Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PROYEK

FISIKA
“PERCOBAAN OERSTED”

Di susunoleh :

1. EMI MASLUKHA (XII-MIA 4 / 10 )


2. FEBRI NIKMATUR P (XII-MIA 4 / 11 )
3. PUTRI LARASATI (XII-MIA 4 / 27 )
4. SYAMSUL HADI (XII-MIA 4 / 22 )

PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN


DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS
UPTD PENDIDIKAN SMA NEGERI 1 GRATI
JL. Raya Sumurwaru. 32 telp. 481017 Nguling – Pasuruan
TAHUN AJARAN 2015 – 2016
A. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari, disadari atau tidak, kita sering menggunakan alat-alat
yang memanfaatkan magnet. Misalnya, magnet dapat menjaga agar pintu lemari atau kulkas
dapat tetap tertutup. Selain itu, ada pula alat-alat yang memanfaatkan sifat magnet, namun
wujud magnetnya sendiri tidak terlihat, seperti bel pintu, telepon, dan motor listrik pada bor.
Sebenarnya listrik dan magnet merupakan dua hal yang berbeda yang memiliki suatu
hubungan tertentu. Untuk membuktikannya, sebuah kompas atau secarik kertas yang berisi
serbuk besi diletakkan di dekat kawat berarus listrik. Apakah yang terjadi? Kawat berarus
akan menyebabkan jarum kompas bergerak menyimpang dari arah normal utara selatan
magnet bumi, sedangkan serbuk besi akan membentuk pola tertentu. Mengapa demikian?
Penelitian mengenai hubungan arus listrik dan magnet sudah dilakukan sejak 1820
oleh Hans Christian Oersted dari Denmark. Sebelumnya, konsep kelistrikan dan konsep
kemagnetan adalah dua hal yang tidak berhubungan atau berdiri sendiri. Namun, percobaan
yang dilakukan Hans Christian Oersted menunjukkan bahwa di sekitar arus listrik ada medan
magnet, hal inilah yang menyebabkan penyimpangan arah pada jarum kompas.
Ilmuan yang pertama kali berhasil menghitung medan magnet di sekitar kawat berarus
listirk adalah Jean Biot dan Felix Savart. Lebih lanjut Biot dan Savart berpendapat bahwa kuat
medan magnet itu berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya dari elemen arus dengan arah
menyilang tegak lurus arah elemen arus tersebut (Soedojo, 2004: 193).Hukum gaya Lorentz
menggambarkan pengaruh E dan B di atas titik muatan, tapi kekuatan elektromagnetik
tersebut tidak seluruh gambar.Dibebankan partikel yang mungkin digabungkan dengan
pasukan lain, khususnya gravitasi dan kekuatan nuklir. Respons suatu titik muatan hukum
Lorentz adalah salah satu aspek; generasi E dan B dengan arus dan biaya lain. Dalam bahan
nyata gaya Lorentz tidak cukup untuk menggambarkan perilaku dari partikel, baik dalam
prinsip dan sebagai masalah perhitungan.
Maka dari itu, disini kami akan berusaha untuk menjelaskan atau memaparkan lebih
jelasnya mengenai medan magnet dan medan listrik. Sebagai bahan utama sebelum
melanjutkan ke materi-materi selanjutnya.

B. KAJIAN MATERI
1. Medan magnet sekitar arus listrik
a. Yang ditunjukkan Percobaan Oersted
Orang pertama yang menyelidiki bahwa disekitar kawar berarus terdapat medan
magnet adalah Hans Christian Oerested, sekitar tahun 1820. Dalam percobaannya, Oersted
menggunkan sebuah kompas jarum yang diletakkan didekat kawat listrik. Ketika arus
listrik mengalir pada seutas kawat, maka jarum kompas yang diletakkan pada daerah
medan magnetik yang dihasilakan oleh kawat berarus menyebabkan jarum kompas
menyimpang dari arah utara – selatan seperti ditunjukkan pada gambar 6 berikut:
I I

U U U

S S
S

(a) (b)
Gambar 6 (a)Posisi jarum Gambar 6 (b)Posisi jarum saat arus mengalir (a) arah
saat tidak ada arus mengalir arus ke bawah (b) arah arus ke bawah

Dari percobaan tersebut, Oersted menemukan bahwa arus listrik dapat


menghasilkan medan magnetik, sehingga dia adalah orang pertama yang menemukan efek
elektromagnetik. Garis-garis medan magnet yang dihasilkan oleh arus dikawat lurus
membentuk lingkaran-lingkaran yang sepusat (konsentris), dan makin jauh dari kawat
lurus makin kecil induksi magnetiknya, bisa dilihat pada gambar 7 berikut:

