Anda di halaman 1dari 38

KONSEP KB IUD DAN ASUHAN KEPERAWATAN ASEPTOR KB PIL

Makalah
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Maternitas
yang dibina oleh Ibu Sumirah, S.Kp., M. Kep

Oleh :
Octavia Indriany Ika Putri
P17220182025

POLITEKNIK KESEHATAN MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN
D3 KEPERAWATAN LAWANG
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunianya- Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “KONSEP
KB IUD DAN ASUHAN KEPERAWATAN ASEPTOR KB PIL” dengan baik.
Makalah ini dapat disusun dengan baik berkat bantuan dari pihak-pihak yang telah
memberikan bimbingan dan dukungan sebagai bahan masukan untuk saya. Untuk itu pada
kesempatan kali ini saya mengucapkan terimakasih kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memebri rahmat kepada saya
2. Orang tua saya yang selalu memberi dukungan
3. Ibu Sumirah, S.Kp., M. Kep selaku dosen pembimbing matakuliah Maternitas
4. Semua pihak yang membantu baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga
penyusunan makalah ini dapat terselesaikan
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Untuk
itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Dan saya
mengucapkan terimakasih atas segala dukungan dan bantuan sehingga makalah ini dapat
tersusun dengan baik.

Lawang , Agustus 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............................................................................................................. i


Daftar Isi ...................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakanng .......................................................................................................1
1.2.Rumusan Masalah ...................................................................................................4
1.3 Tujuan .....................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian KB Pil ..................................................................................................6
2.2 Jenis-Jenis KB Pil ...................................................................................................6
2.3 Akseptor KB Pil ......................................................................................................7
2.4 Kelebihan dan Kekurangan KB Pil ........................................................................ 7
2.5Keefektivitasan KB Pil ........................................................................................... 8
2.6 Efek Samping Pemakaian KB Pil .......................................................................... 8
2.7 Indikasi dan Kontraindikasi KB Pil ....................................................................... 14
2.8 Cara Penggunaan KB Pil ....................................................................................... 15
2.9 Waktu penggunaan KB Pil..................................................................................... 16
2.10 Asuhan Keperawatan ........................................................................................... 17

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ...........................................................................................................28
3.2 Saran .....................................................................................................................28

Daftar Rujukan ............................................................................................................29


SAP(Satuan Acara Penyuluhan) KB Pil .....................................................................30

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kontrasepsi adalah alat untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan
intim. Alat ini atau cara ini sifat tidak permanen dan memungkinkan
pasangan untuk mendapatkan anak apabila diinginkan. Ada berbagai macam
jenis Alat Kontrasepsi yang tersedia di pasaran yang dapat dibeli dengan
bebas. Pil kontrasepsi dipergunakan oleh kurang lebih 50 juta akseptor di
seluruh dunia. Di Indonesia diperkirakan kurang lebih 60% akseptor
mempergunakan pil kontrasepsi. Jumlah ini tampaknya akan tetap tinggi
dibandingkan dengan jumlah akseptor yang mempergunakan cara kontrasepsi
yang lain. Pil mengakibatkan perlunya tenaga pelayanan lebih banyak
dibandingkan IUD, sehingga merupakan beban yang berat bagi tenaga medis
serta para medis. Oleh karena itu perlu pelayanan yang diatur oleh tenaga
terlatih yang terdapat dalam masyarakat sendiri. Sehubungan dengan ini
diperlukan pengetahuan dasar serta petunjuk-petunjuk untuk pelaksana
pelayanan tersebut, baik untuk seleksi akseptor maupun cara mengatasi
keluhan-keluhan yang ditemukan (Sastrawinata, 2000).
Pil KB yang banyak dipakai umumnya berisi dua jenis hormon, yakni
estrogen dan progesteron. Ada juga yang berisi hanya salah satu hormon saja.
Kedua hormon ini bekerja menghambat terjadinya ovulasi. Oleh karena
ovulasi atau keluarnya sel telur matang tidak terjadi, maka kehamilan pun
tidak berbuah. Angka keberhasilan memakai pil dibilang hampi selalu efektif
dalam mencegah kehamilan.
Namun, tidak semua wanita tidak boleh memilih pil, jika mengidap
tumor yang dipengaruhi oleh hormon estrogen, seperti tumor kandungan dan
payudara, mengidazp penyakit hati aktif, penyakit pembuluh balik atau
varices thrombophlebitis, pernah serangan stroke dan mengidap penyakit

3
kencing manis. Mereka mutlak tidak boleh memakai pil, dan harus memilih
cara kontrasepsi yang lain.
Yang perlu dipertimbangkan tidak boleh memilih pil, apabila
mengidap darah tinggi, migren, depresi, tumor jinak rahim (mioma uteri) dan
haidnya jarang. Oleh karena obat dalam pil kurang lebih sama dengan obat
suntik, maka memilih suntikan juga perlu mempertimbangkan kondisi-
kondisi akseptor. Pilihan pil KB sering ditinggalkan karena faktor efek
sampingnya. Efek samping estrogen sering menimbulkan mual, nyeri kepala,
air tertahan dalam tubuh dan nyeri payudara. Sedangkan efek samping
progesteron menjadikan perdarahan vagina tidak teratur, nafsu makan
bertambah sehingga bertambah gemuk, muncul jerawat, haid jadi sedikit dan
kemungkinan payudara mengecil (Nadesul, 2007).

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, terdapat rumusan
masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan kontrasepsi KB pil?
2. Apa saja jenis kontrasepsi KB pil?
3. Siapa aksepeptor KB Pil?
4. Apa saja Keelebihan dan Kekurangan dari penggunaan Kb Pil
5. Bagaimana keefektivitasan KB pil?
6. Sebutkan efek samping dari penggunaan KB Pil?
7. Apa saja Indikasi dan Kontraindikasi dari penggunaan KB Pil?
8. Bagaimana cara penggunaan KB pil
9. Kapan waktu yang tepat untuk menggunakan KB Pil?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penulisan makah ini
sebagai berikut
1. Untuk mengetahui definisi kontrasepsi KB pil.
2. Untuk mengetahui jenis kontrasepsi KB pil.

