SABIL FAJAR FATH

175040107111028

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI SEBAGAI BENTUK IMPLEMENTASI PRESISI

PERTANIAN

Berkembangnya teknologi dan internet pada era Industri 4.0 memberikan kemudahan
bagi manusia untuk mengembangkan potensi penerapan teknologi.. Pertanian presisi dapat
diterapkan pada berbagai tanaman budidaya, serealia, hortikultura, maupun tanaman keras. Aspek
teknologi yang digunakan juga bervariasi, dapat berupa kombinasi teknologi tinggi dengan rendah,
Implementasi Presisi pertaian pada system monitoring seperti global positioning system (GPS),
sensor tanah, sensor tanaman, sensor hama, satelit atau foto udara, dan sistem informasi geografis
(GIS) untuk menilai dan memahami berbagai variabel lahan. Kumpulan informasi bisa digunakan
untuk mengevaluasi secara lebih teliti dan dapat menghindari pemakaian input usaha tani lainnya
secara berlebihan.
Menurut Kunal Sood, Sharda Singh, Ranbir Singh Rana, Aditya Rana ,Vaibhav Kalia1,
Arun Kaushal (2015), Kemampuan SIG untuk menganalisis dan memvisualisasikan lingkungan
pertanian. Penyeimbangkan input dan output di tambak sangat penting untuk keberhasilan dan
profitabilitasnya. Data spasial umumnya berupa lapisan yang dapat menggambarkan topografi atau
elemen lingkungan. Saat ini, teknologi SIG menjadi alat penting untuk menggabungkan berbagai
sumber informasi peta dan satelit dalam model itu mensimulasikan interaksi sistem alami yang
kompleks. GIS dapat digunakan untuk menghasilkan gambar, bukan hanya peta, tetapi gambar,
animasi, dan produk kartografi lainnya. Dari GIS seluler di bidang ke analisis ilmiah data produksi
di kantor manajer pertanian, GIS memainkan meningkatkan peran dalam produksi pertanian di
seluruh dunia dengan membantu petani meningkatkan produksi, mengurangi biaya, dan mengelola
tanah lebih efisien.

Sumber :
Kunal Sood, Sharda Singh, Ranbir Singh Rana, Aditya Rana ,Vaibhav Kalia1, Arun Kaushal.
2015. Application of GIS in precision agriculture. Centre for Geo-Informatics Research and
Training, CSK Himachal Pradesh Agriculture University