Anda di halaman 1dari 27

REMEDIAL BAB 2 : METABOLISME

LATIHAN SOAL
1. Enzim dapat mengalami denaturasi pada keadaan tertentu. Enzim dapat mengalami
denaturasi karena..
a. Enzim bekerja hanya pada suhu rendah
b. Enzim tidak dipengaruhi Ph
c. Enzim tidak memiliki batasan suhu
d. Enzim merupakan protein
e. Enzim menurunkan energi aktivasi

Kunci jawaban : C
Sifat enzim salah satunya adalah enzim merupakan protein sehingga kerja enzim
dipengaruhi oleh suhu dan pH. Enzim memiliki pH dan suhu optimum yang berbeda-beda.
Enzim yang ditempatkan pada suhu rendah akan mengalami inaktif, namun masih bisa
diaktifkan kembali dengan meningkatkan suhunya. Namun, enzim akan mengalami
kerusakan/denaturasi pada suhu yang tinggi. Dengan demikian jawaban yang tepat adalah
D.

2. Rogu melakukan percobaan mengenai kerja enzim katalase pada hati ayam. Rogu mengukur
kadar enzim katalase lalu melakukan serangkaian perlakuan untuk mengetahui aktivitas
enzim tersebut. Di akhir percobaannya Rogu kembali mengukur kadar enzim katalase
tersebut. Ternyata kadar enzim katalase di awal dan di akhir pengukuran tetap meskipun
telah dilakukan serangkaian perlakuan. Berikut ini pernyataan yang tepat mengenai enzim
pada percobaan Rogu adalah…
a. Enzim berjumlah tetap karena rogu tidak menambahkan banyak substrat
b. Enzim bersifat spesifik, sehingga kadar enzim tetap tersebut karena tidak berikatan
dengan substrat yang diberikan rogu
c. Enzim bersifat bolak-balik sehingga setelah terbentuk produk, enzim kembali akan
membentuk dirinya melalui peristiwa bolak-balik.
d. Enzim mempercepat reaksi tanpa ikut bereaksi.
e. Enzim meningkatkan energi aktivasi maka tidak mengurangi jumlah enzim.

Kunci jawaban : D

Kadar enzim yang tidak berubah meskipun diberi perlakuan karena enzim akan
mempercepat reaksi tanpa ikut bereaksi. Enzim tersebut hanya akan meningkatkan
kecepatan reaksi saja, tidak ikut terurai ataupun mengalami perubahan. Hal itulah yang
menyebabkan kadar enzim tidak berkurang maupun bertambah. Dengan demikian jawaban
yang tepat adalah D.
3.

Berdasarkan gambar tersebut, diperoleh


kesimpulan bahwa ....

a. Enzim memiliki sisi aktif yang


banyak untuk mengikat substrat

b. Enzim bersifat spesifik dalam mengikat substrat

c. Enzim memiliki sisi aktif yang spesifik dalam mengikat substrat

d. Substrat bentuknya berubah-ubah sehingga menyesuaikan sisi aktif enzim

e. Enzim memiliki sisi aktif yang fleksibel menurut teori induced fit

Kunci jawaban : E

Dari gambar terlihat bagian sisi aktif enzim yang ditandai huruf a b c mengalami perubahan
ketika berikatan dengan substrat. Menurut teori induced fit, enzim memiliki sisi aktif yang
fleksibel dalam mengikat substrat. Jadi meskipun substrat memiliki bentuk yang berbeda
dengan sisi aktif, sisi aktif akan menyesuaikan dengan bentuk substrat sehingga dapat
membentuk ikatan kompleks enzim substrat seperti pada gambar tersebut. Dengan
demikian jawaban yang tepat adalah E.

4.
Pernyataan yang sesuai..

a. Enzim bekerja baik pada suasana asam

b. Pada pH >10 enzim masih bekerja dengan baik

c. Enzim bekerja optimum pada pH basa

d. Enzim yang berbeda mempunyai pH optimum berbeda

e. Kerja enzim tidak terlalu dipengaruhi oleh pH.

Kunci jawaban : D

Berdasarkan grafik di atas, terdapat dua jenis enzim yaitu enzim pepsin dan amilase. Enzim
ini bekerja pada pH optimum yang berbeda-beda. pH optimum pepsin yaitu asam
sedangkan pH optimum amilase adalah netral. Hal tersebut terlihat dari diagram dimana
kecepatan reaksi enzim paling tinggi ketika pH 2 atau asam sedangkan enzim amilase
memiliki kecepatan reaksi paling tinggi pada pH 7 atau netral. Enzim tertentu mempunyai
pH tertentu agar dapat bekerja secara efektif. Dengan demikian jawaban yang tepat adalah
D.

5. Berikut ini adalah data percobaan pengaruh suhu terhadap kerja enzim katalase:
a. Kerja enzim katalase tidak dipengaruhi suhu

b. Semakin rendah suhu semakin efektif kerja enzim

c. Semakin tinggi suhu semakin efektif kerja enzim

d. Kerja enzim optimal pada suhu 43°C

e. Kerja enzim optimal pada suhu 37°C

Kunci jawaban : E

H2O merupakan hasil penguraian H2O2 oleh enzim katalase yang terdapat di hati. Selain
menghasilkan H2O, pemecahan H2O2 juga menghasilkan oksigen. Jumlah oksigen terlihat
dari nyala api karena pembakaran membutuhkan oksigen sedangkan H2O terlihat dari
gelembung yang terbentuk. Gelembung dan nyala api terbanyak dihasilkan pada suhu 37°C.
Dapat disimpulkan bahwa kerja enzim optimal pada suhu 37°C. Dengan demikian jawaban
yang tepat adalah E.

6.

Menurut grafik tersebut dapat disimpulkan


bahwa…

a. Enzim akan menentukan arah reaksi

b. Jenis enzim sangat mempengaruhi kerja reaksi

c. Enzim akan mempengaruhi kecepatan reaksi

d. Kualitas produk yang dihasilkan sangat ditentukan oleh enzim

e. Enzim akan mengurangi jumlah energi aktivasi yang diperlukan

Kunci jawaban : E

Grafik kerja enzim di atas menunjukan bahwa enzim bekerja dengan cara menurunkan
energi aktivasi. Energi aktivasi adalah energi yang diperlukan untuk berlangsungnya suatu
reaksi. Hal tersebut dapat terlihat dari selisih energi yang diperlukan dalam suatu reaksi
yang dibantu enzim dan tidak dibantu dengan enzim. Dengan menggunakan enzim energi
aktivasi yang dibutuhkan lebih sedikit dibandingkan dengan yang tanpa enzim. Dengan
demikian jawaban yang tepat adalah E.

7. Grafik yang tepat untuk menggambarkan pengaruh suhu (sumbu X) terhadap kecepatan
reaksi (sumbu Y) dengan enzim adalah ….

a.

b.

c.

d.

e.

Kunci jawaban : D

Enzim memiliki suhu optimum yakni suhu dimana kecepatan reaksi paling tinggi. Hal ini
sesuai dengan grafik D, dimana titik kecepatan reaksi paling tinggi merupakan suhu
optimum dan ketika suhu naik atau turun dari suhu optimum tersebut diikuti penurunan
kecepatan reaksi pula. Dengan demikian jawaban yang tepat adalah D.

8. Grafik yang tepat untuk menggambarkan pengaruh konsentrasi enzim (sumbu X) terhadap
kecepatan reaksi (sumbu Y) dengan enzim adalah …
a.

b.

c.

d.

e.