4
3. Untuk mengetahui aksepeptor KB Pil.
4. Untuk mengetahuiKeelebihan dan Kekurangan dari penggunaan Kb
Pil.
5. Untuk mengetahui keefektivitasan KB pil.
6. Untuk mengetahui efek samping dari penggunaan KB Pil.
7. Untuk mengetahui Apa saja Indikasi dan Kontraindikasi dari
penggunaan KB Pil.
8. Untuk mengetahui cara penggunaan KB pil.
9. Untuk mengetahui waktu yang tepat untuk menggunakan KB Pil.

5
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Definisi KB Pil


Pil KB adalah alat kontrasepsi pencegah kehamilan atau pencegah
konsepsi yang digunakan dengan cara per-oral/kontrasepsi oral. Pil KB
merupakan salah satu jenis kontrasepsi yang banyak digunakan. Pil KB disukai
karena relatif mudah didapat dan digunakan, serta harganya murah (Saifuddin,
2006).
Pil KB atau oral contraceptives pill merupakan alat kontrasepsi hormonal
yang berupa obat dalam bentuk pil yang dimasukkan melalui mulut (diminum),
berisi hormon estrogen dan atau progesteron. bertujuan untuk mengendalikan
kelahiran atau mencegah kehamilan dengan menghambat pelepasan sel telur
dari ovarium setiap bulannya. Pil KB akan efektif dan aman apabila digunakan
secara benar dan konsisten (Sastrawinata, 2000).
2.2 Jenis-jenis KB Pil
 Monofasik
Pil yang tersedia dalam kemasan 20 tablet mengandung hormon aktif
estrogen/progestin (E/P) dalam dosis yang sama dengan 7 tablet tanpa
hormon aktif.
 Bifasik
Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen/progestin (E/P) dengan 2 dosis yang berbeda, dengan 7 tablet
tanpa hormon aktif 10
 Trifasik
Pil yang tersedia dalam kemasan 1 tablet mengandung hormon aktif
estrogen/progesterone (E/P) dengan 3 dosis yang berbeda, dengan 7
tablet tanpa hormon aktif.

6
2.3 Aseptor KB Pil
Akseptor KB adalah peserta keluarga berencana (family planning participant)
yaitu pasangan usia subur di mana salah seorang menggunakan salah satu
cara/alat kontrasepsi untuk tujuan pencegahan kehamilan, baik melalui program
maupun non program (Depkes, 2001).
2.4 Keuntungan dan Kelebihan KB Pil
Keuntungan KB Pil
 Sangat efektif sebagai kontrasepsi.

 Resiko terhadap kesehatan sangat baik.


 Tidak mengganggu hubungan seksual.
 Mudah digunakan.
 Mudah dihentikan setiap saat.
 Mengurangi perdarahan saat haid.
 Mengurangi insidens gangguan menstruasi.
 Mengurangi insidens anemia defisiensi besi.
 Mengurangi insidens kista ovarium.
 Mengurangi insidens tumor jinak mammae.
 Mengurangi karsinoma endometrium.
 Mengurangi infeksi radang panggul.
 Mengurangi osteoporosis.
 Mengurangi rheumatoid artritis.
 Mengurangi kehamilan ektopik.
Kekurangan KB Pil
 Mahal.
 Penggunaan pil harus diminum setiap hari dan bila lupa minum akan
meningkatkan kegagalan.
 Perdarahan bercak dan “breakthrough bleeding”.

7
 Ada interaksi dengan beberapa jenis obat (rifampisin, barbiturat, fenitoin,
fenilbutason dan antibiotik tertentu).
 Tidak mencegah penyakit menular seksual, HBV, HIV/AIDS.
 Efek samping ringan/jarang, namun dapat berupa amenorea, mual, rasa tidak
enak di payudara, sakit kepala, mengurangi ASI, berat badan meningkat,
jerawat, perubahan mood, pusing, serta retensi cairan, tekanan darah tinggi,
komplikasi sirkulasi yang jarang namun bisa berbahaya khususnya buat
perokok.

2.5 Keefektivitas KB Pil


Bila dipakai dengan benar dan teratur, kegagalannya sangat kecil yakni 0.1%
kehamilan pada 100 wanita pemakai atau tahun pertama pemakaian (1:1000)
Dalam pemakaian sehari-hari karena faktor kesalahan manusia atau lupa, maka
kegagalannya dapat menjadi 6-8 kehamilan atau 100 wanita pemakai atau tahun
pemakaian. Kesalahan yang sering terjadi adalah lupa menelan pil atau
terlambat memulai kemasan yang baru

2.6 Efek Samping Penggunaan KB Pil


Gejala-gejala sampingan yang mungkin timbul selama penggunaan pil berupa
gejala-gejala subjektif dan objektif. Gejala-gejala subyektif, yaitu:
1. Mual atau muntah (terutama tiga bulan pertama).
2. Sakit kepala ringan, migrain
3. Nyeri payudara (rasa sakit/tegang pada buah dada).
4. Tidak ada haid.
5. Sukar untuk tidak lupa.
6. Kemasan baru selalu harus tersedia setelah pil kemasan sebelumnya habis.
7. Nafsu makan bertambah.
8. Cepat lelah.
9. Mudah tersinggung, depresi.
10. Libido bertambah/berkurang.

