Anda di halaman 1dari 7

RUMAH SAKIT UMUM THALIA IRHAM

JL. Poros Sungguminasa – Limbung Km. 15, Panciro Kab. Gowa


Telp : (0411) 821 6893, Email : thalia.irham@gmail.com

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR

RSU THALIA IRHAM

Nomor : 011/SK/RSUTI/I/2018

TENTANG

PEMBERLAKUAN KEBIJAKAN EVALUASI PRAKTIK DOKTER BERKESINAMBUNGAN

(ON GOING PROFESIONAL PRACTICE EVALUATION/ OPPE)

RSU THALIA IRHAM

DIREKTUR RSU THALIA IRHAM

Menimbang : a. bahwa RSU Thalia Irham sebagai Institusi yang bergerak dalam
Bidang Pelayanan Kesehatan harus mampu meningkatkan
pelayanan yang lebih bermutu untuk mewujudkan Derajat
Kesehatan Masyarakat setinggi – tingginya.
b. bahwa untuk mengontrol Praktik Staf Medik agar mutu pelayanan
dan keselamatan pasien terjaga dengan baik maka perlu dilakukan
pembinaan dan evaluasi terhadap setiap Staf Medik di RSU Thalia
Irham.
c. bahwa Pedoman Praktik Klinik dan Rincian Kewenangan Klinik
Dokter di RSU Thalia Irham harus dijalankan secara konsekuen.

Mengingat : 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :


1438/Menkes/Per/IX/2010 Tentang Standar Pelayanan Kedokteran.
2. Surat Keputusan Nomor : 002/SK/PT.TIHI/VI/2015 Tentang
Penetapan Direktur dan Wakil Direktur RSU Thalia Irham.
1. Undang – Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.
Memperhatikan : 2. Undang – Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1691/
Menkes/Per/VIII/2011 Tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit.

MEMUTUSKAN
Surat Keputusan Direktur RSU Thalia Irham Tentang Pemberlakuan
Kebijakan Evaluasi Praktik Dokter Berkesinambungan (On Going
Profesional Practice Evaluation/ OPPE)
Memberlakukan Kebijakan Evaluasi Praktik Dokter
Menetapkan : berkesinambungan (On Going Profesional Practice Evaluation/
OPPE) di RSU Thalia Irham
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila
Pertama : dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Surat Keputusan ini
maka akan diadakan perbaikan dan perubahan sebagaimana
mestinya.
Kedua :

Ditetapkan di : Gowa
Pada tanggal : 02 Januari 2018
RSU Thalia Irham
Direktur

dr. H. Muhammad Saad Bustan, M.Kes

RUMAH SAKIT UMUM THALIA IRHAM


JL. Poros Sungguminasa – Limbung Km. 15, Panciro Kab. Gowa
Telp : (0411) 821 6893, Email : thalia.irham@gmail.com

KEBIAJAKAN EVALUASI PRAKTIK DOKTER BERKESINAMBUNGAN


OPPE (On Going Proffesional Practice Evaluation)
RSU Thalia Irham

1. PENDAHULUAN
On Going Profesional Practice Evaluation (OPPE) merupakan suatu proses untuk melakukan
penilaian kompetensi dan perilaku professional dari praktisi (staf medis) dan melakukan pembinaan
bila diperlukan.
Focused Professional Practice Evaluation (Focused Review) merupakan evaluasi khusus dan dalam
waktu yang terbatas mengenai kompetensi seorang praktisi dalam menjalankan kewenangan klinis
tertentu.

2. TUJUAN

2.1 Sebagai Pedoman Direktur dan Bidang Pelayanan dalam melaksanakan penilaian kepada
Staf Medis.

2.2 Untuk mengontrol Praktek Staf Medis agar Mutu Pelayanan Staf Medis, Keselamatan
Pasien dengan baik dan untuk digunakan sebagai salah satu perangkat Pembinaan Staf
Medis

2.3 Memberikan penjabaran yang jelas dan seragam mengenai proses yang dipakai untuk
melakukan evaluasi berkelanjutan pada setiap dokter.

2.4 Menentukan kriteria atau indikator sebagai data yang harus dikumpulkan untuk evaluasi
pada OPPE, Untuk memastikan bahwa informasi yang dihasilkan dari OPPE digunakan
untuk menentukan kelanjutan dari kewenangan klinis yang telah diberikan (dilanjutkan,
dibatasi atau dicabut).

2.5 Untuk menentukan proses pengumpulan, investigasi dan menentukan masalah pada praktik
klinis, termasuk menentukan proses untuk identifikasi trend yang mempengaruhi kualitas
pelayan dan keselamatan pasien.

2.6 Memastikan bahwa laporan terhadap evaluasi dari dokter profesioanl yang sudah diberikan
kewenangan klinis dilakukan dengan cara yang seragam dan ditentukan oleh Kebijakan
Rumah Sakit.