Kunci jawaban : E

Peningkatan konsentrasi enzim akan meningkatkan kecepatan reaksi. Semakin tinggi


konsentrasi enzim maka kecepatan reaksi akan semakin tinggi pula. Namun, pada
konsentrasi enzim tertentu, kecepatan reaksi akan konstan walaupun konsentrasi enzim
ditambahkan. Hal ini sesuai dengan grafik E dimana semakin tinggi konsentrasi enzim maka
semakin meningkat kecepatan reaksi namun sampai titik tertentu kecepatan reaksi akan
konstan. Dengan demikian jawaban adalah E.

9. Perhatikan grafik hubungan antara konsentrasi substrat (sumbu X) dengan kecepatan reaksi
(sumbu Y)
a. Peningkatan kecepatan reaksi

b. Enzim berhenti untuk mempercepat reaksi

c. Seluruh enzim mengikat substrat

d. Substrat tidak dapat berikatan dengan sisi aktif enzim

e. Energi aktivasi konstan

Kunci jawaban : C.

Kecepatan reaksi pada titik A mulai konstan, tidak terjadi peningkatan kecepatan reaksi lagi.
Hal tersebut karena seluruh enzim sudah berikatan dengan substrat sehingga penambahan
konsentrasi substrat tidak mempengaruhi peningkatan kecepatan reaksi lagi. Dengan
demikian jawaban yang tepat adalah C.

10. Sebelum memasak daging, seringkali daging yang akan dimasak direndam dalam jus nanas
terlebih dahulu. Hal tersebut bertujuan untuk membuat daging menjadi lebih empuk.
Daging dapat menjadi empuk karena ….

a. Air dari nanas masuk ke dalam daging

b. Nanas mengandung enzim bromelain yang memecah lemak pada daging

c. Nanas mengandung enzim bromelain yang memecah protein pada daging

d. Nanas mengandung enzim lipase yang memecah lemak pada daging

e. Nanas mengandung bakteri yang membuat daging menjadi empuk

Kunci jawaban : C

Nanas mengandung enzim bromelain yang merupakan jenis enzim protease yaitu enzim
yang berfungsi untuk mencerna protein. Enzim bromelain di nanas akan mencerna protein
pada daging dengan memutus ikatan peptidanya, sehingga daging menjadi lebih empuk.
Dengan demikian jawaban yang tepat adalah C.

11. Seorang siswa kelas XII telah mempelajari bahwa nanas mengandung enzim proteolitik yang
dapat menguraikan ikatan peptida pada gelatin. Ia kemudian melakukan percobaan dengan
meletakkan sepotong nanas yang telah direbus dan tidak direbus ke atas permukaan gelatin.
Setelah beberapa saat, ternyata bagian atas gelatin yang tersentuh nanas yang tidak direbus
mencair, sementara pada nanas yang telah direbus, permukaannya masih keras. Hasil
tersebut kemungkinan didapat karena....

a. Enzim proteolitik pada nanas hanya dapat bekerja setelah proses perebusan

b. Perebusan menyebabkan kerusakan komponen apoenzim dari enzim proteolitik


nanas yang direbus

c. Koenzim dari enzim proteolitik nanas mengalami denaturasi sehingga rusak setelah
perebusan

d. Perebusan mengkatalisis reaksi penguraian yang dilakukan oleh enzim proteolitik


nanas.

e. Enzim proteolitik membutuhkan suhu tinggi untuk dapat menguraikan ikatan peptida
pada gelatin.

Kunci jawaban : B

Enzim terdiri atas dua komponen yaitu apoenzim (bagian yang mengandung protein) dan
kofaktor atau koenzim yang merupakan komponen non-protein tempat substrat menempel
(sisi aktif enzim). Perebusan atau pemanasan dapat menyebabkan komponen protein enzim
(apoenzim) mengalami denaturasi (perubahan struktur protein) sehingga tidak dapat
berfungsi dengan baik. Pada percobaan di atas, perebusan menyebabkan enzim proteolitik
nanas mengalami kerusakan sehingga tidak dapat mengkatalisis reaksi penguraian ikatan
peptida pada gelatin. Akibatnya, permukaan gelatin yang tersentuh nanas yang tidak
direbus tetap keras dan tidak mencair. Dengan demikian jawaban yang tepat adalah B.

12. Seorang siswa kelas XII melakukan sebuah reaksi untuk mengetahui pengaruh senyawa X
terhadap kerja enzim katalase. Dari hasil percobaan diketahui bahwa pemberian senyawa X
menyebabkan berkurangnya air dan gas oksigen yang dihasilkan dari reaksi pemecahan
H2O2 dengan bantuan enzim katalase. Setelah dilakukan penambahan konsentrasi H2O2,
ternyata gas oksigen dan air yang dihasilkan ikut meningkat. Berdasarkan hasil tersebut,
maka dapat disimpulkan bahwa…
a. Senyawa X merupakan inhibitor kompetitif yang mengganggu kerja enzim katalase.

b. Senyawa X merupakan inhibitor nonkompetitif yang mengganggu kerja enzim


katalase.

c. Senyawa X merupakan substrat yang akan di pecah menjadi oksigen dan air

d. Senyawa X merupakan bagian nonprotein penyusun enzim katalase

e. Senyawa X merupakan faktor yang meningkatkan kerja enzim katalase

Kunci jawaban : A.

Inhibitor merupakan senyawa yang dapat menghambat kerja suatu enzim. Terdapat dua
jenis inhibitor yaitu inhibitor kompetitif dan inhibitor nonkompetitif. Inhibitor kompetitif
memiliki bentuk yang mirip dengan substrat sehingga akan berkompetisi dengan substrat
untuk berikatan di sisi aktif enzim. Penambahan substrat akan menurunkan efek inhibitor
kompetitif. Sementara itu, inhibitor nonkompetitif mengganggu kerja enzim dengan cara
berikatan di bagian lain enzim dan merubah bentuk sisi aktifnya, sehingga substrat tidak
dapat berikatan di sisi aktif enzim. Penambahan substrat tidak berpengaruh terhadap efek
inhibitor nonkompetitif. Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa setelah dilakukan
penambahan H2O2 (substrat), maka terjadi peningkatan produk reaksi. Penambahan
substrat menurunkan efek inhibitor (senyawa X), sehingga dapat disimpulkan bahwa
senyawa X merupakan inhibitor kompetitif yang mengganggu kerja enzim katalase. Dengan
demikian jawaban yang tepat adalah A.

13. Polymerase Chain Reaction (PCR) merupakan teknik penggandaan DNA secara in-vitro
dengan memanfaatkan suhu tinggi pada reaksinya. Pada teknik ini diperlukan penambahan
MgCl2 sebagai kofaktor enzim DNA polimerase. Yolan mencoba menggunakan DNA
polimerase yang diisolasi dari dua spesies mikroorganisme yang hidup di lingkungan
berbeda. Setelah dilakukan percobaan, hasilnya kemudian disajikan dalam tabel berikut.

