Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH MICROTEACHING

Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil


Diajukan untuk melengkapi tugas pada mata kuliah Microteaching

Dosen Pengampu : Dr.Murbangun Nuswowati, M.Si.

Oleh:

Kelompok 6
Luthfiatun Nadifah (4301416001)
Yuli France Damanik (4301416009)
Afifa Chanra Wibowo (4301416015)
Zuyyina Hasanati (4301416039)

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2018
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Perkembangan Pendidikan di Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami suatu


peningkatan. Hal itu disebabkan karena adanya beberapa faktor-faktor penunjang
misalnya kurikulum pendidikan yang ideal, sarana prasarana yang memadai di setiap
sekolah dan yang terpenting ialah faktor pendidik atau kinerja guru. Pendidik merupakan
seseorang yang penting dalam berlangsungnya suatu pendidikan dan kinerja guru dalam
proses pembelajaran dapat juga mempengaruhi perkembangan pendidikan.

Keberhasilan mengajar, selain ditentukan oleh faktor kemampuan, motivasi dan


keaktifan peserta didik dalam belajar dan kelengkapan fasilitas atau lingkungan belajar,
juga akan tergantung pada kemampuan guru dalam mengembangkan berbagai
keterampilan mengajar. Keterampilan dasar mengajar adalah keterampilan yang mutlak
harus dimiliki oleh seorang guru. Penguasaan terhadap keterampilan ini memungkinkan
guru mampu mengelola kegiatan pembelajaran secara lebih efektif. Keterampilan dasar
mengajar ini perlu dikuasi oleh semua guru.

Oleh karena itu, pada kesempatan ini pemakalah akan membahas mengenai
keterampilan dasar mengajar terutama keterampilan membimbing diskusi kelompok
kecil dimana guru diharapkan dapat memahani dan memiliki kemampuan untuk
menerapkan keterampilan dasar mengajar tersebut secara utuh dan terintegrasi dalam
meningkatkan kualitas proses pembelajarannya.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa pengertian keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil ?
2. Apa tujuan keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil ?
3. Bagaimana prinsip keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil ?
4. Bagaimana komponen keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil ?
5. Apa kelebihan model keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil ?
6. Apa kekurangan model keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil ?
1.3. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil.
2. Mengetahui tujuan keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil.
3. Mengetahui prinsip keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil.
4. Mengetahui komponen keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil.
5. Mengetahui kelebihan keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil.
6. Mengetahui kekurangan keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil


Diskusi kelompok adalah suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok
orang dalam interaksi tatap muka yang informal dengan berbagai pengalaman atau
informasi, pengambilan kesimpulan atau pemecahan masalah. Diskusi kelompok
merupakan strategi yang memungkinkan siswa menguasai suatu konsep atau
memecahkan suatu masalah melalui satu proses yang memberi kesempatan untuk
berpikir, berinteraksi sosial, serta berlatih bersikap positif. Dengan demikian diskusi
kelompok dapat meningkatkan kreativitas siswa, serta membina kemampuan
berkomunikasi termasuk di dalamnya keterampilan berbahasa. (DEPDIKNAS, 2005)
Pengertian diskusi kelompok dalam kegiatan belajar-mengajar tidak jauh berbeda
dengan pengertian di atas. Siswa berdiskusi dalam kelompok-kelompok kecil dibawah
pimpinan guru atau temannya untuk berbagi informasi, pemecahan masalah atau
pengambilan keputusan. Diskusi tersebut berlangsung dalam suasana terbuka. Setiap
siswa bebas mengemukakan ide-idenya tanpa merasa ada tekanan dari teman atau
gurunya dan setiap siswa harus menaati peraturan yang ditetapkan sebelumnya. Diskusi
kelompok merupakan suatu kegiatan atau harus ada dalam proses belajar-mengajar.
Akan tetapi, tidak setiap guru dan calon guru mampu membimbing para siswanya untuk
berdidkusi tanpa mengalami latihan. Oleh karena itu, keterampilan ini perlu diperhatikan
agar para guru dan calon guru mampu melaksanakan tugas ini dengan baik. (Usman,
2010)
Menurut Mulyasa dalam Suwarna (2011:79), “Diskusi kelompok adalah suatu
proses percakapan yang teratur, yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap
muka yang bebas dan terbuka, dengan tujuan berbagi informasi atau pengalaman,
mengambil keputusan atau memecahkan suatu masalah”. Jadi keterampilan membimbing
diskusi kelompok kecil adalah melaksanakan kegiatan membimbing peserta didik agar
dapat melaksanakan diskusi kelompok kecil secara efektif dalam rangka mencapai
indikator. (Zulfanidar, 2016).

