Penyuluhan Buk Mely
Penyuluhan Buk Mely
OLEH
1.
Keterangan :
2.4 Setting Tempat
A = Penyaji
A B B = Pembawa Acara
C = Audience
C C
2.5 Garis Besar Materi Materi ( Terlampir)
a. Pengertian penyakit jantung
b. Faktor resiko penyakit jantung
c. Gejala dan tanda penyakit jantung
d. Cara pencegahan penyakit jantungdengan BOM
e. Berat badan ideal agar terhindar dari penyakit jantung
f. Olahraga sehat bagi jantung
g. Makanan sehat bagi jantung
2.6 Evaluasi
a. Evaluasi Struktural
- Kesiapan Peserta
- Kesiapan Tempat
- Kesiapan Waktu pelaksanaan.
- Kesiapan tim penyaji
- Kesiapan materi penyaji
- Kesiapan Leaflet
b. Evaluasi Proses
- Peserta penyuluhan akan memenuhi waktu pelaksanaan
- Peserta aktif dalam melaksanakan tanya jawab
c. Evaluasi Hasil
- Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
- Adanya kesepakatan antara pasien penderita gagal jantung, keluarga dan perawat
dalam melaksanakan implementasi
- Kelompok pasien dan keluarga bisa mengamplikasikan terapi diet sehat untuk pasien
gagal jantung dengan tepat dan benar.
2.7 Lampiran
- Materi Lengkap
- Daftar Hadir Peserta
- Daftar Hadir Mahasiswa
2.8 Referensi :
Gray, H. H. Et al. 2005. Lecture Notes : Kardiologi. Jakarta: Erlangga.
Joewono. B. S. 2003. Ilmu Penyakit Jantung , Surabaya, Airlangga University Press
Sarwono. 2002. Buku Ajar : Ilmu Penyakit Dalam ; Jilid I: Edisi 3. Jakarta. FKUI
Suddarth & Brunner. 2007. Keperawatan Medikal Bedah; Edisi 8. Jakarta. EGC
BAB III
MATERI PENYULUHAN PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)
3.1 Pengertian
Penyakit jantung koroner (PJK) adalah penyakit yang ditandai dengan penyempitan
pembuluh darah jantung.
3.2 Faktor Risiko
Penyebab panyakit jantung koroner (PJK) adalah :
1. Lemak dan pengaturan makanan
Terdapat hubungan langsung antara resiko penyakit jantung koroner dan kolesssterol
darah. Kolesterol ditransport dalam darah dalam bentuk lipoprotein, 75% LDL (Lemak
jahat) dan 20% dalam bentuk HDL. Kadar kolestrol yang rendah memiliki peran yang
baik pada PJK dan terdapat hubungan terbalik antara kadar HDL dan insidensi PJK
2. Kebiasaan merokok
Sekitar 24% kematian PJK pada laki-laki dan 11% pada perempuan disebabkan
kebiasaan merokok. Pengaruh merokok terhadap kejadian PJK :
a) Timbulnya aterosklerosis
b) Peningkatan trombogenesisi dan vasokontriksi
c) Peningkatan tekanan darah dan denyut jantung
d) Provokasi aritmia jantung
e) Peningkatan kebutuhan oksigen otot jantung
f) Penurunan kapasitas pengangkutan oksigen
Setelah 1 tahun berhenti merokok risiko PJK turun menjadi 50% dan menjadi normal
setelah 4 tahun berhenti merokok.
3. Kegemukan atau obesitas
Terdapat saling keterkaitan antara berat badan, peningkatan tekanan darah, peningkatan
kolesterol, diabetes mellitus dan tingkat aktivitas rendah.
4. Kencing manis atau Diabetes
Resiko terjadinya PJK apada pasien diabetes mellitus adalah 2-4 kali lebih tinggi dari
populasi umum dan tidak terkait dengan keparahan atau dengan durasi diabetes mellitus.
Meskipun diabetes merupakan faktor risiko untuk PJK juga berkaitan dengan adanya
abnormalitas metabolisme lipid, obesitas, hipertensi sistemik dan peningkatan
trombogenesis.
5. Hipertensi sistemik
Resiko PJK berhubungan langsung dengan tekanan darah, untuk setiap penurunan
tekanan diastolik sebesar 5 mmHg risiko PJK berkurang sekitar 16%.
6. Jenis kelamin dan hormon seks
Morbitiditas PJK pada laki-laki 2 kali lebih besar dibandingkan perempuan, dan terjadi
hampir 10 tahun lebih dini pada laki-laki daripada perempuan. Estrogen endogen pada
perempuan bersifat protektif terhadap insidernsi PJK.
7. Riwayat keluarga
Riwayat keluarga PJK pada keluarga yang langsung berhubungan darah yang berusia
kurang dari 70 tahun merupakan faktor risiko independen untuk terjadinya PJK. Terdapat
beberapa bukti bahwa riwayat keluarga yang positif dapat mempengaruhi usia terjadinya
PJK pada keluarga dekat.
8. Kelas Sosial
Resiko kematian akibat PJK lebih tinggi pada kelas sosial ekonomi rendah daripada kelas
sosial ekomonomi tinggi.
9. Kepribadian
Stres baik fisik maupun mental merupakan faktor risiko PJK. Perilaku yang rentan
terjadinya PJK anaara lain : agresif, kompetitif, kasar, sinis, keinginan untuk dipandang,
keinginan untuk mencapai sesuatu, gangguan tidur, dan kemarahan di jalam.
10. Aktivitas fisik
Olah raga yang teratur berkaitan dengan penurunan insidensi PJK sebesar 20-40%.
