i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.3. Ruang Lingkup Pelayanan
a. Ruang lingkup pelayanan poli kebidanan dan kandungan : Memberikan
pelayanan dengan lingkup yang terbatas yaitu pasien dengan diagnosa yang
ringan dan di periksa oleh dokter spesialis obstetri dan gynekologi
b. Ruang lingkup pelayanan klinik spesialis : Memberikan pelayanan kepada pasien
yang memerlukan penanganan lebih lanjut dengan dilayani oleh dokter spesialis
obstetri dan gynekologi
2
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3637);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Propinsi dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737);
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 512/ Menkes/ Per/ IV/ 2007 tentang Izin
Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran
8. Standar asuhan keperawatan, departemen kesehatan Republik Indonesia 1997.
3
BAB 2
STANDAR KETENAGAAN
5
BAB 3
STANDAR FASILITAS
6
BAB 4
TATA LAKSANA PELAYANAN
4.1.Tata laksana palayanan dalam instalasi Poli Kebidanan dan Kandungan pada
umumnya dikerjakan secara team work, dilakukan sesuai asuhan keperawatan dan
terdokumentasikan dengan baik
1. Pasien Poli Kebidanan dan Kandungan
Setelah menerima list dari bagian rekam medik, petugas registrasi akan
memasukan data ke komputer Poli Kebidanan dan Kandungan untuk ke
pelayanan dokter yang di tuju, setelah teregister pasien siap ke pelayanan
anamnesa yang terdiri dari timbang badan, ukur suhu tubuh, tensimeter dan
selanjutnya pasien siap untuk diperiksa dokter sesuai antrian, sedangkan
pasien yang memerlukan pemeriksaan darah secara lengkap, maka segera
dibuatkan lembar permintaan pemeriksaan ke laboratorium . Setelah semua
hasil laboratorium jadi, pasien kembali ke dokter untuk diperiksa. Setelah
pasien menyelesaikan tahap pemeriksaan dokter selanjutnya pasien menunggu
di depan kasir dan farmasi untuk pembayaran dan menerima obat.
7
d. Case manager mengevaluasi formulir PRMRJ setiap 3 bulan sekali.
Mulai
Keperawatan
Memeriksa kelengkapan administrasi
Mengentri data px ke devisi yang dituju
Prosedur
DPJP assessment medis :
penunjang
Anamnesa dan pemeriksaan fisik
Perlu tindakan
selesai
8
3. SPO Pelayanan Instalasi Poli Kebidanan dan Kandungan
9
BAB 5
LOGISTIK
A. Prosedur Penyediaan Alat Kesehatatan dan Obat Unit Poli Kebidanan dan
Kandungan
1. Pengertian
Penyediaan alat Kesehatan dan Obat di Unit Poli Kebidanan dan Kandungan
adalah permintaan obat dan alatn kesehatan ke unit farmasi atas permintaan
dokter.
2. Prosedur :
a. Permintaan obat atau alat kesehatan ditulis pada resep rangkap 3 untuk pasien
intern dan 2 rangkap untuk pasien yang di tulis oleh dokter spesialis.
b. Resep obat dilengkapi nama dokter, tanggal, nama pasien, jenis pasien dan
nomor rekam medis
c. Resep diberikan ke administrasi untuk proses selanjutnya
B. Perencanaan Peralatan
1. Pengertian
Suatu kegiatan untuk merencanakan pengadaan peralatan baru, sesuai kebutuhan
saat itu atau sebagai pengganti alat yang rusak atau harus diganti karena
kerusannya.
2. Tujuan
Tujuan dari perencanaan pengadaan dan peremajaan peralatan adalah agar
peralatan dapat digunakan setiap saat tanpa adanya hambatan dan menunjang
proses pelayanan di poli
3. Prosedur Kegiatan
a. Dilakukan pengecekan rutin, sehingga diketahui peralatan yang tidak dapat
digunakan atau tidak dapat diperbaiki dan direncanakan dalam anggaran rutin
atau diganti yang baru.
b. Pengajuan pembelian peralatan baru diketahui Kepala Unit Poli Kebidanan
dan Kandungan kepada Ka Unit Personalia rumah sakit disertai perkiraan
harga
c. Bila sudah terealisasi kepala unit menerima alat dan menandatangani buku
penerimaan barang serta menuliskan pada buku inventaris
10
BAB 6
KESELAMATAN PASIEN
6.1. Definisi
Keselamatan pasien (patient safety) rumah sakit adalah suatu sistem dimana
rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi :
assessmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko
pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak
lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko, Sistem
tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh
kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang
seharusnya dilakukan.