8
Gejala-gejala obyektif, yaitu :
1. Sedikit meningkatkan berat badan.
2. Tekanan darah meninggi.
3. Gangguan pola perdarahan yaitu menorrhagia, metrorrgia, spotting,
perdarahan diantara masa haid (lebih sering perdarahan bercak), terutama bila
lupa menelan pil atau terlambat menelan pil.
4. Perubahan pada kulit: acne, kulit beminyak, pigmentasi/ chloasma.
5. Keputihan (flour albus).
6. Tidak dianjurkan untuk ibu menyusui karena mengganggu jumlah dan kualitas
Air Susu Ibu (ASI).
7. Tidak dapat dipakai oleh perokok berat, atau wanita dengan tekanan darah
tinggi terutama pada usia > 35 tahun.
Biasanya gejala-gejala sampingan yang timbul merupakan gejala
sampingan yang ringan dan yang sering ditemukan adalah :
a. Mual/muntah
Mual/muntah sering ditemukan pada siklus pertama dan dapat
berulang pad silkus berikutnya. Pada umumnya mual/muntah ini kan
menghilang bila penggunaan pil dteruskan. Bila mual/muntah masih
berlangsung terus maka harus difikirkan tentang kemungkinan
kehamilan serta sebab-sebab lainnya. Biloa sebab-sebab lainnya telah
disingkirkan dan mula/muntah berlangsung terus, sebaiknya diganti
dengan cara lain.
b. Pusing, sakit kepala
Kadang-kadang keluhan ini dirasakan oleh karena kecemasan
menggunkan pil kontrasepsi, bahkan keluhan dapat dirasakan pada
tablet inaktif diminum. Hal ini agaknya serupa dengan premenstrual
headache. Migraine kemudian akan menyembuh atau kadang-kadang
malah menghebat. Harus difikirkan kemungkinan thrombosis cerebri

9
bila migraine timbul secra tiba-tiba dan hebat atau nyeri kepala yang
hebat.
c. Nyeri/tegang pada buah dada
Pada siklus pertama buah dada dapat teras nyeri/ tegang tetapi
gejala ini segera menghilang pada siklus berikutnya.
d. Hyperpigmentasi/choasma
Hyperpigmentasi/choasma dapat timbul pada beberapa
pemakai pil kontrasepsi terutama mereka yang berdiam didaerah yang
bnayak mendapat sinar matahari. Hanya dengan mengentikan
penggunaan pil kontrasepsi ini, gejala akan menghilang lambat laun.
e. Kulit berminyak, acne
Acne dapat timbul terutama bila memakai pil kontrasepsi yang
mengandung progestogen yang bersifat androgenik. Dengan
mengganti dengan pil yang mengandung progestogen yang tidak
bersifat androgenik akan mengurangi gejala ini.
f. Keputihan/ fluor albus
Seperti pada kehamilan kemungkinan mendapat infeksi dengan
monilia lebih besar. Ini mungkin disebabkan oleh pengaruh
antiestrogenik dari progestogen yang dipergunakan serta perubahan
Ph dan flora vagina. Bila setelah pengobatan belum sembuh,
sebaiknya penggunaan pil kontrasepsi dihentikan dan diganti dengan
cara lain sampai gejala-gejala menghilang.
g. Penambahan berat badan
Dalam beberapa bulan pertama dapat terjadi kenaikan berat
badan sampai kurang lebih 1 kilogram. Ini disebabkan oleh retensi
cairan atau akibat perubahan metabolik yang terjadi. Penambahan
berat badab lebih dari 4 kg harus diawasi dan bila tidak dapat diatur
dengan diet, sebaiknya pil dihentikan dan diganti dengan cara lain
h. Gangguan dalam pola perdarahan/menstruasi

10
Pada umumnya jumlah darah yang keluar pada waktu
menstruasi akan berkurang. Kadang-kadang terjadi breakthrough
bleeding atau spotting pada waktu penggnaan pil kontrasepsi. Gejala-
gejala ini akan menghilang dengan sendirinya, tetapi bila masih
terdapat, sebaiknya pil diganti dengan yang mengandung estrogen
lebih tinggi. Harus pula disingkirkan kemungkinan-kemungkinan
penyebab lainnya terutama pada akseptor yang telah lama.
Amenorrhoe atau missed (silent menstruation) dapat terjadi pada
beberapa kasus. Bila terjadi selama dua siklus berturut-turut, haruslah
diperiksa terhadap kemungkinan adanya kehamilan. Setelah
kehamilan disingkarkan dan ternyata setelah tiga siklus, menstruasi
belum juga terjadi maka sebaiknya pil kontrasepsi dihentikan sampai
menstruasi kembali sperti semula. Smentara ini dianjurkan untuk
memakai cara kontrasepsi yang lian.
Kadang-kadang terjadi pula amenorrhoe setelah penggunaan
pil berhenti atau diikuti pula dengan galactorrhoe. Pada kasus-kasus
demikian fertilitas akan kembali dengan sendirinya setelah beberapa
waktu atau dapat pula diberikan clomiphen citrat. Bila dengan cara ini
masih belum berhasil dapat pula dicoba dengan human menopausal
gonadotrophin.
Pengaruh pil kontrasepsi terhadap keadaan tubuh lainnya, yaitu
:
1. Metabolisme karbohidrat
Pil dapat menimbulkan GTT yang abnormal pada kurang lebih
40 % akseptor. Oleh karena itu penderita DM yang
menggunakan pil kontrasepsi harus diawasi dengan baik.
2. Kelenjar thyroid
Oleh pengaruh estrogen dalam pil kontrasepsi akan terlihat
kenaikan thyroksin binding globulin dan protein bound iodine.
3. Kesuburan setelah berhenti dengan pil kontrasepsi