Perlakuan Hasil

DNA Polimerase Spesies A + larutan MgCl2 Tidak terjadi


penggandaan DNA

DNA polimerase spesies B + larutan MgCl2 Terjadi penggandaan


DNA

DNA polimerase spesies A tanpa larutan MgCl2 Tidak terjadi


penggandaan DNA

DNA polimerase spesies B tanpa larutan MgCl2 Tidak terjadi


penggandaan DNA

Berdasarkan hasil diatas pernyataan yang benar tentang percobaan Yolan adalah....

a. Spesies A merupakan bakteri termofilik

b. Ion Mg dalam larutan MgCl2 merupakan inhibitor non kompetitif yang mengganti
bentuk sisi aktif enzim DNA polymerase

c. MgCl2 merupakan bagian penyusun apoenzim DNA polymerase

d. Spesies B diisolasi dari lingkungan yang ekstrim panas

e. DNA polimerase tidak dapat bekerja dengan penambahan larutan MgCl2

Kunci jawaban : D

PCR melibatkan suhu tinggi untuk reaksinya sehingga enzim DNA polimerase yang
digunakan pun harus tahan terhadap suhu tinggi. Berdasarkan data diatas, enzim DNA
polimerase yang diisolasi dari spesies A tidak dapat memfasilitasi penggandaan DNA
sehingga dapat disimpulkan bahwa enzim polimerase tersebut bersifat tidak tahan panas.
Oleh karena itu, spesies A bukan merupakan bakteri termofilik. Bakteri termofilik
merupakan bakteri yang tinggal di lingkungan yang ekstrim panas. Spesies B mungkin
merupakan bakteri termofilik sebab enzim DNA polimerase yang diisolasi dari spesies
tersebut dapat memfasilitasi penggandaan DNA dengan teknik PCR. Selain itu, dari hasil
diketahui bahwa larutan MgCl2 diperlukan agar penggandaan DNA dapat berlangsung.
Keberadaan larutan MgCl2 justru memfasilitasi penggandaan DNA sehingga tidak mungkin
larutan MgCl2 bersifat sebagai inhibitor nonkompetitif. Ion Mg2+ yang terkandung dalam
larutan MgCl2 merupakan kofaktor (bagian non-protein) DNA polimerase, oleh karena itu
ketersediaannya ikut menentukan berhasil atau tidaknya proses penggandaan DNA dengan
teknik PCR. Dengan demikian jawaban yang tepat adalah D.

14. Tahapan dekarboksilasi oksidatif pada respirasi aerob memerlukan adanya enzim piruvat
dehidrogenase yang akan memfasilitasi perubahan asam piruvat menjadi asetil Co-A.
Penambahan senyawa arsinat dalam reaksi tersebut ternyata menyebabkan penurunan
jumlah asetil Co-A yang terbentuk. Penambahan konsentrasi asam piruvat ternyata tidak
meningkatkan jumlah asetil Co-A yang terbentuk. Sementara itu, peningkatan jumlah ion
Kalsium dalam reaksi menyebabkan semakin banyak asetil Co-A yang terbentuk, akan tetapi
apabila tidak ada ion Kalsium, maka reaksi dekarboksilasi oksidatif tidak dapat terjadi dan
tidak terjadi pembentukan asetil Co-A. Pernyataan di bawah ini yang benar mengenai
deskripsi di atas adalah…

a. Ion kalsium merupakan inhibitor non kompetitif enzim piruvat dehydrogenase

b. Senyawa arsinat merupakan inhibitor competitive enzim piruvat dehydrogenase

c. Senyawa arsinat merupakan substrat dari enzim piruvat dehydrogenase

d. Ion kalsium dapat berperan sebagai inhibitor maupun kofaktor tergantung


konsentrasinya.

e. Ion kalsium merupakan kofaktor enzim piruvat dehidrogenase

Kunci jawaban : E

Berdasarkan uraian di atas, senyawa arsinat menurunkan kerja enzim piruvat


dehidrogenase sehingga merupakan senyawa inhibitor. Akan tetapi, penambahan substrat
(asam piruvat) tidak berpengaruh terhadap efek senyawa arsinat, dengan demikian
senyawa arsinat bukan merupakan inhibitor kompetitif. Sementara itu, penambahan ion
kalsium meningkatkan pembentukan asetil Co-A, akan tetapi tidak adanya ion kalsium
menyebabkan tidak terbentuknya asetil Co-A. Hal ini karena ion kalsium merupakan
aktivator atau kofaktor enzim piruvat dehidrogenase. Tanpa adanya ion kalsium, reaksi yang
membutuhkan enzim piruvat dehidrogenase tidak dapat berlangsung. Sementara
penambahan ion kalsium menyebabkan peningkatan kerja enzim piruvat dehidrogenase
sehingga asetil Co-A yang terbentuk pun meningkat. Oleh karena itu, jawaban yang paling
tepat adalah pilihan E.

15. NAD (Nicotinamide adenine dinucleotide) merupakan salah satu kofaktor enzim lactate
dehydrogenase. Lactate dehydrogenase mengkatalisis fermentasi asam laktat yang
melibatkan perubahan asam piruvat menjadi asam laktat. Fermentasi asam laktat dapat
berlangsung dengan optimal pada kisaran suhu 35-40 0C. Bimo mencoba melakukan reaksi
pada suhu 5 0C dan 50 0C. Pernyataan yang benar tentang hasil yang akan didapatkan dari
percobaan Bimo adalah....

a. Pada suhu 50°C terjadi penurunan produksi asam laktat sebab terjadi kerusakan
struktur tersier NAD

b. Pada suhu 50°C tdk terjadi penurunan produksi asam laktat karena ikatan hidrogen
pada enzim laktat dehidrogenase rusak.

c. Pada suhu 50°C terjadi penurunan produksi asam laktat karena pemutusan ikatan
peptida pada bagian protein enzim laktat dehydrogenase
d. Pada suhu 50°C tidak terjadi produksi asam laktat karena NAD mengalami denaturasi
pada suhu rendah

e. Pada suhu 50°C terjadi penurunan produksi asam laktat karena kerusakan struktur
enzim laktat dehidrogenase

Kunci jawaban : E

Enzim bekerja optimal pada kisaran suhu tertentu. Pada suhu terlalu rendah, enzim bersifat
inaktif. Untuk dapat terjadinya suatu reaksi, diperlukan suatu energi untuk dapat
menggerakkan atom-atom pada molekul yang terlibat. Pada suhu terlalu rendah, atom-
atom tersebut cenderung bergerak sangat lambat sehingga reaksi sulit terjadi. Demikian
pula pada suhu tinggi, terjadi denaturasi atau pemutusan ikatan selain ikatan peptida yang
menyusun protein. Protein dapat memiliki beberapa struktur yang kompleks yaitu struktur
sekunder, tersier dan kuarter yang dihubungkan oleh berbagai macam ikatan, termasuk
ikatan hidrogen. Struktur tersebut dapat rusak akibat denaturasi. Akan tetapi, denaturasi
tidak dapat memutus ikatan peptida yang menyusun struktur primer protein. Pada uraian di
atas, pada suhu 5 0C reaksi sulit terjadi atau terjadi penurunan produksi asam laktat sebab
enzim lactate dehydrogenase bersifat inaktif. Sementara pada suhu 50 0C, terjadi
penurunan produksi asam laktat sebab enzim lactate dehydrogenasenya mengalami
denaturasi. NAD di dalam reaksi hanya berperan sebagai koenzim (kofaktor yang berupa
molekul organik bukan protein). Karena bukan protein, NAD tidak ikut mengalami
denaturasi pada suhu tinggi. Dengan demikian jawaban yang tepat adalah E.

