Hasil Resiko infeksi - Kontrol risiko : proses 1. Perlindungan infeksi factor risiko infeksi - Monitor adanya tanda-tnda infeksi penyakit kronis Dengan kriteria hasil : - Monitor kerentanan terhadap infeksi - Mengidentifikasi factor - Pertahankan asepsis untuk pasien risiko infeksi beresiko - Melakukan tindakan - Tingkatkan asupan nutrisi yang cukup segera untuk - Anjurkan istirahat mengurangi infeksi - Ajarkan pada pasien dan keluarga bagaiaman cara menghindari infeksi - Laporkan dugaan infeksi pada personil pengendali infeksi 2. Kontrol infeksi - bersihkan lingkungan - anjurkan pasien untuk mengenali Teknik cuci tangan dengan baik - lakukan tindakan-tindakan pencegahan yang bersifat universal - jag lingkungan aseptic saat melakukan tindakan medis dan tindakan keperawatan - anjurkan klien meminum antibiotic yang di resepkan - ajarkan klien dan keluarga cara menghindari infeksi Nyeri Akut b/d agen - Kontrol nyeri 1. Manajemen nyeri cedera biologis - Tingkat nyeri - Lakukan pengkajian nyeri komprehensif yang (infeksi) Dengan kriteria hasil : meliputi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, - Dapat mengenali kapan kualitas, intensitas atau beratnya nyeri dan factor nyeri terjadi pencetus - Nyeri yang di laporkan - Gunakan strategi komunikasi terapeutik untuk berkurang mengetahui pengalaman nyeri dan sampaikan - Wajah klien tidak penerimaan pasien terhadap nyeri meringis - Kurangi factor-faktor yanf mencetus nyeri - Ajarkan klien terknik relaksasi dan distraksi - Ajarkan metode farmakologi untuk mengurangi nyeri - Berikan individu penurun nyeri yang optimal dengan peresepan analgesic - Berikan informasi yang akurat untuk meningkatkan pengetahuan dan respon keluarga terhadap pengalaman nyeri 2. Manajemen lingkungan: kenyamanan - Tentukan tujuan pasien dan keluarga dalam mengelola lingkungan dan kenyamanan yang optimal - Hindari gangguan yang tidak prlu dan berikan waktu istirahat - ciptakan lingkungan yang tenang dan mendukung - berikan sumber-sumber edukasi yang relevan dan berguna mengenai manajemen penyakit
Hipertermi b/d - Termoregulasi 1. Pengatur suhu
proses penyakit - Konrol risiko : - Monitor suhu paling tidak setiap 2 jam sesuai hipertermia kebutuhan Dengan kriteria hasil : - Gunakan matras pendingin, selimut yang - Suhu dalam batas normal mensirkulasi air, mandi air hangat,, kantong es - Tidak merasas merinding atau bantalan jel, saat dingin - Berikan medikasi yang tepat untuk mengontrol - Berkeringat saat panas atau mencegah mengigil 2. Perawatan demam - Pantau suhu dan TTV lainnya - Monitor asupan dan keluaran, sadari perubahan kehilangan cairan yang tidak disadari - Tutup pasien dengan selimut atau pakaian yang ringan - Pantau komplikasi-komplikasi yang berhubungan dengan demam misalnya kejang, penurunan tingkat kesadaran
Ketidakseimbangan - Status nutrisi: asupan 1. Manajemen nutrisi
nutrisi: kurang dari nutrisi - Tentukan status gizi klien dan kemampuan untuk kebutuhan tubuh memenuhi kebutuhan gizi b/d ketidakmampuan Dengan kriteria hasil: - Tentukan apa yang menjadi preferenai makanan makanan - Menunjukkan berat badan bagi klien normal - Tentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang - Nafsu akan klien dibutuhakan untuk memenuhi persyaratan gizi meningkat - Ciptakan lingkungan yang optimal pada saat mengkonsumsi makanan - Monitor kalori dan asupan - Tawarkan makanan ringan yang padat gizi 2. Manajemen berat badan - Diskusikan dengan klien mengenai kondisi medis apa saja yang mempengaruhi berat badan - Diskusikan dengan klien risiko yang mungkin muncul jika terdapat kekurangan berat badan - Hitung berat badan ideal pasien - Dorong pasien untuk mengkonsumsi air yang cukup setiap hari - Bantu pasien membuat perencanaan makan yang seimbang dan konsisten dengan jumlah energi yang di butuhkan
