Alamat korespondensi: ISSN 2252-651X
Gedung E9 Lantai 2 FT Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: miftakhudin1@gmail.com
1
Miftakhudin/ Journal of Mechanical Engineering Learning 1 (1) (2012)
Pendahuluan
2
Miftakhudin/ Journal of Mechanical Engineering Learning 1 (1) (2012)
Langkah- langkah proses anil untuk baja S45C untuk ukuran spesimen uji:
Gambar 1. Siklus Thermal Post Weld Heat Treatment
Metode analisa data yang digunakan dari pengujian, kemudian diolah dalam
dalam penelitian ini adalah teknik analisis persamaan statistika yaitu persamaan nilai
statistik deskriptis data mentah yang diperoleh tengah.
Hasil Penelitian
3
Miftakhudin/ Journal of Mechanical Engineering Learning 1 (1) (2012)
Gambar 9. Logam induk Gambar 10. Daerah HAZ Gambar 11. Daerah las
4
Miftakhudin/ Journal of Mechanical Engineering Learning 1 (1) (2012)
Gambar 12. Logam induk Gambar 13. Daerah HAZ Gambar 14. Daerah las
Titik daerah pengujian kekerasan seperti terlihat pada gambar 15 berikut ini:
5
Miftakhudin/ Journal of Mechanical Engineering Learning 1 (1) (2012)
Raw Spesi
material Spesimen Spesimen Spesimen men
peng
tanpa pengelasan pengelasan pengelasan elasan
pengelas anil
an tanpa anil anil 6500C anil 6950C 7400C
13
VHN 175.6 186.9774 173.1 159.2 4.1
Pembahasan
Pada hasil pengamatan menunjukan Pada tabel dan grafik diatas dapat dilihat
bahwa proses pengelasan mempengaruhi s bahwa spesimen logam tanpa pengelasan, anil
truktur mikro spesimen. Perbedaan sruktur suhu kritis, anil iso termal dan anil penuh
tersebut dikarenakan adanya perbedaan kekerasannya lebih rendah dibanding spesimen
masukan panas. Dari pengamatan struktur pengelasan tanpa anil. Hal itu menunjukan
mikro dapat diketahui struktur ferit dan perlitnya. bahwa pengelasan mengakibatkan terjadinya
6
Miftakhudin/ Journal of Mechanical Engineering Learning 1 (1) (2012)
efek tegangan sisa yang menyebabkan kekerasan dikarenakan pada daerah ini telah menerima
yang tinggi pada daerah HAZ karena masukan pa nas dari perambatan panas daerah
pemanasansetempat dan pendinginan yang las.
cepat. Rincian masing- masing pembahasan
struktur mikro dan persentase nilai Pada daerah logam induk pengelasan nilai
kekerasannya adalah sebagai berikut: rata-rata kekerasannya adalah 190,9
A. Daerah logam tanpa pengelasan VHN. Pada daerah logam induk dengan
pengelasan nilai kekerasannya meningkat 8,71
Daerah logam tanpa pengelasan adalah logam 9 % dari nilai kekerasan rata-rata daerah logam
yang tidak dikenai pengaruh panas dari proses tanpa pengelasan. Peningkatan ini terjadi karena
pengelasan. Pada daerah logam tanpa pada logam induk pengelasan telah terkena
pengelasan struktur masih didominasi oleh perlit pengaruh panas dari proses pengelasan.
(gelap) dan sedikit ferit (terang). Pada spesimen 2. Daerah HAZ
tanpa pengelasan ukuran perlit nya lebih besar
dibanding ferit Daerah HAZ yaitu daerah pengaruh panas atau
logam dasar yang bersebelahan dengan logam
Pada daerah logam tanpa pengelasan nilai las yang selama proses pengelasan mengalami
kekerasan rata-rata nya adalah 175,6 siklus termal pemanasan dan pendinginan cepat
(Wiryosumarto dan Okumura, 2004: 56)
VHN. Nilai kekerasan ini merupakan nilai sehingga pada daerah ini terjadi kekerasan yang
kekerasan dari baja karbon sedang S45C. tinggi. Pada daerah HAZ pengalasan tanpa anil
sudah terjadi perubahan struktur mikro.
