Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

STANDAR PENAMPILAN DIRI

DISUSUN OLEH:

Fatimah Azzahra

Hani NurMuliyani

Intan Annisa Pratiwi

Mellya Muludianty

Nazwa Azzahra Safar


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan RahmatNya
sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “ Standar Penampilan
Diri” ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................

DAFTAR ISI .....................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................

1.1 Latar Belakang ...........................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................

1.3 Tujuan dan Manfaat ..................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................

2.1 Pengertian Grooming .................................................................................................

2.2 Fungsi Groming ..........................................................................................................

2.3 Kuantitas Kepribadian ..............................................................................................

2.4 Standar Keamanan Penampilan Pribadi .................................................................

BAB III PENUTUP ..........................................................................................................

3.1 Kesimpulan .................................................................................................................

3.2 Saran ............................................................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tampil sempurna dihadapan orang banyak merupakan impian semua orang. Maka
sudah sewajarnya jika orang lebih menomor satukan penampilan (luar), bukan begitu?
Setidaknya itulah yang saya amati di keseharian masyarakat modern sekarang ini.

1.2 Rumusan Masalah

Beberapa masalah yang dapat dirumuskan dalam makalah ini adalah:

1. Apakah pengertian dari Grooming?


2. Apakah fungsi dari Grooming?
3. Menjaga Standar Keamanan Penampilan Pribadi?

1.3 Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan dan manfaat yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini adalah
sebagai berikut.
1. Ingin mengetahui pengertian Grooming.
2. Ingin mengetahui fungsi Grooming.
3. Ingin mengetahui cara menjaga standar keamanan penampilan pribadi.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Grooming

Sebelum anda mengetahui bagaimana menjaga standar keamanan penampilan


pribadi, terlebih dahulu anda mengetahui arti kata grooming, dari pendapat para ahli yang
dinyatakan di dalam bukunya masing-masing. Di bawah ini terdapat arti kata grooming, yang
dikutip antara lain:

Kata groom menurut Kamus Bahasa Inggris Indonesia, artinya mengurus, merawat,
rapi atau pelihara. Secara harfiah, grooming artinya penampilan diri.

Grooming dalam penampilan prima adalah, penampilan diri tenaga pelayanan pada
waktu bekerja, memberikan pelayanan kepada kolega dan pelanggan.

Well groomed istilah Bahasa Inggris, yang digunakan untuk menggambarkan, orang
berbusana resmi dengan baik menarik. Busana yang baik dan resmi itu berarti penampilan
yang rapi, sopan, luwes, serasi dan menarik (personal apperance) sesuai dengan etika dan tata
krama pergaulan.

Jadi pengertian grooming, secara singkat adalah, penampilan seseorang, dimulai dari
cara berpakaian sampai dengan tutur kata dan sopan santun.

Jadi kecantikan atau ketampanan, bukan hanya dilihat dari luar saja, tapi juga harus
diiringi dari dalam (inner-beauty). Oleh karena itu, perilaku juga harus diperhatikan dalam
berpenampilan.

2.2 Fungsi Grooming

Dalam kehidupan sehari-hari, apapun kegiatan kita selalu dihadapkan pada tata aturan
dalam melakukan sesuatu yang diuraikan dalam tahap-tahap kegiatan atau langkah-langkah
pelaksanaan suatu kegiatan. Setiap kantor memiliki tata aturan pelaksanaan kegiatan yang
berbeda-beda sesuai dengan jenis aktivitasnya, tetapi secara umum sering pula dijumpai
kesamaan dalam langkah-langkah mengenai sesuatu kegiatan, inilah yang kita sebut dengan
Standar Operasional Prosedur (SOP).

Tata aturan yang dimaksud, diantaranya termasuk pentingnya grooming bagi


perusahaan, terbukti grooming dapat mempengaruhi para pelanggan atau pengunjung, karena
grooming bertujuan antara lain:

1. Penampilan pegawai mengatas-namakan suatu lembaga atau perusahaan, sehingga


penampilan pegawai harus disukai oleh orang lain atau pelanggan.
2. Penampilan pegawai mencerminkan kepribadian yang baik dan memberikan kesan
positif dari pelanggan perusahaan.
3. Penampilan para pegawai, agar selaras dengan nilai-nilai keindahan dan tata krama
yang berlaku dalam kehidupan seluruh lapisan masyarakat.
4. Menyadari bahwa kecantikan bukan semata-mata dari bentuk wajah saja, tetapi dari
hati nurani yang tulus dan ikhlas, sehingga keluar pancaran kecantikan dari dalam
(inner-beauty).

