f. Pembahasan Bab 6 tentang Usaha Sekolah Dalam Meningkatkan


Kinerja Dan Profesionalisme Guru
Menurut buku profesi keguruan, Beberapa hal penting yang dapat
meningkatkan kinerja guru dalam melaksanan tugasnya: (1). Sikap kooperatif
dan suka membantu. (2). Kooperatif dan persuasive orang tua murid. (3) fasilitas
yang memadaai. (4) minat murid dalam pelajaran di sekolah. (5) murid yang
sopan. (6) supervise membantu. (7) sekolah terorganisir dengan bai. (8)
kebijakan yang terformulasi dengan baik dari skolah.
Dalam upaya memajukan dan mengembangkan jabatan guru sebagai jabatan
professional yang dituntut unntuk berkinerja seoptimal mungkin berdasarkan
kompetensi dan profesionalisme bidangnya, kepala sekolah sangat berperan
didalamnya, dengan memberikan kesempatan dan peluang serta mengarahkan
dan membimbing yang maksimal dan berkesinambungan, terhadap guru sebagai
sifatnya maka kinerja guru yang optimal dapat terwujud.

g. Pembahasan Bab 7 tentang Pendidikan Profesi Guru


Menurut buku profesi keguruan, Untuk meningkatkan profesionalitas tenaga
pendidik, seorang guru atau lulusan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan
(LPTK) harus menempuh pendidikan profesi guru atau lebih dikenal dengan
PPG. Bahkan program profesi ini tidak hanya ditunjukkan kepada lulusan
kependidikan, akan tetapi non kependidikan pun juga bisa mengikuti program
ini.
h. Pembahasan Bab 8 tentang Pengembangan Sumber Daya Pendidik
Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan
Menurut buku profesi keguruan, Penyelenggaraan pendidikan yang
berkualitas harus mampu menghadapi perubahan yang sedang dan akan terjadi,
baik perubahan teknologi, ilmu pengetahuan, maupun struktur ketenagakerjaan.
Menurut Schuller dan Jackson Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan hal
yang sangat penting untuk keberhasilan perusahaan besar maupun kecil.

B. Kelebihan dan Kekurangan Buku


Kelebihan:
1. Sampul dari buku ini berhubungan dengan materi yang dijelaskna
didalamnya. Sampulnya dapat menarik perhatian orang untuk membaca
buku ini.
2. Buku ini memiliki ISBN
3. Buku ini memiliki tata bahasa yang mudah dimengerti oleh pembaca.
4. Di dalam buku ini terdapat banyak Undang – Undang yang menyangkut
tentang materi.
5. Terdapat banyak pendapat dari para ahli, yang semakin membuktikan
keaktualisasian dari buku ini.
6. Memiliki contoh – contohyang semakin memudahkan pembaca untuk lebih
memahami.

Kekurangan:
1. Didalam penulisan buku ini terdapat banyak kata – kata yang bersalahan.
2. Tidak adanya rangkuman dari setiap bab.
3. Buku ini tidak memiliki gambar – gambar yang berhubungan dengan materi
yang terkandung didalamnya.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Secara garis besar, guru adalah salah satu dari anggota masyarakat yang
mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan dan pendidikan.
Peran guru tidak hanya mengajar saja melinkan ia harus membuat yang terbaik
untuk siswanya, masyarakat, dan dirinya sendiri sebagai bekal kehidupannya di
masa depan. Seorang guru tidak akan mengabaikan tugas pokok dan akan
melaksanakan tugas yang diembankan kepadanya. Guru yang professional itu akan
bertindak sebagai motivator dan fasilitator dalam membimbing anak didik kearah
pencapaian kedewasaan, serta terbentuknya moral siswa yang alami, sehingga
terjalin keseimbangan, kebahagiaan dunia dan akhirat.

B. Rekomendasi
Setelah saya menelaah isi dari buku ini, menurut saya buku ini sangat bagus
dibaca, digunakan, dan dijadikan sebagai pedoman bagi calon tenaga pendidik
seperti halnya di jurusan saya sekarang ini. Karena buku ini memaparkan materi
yang sangat berguna dan sangat tepat bila diterapkan dalam proses belajar
mengajar
DAFTAR PUSTAKA
Husein, Latifah (2017). Profesi Keguruan. Yogyakarta: Pustaka Baru Press

Anda mungkin juga menyukai