I. TUJUAN UMUM
Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang Kehamilan Resiko Tinggi
II. TUJUAN KHUSUS
1. Agar masyarakat mengetahui tentang Kehamilan Resiko Tinggi
2. Agar masyarakat mengetahui tentang Faktor Resiko terjadinya Kehamilan Resiko
Tinggi
3. Agar masyarakat mengetahui tentang Tanda Bahaya Kehamilan Resiko Tinggi
4. Agar masyarakat mengetahui tentang Bahaya yang dapat ditimbulkan
5. Agar masyarakat mengetahui tentang Deteksi pada Kehamilan Resiko Tinggi
6. Agar masyarakat mengetahui tentang cara Pencegahan Kehamilan Resiko Tinggi
III. MATERI PENYULUHAN
(Terlampir)
IV. MEDIA
Leaflet
V. METODE
Ceramah
Tanya Jawab
VI. KEGIATAN PENYULUHAN
No Tahap Kegiatan Waktu
1 Pembukaan a. Menegucapkan salam
b. Perkenalan
5 Menit
c. Pendekatan dengan peserta
d. Membagikan leaflet
2 Isi Menjelaskan tentang
a. Kehamilan Resiko Tinggi
b. Faktor Resiko Terjadinya Kehamilan Resiko
Tinggi 30 Menit
c. Tanda Bahaya Kehamilan Resiko Tinggi
d. Deteksi pada Kehamilan Resiko Tinggi
e. Cara Pencegahan Kehamilan Resiko Tinggi
3 Penutup a. Tanya Jawab/Diskusi
b. Evaluasi tingkat pemahaman peserta dengan
mengajukan kuis berupa 2 pertanyaan. 10 menit
c. Menyimpulkan hasil penyuluhan
d. Ucapan terima kasih
1. Kehamilan Resiko Tinggi adalah kehamilan yang akan menyebabkan terjadinya bahaya
dan komplikasi yang lebih besar, baik terhadap ibu maupun janin yang dikandung selama
masa kehamilan, melahirkan ataupun nifas bila dibandingkan dengan kehamilan persalinan
dan nifas normal.
2. Factor Resiko umumnya kelompok ibu hamil tergolong resiko tinggi antara lain adalah
1. Umur dibawah 20 tahun, karena Rahim dan panggul ibu belum berkembang
2. Umur diatas 35 tahun, kaarena kesehatan dan keadaan Rahim sudah tidak sebaik
umur sebelumnya
3. Pernah mengalami kesulitan atau kehamilan dalam persalinan sebelumnya
4. Jumlah anak lebih dari 4 orang, makin banyak anak Rahim ibu makin lemah
5. Jarak persalinan terakhir dengan awal kehamilan sekarang kurang dari 2 tahun. Pada
keadaan tersebut Rahim dan kesehatan ibu belum pulih dengan baik
6. Jarak persalinan terakhir dengan awal kehamilan sekarang lebih dari 10 tahun (terlalu
lama)
7. Tinggi badan kurang dari 145 cm, karena ibu mungkin mempunyai panggul sempit
8. Kebiasaan ibu (merokok, alcohol dan obat-obatan)
5. Deteksi Kehamilan Resiko Tinggi dengan melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin
diDokter / Bidan terdekat
6. Pencegahan Kehamilan Resiko Tinggi kehamilan resiko tinggi dapat dicegah dan diatasi
dengan baik bila gejalannya ditemukan sedini mungkin sehingga dapat dilakukan tindakan
perbaikan
Sangat penting setiap ibu hamil untuk melakukan ANC (Ante Natal Care) atau
pemeriksaan kehamilan secara teratur, yang bermanfaat untuk memonitor kesehatan
ibu hamil dan bayinya. Memeriksakan kehamilan sedini mungkin dan teratur ke
Posyandu, Puskesmas, Rumah Sakit dan Bidan Praktek Mandiri paling sedikit 4 kali
selama masa kehamilan yakni
a. 1 kali pada Trimester I
b. 1 kali pada Trimester II
c. 2 kali pada Trimester III
Dengan mendapatkan imunisasi TT 2X
Bila ditemukan kelainan resiko tinggi, pemeriksaan harus lebih sering dan lebih intensif
Makan makanan yang bergizi seimbang
Hindari rokok, alcohol dll