16. Surya ingin meneliti apakah senyawa X merupakan inhibitor kompetitif atau non-kompetitif
terhadap enzim yang berperan dalam fermentasi alkohol oleh yeast. Fermentasi alkohol
menggunakan gula sebagai sumber energi untuk dipecah menjadi etanol dan karbon
dioksida. Reaksi fermentasi melibatkan beberapa enzim, diantaranya yaitu enzim piruvat
dekarboksilase dan alkohol dehidrogenase. Surya telah merancang beberapa kelompok
perlakuan untuk percobaannya pada tabel berikut ini:
Untuk dapat mengetahui peranan senyawa X dalam menghambat kerja enzim-enzim
fermentasi, maka kelompok perlakuan Surya yang paling tepat dilakukan adalah…

a. Kelompok 1

b. Kelompok 2

c. Kelompok 3

d. Kelompok 4

e. Kelompok 5

Kunci jawaban : C

Inhibitor kompetitif maupun non-kompetitif dapat dibedakan dengan melakukan


penambahan substrat. Penambahan substrat akan menurunkan aktivitas inhibitor
kompetitif, sementara itu penambahan substrat tidak berpengaruh terhadap kerja inhibitor
non-kompetitif. Oleh karena itu, rancangan perlakuan harus dibuat dengan membedakan
konsentrasi substrat (dalam hal ini adalah gula pasir), sementara variabel lainnya seperti
jumlah ragi, air dan senyawa X harus sama persis. Hal ini untuk membuktikan apakah
penambahan gula pasir akan meningkatkan produksi etanol dan karbondioksida yang
dihambat oleh adanya senyawa X atau tidak dengan membandingkan hasil kedua perlakuan
tersebut. Jika penambahan gula pasir meningkatkan produksi etanol dan karbon dioksida
maka dapat disimpulkan bahwa senyawa X merupakan inhibitor kompetitif. Sementara itu
jika penambahan gula tidak berpengaruh terhadap pembentukan etanol dan karbon
dioksida maka dapat disimpulkan bahwa senyawa X merupakan inhibitor non-kompetitif.
Dengan demikian jawaban yang tepat adalah C.

17. Enzim memiliki kisaran pH masing-masing untuk dapat bekerja dengan optimal, termasuk
enzim pepsin dan tripsin. Di bawah ini merupakan grafik pengaruh pH terhadap aktivitas
enzim pepsin dan tripsin. Garis mendatar menunjukan kisaran suhu, sementara garis yang
tegak lurus menunjukan besarnya aktivitas relatif enzim.

Pernyataan di bawah ini yang sesuai untuk menggambarkan pengaruh pH terhadap aktivitas
enzim pepsin dan tripsin adalah…

a. Enzim pepsin bekerja optimal pada pH yang relatif basa sebab enzim ini memecah
asam amino menjadi pepton

b. Enzim tripsin bekerja optimal pada pH yang relatif asam sebab enzim ini memecah
asam lemak menjadi gliserol

c. Enzim pepsin bekerja optimal pada pH rendah karena enzim ini terdapat di usus
halus

d. Enzim tripsin optimal pada pH basa karena mengkatalis pemecahan pepton menjadi
asam amino di usus halus

e. Enzim pepsin optimal pada pH rendah karena enzim ini terdapat di lambung untuk
mengkatalisis pemecahan peptida menjadi asam amino.

Kunci jawaban : D

Berdasarkan grafik di atas diketahui bahwa enzim pepsin bekerja optimal pada pH yang
relatif asam atau pH yang rendah. Hal ini karena enzim pepsin ditemukan di lambung.
Lambung bersifat asam karena mengandung asam lambung. Enzim pepsin berperan dalam
mengubah protein menjadi pepton. Sementara itu, enzim tripsin bekerja optimal pada pH
yang relatif basa (pH yang tinggi), sebab enzim ini bekerja di usus halus. Makanan dari
lambung yang masuk ke usus halus akan dinetralisir terlebih dahulu oleh senyawa natrium
bikarbonat yang dihasilkan oleh pankreas menjadi bersifat basa. Hal ini karena enzim-enzim
pencernaan yang ada di usus halus bekerja optimal pada pH basa, termasuk enzim tripsin.
Enzim ini membantu pemecahan pepton (peptida) menjadi asam amino. Sehingga jawaban
yang paling tepat adalah pilihan D.

18. Enzim bekerja spesifik dengan dua mekanisme yaitu lock and key dan induced fit. Pada
mekanisme lock and key, enzim memiliki bentuk sisi aktif yang spesifik yang hanya sesuai
dengan bentuk substratnya. Dalam arti lain, sisi aktif enzim bersifat tetap pada teori lock and
key. Sementara mekanisme kerja enzim berdasarkan teori induced fit menjelaskan bahwa
enzim memiliki sisi aktif yang akan terbentuk saat terinduksi substratnya. Dalam arti lain,
bentuk sisi aktif enzim bersifat fleksibel dan dapat menyesuaikan bentuk substratnya.
Masing-masing teori mekanisme kerja enzim tersebut dapat diganggu dengan kehadiran
inhibitor....

a. Kompetitif pada enzim dengan mekanisme induced fit sebab enzim memiliki sisi aktif
yang akan diubah bentuknya oleh inhibitor kompetitif.

b. Non kompetitif pada enzim dengan mekanisme lock and key sebab kehadiran non
kompetitif berikatan pada sisi aktif enzim.

c. Kompetitif pada enzim dengan mekanisme dengan mekanisme lock and key karena
inhibitor kompetitif mengubah sisi aktif enzim

d. Non kompetitif pada enzim dengan mekanisme induced fit sebab inhibitor tersebut
akan berikatan pada sisi lain enzim sehingga mencegah sisi aktif enzim terinduksi
bentuk substratnya.

e. Non kompetitif pada enzim dengan mekanisme lock and key sebab inhibitor
nonkompetitif akan berikatan pada bagian kofaktor enzim

Kunci jawaban : D

Pada teori lock and key, enzim dikatakan memiliki bentuk sisi aktif yang tetap sehingga
kehadiran inhibitor kompetitif (inhibitor yang memiliki bentuk mirip dengan substrat) akan
berikatan atau mengisi sisi aktif tersebut. Akibatnya, substrat enzim tidak dapat berikatan
pada sisi aktif enzim. Sementara itu, inhibitor non-kompetitif dapat dijelaskan dengan teori
induced fit. Hal ini karena bentuk sisi aktif enzim pada teori induced fit bersifat fleksibel
yang hanya terinduksi saat ada substrat di dekatnya. Inhibitor non-kompetitif akan
berikatan dengan sisi alosterik enzim (sisi selain sisi aktif enzim) dan menyebabkan
perubahan bentuk sisi aktif enzim sehingga tidak lagi sesuai dengan bentuk substratnya.
Oleh karena itu, pernyataan yang paling tepat yaitu pilihan D.

19. Huda ingin mempelajari pengaruh pH terhadap kerja enzim lipase, Ia mempersiapkan
beberapa macam perlakuan yang disajikan pada tabel berikut.