11. Pembekuan darah
Beberapa faktor pembekuan darah dapat mempengaruhi insidensi kejadian PJK termasuk
kadar fibrinogen, aktivitas fibrinolitik endigen, viskositas darah, dan kadar faktor VII dan
VIII.
12. Infeksi
Infeksi oleh chlamidia pneumoniae tampaknya berhubungan dengan adanya penyakit
koroner arterosklerotik.
13. Alkohol
Alkohol dalam dosis rendah meningkatkan trombolisis endogen mengurangi adesi
platelet dan meningkatkan kadar HDL dalam sirkulasi, namun peningkatan dosis alkohol
dikaitkan dengan peningkatan mortalitas kardiovaskuler karena aritmia, hipertensi
sistemik dan kardiomiopathy dilatasi.
3.3 Tanda dan Gejala Klinis
a. Nyeri dada sebelah kiri{ dengan atau tanpa penjalaran ke bagian belakang lengan dan
leher ) sampai dengan ulu hati, dengan sifat nyeri sebagai berikut :
Mencengkram dan diremas-remas
Rasa terbakar
Rasa penuh ( Merasa tertindih benda berat )
Rasa cekot-cekot ( seperti tertusuk pisau )
Lama nyeri 5 menit- 10 menit
b. Lemah dan pusing
c. Banyak keringat
d. Gemetar dan perasaan mau mati
3.4 Pencegahan
Faktor risiko yang dapat diubah :
a) Kurangi konsumsi makanan lemak atau minyak dalam makanan sehari-hari
b) Hindari kebiasan merokok
c) Kontrol berat badan dalam batas normal
d) Olahraga teratur
e) Ikuti pengaturan makanan bagi penderita kencing manis
f) Hindari stres
g) Hindari konsumsi alkohol
BMI < 18.5 = Berat badan kurang. Perlu menambah berat badan, perbanyak asupan
gizi dan olahraga teratur.
BMI 18.5 – 22.9 = Berat badan ideal (Normal). Pada klasifikasi yang baik.
BMI 23 – 24.9 = Masuk klasifikasi ideal (Normal). Jaga pola makan dan perbanyak
olahraga.
BMI 25 – 29.9 = Masuk batas obesitas. Mulailah berdiet untuk menurunkan berat
badan.
BMI >= 30 = Obesitas. Segera lakukan diet untuk menurunkan berat badan, karena
resiko terserang penyakit terbilang cukup tinggi.
a) Berat Badan Ideal (BBI) bayi (anak 0-12 bulan) BBI = (umur (bln) / 2 ) + 4
b) BBI untuk anak (1-10 tahun) BBI = (umur (thn) x 2 ) + 8
c) Remaja dan dewasa BBI = (TB – 100) – (TB – 100) x 10% atau BBI = (TB – 100)
x 90%
Ket : TB = Tinggi badan (cm)
Perhitungan berat badan ideal dengan rumus konvensional lebih diasarankan karena
akan lebih fokus keberat badan ideal, sedangkan BMI lebih fokus ke berat badan
normal.
a. Omega 3 yang terdapat dalam aneka ikan laut misalnya lkan teri, tuna, tengiri dan
minyak ikan yang dapat :
Mengurangi penyumbatan pembuluh darah
Melancarkan aliran darah
Menurunkan factor Penyumbatan
Menghambat kerusakan sel-sel akibat oksidasi radikal bebas
Meningkatkan HDL (lemak baik)
Membuat membrane sel-sel lebih elastic
Menurunkan tekanan darah
b. Anti oksidan yang banyak terkandung dalam wortel, bamboo kuning, mangga,
bayam, kailan, asparagus, taoge, kacang - kacangan, daun singkong, jeruk,
brokoli dan jambu biji, yang dapat mencegah : Radikal bebas yang mengubah
LDL menjadi plak (plak menempel sehingga akan menyumbat pembuluh darah)
c. Asam Follat yang terkandung dalam kacang - kacangan (merah, hijau, tanah),
hati ayam, Jeruk, bayam dll.
d. Vitamin B6 yang terdapat dalam pisang, beras merah, ikan laut, Asam folat dan
B6 menghambat terjadinya penyumbatan pembuluh darah
e. Flafanoid terdapat dalam jeruk anggur, papaya, jambu biji (sebagai anti oksidan)
f. Makanan tinggi serat, terdapat dalam kacang - kacangan, sayuran, buah-buahan (
dapat menurunkan kadar LDL aliran darah.
g. Bawang Putih, mengandung 15 jenis anti oksidan yang dapat :
Menghancurkan plak dan mencegah kerusakan pembuluh darah lebih lanjut
Menurunkan LDL
Meningkatkan HDL
h. Minyak Zaitun
Menurunkan LDL
Menurunkan pengumpalan darah
Meningkatkan HDL
Mencegah kerusakan pembuluh darah
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
1. Baughman, C. Diane & Hackley JoAnn. Keperawatan Medikal Bedah Buku Saku untuk
Brunner dan Suddarth, Edisi 1, Alih bahasa: Yasmin asih, Editor Monica Ester, Jakarta:
EGC. 2000.
2. American Heart Association. Heart Disease and Stroke Facts, 2006 Update. Dallas, Texas:
AHA, 2006.
3. Mansjoer A. dkk. (Eds). Kapita Selekta Kedokteran. Edisi ke-3. Volume 1. Jakarta: Media
Aesculapius. 2001.
4. Karim S, Kabo P. EKG dan Penanggulangan Beberapa Penyakit Jantung untuk Dokter
Umum. Jakarta: Balai Penerbit FK UI. 2002.
5. Brundside, JW. McGlynn, Tj. Diagnosis Fisik.Alih Bahasa: Lumanto,Henny. Jakarta:
EGC. 1995.