Anda di halaman 1dari 4

A.

Uji T untuk Satu Sampel


1. Studi Kasus Rumah Sakit Kabupaten Sinjai mengadakan penelitian mengenai kepatuhan
perawat menggunakan APD. Menurut isu yang berkembang, IQ para mahasiswa yang
menuntut ilmu di Universitas tersebut kurang dari 140. Untuk membuktikan kebenaran
isu tersebut, tim riset ingin mengambil sampel secara acak sebanyak 50 orang mahasiswa,
kemudian melakukan test IQ kepada mereka. Data hasil tes IQ mahasiswa tersebut
diperoleh data sebagai berikut:

No. Nilai Ujian No. Nilai Ujian No. Nilai Ujian


1 154 18 143 35 134
2 140 19 141 36 136
3 138 20 141 37 142
4 134 21 135 38 138
5 141 22 145 39 148
6 140 23 138 40 142
7 144 24 144 41 136
8 139 25 143 42 148
9 149 26 147 43 141
10 141 27 146 44 139
11 141 28 144 45 141
12 143 29 143 46 135
13 140 30 138 47 135
14 138 31 135 48 149
15 137 32 139 49 143
16 145 33 140 50 140
17 132 34 145

Analisis Kasus

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis rata-rata IQ para mahasiswa Universitas X.
Dalam kasus ini, tidak ada informasi apapun mengenai nilai ragam populasi dari IQ mahasiswa
di Universitas X. Oleh karena itu, statistik uji yang paling tepat adalah uji t satu sampel. Perlu
diketahui bahwa uji t mengasumsikan bahwa sampel yang diambil berasal dari populasi yang
terdistribusi atau menyebar normal (memiliki sebaran normal). Maka, harus dilakukan pengujian
mengenai asumsi kenormalan. Statistik uji untuk kenormalan data yang paling sering digunakan
untuk kasus ini adalah menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov atau juga disebut Lilliefors Test.

a. Identifkasi Jenis Sampel : Satu Sampel, karena berasal dari satu subjek yaitu rata-rata IQ
mahasiswa di Universitas X.
b. Identifikasi skala variable dependent: Skala Interval,
c. Identifikasi distribusi data dengan uji Normalitas data ;

Uji Kenormalan Data

H0: Data menyebar normal


H1: Data tidak menyebar normal.
α = 0.05

Hasil analisis:

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

IQ .100 50 .200* .980 50 .543

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

Lilliefors ( Kolmogorov-Smirnov) normality test


data: IQ
D = 0.1, p-value = 0.200

Kesimpulan:

TERIMA H0, karena pvalue 0,200 > 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa data menyebar normal.
Dengan demikian, uji t satu sampel dapat dilakukan untuk melakukan pengujian hipotesis bagi
data IQ mahasiswa Universitas X.
Pengujian hipotesis dengan 1-sampel t-test.

H0: ≥ 140 v.s.

H1: < 140 (Uji 1 arah)

α = 0.05

Hasil analisis:

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

IQ 50 141.00 4.527 .640

One-Sample Test

Test Value = 140

95% Confidence Interval of the


Difference

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Lower Upper

Nilai Ujian 1.562 49 .125 1.000 -.29 2.29

Kesimpulan:

TERIMA H0, karena Sig.(2-tailed) 0.125 > 0.05. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa isu
yang berkembang selama ini yang menyatakan bahwa ratarata IQ mahasiswa Universitas X
kurang dari 140 adalah tidak benar. Justru, rata-rata IQ mahasiswa Universitas X lebih besar atau
setidak tidaknya sama dengan 140.

Anda mungkin juga menyukai