11
Pada beberapa akseptor, ovulasi timbulnya agak terlambat,
tetapi pada umumnya tidak menunjukan terlambatnya ovulasi.
Induksi ovulasi dengan clomiphen bila perlu dapat dicoba.
4. Pengaruh terhadap persalinan kemudian
Kelainan kongenital tidak jelas tampak sebagai akibat
penggunaan pil kontrasekpsi sebelum kehamilan. Bila terjadi
kehamilan, pil kontrasepsi harus segera dihentikan. Pada
beberapa penyelidikan dikemukakan kemungkinan terjadinya
carcinoma vaginae pada anak di kemudian hari bila pil terus
dimakan dalam keadaan hamil.
5. Pengaruh terhadap laktasi
Estrogen akan menghambat laktasi yang sudah berjalan dan
memperpendek masa laktasi, tetapi dengan dosisrendah pengsruh
ini dapat dikurangi. Sebaliknya mini pil yang hanya mengandung
progestrogen tidak mempengaruhi laktasi.
6. Kardiovaskuler
Beberapa penyelidik terutama dari Amerika dan Inggris
melaporkan bahwa thrombophlebitis disertai atau tidak disertai
dengan emboli paru-paru serta thrombosis cerebral meninggi
pada pemakai pil kontrasepsi. Kemungkinan ini lebih besar pada
akseptor dengan umur tua obesitas dan perokok. Dinegara-
negara yang sedang berkembang, kematian oleh kehamilan dan
persalinan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kematian oleh
thromboemboli.
7. Tumor ganas
Tidak didapatkan bukti yang nyata bahwa pil kontrasepsi
menimbulkan keganasan pada alat-alat genital. Bila ditemukan
keganasan, pil kontrasepsi harus segera dihentikan. Diduga pil
kontrasepsi mengurangi insidens tumor mammae yang jinak.
Penagruh carcinogenik pada Ca mammae belum diketahui

12
dengan jelas. Sebagian, estrogen meberikan pengaruh yang
buruk pada Ca mammae pada masa premenopause, tetapi pada
masa postmenpause malah dapat menimbulkan regresi Ca
mammae tersebut.
8. Icterus
Pil kontrasepsi hendaknya tidak diberikan pada wanita yang
pernah menderita chronic idiopathic jaundice dan pruritus
generalisata yang terjadi berulang-ulang selama kehamilan.
Penderita yang pernah mengalami virus hepatitis sebaiknya tidak
diberikan pil kontrasepsi, kecuali bila faal hepar telah normal
kembali.
9. Hypertensi
Tensi harus diperiksa sebelum mulai mempergunakan pil
kontrasepsi. Hypertensi sendiri bukan merupakan kontraindikasi
absolut, tetapi pengawasan tekanan darah ahrus dilakukan lebih
teliti. Bila tensi naik melebihi 160 mmHg sistolik dan 105
mmHg diastolik, harus diberikan oengobatan terhadap
hypertensinya atau pil kontrasepsi lain. Gejala hypertensi sering
timbul pada wanita yang sebelumnya pernah mengalami
hypertensi selama kehamilan atau terdapat riwayat hypertensi
dalam keluarga.
10. Depresi
Pada wanita dapat terjadi perubahan-perubahan
perasaannya(mood) selama siklus menstruasi. Kadang-kadang
sekali dapat terjadi suatu episode depresi pada pemakai pil
kontrasepsi. Bila ini terjadi, pil kontrasepsi dapat dihentikan dan
diganti dengan cara kontrasepsi yang lain.
11. Libido
Kontrasepsi dengan steroid dapat menambah libido pada wanita.
Ini disebabkan pengaruh steroid tersebut dan hilangnya

13
ketakutan untuk menjadi hamil. Biasanya frekuensi coitus
menurun setelah ovulasi, tetapi dengan pil kontrasepsi perubahan
ini tidak tampak. Kadang-kadang sekali terdapat wanita yang
mengeluh libidonya berkurang dan dalam hal ini sebaiknya pil
oral dihentikan (Sastrawinata, 2000)
2.7 Indikasi dan Kontraindikasi KB Pil
 Indikasi daripada pil KB ini yaitu sebagai berikut :
a. Usia reproduksi
b. Telah memiliki anak atau belum
c. Gemuk atau kurus
d. Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektifitas yang tinggi.
e. Setelah melahirkan dan tidak menyusui
f. Pasca keguguran
g. Menyusui ASI pasca persalinan > 6 bulan.
h. Anemia.
i. Nyeri haid hebat.
j. Haid teratur.
k. Riwayat kehamilan ektopik.
l. Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi.
Yang di bolehkan untuk memakai Pil KB antara lain :
Secara umum kebanyakan wanita dapat memakai Pil KB sebagai cara
kontrasepsi secara aman dan efektif, meskipun mereka :
1. belum mempunyai anak
2. remaja
3. gemuk atau kurus
4. > 35 tahun , tidak merokok
5. merokok tapi < 35 tahun
6. segera setelah keguguran

14
 Selain itu, terdapat kontraindikasi sebagai berikut :
a. Kehamilan
b. Kecurigaan atau adanya Carcinoma mammae
c. Adanya neoplasma yang dipengaruhi oleh estrogen
d. Menderita penyakit thromboemboli atau varices yang luas
e. Faal hepar yang terganggu,
f. Perdarahan per vagina yang tidak diketahui sebabnya.
2.8 Cara Penggunaan KB Pil
 Sebaiknya pil diminum setiap hari, lebih baik pada saat yang sama
setiap hari.
 Pil pertama dimulai pada pertama sampai hari ke 7 siklus haid.
 Sangat di anjurkan penggunaannya pada hari pertama haid.
 Beberapa paket pil mempunyai 28 pil atau 21 pil. Bila paket 28 pil
habis sebaiknya mulai minum pil dari paket yang baru. Bila paket 21
pil habis sebaiknya tunggu 1 Minggu baru kemudian mulai minum pil
dari peket yang baru.
 Bila muntah dalam waktu 2 jam setelah minum pil, ambil pil yang
lain atau menggunakan kontrasepsi lain.
 Bila terjadi muntah hebat atau diare > 24 jam, apabila tidak keadaan
dapat diteruskan.
 Bila muntah /diare > 2 hari atau lebih. Penggunaan pil mengikuti cara
menggunakan pil lupa.
 Bial lupa pil (1 – 21) . sebaiknya minum pil tersebut segera. Setelah
ingat walaupun harus minum 2 pil pada hari yang sama dan bila 2 pil
atau lebih sebaiknya 2 pil setiap hari sampai sesuai sekedul yang
ditetapkan.
 Bila lupa tidak perlu menggunakan kontrasepsi lain. Jika tidak
melakukan hubungan seksual.
 Bila tidak haid, perlu segera ke klinik untuk tes kehamilan.