2.3 Kuantitas Kepribadian

Kepribadian adalah suatu pencerminan sikap, karakter, watak diri pribadi seseorang
yang dapat dilihat dari tingkah lakunya dalam berhubungan dengan orang lain.

Ada 2 tipe kepribadian, yaitu :

a. kepribadian yang tertutup (Introvert)

b. kepribadian yang terbuka (Ekstrovert)

Ada 7 usaha yang dapat dilakukan oleh seorang karyawan untuk memiliki kepribadian yang
baik, yaitu :

1. Memperhatikan norma kesopanan.

2. Mempunyai disiplin kerja

3. Memperhatikan penampilan pribadi

4. Membiasakan diri melakukan kebiasaan baik


5. Selalu menginat dengan baik nama orang

6. Selalu memberikan informasi secara benar

7. Dapat memisahkan antara kepentingan pribadi dan kepentingan dinas.

Jamuan Bisnis (Table Manner)

Tata karma dalam jamuan bisnis ada 2 hal penting yang harus diperhatikan oleh tuan rumah
dan para tamu itu sendiri, yaitu :

a. Ketika tamu datang

Ketika sebagai tuan rumah mendengar tamu dating, hendaknya tuan rumah
membukakan pintu dan menyilakan tamunya untuk masuk ke ruang tamu dengan
menampakkan raut wajah/ muka yang ramah, dan tersenyum. Tapi hal ini berbeda dengan
Negara-negara Barat yang mempunyai 4 musim. Apabila sedang musim dingin maka tuan
rumah hendaknya membantu para tamunya untuk melepaskan mantel dan kemudian
menyilakan tamunya untuk masuk ke ruang tamu.

b. Etiket Makan

Tuan rumah menunjukkan kepada tamu tempat duduknya dengan memerlutikan


beberapa tata caranya, yaitu :

1. Tuan rumah menyebutkan di mana para tamu wanita itu duduk, baru kemudian disusul
dengan pasangan duduknya.
2. Para tamu pria membantu para tamu wanita untuk duduk (wanita duduk di sebelah
kanan para tamu pria) dengan mendorong kursi. Setelah itu, barulah mereka duduk
sendiri.

2.4 Menjaga Standar Keamanan Penampilan Pribadi

Untuk menjaga standar keamanan penampian pribadi, penggunaan pakaian kerja yang
sesuai akan mengurangi kemungkinan terjadi kecelakaan atau luka. Berikut ini beberapa tips
memilih jenis pakaian kerja yang aman.
1. Pilih bahan dengan teliti, cari bahan yang nyaman dipakai, hindari bahan yang mudah
terbakar atau panas dipakai.
2. Pilih model pakaian, disesuaikan dengan keadaan jasmani, warna kulit, keperluan,
iklim, jenis pekerjaan, serasi, bersih, tidak terlalu sempit dan tidak terlalu longgar,
karena akan mengganggu gerakan dalam bekerja.
3. Hindari celana panjang yang terlalu panjang dan terlalu lebar di bagian bawah, karena
akan mengganggu ketika berjalan, bahkan mudah terkait atau jatuh.
4. Dasi, dapat digunakan untuk pekerjaan yang dilakukan di kantor atau bagian
pemasaran barang atau jasa, bukan di pabrik bagian produksi karena juntaian dasi
dapat tergulung pada benda yang berputar atau terjepit.
5. Pilihlah sepatu yang nyaman dipakai, gunakan sepatu untuk mengamankan kaki dari
benda jatuh atau benda tajam kecil atau tergelincir pada waktu kerja. Penggunaan
model sepatu disesuaikan dengan jenis pekerjaan.
6. Perhiasan atau aksesoris, seperti cincin, kalung, gelang, jam tangan, sebaiknya tidak
dipakai pada waktu kerja di dalam bengkel atau ruang produksi, sebab benda tersebut
mudah sekali terkait oleh peralatan yang berputar atau bergerak pada alat elektrik yang
bermagnet, terutama dapat menyebabkan tidak bebasnya bergerak, serta
mengakibatkan rasa sakit pada waktu tangan atau jari menggunakan peralatan.
7. Sarung tangan, digunakan untuk membantu pekerjaan yang berhubungan dengan
panas, tajam atau licin juga digunakan sebagai sarana isolator untuk pekerjaan listrik.
8. Kacamata, digunakan untuk melindungi mata dari bahaya sinar yang tajam, serpihan
benda kerja dan debu. Gunakan kacamata sesuai dengan jenis pekerjaan.