Gambar 1. Guru membimbing kelompok kecil

2.2 Tujuan Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil


Adapun tujuan dan manfaat kegiatan diskusi antara lain :
1. Memupuk sikap toleransi yaitu setiap siswa saling menghargai terhadap pendapat
yang dikemukakan oleh setiap peserta didik.
2. Memupuk kehidupan demokrasi yaitu setiap siswa secara bebas dan bertanggung
jawab terbiasa mengemukakan pendapat, bertukar fikiran untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan.
3. Mendorong pembelajaran secara aktif yaitu siswa dalam membahas suatu topik
pembelajaran tidak selalu menerima dari guru, akan tetapi melalui kerjasama dalam
kelompok diskusi siswa belajar mengembangkan kemampuan berfikirnya.
4. Menumbuhkan rasa percaya diri yaitu dengan kebiasaan untuk beragumentasi yang
dilakukan antar sesama teman dalam kelompok diskusi, akan mendorong keberanian
dan rasa percaya diri mengajukan pendapat maupun mencari solusi pemecahan.
(Marno, 2014)

2.3 Prinsip Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil


Prinsip-prinsip keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, yaitu:
a. Diskusi hendaknya berlangsung dalam “iklim terbuka”. Hal ini ditandai dengan
adanya keantusiasan berpartisipasi, kehangatan hubungan antar pribadi, kesediaan
menerima, dan mengenal lebih jauh topik diskusi, dan menghargai pendapat orang
lain. Dengan demikian semua anggota kelompok mempunyai keinginan untuk
mengenal dan dihargai, dapat merasa aman, dan bebas mengemukakan pendapat.
b. Perlu perencanaan dan persiapan yang matang, meliputi:
1. Topik yang dipilih hendaknya sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, minat dan
kemampuan siswa.
2. Masalah hendaknya mengandung jawaban yang kompleks, bukan jawaban
tunggal.
3. Adanya informasi pendahuluan yang berhubungan dengan topik tersebut agar
para siswa memiiki latar belakang pengetahuan yang sama.
4. Guru harus benar-benar siap dengan sumber informasi sebagai motivator
sehingga mampu memberikan penjelasan dan mengerjakan pertanyaan-
pertanyaan yang dapat memotivasi siswa. (Sa’ud, 2009)