15
2.9 Waktu mulai menggunakan pil KB
3 Setiap saat selagi haid, untuk meyakinkan kalau wanita tersebut tidak
hamil.
4 Hari pertama sampai hari ke-7 siklus haid.
5 Boleh menggunakan hari ke-7 sampai hari ke–8, tetapi perlu menggunakan
metode kontrasepsi yang lain (kondom) mulai hari ke–8 sampai hari ke–14
atau tidak melakukan hubungan seksual sampai menghabiskan paket pil
KB tersebut.
6 Setelah melahirkan.
7 Setelah 6 bulan memberi ASI eksklusif.
8 Setelah 3 bulan tidak menyusui
9 Pasca keguguran (segera atau dalam waktu 3 hari)
10 Pil dapat segera dikonsumsi tanpa perlu menunggu haid, bila berhenti
menggunakan kontrasepsi injeksi.

16
2.10 Asuhan Keperawatan KB Pil
A. Pengkajian
1. Biodata
Identitas Ibu
Nama klien : Ny. D
Umur : 28 thn
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : JL. Adisucipto, Malang
Identitas suami
Nama suami : Tn. B
Umur : 30 thn
Agama : Islam
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : JL. Adisucipto, Malang
2. Keluhan utama/alasan kunjungan
Ibu mengeluh sesekali mual dan sakit kepala ketika mengkonsumsi pil
3. Riwayat pemakaian kontrasepsi
Ibu mengatakan setelah kelahiran anak pertama, pernah menggunakan
KB suntik 3 bulan selama 1 tahun. Setelah itu diganti dengan pil KB
selama 3 bulan, kemudian mengalami keluhan mual dan adanya
peningkatan berat badan.
4. Riwayat menstruasi
Menarch umur 13 tahun. Siklus haid teratur. Lama haid 7 hari. Tidak
pernah mengalami disminore.

17
5. Riwayat kehamilan
Thn U Jenis Tmpt Penolong Keadaan Keadaan anak
persalinan K persalinan bersalin Nifas umur J.K BBL H/ M
2012 9 blan spontan Klinik Bidan Baik 2,5 ♀ 3000 H

6. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan lalu
Ibu mengatakan tidak menderita penyakit menular, menurun
dan menahun seperti TBC, hepatitis, asma, jantung, DM, HT, dan lain-
lain
b. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan keluarga tidak menderita penyakit-penyakit
menular, menurun dan menahun
7. Riwayat psikososial
Ibu mengatakan suami mendukung ibu memakai KB pil untuk
menunda kehamilan.
8. Pola kehidupan sehari-hari
a. Pernafasan
Ibu mengatakan tidak ada keluhan saat bernafas
b. Nutrisi
Ibu mengatakan porsi makan ibu 3 kali sehari. Tidak ada pantangan
terhadap makanan tertentu. Ibu minum air putih ± 8 gelas sehari.
c. Eliminasi
Ibu BAK ± 5 kali, BAB 1 kali sehari, tidak ada keluhan.
d. Istirahat dan tidur
Ibu mengatakan dapat tidur nyenyak. Ibu tidur malam hari selama ± 8
jam, Ibu juga biasa tidur siang selama ± 1 jam dan tidak ada gangguan
saat tidur.
e. Aktivitas
Ibu bisa mengerjakan pekerjaan rumah seperti biasa

18
9. Pemeriksaan umum
1. Keadaan umum : compos mentis
2. TB/BB : 160cm/67kg
3. Tanda-tanda vital
a. TD : 110/80mmHg
b. Suhu : 36,8 oC
c. Nadi : 87x/menit
d. Respirasi : 22x/menit
4. Rambut
I : hitam, bersih
5. Muka
I : tidak ada kelainan
6. Mata
I : konjungtiva (tidak anemis), sklera (tidak icterus)
7. Mulut
I : stomatitis (tidak ada), gigi (tidak ada caries)
8. Leher
I : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
P : tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis
9. Payudara
I : simetris kanan kiri, puting susu menonjol.
10. Abdomen
I : tidak ada pembesaran perut dan bekas jaringan parut
P : tidak ada nyeri tekan pada epigastrium, tidak ada massa/benjolan
dan tidak ada tanda-tanda distensi
11. Genetalia
I : Vulva dan vagina bersih, tidak ada oedema, tidak ada varises, tidak
ada keputihan.
Anus : tidak ada haemorroid
12. Ekstremitas

19
I : Extremitas atas dan exremitas bawah bentuknya simetris, tidak ada
varises, tidak ada oedema, dan pada kuku tidak ada sianosis.

10. Data yang mungkin ditemukan


Ds :
 Klien mengatakan kurang mengetahui tentang KB pil
 Klien mengeluh nyeri pada kepala jika telah mengkonsumsi pil
 Klien mengeluh sesekali mual jika mengkonsumsi pil
Do :
 Klien terlihat bingung
 Klien terlihat lemah
 Klien terlihat gemuk

B. Diagnosa Keperawatan
1. Mual berhubungan dengan pengobatan; KB pil
2. Nyeri kepala berhubungan dengan pil yang tidak sesuai
3. Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh Intake yang
berlebihan terhadap kebutuhan metabolisme tubuh
4. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang pil
KB

C. Intervensi
1. Diagnosa : Mual berhubungan dengan pengobatan; KB pil
Tujuan : Mual/muntah menghilang
Kriteria hasil
 Melaporkan bebas dari mual
 Mengidentifikasi hal-hal yang mengurangi mual
 Nutrisi adekuat
Intervensi