Perlakuan 1 Reagen uji berisi enzim lipase + HCl + lemak


Perlakuan 2 Reagen uji berisi enzim lipase + HCl
Perlakuan 3 Reagen uji berisi enzim lipase + Amonium Karbonat + lemak
Perlakuan 4 Reagen uji berisi enzim lipase + Amonium Karbonat
Perlakuan 5 Reagen uji berisi enzim lipase + lemak + HCl + air panas
Perlakuan 6 Reagen uji berisi enzim lipase + lemak + Amonium Karbonat + Air dingin
Perlakuan 7 Reagen uji berisi enzim lipase + lemak
Pasangan perlakuan yang dapat dilakukan untuk mendukung percobaan Huda...
a. 1,3,7
b. 1,4,7
c. 2,4,6
d. 2,3,5
e. 5,6,7
Kunci jawaban : A
Agar kita dapat melihat pengaruh pH terhadap kerja enzim, maka perlu ditambahkan larutan
HCl yang memberikan kondisi asam dan larutan amonium karbonat yang memberikan
kondisi basa sehingga kita dapat membandingkan produknya. Selain itu, diperlukan pula
penambahan lemak sebagai substrat enzim lipase karena tanpa substrat tidak mungkin
terbentuk produk. Perlakuan 7 perlu diikutsertakan sebagai kontrol untuk menunjukkan
kondisi standar (normalnya). Perlakuan 5 dan 6 tidak dapat dibandingkan sebab terdapat
dua variabel berbeda yaitu pH dan suhu (karena air yang digunakan ada yang panas dan ada
yang dingin). Untuk dapat membandingkan dua perlakuan, seharusnya hanya ada satu
variabel yang berbeda, variabel lainnya dibuat sama. Dengan demikian, pilihan yang paling
tepat adalah A.

20. Zahra tengah mengidentifikasi komponen penyusun Enzim Z. Enzim Z memerlukan senyawa
organik (koenzim) yang terikat renggang pada enzim untuk dapat mengkatalisis reaksi
pemindahan elektron. Suatu perlakuan menyebabkan ikatan antara enzim dan koenzim
tersebut terpisah. Apabila Zahra tetap menggunakan enzim tersebut untuk melakukan
sebuah reaksi, maka pernyataan dibawah ini yang salah tentang hasil percobaan Zahra
adalah…
a. Jumlah substrat tetap
b. Tidak terbentuk senyawa lain
c. Jumlah substrat berkurang
d. Tidak terbentuk produk
e. Jumlah enzim Z tetap
Kunci jawaban : C
Tanpa adanya kofaktor atau koenzim, maka enzim tidak dapat berfungsi. Oleh karena itu
tidak mungkin terjadi reaksi yang mengubah substrat menjadi produk. Akibatnya, jumlah
substrat akan tetap (tidak berkurang karena digunakan untuk reaksi) dan tidak ada produk
atau senyawa lain yang terbentuk. Sementara itu, enzim jumlahnya akan selalu tetap
meskipun ada reaksi ataupun tidak sebab enzim tidak ikut bereaksi, namun hanya
memfasilitasi suatu reaksi. Karena itu, jawaban yang paling tepat adalah pilihan C.

21. Pada akhir transpor elektron, molekul O2 akan masuk sebagai akseptor terakhir ion H+,
membentuk H2O. Ion H+ ini berasal dari senyawa..
a. Sitokrom B
b. Koenzim Q
c. NADH
d. Sitokrom A
e. FADH2
Kunci jawaban : B
Pada proses transpor elektron, salah satu senyawa yang berperan adalah koenzim Q
(CoQH2). Setelah dioksidasi oleh sitokrom B, koenzim Q akan melepaskan dua ion H+ dan
elektron. ion H+ tersebut selanjutnya akan berikatan dengan atom oksigen membentuk
molekul H2O. Setelahnya, sitokrom B dioksidasi oleh sitokrom C dan energi yang
dihasilkannya membentuk ATP. Lalu, sitokrom C mereduksi sitokrom A dan mengakhiri
rantai transpor elektron.

22. Apabila senyawa logam berat seperti Hg2+ ditambahkan ke dalam reaksi yang dikatalis oleh
enzim, maka..
a. Enzim akan mengalami kerusakan sehingga tidak dapat bereaksi dengan substratnya
b. Enzim akan bekerja lebih cepat
c. Kerja enzim mula-mula melambat, kemudian kecepatannya makin naik
d. Kerja enzim tetap
e. Enzim akan bereaksi dengan senyawa tersebut membentuk senyawa baru
Kunci jawaban : A
Logam berat adalah suatu inhibitor nonkompetitif yang dapat merusak struktur enzim.
Kehadirannya menyebabkan enzim tidak dapat lagi bekerja terhadap substratnya.

23. Pernyataan manakah di bawah ini yang benar ?


a. Amilum harus dijadikan glukosa dahulu sebelum direspirasi aerob maupun
anaerob
b. O2 hanya diperlukan pada respirasi aerob, tetapi H2O terbentuk baik pada
respirasi aerob maupun anaerob
c. Jumlah makanan yang sama yang direspirasi aerob maupun anaerob, akan
menghasilkan jumlah energi yang sama pula
d. CO2 dan H2O terbentuk baik pada respirasi aerob maupun anaerob
e. Respirasi anaerob hanya berlangsung pada substratnya dan respirasi aerob
berlangsung pada sel

Kunci Jawaban : A
 Amilum merupakan polisakarida ( senyawa kompleks ) yang tidak bisa langsung
terurai apabila dioksidasi sehingga harus dalam bentuk monosakarida ( Gkujosa ,
Fructosa , Galaktosa dll)
 Makanan meskipun ukuran sama tidak menghasilkan kalori yang sama , misal 1
gram Lemak akan menghasilkan 9,3 kalori dibandingkan karbohidrat
dan protein dalam jumlah sama ( 1 gram - 4,1 kalori) karena lemak akan
dikatabolisme menghasilkan dua senyawa yaitu asam lemak dan gliserol.

24. Nasi, tempe dan daging yang dikonsumsi akan masuk ke dalam sistem pencernaan dan
selanjutnya akan terjadi katabolisme dari ketiga zat makanan yang terkandung di dalam
makanan tersebut. Berikut ini yang menunjukan hubungan yang benar tentang katabolisme
zat makanan tersebut adalah...,
a. Lemak dalam daging akan mengalami pemecahan menghasilkan asam piruvat, ATP,
NADH
b. lemak ,protein dan karbohidrat yang terdapat pada makanan tersebut menghasilkan
energi dengan jumlah yang sama.
c. Hanya protein yang bisa diubah menjadi asetil koA sebagai syarat masuk siklus Krebs.
d. Asam lemak dari hasil pemecahan lemak dapat diubah menjadi asetil koA sebagai
syarat masuk siklus Krebs
e. Gliserol hasil pemecahan protein akan diubah menjadi PGAL sehingga bisa memasuki
jalur glikolisis

Kunci jawaban : D

Katabolisme lemak dan protein merupakan proses pengubahan lemak dan protein menjadi
bentuk yang lebih sederhana, kemudian hasil tersebut akan masuk ke proses katabolisme
karbohidrat. Katabolisme lemak dibantu oleh enzim lipase. Katabolisme lemak dimulai
dengan pemecahan lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Asam lemak diubah menjadi
asetil koenzim A. Asetil koenzim A kemudian memasuki siklus Krebs, sedangkan gliserol
akan diubah menjadi fosfogliseraldehid (PGAL) dan memasuki jalur siklus Krebs. Dalam
proses katabolisme, lemak menghasilkan energi lebih besar daripada karbohidrat dan
protein. Satu gram lemak menghasilkan energi sebesar 9 kalori, sedangkan 1 gram
karbohidrat atau protein menghasilkan energi sebesar 4,1 kalori. Jadi, hubungan yang benar
tentang katabolisme zat makanan tersebut adalah asam lemak dari hasil pemecahan lemak
dapat diubah menjadi asetil Ko-A sebagai syarat masuk siklus Krebs. Dengan demikian
jawaban yang tepat adalah D.

