Anda di halaman 1dari 2

PENGALAMAN GURU TERBAIK

Dalam hidup, tentu tiap-tiap orang mempunyai masalah sendiri-sendiri. Ada yang rumit dan ada
yang biasa-biasa saja. Dan tiap orangpun punya cara dan ekspresi yang berbeda-beda untuk menghadapi
dan menyelesaikan masalahnya tersebut.
Bagi yang berpendidikan dan berwawasan luas, tentu akan menghadapi masalah dengan berpikir
positif dan ini akan dijadikan pelajaran untuk dapat menambah lagi wawasannya. Ia akan berpikir keras
untuk menganalisisnya dulu. Masalahnya apa? Kenapa bisa timbul? Apa penyebabnya? atau oleh apa?
Kemudian dipikir cara mencari solusinya.
Pertanyaannya, bagaimana kalau kita tidak tahu solusinya? Maka jangan malu, mau tidak mau
kita harus mencari nasihat dari orang-orang di sekeliling kita. Orang yang arif dan bijaksana, orang-orang
yang shaleh, orang-orang yang alim, orang tua yang sudah berpengalaman dan sebagainya. Jangan takut
dibilang “bodoh”. Lebih baik terus terang bilang “tidak tahu” daripada “sok tahu”. Karena pasti selalu
keliru menyelesaikan masalah bagi orang-orang yang sok tahu.
Nah kalau misal kita sudah dapat solusinya, maka harus direncanakan dengan beberapa solusi.
Dengan solusi A, apa dampak untung dan ruginya. Dengan solusi B bagaimana, solusi C dan seterusnya.
Setelah diperoleh solusi terbaik (misalkan solusi A), maka solusi A dijalankan dengan sebaik-baiknya.
Sehingga masalahnya terselesaikan dengan cara yang bijaksana. Artinya masalah terselesaikan dan kalau
ada rugi maka kerugian akan seminim mungkin.
Kalau ada masalah semisal melibatkan antara orang lain (sebagai penengah) maka solusinya harus
menyenangkan atau merugikan kedua belah pihak. Sehingga yakin bahwa ia akan semakin pandai dan
pintar sekaligus pengalaman yang berharga buatnya.
Lain lagi dengan orang-orang yang berpikiran dangkal dan sempit, setiap masalah (sekecil apapun)
bagi mereka adalah kesulitan dan menambah beban pikiran saja, sehingga kalau perlu solusinya adalah
lari saja tanpa sedikitpun dihadapi. Atau kapaupun mau menghadapi, maka akan dicari dengan segala cra,
yang penting untuk smeentara ia terbebas dulu dari masalahnya, meskipun realitanya nanti dalam satu
atau dua hari masalah akan kembali. Ini bisa disebut penyelesaian “semu”. Artinya ia hanya mengakali
masalah tanpa sedikitpun meneyelesaikannya.
Jadi para pembaca sekalian, jika kalian ingin cerdas dan berwawasan luas, maka yang namanya
masalah jangan dianggap serius sebagai masalah. Tapi anggaplah sebagai bahan pelajaran yang berharga
dan buatlah sebagai Guru pengalaman. Sehingga ini akan mejadi pelajaran yang menarik. Ingat,
pengalaman adalah guru dari guru yang terbaik. Kalau kita ikhlas, senang dan gembira menghadapinya,
maka insyaallah masalah akan menjadi berkah dalam kehidupanmu. Amin.
Dan terakhir ini yang terpenting. Selalu dipikir dulu sebelum berbuat sesuatu, insyaallah kita jauh
dari masalah. Amin

~ Vinna Tanjung Cahyaning Ratri

Anda mungkin juga menyukai