20
No Intervensi Rasional
1. Monitor status nutrisi Mengetahui penyebab pemasukan
yang kurang sehingga dapat
menentukan intervensi yang
sesuai dan efektif.
2. Anjurkan untuk makan pelan-pelan Untuk mengurangi rasa mual
3. Anjurkan klien untuk mengkonsumsi Untuk mengurangi rasa mual
vitamin B 6
4. Anjurkan klien untuk mengambil nafas Dapat menekan reflek mual
dalam
5. Intruksikan klien untuk menghindari bau Bau menyengat dapat menimbulkan
makanan yang menyengat mual dan muntah

2. Diagnosa : Nyeri kepala berhubungan dengan pil yang tidak sesuai


Tujuan : Nyeri kepala menurun atau menghilang
Kriteria Hasil
 Klien mengeluh tidak nyeri kepala lagi
 Klien terlihat tidak meringis lagi

Intervensi
No Intervensi Rasional
Anjurkan pasien untuk mencatat Mengetahui reaksi pemberian obat
perkembangan tingkat nyeri apakah ada perubahan penurunan
tingkat nyeri
Anjurkan pada klien untuk mengurangi Menghindari stimulus nyeri dan
aktivitas yang berat dan menambah meningkatkan rasa nyaman.
waktu istirahat
Massage kepala dan leher Meningkatkan relaksasi dan
menurunkan ketegangan otot

21
Kompres hangat atau dingin pada daerah Kompres dingin dapat mengakibatkan
kepala vasodilatasi, sehingga dapat
menurunkan nyeri kepala.
Kompres hangat dapat
meningkatkan sirkulasi darah dan
menurunkan tegangan otot
anjurkan klien untuk berhenti reaksi nyeri seperti ini merupakan
mengkonsumsi konsumsi PIL jika efeksamping dari pil dan ganti
terjadi nyeri hebat dan lama. dengan pil yang lain.

3. Diagnosa: Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh Intake


yang berlebihan terhadap kebutuhan metabolisme tubuh
Tujuan : Ketidak seimbangan nutrisi lebih teratasi
Kriteria hasil
 Mengerti factor yang meningkatkan berat badan
 Memodifikasi diet dalam waktu yang lama untuk mengontrol berat
badan
 Penurunan berat badan 1-2 pounds/mgg
Intervensi
No Intervensi Rasional
1. Anjurkan klien menggunakan pola Untuk mempertahankan asupan nutrisi
makan sesuai dengan interval yang tetap adekuat sesuai dengan
teratur kebutuhan tubuh
2. Timbang berat badan tiap hari Pengawasan kehilangan dan alat
pengkajian kebutuhan nutrisi.
3. Tekankan pentingnya menyadari Makan berlebih dapat menyebabkan
kenyang dan menghentikan mual/muntah.
masukan.
4. Anjurkan klien untuk banyak melakukan Melakukan banyak aktifitas dapat

22
aktifitas. lebih banyak membakar kalori.

4. Diagnosa : Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi


tentang pil KB
Tujuan : Pasien menunjukkan pengetahuan tentang pil KB
Kriteria hasil
 Klien menyatakan pemahaman tentang kondisi, prognosis dan program
KB
 Klien mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar
 Kien mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim
kesehatan lainnya
Intervensi
No Intervensi Rasional
1. Berikan informasi tentang KB pil Memberikan dasar pengetahuan
sehingga pasien dapat membuat
pilihan yang tepat, menurunkan
ansietas dan dapat meningkatkan
kerjasama dalam program KB
2. Kaji pengetahuan pasien tentang KB Memberi pengetahuan berdasarkan
pola kemampuan klien untuk
memilih informasi tentang Kb
3. Jelaskan tanda dan gejala yang biasa Meningkatkan pengetahuan dan
muncul karena pil KB , dengan cara mengurangi cemas
yang tepat
4. Berikan dorongan yang positif meningkatkan optimisme.
5. Diskusikan tentang terapi dan pilihannya Memberi gambaran tentang pilihan
terapi yang bisa digunakan

D. Implementasi

23
Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi
dan
jam
18 Mual berhubungan  Mengkaji Ds:
Septe dengan keluhan klien  Klien
mber pengobatan; KB pil  Memonitor mengeluh
2013 nutrisi klien mual ketika
15.00  Menganjurkan mengkonsumsi
klien untuk pil KB
mengkonsumsiDO :
vit. B 6 
 Mengintruksikan
klien untuk
menghindari bau
makanan yang
menyengat
15.10 Nyeri kepala  Menganjurkan DS :
berhubungan pada klien untuk  Klien
dengan pil yang mengurangi mengatakan
tidak sesuai aktivitas yang nyeri kepala
berat dan ketika
menambah waktu mengkomsum
istirahat si pil
 Menganjurkan DO :
klien untuk  Klien tampak
memeberi pijatan meringis
pada kepala dan  TTV
leher TD :
 Memberi 100/70mmHg

24
kompres hangat Suhu: 36,5oC
atau dingin pada Nadi:
daerah kepala 84X/menit
klien Respirasi:
 Menganjurkan 20X/menit
klien untuk
berhenti
mengkonsumsi
konsumsi PIL
jika terjadi nyeri
hebat dan lama.
15.20 Ketidakseimbanga  Menimbang berat
DS :
n nutrisi lebih dari badan klien  Klien
kebutuhan tubuh  Menganjurkan mengatakan
Intake yang klien untuk berat badannya
berlebihan terhadap makan sesuai naik
kebutuhan porsi DO :
dengan
metabolisme tubuh teratur  Klien terlihat
 Menganjurkan gemuk
klien untuk  BB/TB :
melakukan 65/158
banyak aktivitas
15.30 Kurang  Memberikan DS :
pengetahuan informasi tentang  Klien
berhubungan pil KB mengatakan
dengan kurangnya  Mengkaji masih kurang
informasi tentang pengetahuan mengetahui
pil KB klien tentang KB tentang pil KB
 Jelaskan DO :
tanda