6.2. Tujuan
Tujuan keselamatan pasien
a. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
b. Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan Masyarakat
c. Menurunnya kejadian tidak diharapakan (KTD) di rumah sakit
d. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
kejadian tidak diharapkan
Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit
membuat asuhan pasien lebih aman. Didalam instalasi Poli Kebidanan dan
Kandungan ada beberapa standar yang harus dilaksanakan dalam keselamatan
pasien :
a. Ketepatan identitas, dalam hal ini target yang harus terpenuhi adalah
100 %. Label identitas tidak tepat apabila tidak terpasang, salah pasang,
salah penulisan nama, salah penulisan gelar ( Tn,Ny,Sdr,An ) salah jenis
kelamin dan salah alamat.
b. Terpasang gelang identitas bagi pasien yang akan rawat inap, dalam hal ini
target yang harus terpenuhi adalah 100 %.
c. Bagi perawat atau petugas kesehatan yang memerlukan konsul dengan
dokter via telpon harus menggunakan metode SBAR, target yang harus
terpenuhi 100 %.
d. Ketepatan penyampaian hasil penunjang harus 100 %.yang dimaksud tidak
tepat apabila salah ketik, salah memasukkan diberkas pasien / list pasien
lain.
e. Ketepatan pemberian obat yang meliputi tepat identitas/pasien, tepat obat,
tepat dosis, tepat cara/rute (oral, parental, topikal, rektal, inhalasi ), tepat
waktu dan tepat dokumentasi.
12
BAB 7
KESELAMATAN KERJA
7.1. Definisi
Keselamatan kerja adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan aman baik
itu bagi pekerjanya,perusahaan maupun bagi masyarakat dan lingkungan disekitar
tempat kerja tersebut. Mengacu pada pengertian tersebut maka diharapkan setiap
petugas medis maupun non medis dapat menerapkan sistem keselamatan kerja
diantaranya ;
7.2. Tujuan
a. Terciptanya budaya keselamatan kerja di RS
b. Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja
c. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan
proses kerja
d. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang bahaya
kecelakaanya menjadi bertambah
13
2. Tingkat Unit Kerja / Tim
a. Pastikan semua rekan sekerja merasa mampu untuk berbicara mengenai
kepedulian mereka dan berani melaporkan bilamana ada insiden.
b. Demonstrasikan kepada seluruh personil ukuran-ukuran yang dipakai di
RSIA Rahayu Medika untuk memastikan semua laporan dibuat secara
terbuka dan terjadi proses pembelajaran serta pelaksanaan
tindakan/solusi yang tepat
14
2. Tingkat Unit Kerja / Tim
a. Dalam setiap rapat koordinasi selalu laksanakan diskusi tentang hal-hal
yang berkaitan dengan Keselamatan Pasien guna memberikan umpan
balik kepada Manajer terkait
b. Pastikan ada penilaian risiko pada individu pasien dalam proses asesmen
risiko rumah sakit
c. Lakukan proses asesmen risiko secara teratur, untuk menentukan
akseptabilitas setiap risiko, dan ambilah langkah-langkah yang tepat untuk
memperkecil risiko tersebut
d. Pastikan penilaian risiko tersebut disampaikan sebagai masukan ke proses
asesmen dan pencatatan risiko rumah sakit.