2.4 Komponen Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil


1. Memusatkan perhatian siswa pada tujuan dan topik diskusi
Caranya adalah sebagai berikut:
• Rumuskan tujuan dan topik yang akan dibahas pada awal diskusi.
• Kemukakan masalah-masalah khusus.
• Catat perubahan atau penyimpangan disksi dari tujuan.
• Rangkum hasil pembicaraan dalam diskusi.
2. Memperluas masalah atau urutan pendapat
Selama diskusi berlangsung sering terjadi penyampaian ide yang kurang jelas
hingga sukar ditangkap oleh anggota kelompok, yang akhirnya menimbulkan
kesalahpahaman hingga keadaan dapat menjadi tegang. Dalam hal demikian tugas
guru dalam memimpin diskusi untuk memperjelasnya, yakni dengan cara:
• Menguraikan kembali untuk merangkum urutan tersebut hingga menjadi jelas.
• Meminta komentar siswa dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
membantu mereka memperjelas atau mengembangkan ide tersebut.
• Menguraikan gagasan siswa dengan memberikan informasi tambahan atau
contoh-contoh yang sesuai hingga kelompok memperoleh pengertian yang jelas.
3. Menganalisis pandangan siswa
Di dalam diskuri sering terjadi perbedaan di antaranya anggota kelompok.
Dengan demikian guru hendaklah mampu menganalisis alasan perbedaan tersebut
dengan cara sebagai berikut:
• Meneliti apakah alasan tersebut memang mempunyai dasar yang kuat.
• Memperjelas hal-hal yang disepekati dan yang tidak disepakati.
4. Meningkatkan urunan siswa
Beberapa cara untuk meningkatkan urunan pikiran siswa;
• Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang menantang siswa untuk berpikir.
• Memberikan contoh-contoh verbal atau nonverbal yang sesuai dan tepat.
• Memberikan waktu untuk berpikir.
• Memberikan dukungan terhadap pendapat siswa dengan penuh perhatian.
5. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi
Penyebaran kesempatan berpartisipasi dapat dilakukan dengan cara;
• Mencoba memancing urunan siswa yang enggan berpartisipasi dengan
mengarahkan pertanyaan langsung secara bijaksana. Misalnya, “Bapak (Ibu)
yakin bahwa Nita dapat menjawab. Coba, Nita!”
• Mencegah terjadinya pembicaraan serentak dengan memberi giliran kepada siswa
yang pendiam terlebih dahulu.
• Mencegah secara bijaksana siswa yang suka memopoli pembicaraan.
• Mendorong siswa untuk mengomentari urunan temannya hingga interaksi
antarsiswa dapat diingatkan.
6. Menutup diskusi
Keterampilan akhir yang harus dikuasai oleh guru adalah menutup diskusi.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
• Membuat rangkuman hasil diskusi dengan bantuan para siswa. Ini lebih efektif
daripada bila rangkuman hanya dibuat sendiri oleh guru.
• Memberi gambaran tentang tindak lanjut hasil diskusi ataupun tentang topik
diskusi yang akan datang.
• Mengajak siswa untuk menilai proses maupun hasil diskusi yang telah dicapai.
7. Hal-hal yang harus diperhatikan
• Mendominasi diskusi sehingga siswa tidak diberi kesempatan.
• Membiarkan siswa tertentu memonopoli diskusi.
• Membirkan terjadinya penyimpangan dari diskusi dengan pembicaraan yang tidak
relevan.
• Membiarkan siswa yang enggan berpartisipasi.
• Tidak memperjelas atau mendukung urunan pikiran siswa.
• Gagal mengakhiri diskusi efektif. (Wahyulestari, 2018)

2.5 Kelebihan dan Kekurangan Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil


Kelebihan Kekurangan
Termotivasi oleh kehadiran Waktu belajar lebih panjang
teman.

Melatih sisa untuk berfikir Anak yang pemalu dan


kritis mengemukakan pendiam menjadi kurang
pendapatnya. agresif

Kelompok menjadi kaya Dominasi siswa tertentu


dengan ide dan informasi
dalam diskusi
untuk mendapatkan hasil
yang lebih baik

Mengurangi sifat pemalu. Dapat terjadi pemborosan


waktu

Anak merasa terikat untuk Tidak dapat mencapai tujuan


pembelajaran ketika siswa
melaksanakan keputusan
kurang siap mengikuti
kelompok. kegiatan pembelajaran

Melatih dan mengembangkan


jiwa sosial pada diri siswa.
Meningkatkan pemahaman
diri anak.

