Oleh:
Kelompok 6
Luthfiatun Nadifah (4301416001)
Yuli France Damanik (4301416009)
Afifa Chanra Wibowo (4301416015)
Zuyyina Hasanati (4301416039)
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2018
BAB I
PENDAHULUAN
Oleh karena itu, pada kesempatan ini pemakalah akan membahas mengenai
keterampilan dasar mengajar terutama keterampilan membimbing diskusi kelompok
kecil dimana guru diharapkan dapat memahani dan memiliki kemampuan untuk
menerapkan keterampilan dasar mengajar tersebut secara utuh dan terintegrasi dalam
meningkatkan kualitas proses pembelajarannya.
BAB II
PEMBAHASAN
(Slamet, 2010)
Semua kekurangan tersebut dapat ditekan dengan rencana yang matang dan
keterampilan guru mengarahkan, memberi petunjuk yang jelas, memahami kesulitan
siswa, dan membagi perhatian pada semua kelompok. Diskusi kelompok bermanfaat
ganda. Tidak hanya pengetahuan siswa yang bertambah. Diskusi kelompok kecil juga
memupuk rasa kebersamaan dan berbagi sesama siswa. (Slamet, 2010). Untuk
mendapatkan hasil maksimal di dalam diskusi kelompok kecil, ada hal-hal yang harus
dihindari oleh guru dalam memimpin diskusi kelompok. Hal-hal yang harus dihindari
tersebut adalah :
1. Topik diskusi yang tidak sesuai dengan minat siswa.
2. Terlalu mendominasi diskusi dengan cara mengajukan pertanyaan atau memberikan
jawaban yang terlalu banyak.
3. Membiarkan siswa tertentu memonopoli diskusi kelompok.
4. Membiarkan terjadinya pembicaraan yang menyimpang dari topik diskusi atau tidak
relevan dengan apa yang sedang dibicarakan.
5. Terlalu sering menginterfensi siswa dengan pertanyaan atau pernyataan yang
sebetulnya tidak penting.
6. Tidak memberi waktu yang cukup untuk menyelesaikan masalah dalam rangka
mencapai tujuan diskusi.
7. Tidak memperjelas atau tidak mendukung pendapat siswa.
8. Gagal menutup diskusi dengan efektif. (Wahyulestari, 2018)
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Ketrampilan dasar mengajar merupakan keterampilan dasar mengajar yang perlu
dimiliki oleh guru dari semua bidang studi. Jika dipertimbangkan bahwa bidang-bidang
studi yang bermacam-macam mempunyai ciri-ciri pengajaran yang khas, ketrampilan
mengajar untuk bidang-bidang studi khusus perlu dikembangkan. Tujuan dari
keterampilan dasar mengajar guru yaitu supaya guru atau tenaga pendidik dapat
memahami hakikat keterampilan dasar mengajar yang dapat dipratikkan di dalam
kelas, mengidentifikasi jenis-jenis keterampilan dasar mengajar dan terampil
menerapkan setiap jenis keterampilan dasar mengajar untuk meningkatkan kualitas
proses dan hasil pembelajaran. Tujuan yang lain yaitu untuk membekali tenaga
pendidik beberapa keterampilan dasar mengajar dan pembelajaran.
3.2 Saran
Sebagai seorang pendidik atau tenaga kependidikan kita dituntut berperan penting
dalam masalah-masalah pendidikan baik secara formal maupun nonformal. Seorang
guru harus mampu menciptakan suasana belajar yang kreatif, menyenangkan dan
efisien. Sebagai guru yang professional, mengajar harus berdasarkan pengalaman siswa
yang sudah dimiliki.
DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan & Moedjiono. 1993. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Marno dan Idris. 2014. Strategi, Metode dan Teknik Mengajar (Menciptakan Keterampilan
Mengajar yang Efektif dan Edukatif). Jakarta: Ar-Ruzz Media
Pusat Bahasa DEPDIKNAS. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga. Jakarta:
Balai Pustaka
Slamet. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Wahyulestrari, Roro Diah. 2018. Keterampilan Dasar dalam Mengajar di Sekolah Dasar.
Prosding Seminar Nasional Pendidikan. 190-210
Petunjuk
1. Bacalah dengan cermat setiap keterampilan membimbing diskusi kecil yang
digunakan, kemudian amati seksama seluruh kegiatan pembelajaran yang dilakukan
guru.
2. Beri tanda check () pada kolom Ya/Tidak yang sesuai dengan pengamatan.
3. Berikan penskoran pada kolom skor dengan ketentuan :
a. Skor 4 apabila 4 deskriptor terpenuhi.
b. Skor 3 apabila 3 deskriptor terpenuhi.
c. Skor 2 apabila 2 deskriptor terpenuhi.
d. Skor 1 apabila 1 deskriptor terpenuhi.
4. Jika anda menemukan hal-hal menarik lainnya yang belum terakomodari table
penskoran, maka anada dapat menuliskanya pada bagian catatan khusus.
No Indikator Deskriptor Pengamatan Skor
. Ya Tidak
1. Memusatkan Perhatian 1) Merumuskan tujuan pada awal
diskusi, disertai dengan pengenalan
topic/masalah
2) Menyatakan dengan tegas masalah-
masalah khusus yang sedang
dibahas
3) Menandai terjadinya perubahan
yang tidak relevan yang dapat
membawa diskusi kea rah
menyimpang
4) Membuat rangkuman tentang
pembahasan yang disepakati pada
tahap tertentu sebelumnya sebelum
melanjutkan ke tahap selanjutnya
2. Memperjelas Masalah 1) Merangkum kembali permasalahan
Urunan pendapat supaya jelas
2) Meminta komentar siswa dengan
mengajukan pertanyaan untuk
memperjelas dan mengembangkan
ide.
3) Menguraikan gagasan siswa
dengan memberikan informasi
tambahan atau contoh yang sesuai.
4) Membandingkan urunan pendapat
siswa dengan contoh yang
diberikan.
3. Menganalisis 1) Meneliti apakah alasan tersebut
Pandangan memang mempunyai dasar yang
kuat
2) Memperjelas hal-hal yang
disepakati dan tidak di sepakati
3) Menganalisis tiap pendapat
sehingga dapat membandingkan
pendapat antar kelompok.
4) Tidak serta merta menyalahkan
pendapat yang tidak disepakati.
4. Meningkatkan Uraian 1) Mengajukan pertanyaan kunci yang
menantang siswa untuk berpikir.
2) Memberikan contok baik verbal
maupun non-verbal yang sesuai.
3) Menghangatkan suasana dengan
mengajukan pertanyaan yang
mengundang perbedaan pendapat.
4) Memberi dukungan terhadap
urunan siswa dengan jalan
mendengarkan dengan penuh
perhatian.
5. Menyebarkan 1) Menstimulus siswa untuk berpikir
kesempatan dan mengemukakan pendapat.
Berpartisipasi
2) Memberikan kesempatan kepada
yang belum bicara.
3) Mengatur jalannya diskusi.
4) Mengomentari pendapat yang
dikemukakan bila diperlukan.
6. Menutup Diskusi 1) Membuat rangkuman hasil diskusi.
2) Memberikan bayangan/gambaran
tentang tindak lanjut diskusi ini.
3) Menilai proses dan hasil diskusi.
4) Melaksanakan evaluasi terhadap
hasil yang dicapai dalam diskusi.
Total Skor