Keletihan b/d - Tingkat kelelahan 1. Manajemen energi
kelesuhan fisologis Dengan kariteria hasil : - Monitor intake/asupan nutrisi untuk misalnya anemia Tidak mengalami mengetahui sumber energi yang adekuat kelelahan, kelesuhan - Monitor/catat waktu dan lama istirahat/tidur pasien - Perbaiki divisit status fisiologis (mis.kemoterapi yang menyebabkan anemia sebagai prioritas utama) - Pilih intervensi untuk mengurangi kelelahan baik secara farmakologis maupun non farmakologis - Anjurkan periode istirahat dan kegiatan secara bergantoian 2. Manajemen kemoterapi - Monitor efek samping dan efek toksik dari pengobatan - Monitor ttv untuk mencegah mual dan muntah - Berikan obat-obatan untuk mengontrol efek samping kemoterapi, jika dibutuhkan (mis, pemberian antimetik untuk mual dan muntah) - Intruksikan pasien dan keluarga yang sudah bertahan lama akan kemungkinan keganasan sekunder dan pentingnya melaporkan peningkatan kerentanan tubuh terhadap infeksi, kelelahan dan perdarahan - Ikuti petunjuk panduan pemberian obat antineplastik dengan aman mulai dari persiapan sampai pemberian obat
ASKEP LIMFANGITIS
Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Resiko infeksi - Kontrol risiko : proses 1. Kontrol infeksi factor risiko infeksi - bersihkan lingkungan prosedur invasif - keparahan infeksi - anjurkan pasien untuk mengenali Teknik Dengan kriteria hasil : cuci tangan dengan baik - Mengidentifikasi factor - lakukan tindakan-tindakan pencegahan risiko infeksi yang bersifat universal - Melakukan tindakan - jag lingkungan aseptic saat melakukan segera untuk tindakan medis dan tindakan mengurangi infeksi keperawatan - anjurkan klien meminum antibiotic yang di resepkan - jarkan klien dan keluarga cara menghindari infeksi 2. kontrol infeksi - bersihkan lingkungan - anjurkan pasien untuk mengenali Teknik cuci tangan dengan baik - lakukan tindakan-tindakan pencegahan yang bersifat universal - jag lingkungan aseptic saat melakukan tindakan medis dan tindakan keperawatan - anjurkan klien meminum antibiotic yang di resepkan - ajarkan klien dan keluarga cara menghindari infeksi Nyeri akut b/d - Kontrol nyeri Manajemen nyeri agen cedera - Tingkat nyeri - Lakukan pengkajian nyeri komprehensif yang biologis Dengan kriteria hasil : meliputi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, - Nyeri dapat terkontrol kualitas, intensitas atau beratnya nyeri dan factor - Dapat mengenali kapan pencetus nyeri terjadi - Nyeri yang di laporkan - Gunakan strategi komunikasi terapeutik untuk berkurang mengetahui pengalaman nyeri dan sampaikan - Wajah klien tidak penerimaan pasien terhadap nyeri meringis - Kurangi factor-faktor yanf mencetus nyeri - Ajarkan klien terknik relaksasi dan distraksi - Ajarkan metode farmakologi untuk mengurangi nyeri - Berikan individu penurun nyeri yang optimal dengan peresepan analgesic - Berikan informasi yang akurat untuk meningkatkan pengetahuan dan respon keluarga terhadap pengalaman nyeri
Ketidakefektifan - Status pernafasan 1. Monitor pernafasan
pola nafas b/d - Status pernafasan : - Monitor kecepatan, irama, kedalaman dan gangguan kepatenan jalan nafas kesulitan bernfas neuromuskular Dengan kriteria hasil - Monitor pola nafas - Frekuensi pernafasan - Catat perubahan pada saturasi O2. dalam batas normal 2. Terapi oksigen - Irama pernafasan dalam - Pertahankan kepatenan jalan nafas batas normal - Berikan oksigen tambahan seperti yang - Kepatenan jalan nafas diperintahkan normal - Monitor efektifitas terapi oksigen dengan - Tidak terjadi sianosis tepat - Pantau adanya tanda-tanda keracunan oksigen - Monitor kecemasan pasien berkaitan dengan kebutuhan mendapatkan terapi oksigen