B. Logam pengelasan Perubahan ini ditandai dengan pertumbahan
butir kristal. Pada daerah ini strukturnya
Pada daerah logam pengelasan nilai berbentuk martensit karena strukturnya
kekerasan rata-ratanya adalah 186.97 VHN. berbentuk kecil dan memanjang.
Pada daerah ini nilai kekerasan rata- Pada daerah HAZ nilai kekerasannya rata-
ratanya meningkat sebesar 6,1 % dari daerah ratanya 216,6 VHN. Pada daerah HAZ nilai
logam tanpa pengelasan. Peningkatan ini terjadi kekerasannya meningkat 23,4 % dari nilai
karena pada daerah logam pengelasan terjadi kekerasan ra ta-rata daerah logam tanpa
siklus termal yang tinggi. Nilai kekerasan pengelasan. Peningkatan nilai kekerasan pada
tertinggi terjadi pada daerah HAZ karena pada daerah HAZ adalah yang paling tinggi.
daerah ini terjadi proses pemanasan dan Peningkatan nilai kekerasan yang tinggi ini
pendinginan yang cepat. Rincian struktur mikro, terjadi karena pada daerah ini terjadi siklus
persentase peningkatan dan penurunan nilai termal pemanasan dan pendinginan yang cepat.
kekerasannya adalah sebagai berikut:
3. Daerah las
1. Daerah logam induk
Logam las adalah bagian dari logam yang pada
Logam induk pengelasan adalah bagian logam waktu pengelasan mencair dan kemudian
dasar dimana panas dan suhu pengelasan tidak membeku (Wiryosumarto dan Okumura, 2004:
menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan 56). Pada daerah las struktur mikronya
struktur dan sifat (Wiryosumarto dan Okumura, berbentuk perlit. Pada daerah ini jarak
2004: 56). Pada daerah logam induk pengelasan strukturnya masih rapat.
tanpa anil struktur mikronya tidak berubah.
Nilai kekerasan pada daerah ini meningkat
7
Miftakhudin/ Journal of Mechanical Engineering Learning 1 (1) (2012)
Pada daerah las nilai kekerasannya adalah 153,4 Pada daerah HAZ pengelasan dengan anil suhu
VHN. Pada daerah las nilai kekerasannya kritis strukturnya sudah mulai berubah.
menurun 12,6 % dari nilai kekerasan rata-rata Perubahan ini ditandai dengan munculnya
daerah logam tanpa pengelasan. Penurunan pertumbuhan butir kristal perlit. Pada daerah ini
kekerasan ini terjadi karena pada daerah las struktur ferit lebih besar dibanding perlit.
terjadi siklus pemanasan dan pendinginan yang Pada daerah HAZ dengan anil suhu kritis nilai
lebih lama. kekerasannya adalah 197,4 VHN.
C. Logam pengelasan dengan anil suhu kritis
6500C Pada daerah ini terjadi penurunan nilai
kekerasan sebesar 8,9 % dari daerah HAZ tanpa
Pada daerah logam pengelasan dengan anil suhu anil.
kritis nilai kekerasan rata-ratanya adalah 173,1
VHN. Pada daerah ini terjadi penurunan nilai 3. Daerah las
kekerasan sebesar 7,4 %. Pada daerah ini nilai
kekerasan rata-ratanya hampir sama dengan Pada daerah las pengelasan dengan anil suhu
nilai kekerasan rata-rata logam tanpa pengelasan kritis struktur mikronya hanya sedikit
dan hanya menurun sedikit yaitu sebesar 1,4 %. mengalami perubahan sehingga pada daerah las
Pada daerah ini nilai kekerasan rata-ratanya nilai kekerasannya belum turun secara signifikan.