Selain pakaian, di bawah ini terdapat beberapa tips penampilan pribadi yang baik
dilakukan:

1. Perawatan tubuh, karena tubuh yang terawat akan memancarkan keindahan, pesona
dan kecantikan.
2. Kosmetika, dibutuhkan oleh pekerja wanita. Gunakan kosmetik seperlunya, jangan
terlalu berlebihan. Pekerja pria pun perlu kosmetik, agar penampilannya lebih segar
dan terawat. Kosmetik pria biasanya berupa, deodorant, parfum dan minyak rambut.
3. Pekerja wanita maupun pria, haruslah mengetahui dan menerapkan dalam
kehidupannya, dengan etika pergaulan dan etika dalam bekerja (kode etik). Secara
umum seorang pekerja haruslah sabar, jujur, loyal, sopan, penuh inisiatif, ramah, tulus,
mematuhi hukum dan norma yang berlaku, baik norma agama maupun norma-norma
yang diyakini oleh masyarakat. Tidak suka memuji diri sendiri, mau mendengarkan
orang lain, peduli, menghormati pendapat orang lain, memiliki pendirian yang kuat,
berpikir objektif dan rasional.
4. Duduk yang baik yakni, dapat mengatur badan sedemikian rupa, jangan
menyandarkan punggung sambil kaki menjulur ke bawah. Khusus untuk wanita lutut
harus selalu berdekatan. Usahakan tidak membungkuk waktu menulis dan
duduk. Jangan pula duduk kaku seperti papan, karena itu akan cepat lelah.
5. Mengangkat dan memindahkan barang atau peralatan, maupun macam-macam bahan
dengan cara dan posisi yang tidak benar, akan mengakibatkan terkilir atau sakit
punggung atau anggota badan lainnya. Untuk itu, jika mengangkat benda yang
cukup berat usahakan posisi punggung lurus dan pergunakan otot paha sebagai
tumpuan. Banyak kecelakaan atau kesakitan dan kelainan pada punggung, yang
disebabkan oleh kesalahan pada waktu mengangkat benda yang kurang tepat maupun
dalam posisi yang salah.

Di bawah ini terdapat beberapa cara mengangkat barang yang benar, sehingga dapat
terhindar dari kecelakaan, antara lain :

1. Mengangkat dengan punggung yang rata tidak boleh melengkung.


2. Mengangkat dengan posisi punggung miring dan kepala tetap tegak.
3. Mengangkat benda di lantai, mulailah dari bawah dengan posisi jongkok.
4. Sedapat mungkin mengangkat benda dekat dengan badan.
5. Posisi berdiri dalam keadaan aman.
6. Posisi memegang benda kerja cukup kuat.
7. Badan dalam posisi bebas bergerak.
8. Sikap Terhadap Keselamatan

Banyak kecelakaan atau kesakitan dan kelainan pada tubuh, yang disebabkan oleh kesalahan
pada waktu bekerja, oleh karena itu perlu anda mengetahui sikap terhadap keselamatan, di
bawah ini ada dua tafsiran keselamatan, yakni:

Tafsiran operasional, yakni meliputi keselamatan yang kompleks reaksi tenaga kerja
terhadap pekerjaan dan lingkungannya. Misalnya usaha-usaha pimpinan perusahaan atau
petugas keselamatan kerja, yang didasarkan atas suasana serasi antara pengusaha dan tenaga
kerja. Seperti : Jamsostek, Asuransi Jiwa, Undang-Undang Kecelakaan, dan sebagainya.

Tafsiran psikologis, yakni meliputi keselamatan psikologis. Misalnya tekanan emosi,


kelelahan atau konflik-konflik kejiwaan yang tak selesai. Faktor ini sangat berperan
timbulnya kecelakaan.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Penampilan diri (grooming), sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, apalagi


bagi yang bekerja sebagai tenaga pelayanan, seperti pegawai negeri, pelayan toko, tenaga
penjualan, kalangan eksekutif bisnis, dan lain-lain, mereka tentu saja perlu berpenampilan
serasi dan menarik.