(Slamet, 2010)
Semua kekurangan tersebut dapat ditekan dengan rencana yang matang dan
keterampilan guru mengarahkan, memberi petunjuk yang jelas, memahami kesulitan
siswa, dan membagi perhatian pada semua kelompok. Diskusi kelompok bermanfaat
ganda. Tidak hanya pengetahuan siswa yang bertambah. Diskusi kelompok kecil juga
memupuk rasa kebersamaan dan berbagi sesama siswa. (Slamet, 2010). Untuk
mendapatkan hasil maksimal di dalam diskusi kelompok kecil, ada hal-hal yang harus
dihindari oleh guru dalam memimpin diskusi kelompok. Hal-hal yang harus dihindari
tersebut adalah :
1. Topik diskusi yang tidak sesuai dengan minat siswa.
2. Terlalu mendominasi diskusi dengan cara mengajukan pertanyaan atau memberikan
jawaban yang terlalu banyak.
3. Membiarkan siswa tertentu memonopoli diskusi kelompok.
4. Membiarkan terjadinya pembicaraan yang menyimpang dari topik diskusi atau tidak
relevan dengan apa yang sedang dibicarakan.
5. Terlalu sering menginterfensi siswa dengan pertanyaan atau pernyataan yang
sebetulnya tidak penting.
6. Tidak memberi waktu yang cukup untuk menyelesaikan masalah dalam rangka
mencapai tujuan diskusi.
7. Tidak memperjelas atau tidak mendukung pendapat siswa.
8. Gagal menutup diskusi dengan efektif. (Wahyulestari, 2018)
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan
Ketrampilan dasar mengajar merupakan keterampilan dasar mengajar yang perlu
dimiliki oleh guru dari semua bidang studi. Jika dipertimbangkan bahwa bidang-bidang
studi yang bermacam-macam mempunyai ciri-ciri pengajaran yang khas, ketrampilan
mengajar untuk bidang-bidang studi khusus perlu dikembangkan. Tujuan dari
keterampilan dasar mengajar guru yaitu supaya guru atau tenaga pendidik dapat
memahami hakikat keterampilan dasar mengajar yang dapat dipratikkan di dalam
kelas, mengidentifikasi jenis-jenis keterampilan dasar mengajar dan terampil
menerapkan setiap jenis keterampilan dasar mengajar untuk meningkatkan kualitas
proses dan hasil pembelajaran. Tujuan yang lain yaitu untuk membekali tenaga
pendidik beberapa keterampilan dasar mengajar dan pembelajaran.

3.2 Saran
Sebagai seorang pendidik atau tenaga kependidikan kita dituntut berperan penting
dalam masalah-masalah pendidikan baik secara formal maupun nonformal. Seorang
guru harus mampu menciptakan suasana belajar yang kreatif, menyenangkan dan
efisien. Sebagai guru yang professional, mengajar harus berdasarkan pengalaman siswa
yang sudah dimiliki.
DAFTAR PUSTAKA

Hasibuan & Moedjiono. 1993. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Marno dan Idris. 2014. Strategi, Metode dan Teknik Mengajar (Menciptakan Keterampilan
Mengajar yang Efektif dan Edukatif). Jakarta: Ar-Ruzz Media

Pusat Bahasa DEPDIKNAS. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga. Jakarta:
Balai Pustaka

Sa’ud, Udin Syaefudin. 2009. Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Alfabeta

Slamet. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Suwarna. 2011. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Usman, M. Uzer. 2010. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Wahyulestrari, Roro Diah. 2018. Keterampilan Dasar dalam Mengajar di Sekolah Dasar.
Prosding Seminar Nasional Pendidikan. 190-210

Zulfanidar, Alfiati. 2016. Keterampilan Guru Membimbing Diskusi Kelompok Kecil di SD


Negeri Garot Aceh Besar. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
FKIP Unsiyah. 175-184
LEMBAR OBSERVASI
KETERAMPILAN MEMBIMBING DISKUSI KELOMPOK KECIL

Nama Guru yang diamati :


Nama Sekolah :
Kelas :
Mata Pembelajaran :
Hari/Tanggal :