25. Perhatikan pernyataan di bawah ini!

1. Pelepasan air menghasilkan 2 molekul fosfoenol piruvat (PEP)


2. Glikolisis dapat berlangsung secara aerob maupun anaerob
3. Tiap tahapan glikolisis melibatkan aktivitas enzim
4. ADP dan ATP berperan dalam pemindahan fosfat dari molekul satu ke molekul lain.
Glikolisis adalah rangkaian reaksi pengubahan molekul glukosa menjadi asam piruvat
dengan menghasilkan NADH dan ATP.
Berdasarkan pernyataan di atas sifat-sifat glikolisis yang tepat adalah….
a. 1,2,3
b. 1,3
c. 2,4
d. 4
e. Semua benar

Kunci jawaban : E
Glikolisis dapat berlangsung secara aerob dan anaerob. Pada respirasi aerob agen
pengoksidasinya adalah oksigen, sedangkan pada respirasi anaerob agen pengoksidasinya
adalah NAD+. Tiap tahapan glikolisis melibatkan aktivitas enzim sebagai katalisator. ADP dan
ATP berperan dalam transfer fosfat. Menjelang akhir tahapan glikolisis, suatu enzim
membentuk ikatan ganda dalam substrat dengan cara membebaskan suatu molekul air
untuk membentuk fosfoenolpiruvat (PEP). Jadi, semua jawaban (1), (2), (3), dan (4) benar.
Dengan demikian jawaban yang tepat adalah E.

26. Pada tahap pertama dari glikolisis, enzim heksokinase menggunakan ATP untuk mentransfer
gugus fosfat ke glukosa menghasilkan glukosa-6-fosfat. Produk ini akan dioksidasi lebih lanjut
membentuk asam piruvat dalam glikolisis dan juga menjadi prekursor asetil ko-A untuk
siklus asam sitrat. Hal yang akan terjadi jika sel hanya memiliki glukosa dan aktivitas
heksokinase dihentikan adalah….
a. Sel tidak mampu menghasilkan ATP
b. terjadi peningkatan penggunaan oksigen dan karbondioksida di dalam sel
c. Sel menghasilkan ATP melalui reaksi transpor elektron dan siklus Krebs
d. Sel akan melakukan fermentasi untuk menghasilkan ATP
e. Sel menghasilkan ATP melalui siklus asam sitrat

Kunci Jawaban : D
Enzim heksokinase bekerja spesifik pada glukosa dan akan membentuk glukosa-6-fosfat.
Pemberhentian kerja heksokinase akan menyebabkan reaksi fosforilasi (penambahan gugus
fosfat pada substrat) menjadi terganggu, sehingga glukosa-6-fosfat tidak akan terbentuk.
Tidak terbentuknya glukosa-6-fosfat maka glikolisis tidak dapat terjadi. Ketika glikolisis tidak
terjadi, maka seluruh tahapan metabolisme reaksi aerob juga otomatis tidak akan terjadi
karena tahapan-tahapan tersebut berlangsung secara berurutan. Sel tersebut juga tidak bisa
melakukan fermentasi, karena fermentasi diawali dengan glikolisis. Oleh karena itu, sel
tersebut tidak dapat menghasilkan ATP sama sekali. Dengan demikian jawaban yang tepat
adalah D.

27. Perhatikan reaksi kimia berikut ini!

C6H12O6 → 2 C2H5OH + 2 CO2 + 28 kkal

Berdasarkan reaksi kimia di atas, dapat disimpulkan bahwa reaksi tersebut….


a. Merupakan respirasi aerob karena menghasilkan alkohol C2H5OH
b. Merupakan katabolisme sebab terjadi pemecahan senyawa makromolekul (glukosa)
menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana seperti CO2
c. Merupakan anaerob karena tidak melibatkan oksigen
d. Merupakan katabolisme karena terjadi pembentukan senyawa sederhana menjadi
senyawa Kompleks yang menghasilkan sejumlah energi 28 kkal
e. Menghasilkan energi dan air dalam proses fermentasi alkohol

Kunci Jawaban : B
Reaksi di atas merupakan proses fermentasi alkohol karena menghasilkan alkohol
(C2H5OH). Fermentasi alkohol masuk ke dalam proses katabolisme (pembongkaran senyawa
organik kompleks menjadi senyawa-senyawa sederhana). Fermentasi alkohol menggunakan
bahan baku berupa glukosa untuk menghasilkan alkohol, CO2, dan ATP. Fermentasi alkohol
dalam prosesnya tidak melibatkan gas oksigen. Energi yang dihasilkan dalam respirasi
anaerob jauh lebih sedikit daripada respirasi aerob. Dengan demikian jawaban yang tepat
adalah B.

28. Perhatikan pernyataan di bawah ini!

1. Zea mays (jagung), Oryza sativa (padi), dan Mangifera indica (mangga) menyimpan
cadangan makanan dalam bentuk polisakarida.
2. Felis domestica (kucing), Bos Taurus (sapi), dan Gallus gallus (ayam) menyimpan
sebagian energi dalam bentuk lemak.

Pernyataan yang benar berkaitan dengan hal di atas adalah….


a. Lemak bersifat hidrofilik sehingga membutuhkan sedikit air dalam penyimpanan
b. Lemak bersifat hidrofobik
c. Baik lemak dan polisakarida bersifat hidrofilik
d. Polisakarida bersifat hidrofobik

Kunci Jawaban : B
Lemak bersifat hidrofobik (tidak suka air), sehingga lemak dapat disimpan di dalam tubuh
tanpa membutuhkan banyak air. Hal ini berkaitan dengan ciri-ciri hewan yang mudah
berpindah tempat. Penyimpanan energi dalam bentuk lemak akan mempermudah hewan
membawa energi yang tersimpan tersebut. Sedangkan polisakarida bersifat hidrofilik (suka
air), sehingga penyimpanan dalam bentuk polisakarida membutuhkan banyak air. Hal ini
dapat terjadi pada tumbuhan yang tidak melakukan mobilitas atau perpindahan. Dengan
demikian jawaban yang tepat adalah B.

29. Murid-murid SMA Sukmajaya melakukan percobaan Ingenhousz. Mereka melakukan


percobaan tersebut dengan membuat 5 set rangkaian A, B, C, D dan E pada percobaan
seperti gambar di bawah ini:

A di tempat teduh
B cahaya matahari langsung
C cahaya matahari langsung + NaHCO3
D cahaya matahari langsung + es
E cahaya matahari langsung + air panas

Berdasarkan perlakuan di atas, manakah yang akan menghasilkan lebih banyak gas produk
fotosintesis?
a. A karena cahaya dengan intensitas rendah efektif untuk fotosintesis tanaman air
b. B karena fotosintesis dapat berlangsung optimal tanpa karbondioksida terlarut
c. C karena penambahan soda kue akan membuat optimal +suhu optimal
d. dek karena dapat berlangsung optimal dengan suhu dingin dan tanpa ditambahkan soda
kue
e. E karena intensitas cahaya tinggi efektif untuk fotosintesis tanaman air

kunci Jawaban :
Percobaan Ingenhousz membuktikan bahwa pada proses fotosintesis dilepaskan oksigen. Hal ini
dibuktikan dalam percobaannya menggunakan tanaman air Hydrilla verticillata di dalam gelas
beker di bawah corong terbalik yang ujungnya diletakkan sebuah tabung reaksi. Dengan
modifikasi percobaan Ingenhousz seperti di atas, dapat disimpulkan bahwa:

1. Karbon dioksida mempengaruhi fotosintesis, dengan menambahkan sedikit soda kue


(NaHCO3= natrium hidrogen karbonat) pada air. Larutan NaHCO3 akan
meningkatkan kadar CO2 dalam air. Jadi penambahan NaHCO3 akan meningkatkan
laju fotosintesis. Jika laju fotosintesis naik, maka volume O2 pun meningkat.
2. Cahaya matahari mempunyai pengaruh terbesar pada proses fotosintesis.
Fotosintesis merupakan proses pembentukan bahan organik (glukosa) dengan
bantuan sinar matahari.
3. Pengaruh suhu terhadap fotosintesis, dengan perangkat yang suhu airnya berbeda.
Es digunakan untuk menurunkan suhu air, sedangkan air panas digunakan untuk
menaikkan suhu. Ketika suhu rendah (0-10 derajat celcius) maka akan
mengakibatkan enzim yang melakukan fotosintesis tidak bekerja secara efisien, Hal
ini berakibat pada produk hasil fotosintesis mengalami penurunan. Sedangkan, pada
suhu tinggi (di atas 40 derajat celcius), enzim yang melakukan fotosintesis kehilangan
bentuk dan fungsinya sehingga tingkat fotosintesis menurun dengan cepat. Pada
suhu sedang antara 10-20 derajat celcius (suhu optimal), enzim fotosintesis bekerja
pada tingkat optimumnya, sehingga laju fotosintesis tinggi.
Dengan demikian jawaban yang tepat adalah C.

30. Aliran elektron secara tidak langsung akan menginduksi pembentukan ATP dan NADPH.
Mekanisme pembentukan ATP mengikuti cara chemiosmosis coupling. Pernyataan yang
tepat mengenai mekanisme ini adalah….
a. Dalam kloroplas protein pembawa memindahkan ion h+ dari tilakoid dan stroma
b. Aliran protein menghasilkan energi pengaktifan enzim rubisco
c. Pengaliran ion h + dari luar ruangan ke tilakoid
d. Aliran elektron menghasilkan energi
e. Menyebabkan perbedaan konsentrasi h+ di membran
Jawab E
Mekanisme pembentukan ATP mengikuti cara chemiosmosis coupling (osmosis kimia
berpasangan), mirip dengan yang terjadi selama respirasi aerobik, yang terjadi karena adanya
proses yang berpasangan antara aliran proton dan aliran elektron. Aliran elektron dalam
kloroplas menghasilkan energi, energi tersebut digunakan untuk mengaktifkan angkutan ion H+
dari satu sisi membran ke sisi lain. Dalam kloroplas, protein pembawa memindahkan ion H+
melewati membran tilakoid dari stroma ke ruang tilakoid. Hal ini menyebabkan perbedaan
konsentrasi H+ di membran, H+ di dalam ruang tilakoid lebih tinggi daripada di luarnya.
Perbedaan ini menyebabkan pengaliran H+ dari ruang tilakoid kembali ke luar. Aliran proton ini
menghasilkan energi untuk mengaktifkan enzim ATPase. Melalui fosforilasi dengan bantuan
ATPase, ADP diubah menjadi ATP.

31. . C3, C4 dan CAM memiliki mekanisme fiksasi karbon yang berbeda. Perbedaan tersebut
akan menyebabkan ….
a. C3 lebih tahan lingkungan panas
b. CAM kan berfoto respirasi sangat tinggi
c. C 4 memiliki kecepatan transpirasi rendah
d. CAM
e. C3 menghasilkan karbohidrat di malam hari

Jawab D
Pada siklus Calvin fiksasi karbon dioksida dilakukan oleh RuBP di jaringan mesofil. Fiksasi karbon
oleh RuBP merupakan tahap pertama reaksi gelap. Jadi reaksi gelap terjadi di jaringan mesofil.
Cuaca yang panas menyebabkan stomata menutup sehingga kadar karbon dioksida di dalam
mesofil berkurang. Hal tersebut menyebabkan RuBP berikatan dengan oksigen yang
menyebabkan terjadinya fotorespirasi pada tanaman C3. Sedangkan pada tanaman C4, fiksasi
karbon pertama dilakukan oleh PEP di mesofil, kemudian hasil pengikatan tersebut akan diubah
menjadi malat yang masuk ke dalam seludang pembuluh. Di seludang pembuluh malat akan
diubah menjadi karbon dioksida. Setelah itu terjadi fiksasi karbon dioksida oleh RuBP di
seludang pembuluh. Mekanisme ini dapat menekan fotorespirasi karena mengurangi
kemungkinan pengikatan oksigen oleh RuBP karena fiksasi oleh RuBP terjadi di seludang
pembuluh bukan di mesofil. Pada tanaman CAM, stomata akan membuka pada malam hari
untuk pengambilan karbon dioksida. Pada malam hari PEP akan mengikat karbon dioksida dan
diubah menjadi asam organik. Pada siang hari, asam organik akan diubah menjadi karbon
dioksida sehingga pengikatan karbon dioksida oleh RuBP dapat terjadi. Pada siang hari, stomata
akan menutup sehingga kandungan karbon dioksida di dalam mesofil akan jauh lebih tinggi dari
kandungan oksigen sehingga mengurangi kemungkinan RuBP berikatan dengan oksigen. Jadi
dapat menekan laju fotorespirasi. Dengan demikian jawaban yang tepat adalah D.

32. Perhatikan percobaan fotosintesis!

Apabila ke dalam gelas kimia tersebut ditambahkan NaHCO3 , maka yang akan terjadi adalah ….
a. Gelembung udara dihasilkan semakin banyak
b. Gelembung udara berkurang
c. Tidak terjadi perubahan
d. Volume air semakin banyak
e. Volume air semakin sedikit

Jawab A
Penambahan undefined akan meningkatkan jumlah karbon dioksida yang terlarut dalam air.
Karbon dioksida dibutuhkan tumbuhan untuk melakukan fotosintesis. Oleh karena itu,
penambahan undefined akan meningkatkan laju fotosintesis. Pada percobaan ingenhousz, laju
fotosintesis dapat dilihat dari gelembung udara yang terbentuk. Semakin tinggi laju fotosintesis
maka semakin banyak gelembung udara yang terbentuk karena gelembung udara merupakan
oksigen hasil fotosintesis. Oleh karena itu penambahan undefined akan meningkatkan jumlah
gelembung udara yang dihasilkan. Dengan demikian jawaban yang tepat adalah A.