25
dan gejala yang  Klien tampak
biasa muncul bingung
karena pil KB ,  Klien baru
dengan cara yang menggunakan
tepat pil KB selama
 Mendiskusikan 3 bulan
dengan klien
tentang terapi dan
pilihannya

E. Evaluasi
Diagnosa Evaluasi Paraf
Mual berhubungan dengan S : klien masih merasakan mual
pengobatan; KB pil O : klien tampak lemah
A : masalah belum teratasi
P : intervensi lanjutkan

Nyeri kepala berhubungan S : klien mengatakan nyeri kepalanya


dengan pil yang tidak berkurang
sesuai O : klien tidak tampak meringis lagi
A : masalah teratasi
P : intervensi berhenti
Ketidakseimbangan S : klien mengatakan berat badannya
nutrisi lebih dari belum ada penurunan
kebutuhan tubuh Intake O : BB/ TB : 65/158
yang berlebihan A : masalah belum teratasi
terhadap kebutuhan P : lanjutkan intervensi
metabolisme tubuh

26
Kurang pengetahuan S : klien sudah paham penjelasan
berhubungan dengan tentang pil KB
kurangnya informasi O : klien sudah tidak bingung lagi
tentang pil KB A : masalah teratasi
P : intervensi berhenti

27
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pil KB adalah alat kontrasepsi pencegah kehamilan atau pencegah konsepsi yang
digunakan dengan cara per-oral atau kontrasepsi.Terdapat 3 jenis pil KB yaitu,
monofasik, bifasik dan trifasik. Kerugian atau kelemahan : Mahal, Penggunaan pil harus
diminum setiap hari dan bila lupa minum akan meningkatkan kegagalan,Perdarahan
bercak dan “breakthrough bleeding”, Ada interaksi dengan beberapa jenis obat
(rifampisin, barbiturat, fenitoin, fenilbutason dan antibiotik tertentu)., Tidak mencegah
penyakit menular seksual, HBV, HIV/AIDS., Efek samping ringan/jarang, namun dapat
berupa amenorea, mual, rasa tidak enak di payudara, sakit kepala, mengurangi ASI,
berat badan meningkat, jerawat, perubahan mood, pusing, serta retensi cairan, tekanan
darah tinggi, komplikasi sirkulasi yang jarang namun bisa berbahaya khususnya buat
perokok.

3.2 Saran
Bagi pembaca khususnya ibu yang sedang ingin menggunakan kontrasepsi Pil ini
diharapkan mampu mengetahui sebagaimana yang telah dipaparkan pada makalah ini.

28
DAFTAR RUJUKAN

Affandi B. (1993). Early experience with Implanon. VIIIth World Congress on Human
Reproduction. Bali.
BKKBN : (2006). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta

Biro Pelayanan Kontrasepsi BKKBN (1985). Petunjuk Pelayanan Medis Pelayanan


Kontrasepsi di Lapangan, Jakarta.
Prawirohardjo, S., Hanifa, W. (2007). Ilmu kebidanan. Edisi 3, hal. 905. Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. Jakarta
Saifuddin, Abdul Bari (2006). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, edisi 2,
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.
Sastrawinata RS (1985). Teknologi KB Masa Kini dan Masa Depan. Lokakarya Sukabumi.

29
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Keluarga Berencana


Sub pokok bahasan : Alat kontrasepsi hormonal “ PIL KB “
Sasaran : Masyarakat Kec. Blimbing (Ibu-bu)
Waktu : 07.00 s/d selesai
Tempat : Balai Desa Blimbing
Hari/tanggal : Selasa, 3 September 2019
Penyuluh : Octavia Indriany

A. Tujuan instruksional umum


Setelah dilakukan penyuluhan selama 20 menit, ibu - ibu diharapkan dapat
mengetahui mengenai PIL KB.

B. Tujuan instruksional khusus


Setelah dilakukan penyuluhan tentang PIL KB, ibu - ibu dapat :
1. Menjelaskan pengertian PIL KB dengan benar.
2. Menyebutkan kelebihan PIL KB dengan benar.
3. Menyebutkan kekurangan PIL KB dengan benar.
4. Menjelaskan bagaimana cara memakai PIL KB dengan benar.
5. Menyebutkan siapa saja yang diperbolehkan menggunakan PIL KB dengan benar.
6. Menyebutkan waktu dimulainya pemakaian PIL KB dengan benar.

C. Materi Pembelajaran
1. Pengertian PIL KB.
2. Kelebihan PIL KB.
3. Kekurangan PIL KB.
4. Cara memakai PIL KB.
5. Yang diperbolehkan menggunakan PIL KB.
6. Waktu dimulainya pemakaian PIL KB.

30
D. Metode
· Ceramah
· Tanya Jawab

E. Media
· Laptop/LCD
· PPT
· Leaflet

F. Kegiatan Penyuluhan

No. Waktu Kegiatan penyuluh Kegiatan peserta


1. 3 menit Pembukaan :
· Membuka kegiatan dengan · Menjawab salam
mengucapkan salam. · Mendengarkan
· Memperkenalkan diri · Memperhatikan
· Menjelaskan tujuan dari · Bertanya
penyuluhan
· Menyebutkan materi yang
akan diberikan
· Memberikan pertanyaan
apersepsi
2. 15 menit Inti :
Menjelaskan tentang pengertian Memperhatikan
PIL KB. Menyimak
Menyebutkan kelebihan PIL Mendengarkan
KB. Bertanya

31
Menyebutkan kekurangan PIL Menjawab
KB.
Menjelaskan cara memakai
PIL KB. 
Menyebutkan siapa saja yang
diperbolehkan menggunakan PIL
KB.
Menyebutkan waktu
dimulainya pemakaian PIL KB.
Penyuluh memberi
kesempatan kepada peserta untuk
bertanya
Penyuluh menjawab
pertanyaan dari peserta
Penyuluh memberi pertanyaan
kepada peserta
3. 2 menit Penutup :
Menyimpulkan isi materi Membalas ucapan
Mengucapkan terimakasih terimakasih.
atas peran serta peserta. Menjawab salam
Mengucapkan salam penutup. penutup.