ASKEP LIMFEDEMA
Resiko infeksi factor - Kontrol risiko : proses 3. Perlindungan infeksi
risiko penyakit kronis infeksi - Monitor adanya tanda-tnda infeksi Dengan kriteria hasil : - Monitor kerentanan terhadap - Mengidentifikasi factor infeksi risiko infeksi - Pertahankan asepsis untuk pasien - Melakukan tindakan beresiko segera untuk - Tingkatkan asupan nutrisi yang mengurangi infeksi cukup - Anjurkan istirahat - Ajarkan pada pasien dan keluarga bagaiaman cara menghindari infeksi - Laporkan dugaan infeksi pada personil pengendali infeksi 4. Kontrol infeksi - bersihkan lingkungan - anjurkan pasien untuk mengenali Teknik cuci tangan dengan baik - lakukan tindakan-tindakan pencegahan yang bersifat universal - jag lingkungan aseptic saat melakukan tindakan medis dan tindakan keperawatan - anjurkan klien meminum antibiotic yang di resepkan ajarkan klien dan keluarga cara menghindari infeksi Nyeri Akut b/d agen - Kontrol nyeri 3. Manajemen nyeri cedera biologis (infeksi) - Tingkat nyeri - Lakukan pengkajian nyeri komprehensif Dengan kriteria hasil : yang meliputi lokasi, karakteristik, durasi, - Dapat mengenali kapan frekuensi, kualitas, intensitas atau beratnya nyeri terjadi nyeri dan factor pencetus - Nyeri yang di laporkan - Gunakan strategi komunikasi terapeutik berkurang untuk mengetahui pengalaman nyeri dan - Wajah klien tidak sampaikan penerimaan pasien terhadap meringis nyeri - Kurangi factor-faktor yanf mencetus nyeri - Ajarkan klien terknik relaksasi dan distraksi - Ajarkan metode farmakologi untuk mengurangi nyeri - Berikan individu penurun nyeri yang optimal dengan peresepan analgesic - Berikan informasi yang akurat untuk meningkatkan pengetahuan dan respon keluarga terhadap pengalaman nyeri 4. Manajemen lingkungan: kenyamanan - Tentukan tujuan pasien dan keluarga dalam mengelola lingkungan dan kenyamanan yang optimal - Hindari gangguan yang tidak prlu dan berikan waktu istirahat - ciptakan lingkungan yang tenang dan mendukung - berikan sumber-sumber edukasi yang relevan dan berguna mengenai manajemen penyakit
Resiko kerusakan - Integritas jaringan : 1. Kontrol infeksi
integritas kulit factor kulit membrane - Anjurkan pasien dan keluarga cuci risiko imunodefisiensi mukosa tangan dengan tepat Dengan kriteria hasil - Lakukan tindakan-tindakan - Suhu kulit normal pencegahan yang bersifat universal - Tekstur kulit - Jaga ingkungan aseptik normal 2. Perawatan kulit - Integritas kulit tidak - Bersihkan dengan sabun antibakteri terganggu dengan tepat - Inspeksi seluruh area kulit, adanya kemerahan dan pembengkakan - Lakukan masasse dan lubrikasi pada kulit dengan lotion dan minyak Hipertensi b/d proses - Termoregulasi 1. Pengatur suhu penyakit - Konrol risiko : - Monitor suhu paling tidak setiap 2 jam hipertermia sesuai kebutuhan Dengan kriteria hasil : - Gunakan matras pendingin, selimut yang - Suhu dalam batas normal mensirkulasi air, mandi air hangat,, kantong - Tidak merasas merinding es atau bantalan jel, saat dingin - Berikan medikasi yang tepat untuk - Berkeringat saat panas mengontrol atau mencegah mengigil - 2. Perawatan demam - Pantau suhu dan TTV lainnya - Monitor asupan dan keluaran, sadari perubahan kehilangan cairan yang tidak disadari - Tutup pasien dengan selimut atau pakaian yang ringan - Pantau komplikasi-komplikasi yang berhubungan dengan demam misalnya kejang, penurunan tingkat kesadaran