Gambar 7. Gambar garis-garis


medan magnet disekitar arus
listrik pada kawat berarus

b. Arah medan sekitar arus listrik


Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan Oersted, dapat disimpulkan bahwa di
sekitar arus listrik terdapat medan magnet. Atau dapat pula diartikan bahwa perpindahan
muatan listrik dapat menimbulkan medan magnet sehingga dapat mempengaruhi
kedudukan jarum magnet, yang disertai pula dengan perubahan arah dari garis-garis gaya
magnet yang sesuai dengan aturan tangan kanan atau putaran skrup. Arah putaran skrup
menyatakan arah medan magnet sedangkan arah majunya menyatakan arah arus listrik.
I

Gambar 10. Aturan tangan kanan untuk menentukan arah medan magnet di
sekitar kawat lurus berarus.

Penggambaran arah medan magnet juga dapat kiat lakukan dengan memberikan
tanda  untuk arah medan magnet yang keluar dari bidang gambar

dan tanda x untuk arah medan magnet yang masuk bidang gambar. Pada gambar
11.

I
B
 x x x x x x

 x x x x x x

 x x x x x x

Gambar 11. Arah medan magnet yang masuk bidang gambar

Digunakan tanda titik () dan silang (x) karena sesuai di perjanjian anak panah.
Bila panah mendekati pengamat maka terlihat seperti titik dan bila menjauhi pengamat,
maka akan terlihat seperti kali / silang.
C. ALAT DAN BAHAN
 Gunting
 magnet
 Kabel
 saklar
 baterai
 air dan wadah
 jarum
 sterofom
 solasi

D. CARA PEMBUATAN
1. buatlah rangkaian baterai, kabel dan saklar.
2. Buatlah potongan berbentuk lingkaran dari bahan sterofom.
3. Setelah itu tusuk sterofom tersebut dengan jarum.
4. Induksikan jarum tersebut dengan magnet
5. Kemudian siapkan wadah dan air.
6. Lalu kemudian, letakkan jarum dan sterovom tadi kedalam wadah yang berisi air.
7. Kemudian letakan wadah dibawah kabel rangkaian yang telah di rangkai tadi.
8. Setelah itu pencet tombol on pada saklar.
9. Amatilah produk tersebut, jika jarum yang awal diam kemudian terdapat sebuah
gerakan saat saklar on, maka produk tersebut berhasil.

E. PRINSIP KERJA
Medan magnetik adalah ruang disekitar suatu magnet dimana magnet lain atau
benda lain yang mudah dipengaruhi magnet akan mengalami gaya magnetik. Jika
diletakkan dalam ruang tersebut.
Adapun bentuk percobaannya antara lain:

sakelar
lampu

kompas
Gambar 8a
baterai

kabel
penghubung
sakelar
lampu

kompas

baterai Gambar 8 b

kabel
penghubung

sakelar
lampu

kompas
Gambar 8 c
baterai

kabel
penghubung

Ketika saklar masih terbuka, jarum kompas yang diletakkan dibawah penghantar
berarah utara-selatan (gambar 8a). Jika saklar ditutup, arus listrik mengalir, ternyata jarum
kompas menyimpang dari kedudukan semula (gambar 8b). jika arah arus diubah dengan
menukar letak kutub-kutub baterai, jarum kompas menyimpang kearah yang berlawanan
(gambar 8c). Jika sebelumnya jarum kompas menyimpang ke kiri, maka dengan
berbaliknya arus yang melalui penghantar, jarum kompas menyimpang ke kanan.
Apabila jarum kompas diletakkan di atas penghantar seperti gambar (9a) dibawah,
jarum kompas berputar kearah yang berlawanan dengan arah perputaran ketika kedudukan
seperti gambar di atas. Arah putaran jarum kompas yang diletakkan di atas penghantar
ditunjukkan oleh gambar (9b) dan gambar (9c)
sakelar
lampu

kompas

baterai Gambar 9a

kabel
penghubung

sakelar
lampu

kompas

baterai Gambar 9b

kabel
penghubung

sakelar
lampu
Gambar 9c

kompas

baterai

kabel
penghubung

Dari percobaan Oersted dapat dinyatakan kesimpulan sebagai berikut:


 Di sekitar penghantar yang dialiri arus listrik terdapat medan magnetik.
 Arah gaya magnetik yang menyimpang jarum kompas bergantung pada arah arus
listrik yang mengalir.
E. RINCIAN BIAYA
NO NAMA BAHAN JUMLAH HARGA

1. Kabel 1 meter Rp. 1.000

2. Saklar 1 Rp. 500

3. Baterai 1 Rp. 2.000

jumlah Rp. 3.500

Anda mungkin juga menyukai