telah sesuai yang diharapkan yaitu mendekati Perubahan ini hanya ditandai dengan mulai
nilai kekerasan logam tanpa pengelasan namun menjauhnya jarak antar struktur mikronya
nilai kekerasan pada masing masing daerah las karena pendinginan dari proses anil yang secara
ini belum mendekati homogen. Homogenitas ini lambat.
terlihat dari peningkatan nilai kekersan rata-rata Pada daerah las dengan anil suhu kritis nilai
daerah las pengelasan dengan anil suhu kritis. kekerasannya adalah 157,3 VHN. Pada daerah
Rincian struktur mikro, persentase peningkatan ini terjadi peningkatan nilai kekerasan sebesar
dan penurunan nilai kekerasannya adalah 2,54 % dari daerah las ta npa proses anil. Pada
sebagai berikut: daerah las ini peningkatan hanya sedikit. Pada
daerah ini belum terjadi penurunan, karena
1. Daerah logam induk tujuan utama dari proses anil suhu kritis adalah
untuk menghilangkan tegangan dalam.
Pada daerah logam induk pengelasan dengan
anil suhu kritis struktur mikronya tidak banyak D. Logam pengelasan dengan anil iso termal
berubah. Perubahan ini hanya pada ukuran ferit 6950C
yang mulai membesar. Perubahan ukuran ferit
yang membesar menyebabkan nilai kekerasan Pada daerah pengelasan dengan anil iso termal
pada daerah logam induk pengelasan dengan nilai kekerasan rata-ratanya adalah 159,2 VHN.
anil suhu kritis menurun dibanding daerah Pada daerah ini terjadi penurunan nilai
logam induk pengelasan tanpa anil. kekerasan rata-rata sebesar 14,85 % dari nilai
kekerasan rata-rata daerah las tanpa proses anil.
Pada daerah logam induk pengelasan dengan Pada grafik nilai kekersan rata-rata menunjukan
anil suhu kritis nilai kekerasannya adalah 164,5 bahwa pada daerah ini nilai kekerasannya lebih
VHN. Pada daerah ini terjadi penurunan nilai homogen namun nilai kekerasan rata-ratanya
kekerasan sebesar 13,8 % dari dari daerah logam menurun 9,3 % dari nilai kekerasan rata-rata
induk pengelasan dan menurun 6,3 % dari daerah logam tanpa pengelasan. Rincian
daerah logam tanpa pengelasan. struktur mikro dan persentase penurunan nilai
kekerasannya adalah sebagai berikut:
2. Daerah HAZ
1. Daerah logam induk
8
Miftakhudin/ Journal of Mechanical Engineering Learning 1 (1) (2012)
HAZ pengelasan dengan anil iso termal. Pada daerah HAZ pengelasan dengan anil penuh
struktur mikronya sudah halus, bahkan paling
Pada daerah las dengan anil iso termal nilai halus diantara variasi anil lainnya.pada daerah
kekerasannya adalah 140,6 VHN. Pada daerah HAZ pengelasan dengan anil struktur perlitnya
ini terjadi penurunan nilai kekerasan sebesar 8,3 % sudah berkurang dibanding pengelasan tanpa
dari daerah las tanpa proses anil. proses anil.
E. Logam pengelasan dengan anil penuh Pada daerah HAZ anil penuh nilai kekerasannya
0
740 C adalah 133,1 VHN. Pada daerah ini terjadi
penurunan nilai kekerasan tertinggi yaitu sebesar
9
Miftakhudin/ Journal of Mechanical Engineering Learning 1 (1) (2012)
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan: Suharto, Buana Girisuta dan Arry Miryanti. 2004.
Perekayasaan Metodologi Penelitian. Yogyakarta:
Andi
1. Proses annealing mempengaruhi struktur
mikro baja S45C akibat pengaruh proses
Wiryosumarto, Harsono dan Toshie Okumura. 2004.
pengelasan SMAW menjadi halus dan Teknologi Pengelasan Logam. Jakarta: PT. Pradnya
relatif homogen pada perbandingan Paramita.
struktur antara daerah las, HAZ dan
logam induk terutama pada proses anil
penuh 7400C.
10