Cara menjaga standar keamanan penampilan pribadi adalah dengan memilih pakaian
yang berbahan berkualitas, dan mengenakan asesoris pendukung penampilan. Begitu pula
perlu menjaga sikap dalam bersikap di depan umum.

3.2 Saran

Penampilan diri penting artinya bagi seseorang dalam kehidupan sehari-hari, apalagi
bagi mereka yang bekerja sebagai tenaga pelayanan, seperti : pegawai negeri, pelayan toko,
tenaga penjualan, kalangan eksekutif bisnis, para pengajar atau instruktur dan sebagainya.
SOAL

1. Berikut ini merupakan tujuan “Grooming” adalah ....

a. Menghormati dan memahami pelanggan dan orang lain


b. membiasakan diri memperhatikan hal-hal yang baik
c. mengetahui tentang tatacara busana secukupnya
d. mengetahui tentang tata pergaulan antar anggota kelompok
e. mencerminkan kepribadian yang baik dan memberikan kesan positif dari pelanggan
perusahaan

2. Perlu mengetahui tata pergaulan, cara bercakap-cakap atau dengan orang lain
merupakan.......... sikap well groomed

a. Tujuan
b. Syarat-syarat
c. Ciri-ciri
d. Syarat dan ciri
e. Prinsip

3. Bentuk citra diri yang terpancar dari diri seseorang dan merupakan sarana komunikasi
antara kita dengan orang lain disebut.....

a. Grooming
b. Well groomed
c. Personal appereance
d. Inner beauty
e. Penampilan

4. Apabila seseorang mempunyai badan pendek hendaknya memakai pakaian bergaris tegak,
merupakan penyesuaian berbusana dengan........

a. Waktu
b. Bentuk tubuh
c. Warna
d. Tempat
e. Harga
5. Hal yang perlu kita perhatikan dalam memilih aksesoris adalah.....

a. Memakai aksesoris sesuai dengan busana yang kita pakai


b. Memakai aksesoris yang sedang trend
c. Memakai aksesoris semampu kita membeli
d. Apa yang kita inginkan
e. Apa yang kita beli sendiri

6. Berikut ini beberapa faktor yang membentuk kepribadian seseorang, kecuali faktor.....

a. Lingkungan
b. Kemampuan
c. Biologis
d. Sosial
e. Kekeluargaan

7. Kepribadian dalam bahasa inggris adalah......

a. Personal
b. Personality
c. Personalite
d. Nitwelf
e. Persatuan

8. Status sosial seseorang , budaa adat istiadat merupakan faktor….

a. Biologis
b. Kultural dan perdaban
c. Kekeluargaan
d. Sosial dan lingkungan
e. Sosial

9. Berikut ini yang merupakan faktor biologis adalah….

a. Sejarah hidup di dalam peradaban


b. Belajar melakukan interaksi
c. Status sosial seseorang
d. Kelahiran manusia
e. Adat istiadat

10. Kepribadian yang cenderung lebih suka tertutup adalah kepribadian….


a. Ambievert
b. Irrasional
c. Emosional
d. Ekstrovert
e. Introvert

Kunci Jawaban
1. E
2. D
3. E
4. B
5. A
6. B
7. B
8. D
9. D
10. E
ESSAI

1. Kepribadian yang tingkah lakunya dipengaruhi oleh perkiraan semata adalah....


2. Kepribadian yang segala apa yang diinginkan dipengaruhi oleh panca indera sehingga
cepat memberikan respon terhadap segala sesuatu yang muncul disebut ....
3. Penampilan diri seseorang yang terjaga dan selalu rapi disebut....
4. Apa yang dimaksud dengan pengalaman pribadi?
5. Apa yang dimaksud kepribadian rasional?

JAWAB

1. Adalah intivitif
2. Kepribadian sensitiv
3. Penampilan serasi
4. Pengalaman yang pernah dialami oleh seorang individu yang melibatkan individu itu
sendiri
5. Rasional adalah hal yang bisa dilakukan dengan hal yang ada. Rasionalitas merupakan
konsep normatif yang mengacu pada kesesuaian keyakinan seseorang dengan alasan
seseorang untuk percaya, atau tindakan seseorang dengan alasan seseorang untuk
bertindak.

Anda mungkin juga menyukai