G. Evaluasi
· Cara : Lisan
· Jenis : Pertanyaan terbuka
· Waktu : Setelah penyuluhan
· Soal :
1. Jelaskan pengertian PIL KB?
2. Sebutkan kelebihan PIL KB ( min 5 )?

32
3. Sebutkan kekurangan PIL KB ( min 2 )?
4. Sebutkan siapa saja yang diperbolehkan menggunakan PIL KB ?
5. Sebutkan waktu dimulainya pemakaian PIL KB ?

33
H. Materi

MATERI
ALAT KONTRASEPSI HORMONAL “ PIL KB “

Definisi KB Pil

Pil KB adalah alat kontrasepsi pencegah kehamilan atau pencegah


konsepsi yang digunakan dengan cara per-oral/kontrasepsi oral. Pil KB
merupakan salah satu jenis kontrasepsi yang banyak digunakan. Pil KB disukai
karena relatif mudah didapat dan digunakan, serta harganya murah (Saifuddin,
2006).
Pil KB atau oral contraceptives pill merupakan alat kontrasepsi hormonal
yang berupa obat dalam bentuk pil yang dimasukkan melalui mulut (diminum),
berisi hormon estrogen dan atau progesteron. bertujuan untuk mengendalikan
kelahiran atau mencegah kehamilan dengan menghambat pelepasan sel telur
dari ovarium setiap bulannya. Pil KB akan efektif dan aman apabila digunakan
secara benar dan konsisten (Sastrawinata, 2000).

Keuntungan dan Kelebihan KB Pil


Keuntungan KB Pil
 Sangat efektif sebagai kontrasepsi.

 Resiko terhadap kesehatan sangat baik.


 Tidak mengganggu hubungan seksual.
 Mudah digunakan.
 Mudah dihentikan setiap saat.
 Mengurangi perdarahan saat haid.
 Mengurangi insidens gangguan menstruasi.
 Mengurangi insidens anemia defisiensi besi.

34
 Mengurangi insidens kista ovarium.
 Mengurangi insidens tumor jinak mammae.
 Mengurangi karsinoma endometrium.
 Mengurangi infeksi radang panggul.
 Mengurangi osteoporosis.
 Mengurangi rheumatoid artritis.
 Mengurangi kehamilan ektopik.
Kekurangan KB Pil
 Mahal.
 Penggunaan pil harus diminum setiap hari dan bila lupa minum akan
meningkatkan kegagalan.
 Perdarahan bercak dan “breakthrough bleeding”.
 Ada interaksi dengan beberapa jenis obat (rifampisin, barbiturat, fenitoin,
fenilbutason dan antibiotik tertentu).
 Tidak mencegah penyakit menular seksual, HBV, HIV/AIDS.
 Efek samping ringan/jarang, namun dapat berupa amenorea, mual, rasa tidak
enak di payudara, sakit kepala, mengurangi ASI, berat badan meningkat,
jerawat, perubahan mood, pusing, serta retensi cairan, tekanan darah tinggi,
komplikasi sirkulasi yang jarang namun bisa berbahaya khususnya buat
perokok.
3.3 Cara Penggunaan KB Pil
 Sebaiknya pil diminum setiap hari, lebih baik pada saat yang sama
setiap hari.
 Pil pertama dimulai pada pertama sampai hari ke 7 siklus haid.
 Sangat di anjurkan penggunaannya pada hari pertama haid.
 Beberapa paket pil mempunyai 28 pil atau 21 pil. Bila paket 28 pil
habis sebaiknya mulai minum pil dari paket yang baru. Bila paket 21
pil habis sebaiknya tunggu 1 Minggu baru kemudian mulai minum pil
dari peket yang baru.

35
 Bila muntah dalam waktu 2 jam setelah minum pil, ambil pil yang
lain atau menggunakan kontrasepsi lain.
 Bila terjadi muntah hebat atau diare > 24 jam, apabila tidak keadaan
dapat diteruskan.
 Bila muntah /diare > 2 hari atau lebih. Penggunaan pil mengikuti cara
menggunakan pil lupa.
 Bial lupa pil (1 – 21) . sebaiknya minum pil tersebut segera. Setelah
ingat walaupun harus minum 2 pil pada hari yang sama dan bila 2 pil
atau lebih sebaiknya 2 pil setiap hari sampai sesuai sekedul yang
ditetapkan.
 Bila lupa tidak perlu menggunakan kontrasepsi lain. Jika tidak
melakukan hubungan seksual.
 Bila tidak haid, perlu segera ke klinik untuk tes kehamilan

Yang boleh Menggunakan KB Pil
Secara umum, kebanyakan wanita dapat memakai Pil KB sebagai cara
kontrasepsi secara aman dan efektif, meskipun mereka :
7. belum mempunyai anak
8. remaja
9. gemuk atau kurus
10. > 35 tahun , tidak merokok
11. merokok tapi < 35 tahun
12. segera setelah keguguran
Waktu yang tepat untuk menggunakan KB pil
1. Setiap saat selagi haid, untuk meyakinkan kalau wanita tersebut tidak hamil.
2. Hari pertama sampai hari ke-7 siklus haid.
3. Boleh menggunakan hari ke-7 sampai hari ke–8, tetapi perlu menggunakan
metode kontrasepsi yang lain (kondom) mulai hari ke–8 sampai hari ke–14
atau tidak melakukan hubungan seksual sampai menghabiskan paket pil KB
tersebut.

36
4. Setelah melahirkan.
5. Setelah 6 bulan memberi ASI eksklusif.
6. Setelah 3 bulan tidak menyusui
7. Pasca keguguran (segera atau dalam waktu 3 hari)
8. Pil dapat segera dikonsumsi tanpa perlu menunggu haid, bila berhenti
menggunakan kontrasepsi injeksi.

37

Anda mungkin juga menyukai