16
BAB 8
PENGENDALIAN MUTU
17
Numerator Jumlah hari buka poliklinik spesialis yang
ditangani oleh dokter spesialis dalam 1 bulan
Denominator Jumlah seluruh hari buka poliklinik spesialis
dalam bulan yang sama
Formula Jumlah hari buka poliklinik spesialis yang
ditangani oleh dokter spesialis dalam 1 bulan :
Jumlah seluruh hari buka poliklinik spesialis
dalam bulan yang sama x 100 = ...%
Kriteria Inklusi Poliklinik spesialis
Kriteria Eksklusi - Poli kebidanan dan kandungan
Metode pengumpulan data Sensus harian
(Pengumpulan data dilakukan dengan mencatat
jadwal praktek dokter spesialis di poliklinik
spesialis dalam 1 bulan)
Cakupan data Data poli spesialis
Frekuensi pengumpulan data Setiap hari
Periode analisa 3 bulan
Metodologi analisa data Analisis prosentase
Analisa data, Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan
pelaporan dan publikasi data oleh Kepala Instalasi Poli Kebidanan dan
Kandungan sebagai informasi awal untuk
unitnya, kemudian setiap bulannya data akan
dilaporkan kepada Tim PMKP dan Direksi.
Secara Umum data akan dievaluasi serta
didesiminasikan kepada seluruh komponen
rumah sakit setiap 3 bulan yang akan
dikoordinasikan oleh Tim PMKP
Standar 100%
Sumber data Register Poli Kebidanan dan Kandungan
poliklinik spesialis
Area Instalasi Poli Kebidanan dan Kandungan
Penanggung jawab pengumpul PIC Instalasi Poli Kebidanan dan Kandungan
data
18
Dimensi Mutu Efficient
19
Frekuensi pengumpulan data 1 bulan
Periode analisa 3 bulan
Metodologi analisa data Analisis prosentase
Analisa data, Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan
pelaporan dan publikasi data oleh Kepala Instalasi Poli Kebidanan dan
Kandungan sebagai informasi awal untuk
unitnya, kemudian setiap bulannya data akan
dilaporkan kepada Tim PMKP dan Direksi.
Secara Umum data akan dievaluasi serta
didesiminasikan kepada seluruh komponen
rumah sakit setiap 3 bulan yang akan
dikoordinasikan oleh Tim PMKP
Standar ≤ 60 menit
Sumber data Lembar sensus harian/survey instalasi Poli
Kebidanan dan Kandungan
Area Instalasi Poli Kebidanan dan Kandungan
Penanggung jawab pengumpul PIC Instalasi Poli Kebidanan dan Kandungan
data
c. Kepuasan pelanggan
Judul Angka kepuasan pelanggan
Dimensi Mutu Comfortability
Tujuan Terselenggaranya pelayanan Poli Kebidanan dan
Kandungan yang mampu memberikan kepuasan
pelanggan
Definisi operasional Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh
pelanggan terhadap pelayanan di Instalasi Poli
Kebidanan dan Kandungan dengan indeks
kepuasan ≥ 3 berdasarkan elemen-elemen tingkat
kepuasan pelanggan yang ditetapkan. Pelanggan
yang dimaksud adalah pasien dewasa yang
mendapatkan pelayanan di Instalasi Poli
Kebidanan dan Kandungan
20
Alasan/ implikasi/ Kepuasan pelanggan menggambarkan kualitas
Rasionalisasi pelayanan yang diberikan. Kualitas harus dimulai
dari kebutuhan pelanggan dan berahir pada
persepsi pelanggan.
Numerator Jumlah pasien yang menyatakan puas terhadap
pelayanan di instalasi Poli Kebidanan dan
Kandungan (indeks kepuasan ≥ 3) dalam 1 bulan
Denominator Jumlah seluruh pasien yang disurvey dalam
bulan yang sama
Formula Jumlah pasien yang menyatakan puas terhadap
pelayanan di instalasi Poli Kebidanan dan
Kandungan (indeks kepuasan ≥ 3) dalam 1 bulan
: Jumlah seluruh pasien yang disurvey dalam
bulan yang sama x 100 = ...%
Kriteria Inklusi Pasien dewasa (usia ≥ 17 tahun)
Kriteria Eksklusi - Pasien anak (usia ≤ 17 tahun)
- Keluarga / Penunggu pasien
- Pasien dengan gangguan jiwa
Metode pengumpulan data Survey
(sampling dengan purposive sampling)
Cakupan data Data Poli Kebidanan dan Kandungan
Frekuensi pengumpulan data Setiap bulan
21
Penanggung jawab pengumpul PIC Instalasi Poli Kebidanan dan Kandungan
data
22
BAB 9
PENUTUP
23