33. Kemosintesis merupakan anabolisme yang menggunakan energi kimia sebagai sumber
energi. Kemosintesis dilakukan oleh organisme yang tidak berklorofil dan mampu melakukan
asimilasi karbon. Berikut ini salah satu reaksi kemosintesis:

(NH4)2CO3+3O2-> 2HNO2+CO2+3H2O+energi
Bakteri yang membantu proses kemosintesis tersebut adalah….
a. Rhizobium
b. Azotobacter
c. Nitrobacter
d. Clostridium
e. Nitrosomonas

Jawab E
Bakteri yang membantu proses kemosintesis tersebut adalah bakteri nitrifikasi. Bakteri
nitrifikasi adalah kelompok bakteri yang mampu menyusun senyawa nitrat dari senyawa
amonia yang pada umumnya berlangsung secara aerob di dalam tanah. Proses nitrifikasi
terdiri dari dua tahapan yaitu nitritasi dan nitratasi. Proses pembentukan senyawa nitrit
HNO2 dari senyawa amonium karbonat (NH4)2CO3 merupakan proses nitritasi. Proses ini
dilakukan oleh bakteri Nitrosomonas dan Nitrosococcus.
34. Pada fotosintesis non siklik terjadi pemecahan molekul air yang membebaskan oksigen dan
hydrogen yang diikat olh molekul akseptor. Berikut ini manakah yang merupakan akseptor
hydrogen ?
A. Flavin Adenin Dinukleotida ( FAD )
B. Nikotiamin Adenin Dinukleotida ( NAD )
C. Nikotiamin Adenin Dinukleotida Phospat ( NADP )
D. Asam phospoenolpiruvat (PEP)
E. Ribulose diphospat (RDP)

Jawaban : C
 2H+ dari fotolisis H2O akan diikat oleh akseptor hydrogen NADP menjadi NADPH2.

35. Sebelum siklus asam sitrat, asam piruvat yang diproduksi pada glikolisis pertama sekali
dikonversi menjadi :
A. Koenzim A
B. Asetil Koenzim A
C. Oksiasi piruvat
D. Sitrat
E. Etanol

Jawaban : B
 Glukosa diubah menjadi asam piruvat, asam piruvat diubah menjadi asetil KoA

36. Daging yang dibekukan di dalam lemari es tidak membusuk. Kejadian ini dapat dijelaskan
sebagai ….
A. daging tersebut tidak mengalami metabolisme
B. di dalam lemari es tidak berlangsung respirasi aerobic
C. pada suhu rendah enzim mikroorganisme pembusuk tidak bekerja
D. di dalam lemari es tidak ada cahaya
E. di dalam lemari es tidak ada O2

Jawaban : c

Pembahasan :

 Seperti yang telah kita ketahui, kerja enzim dipengaruhi lingkungan.


 Pada suhu rendah misalnya 0◦ C atau di bawahnya seperti pada lemari es, enzim bersifat
nonaktif, tetapi tidak rusak, sehingga di dalam kulkas daging tidak membusuk. Enzim baru dapat
bekerja optimal pada suhu 30◦ C.

37. Contoh enzim dan hasil kerjanya yang berperan dalam metabolisme sel adalah ….
A. maltase, pembentukan maltosa
B. katalase, menguraikan peroksida air
C. protease, pembentukan protein
D. lipase, menguraikan lemak
E. glukase, pembentukan glukosa

Jawaban : C

Pembahasan :
 maltase mengubah maltosa menjadi 2 mol glokosa
 protease mengubah protein menjadi dipepetida
 lipase mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol
 kalalase menguraikan H2O2-H2O+O2

38. pada jalur non siklik terjadi fotolisis air dimana salah satu hasilnya akan digunakan dalam..
a. pembentukan NADPH
b. Pembentukan glukosa
c. Pembentukan NADH
d. Pembentukan PGAL
e. Pembentukan asam piruvat
Jawaban : A
Fotolisis air adalah proses pemecahan air yang aklan menghasilkan 2H+, 2e-, dan ½ O2. 2H+
akan digunakan dalam pembentukan NADPH. 2e- akan digunakan untuk mengisi kekosongan
elektron pada fotosistem 2 sedangkan ½ O2 dilepaskan.

39. Enzim pembentuk NADPH..


a. NADPH reduktase
b. NADPH oksidase
c. NADP+ reduktase
d. NADP+ oksidase
e. NADH oksidase
Jawab : C
NADPH merupakan komponen yang dihasilkan dari reaksi terang yang digunakan dalam
reaksi gelap. Proses pembentukan NADPH dibantu oleh enzim ferredoxin-NADP+
reduktase. Bahan yang diperlukan adalah NADP+,2H+,dan 2e- dibantu oleh enzim NADP
reduktase.
40. Perhatikan :
1. Asam fosfogliserat
2. Fosfogliseraldehid
3. Ribulosa bifosfat
4. Asam alfa ketoglutarat
Komponen yang terlibat siklus calvin dan glikolisis..
a. 1 dan 2
b. 2 dan 3
c. 3 dan 4
d. 1 dan 4
e. 2 dan 4
Jawaban A
Glikolisis adalah proses pemecahan glukosa menjadi asam piruvat, sedangkan siklus Calvin akan
membentuk glukosa. Komponen yang terlibat dalam siklus Calvin maupun glikolisis adalah PGA
(asam fosfogliserat) dan PGAL (Fosfogliseraldehid). Dalam glikolisis PGAL akan diubah menjadi
PGA yang kemudian nanti akan mengalami beberapa perubahan dan menjadi asam piruvat,
sedangkan dalam siklus Calvin PGA direduksi menjadi PGAL dan sebagian akan diubah menjadi
glukosa. Dengan demikian jawaban yang tepat adalah A.

ESSAY
1. Jelaskan tentang NADP reduktase!
2. Jelaskan mengenai kemosintesis!
3. Denitrifikasi terjadi pada senyawa yang dibentuk melalui reaksi..
4. Perbedaan fotosintesis dan kemosintesis!
5. Pada mesofil zea mays akan terjadi fiksasi CO2 yang dibantu enzim...
JAWABAN ESSAY
1. NADP reduktase adalah enzim yang berperan dalam pembentukan NADPH. Pembentukan
NADPH hanya terjadi pada jalur elektron non siklik yang melibatkan fotosistem I dan II. Pada
jalur elektron non siklik akan terjadi fotolisis air yang menghasilkan elektron untuk mengisi
kekosongan elektron pada fotosistem II karena elektron pada fotosistem II mengalami eksitasi/
peloncatan. Hasil dari jalur elektron non siklik adalah NADPH, ATP dan O2. Sehingga yang paling
tepat adalah terjadi eksitasi elektron karena ini salah satu peristiwa yang terjadi pada jalur
elektron non siklik.

2. Kemosintesis termasuk ke dalam anabolisme, sehingga membutuhkan energi (endergonik).


Organisme yang melakukan kemosintesis disebut kemoautotrof atau organisme kemosintetik,
contohnya adalah bakteri nitrogen. Hasil dari proses kemosintesis adalah karbohidrat sederhana.
Energi yang digunakan untuk membentuk karbohidrat sederhana tersebut adalah berasal energi
kimia dari senyawa organik yang dioksidasi oleh organisme kemosintetik tersebut.
3. 2HNO2+O2 --. 2HNO3+energi
Denitrifikasi adalah proses pelepasan nitrat menjadi nitrogen ke atmosfer. Kegiatan ini
merugikan karena nitrat merupakan sumber nitrogen bagi tumbuhan. Nitrat dibentuk dari reaksi
nitrifikasi yang melibatkan nitritasi dan nitratasi, keduanya dibantu oleh bakteri. Proses ini
termasuk ke dalam kemosintesis karena bakteri tersebut memperoleh energi untuk menyusun
senyawa kompleks yang dibutuhkan olehnya.

4.
5. PEP karboksilase
Zea mays merupakan tanaman C4, pada jaringan mesofil c4 akan mengalami fiksasi CO2 dengan
dibantu PEP kalboksilase hasil fiksasinya asam oksaloasetat 4 karbon.

Anda mungkin juga menyukai