Petunjuk
1. Bacalah dengan cermat setiap keterampilan membimbing diskusi kecil yang
digunakan, kemudian amati seksama seluruh kegiatan pembelajaran yang dilakukan
guru.
2. Beri tanda check () pada kolom Ya/Tidak yang sesuai dengan pengamatan.
3. Berikan penskoran pada kolom skor dengan ketentuan :
a. Skor 4 apabila 4 deskriptor terpenuhi.
b. Skor 3 apabila 3 deskriptor terpenuhi.
c. Skor 2 apabila 2 deskriptor terpenuhi.
d. Skor 1 apabila 1 deskriptor terpenuhi.
4. Jika anda menemukan hal-hal menarik lainnya yang belum terakomodari table
penskoran, maka anada dapat menuliskanya pada bagian catatan khusus.
No Indikator Deskriptor Pengamatan Skor
. Ya Tidak
1. Memusatkan Perhatian 1) Merumuskan tujuan pada awal
diskusi, disertai dengan pengenalan
topic/masalah
2) Menyatakan dengan tegas masalah-
masalah khusus yang sedang
dibahas
3) Menandai terjadinya perubahan
yang tidak relevan yang dapat
membawa diskusi kea rah
menyimpang
4) Membuat rangkuman tentang
pembahasan yang disepakati pada
tahap tertentu sebelumnya sebelum
melanjutkan ke tahap selanjutnya
2. Memperjelas Masalah 1) Merangkum kembali permasalahan
Urunan pendapat supaya jelas
2) Meminta komentar siswa dengan
mengajukan pertanyaan untuk
memperjelas dan mengembangkan
ide.
3) Menguraikan gagasan siswa
dengan memberikan informasi
tambahan atau contoh yang sesuai.
4) Membandingkan urunan pendapat
siswa dengan contoh yang
diberikan.
3. Menganalisis 1) Meneliti apakah alasan tersebut
Pandangan memang mempunyai dasar yang
kuat
2) Memperjelas hal-hal yang
disepakati dan tidak di sepakati
3) Menganalisis tiap pendapat
sehingga dapat membandingkan
pendapat antar kelompok.
4) Tidak serta merta menyalahkan
pendapat yang tidak disepakati.
4. Meningkatkan Uraian 1) Mengajukan pertanyaan kunci yang
menantang siswa untuk berpikir.
2) Memberikan contok baik verbal
maupun non-verbal yang sesuai.
3) Menghangatkan suasana dengan
mengajukan pertanyaan yang
mengundang perbedaan pendapat.
4) Memberi dukungan terhadap
urunan siswa dengan jalan
mendengarkan dengan penuh
perhatian.
5. Menyebarkan 1) Menstimulus siswa untuk berpikir
kesempatan dan mengemukakan pendapat.
Berpartisipasi
2) Memberikan kesempatan kepada
yang belum bicara.
3) Mengatur jalannya diskusi.
4) Mengomentari pendapat yang
dikemukakan bila diperlukan.
6. Menutup Diskusi 1) Membuat rangkuman hasil diskusi.
2) Memberikan bayangan/gambaran
tentang tindak lanjut diskusi ini.
3) Menilai proses dan hasil diskusi.
4) Melaksanakan evaluasi terhadap
hasil yang dicapai dalam diskusi.
Total Skor

Catatan Khusus Observer :


…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
Yang memberi saran saat presentasi :
1. Ida Rosida (4301416015)
2. Saran : Sebaiknya dalam presentasi ditambahkan peran guru memimpin diskusi
kelompok kecil itu seperti apa
3. Anggreny Br. Pandia (4301416022)
Saran : Sebaiknya dalam presentasi ditambahkan hal hal yang perlu dihindari pada saat
diskusi kelompok kecil
4. Linihayatin Ashkiya (4301416027)
Saran : Sebaiknya disajikan contoh nyata dan penjelasan lebih lanjut dalam memimpin
diskusi kelompok kecil

Anda mungkin juga menyukai