2.7 Untuk menentukan tingkat kepedulian dari masing – masing staf medis terhadap
peningkatan pelayanan, terkait dengan performa dari dokter dan memastikan bahwa temuan
yang relevan dengan performa masing – masing individu staf medis dan sesuai dengan
standar yang ditentukan.

3. RUANG LINGKUP
Panduan ini ditujukan untuk semua Dokter dan Dokter Gigi yang telah diberikan Kewenangan
Klinis.

4. DEFINISI
4.1
On Going Professional Practice Evaluation (OPPE) merupakan kesimpulan yang di
dokumentasikan dari pengumpulan data secara berkesinambungan yang bertujuan untuk
menilai kompetensi dan profesionalisme praktisi. Informasi yang didapatkan dari proses ini
merupakan faktor untuk pengambilan keputusan mengenai kewenangan klinis yang sudah
diberikan untuk dilanjutkan, direvisi atau dicabut.
Focused Proffesional Practice Evaluations (Focused Review) merupakan evaluasi khusus
dan dalam waktu yang terbatas mengenai kompetensi seorang praktisi dalam menjalankan
kewenangan klinis tertentu. Proses ini dilakukan pada saat :
1. Terdapat kewenangan klinis baru yang diminta oleh praktisi.
2. Terdapat masalah terkait kemampuan praktisi dalam memberikan perawatan pasien yang
aman dan berkualitas tinggi.

4.2 Praktisi merupakan semua staf medis yaitu Dokter.

5. PERNYATAAN KEBIJAKAN

5.1 Setiap Dokter dilakukan penilaian (OPPE) dengan menggunakan kriteria yang sudah
ditetapkan Rumah Sakit berdasarkan data yang relevan dan disampaikan kepada anggota
staf medis setidaknya sekali dalam sebulan.
5.2 Informasi yang digunakan dalam OPPE didapatkan dari :
1. Pengkajian data secara periodik chart review
2. Observasi langsung Direct observaro
3. Pemantauan terhadap teknik diagnosis dan pengobatan monitoring for diagnosis
technique.
4. Pengawasan mutu klinis monitoring of clinical quality
5. Umpan balik dari individu lain yang terkait didalam pelayanan pasien, termasuk dokter
lain, asisten bedah, perawat dan staf administrasi secara tertulis Feed back from other
colleague related to patient care, including other doctor, surgical assistarl, nurse and
administration staf in written document.
6. Hasil medical record review, medical record review result.
7. CFBF/ Customer Feed Back Form.
8. Surveilans PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi) Infection Control Surveilans.
9. Notulen meeting dokter (morning report, cinical meeting, meeting kasus sulit/ kematian)
minutes of meeting (of morning report, clinical meeting, difficult case meeting, or death
case).
10.Incident report.
5.3 Semua masalah terkait performa dari dokter yang sudah mendapatkan kewenangan klinis
akan diinvestigasi secara seragam dan tertulis di dalam kebijakan ini.
5.4 Hasil evaluasi ini akan digunakan untuk menentukan apakah kewenangan klinis yang telah
diberikan akan diteruskan, dibatasi atau dicabut serta sebagai pertimbangan perpanjangan
kontrak, The result of this evaluation is used for the determination of clinical privilege
being continoue, limitate or with drawn.
5.5 Jika terjadi keraguan terhadap hasil dari OPPE ini, maka selanjutnya akan mengikuti aturan
yang sudah tertulis di medical staff by laws sebagai bentuk evaluasi lebih lanjut. If there is
any dispute of this OPPE resuft, then refered to medical staff by laws.
5.6 Bila diperlukan, dapat dibuat panel peer review yang anggotanya diambil dari luar rumah
sakit (eksternal) untuk kasus evaluasi dokter senior atau konsultan. If needed, a peer review
with members from outside the hospital in the case of evaluation of senior doctor or
consultant.
5.7 Evaluasi ini dilakukan untuk mempertimbangkan kelanjutan kewenangan klinis dokter dan
bersifat rahasia. This evaluation done for considering the continuation of doctor’s clinical
privilege and it is confidential.
6. PROSEDUR

6.1 Skrining
1. Bidang Pelayanan dibantu dengan adanya data dari Bidang Umum dan Kepegawaian,
Komite Medik dan Audit Umum dan Kepegawaian, Rekam Medis dan Meeting akan
melakukan chart review secara bersamaan dan retrospektif dengan menggunakan kriteria
yang telah ditentukan.
2. Setiap individu (termasuk pasien atau keluarga pasien, staf medis, tenaga kesehatan atau
staf rs lainnya) dapat melaporkan setiap perhatian khusus terkait profesionalisme dari
performa masing – masing dokter secara tertulis.
6.2 Kriteria/ Indikator
1. Kriteria/ Indikator mempunyai trigger dan mencakup dari enam area kompetensi umum
dokter, yaitu :
a. Perawatan pasien
b. Pengetahuan medis/ klinis
c. Practice based learning and improvement
d. Kemampuan komunikasi dan interpersonal
e. Profesionalisme
f. Sistem – based practice
2. Kriteria/ Indikator mencakup pengkajian pada :
a. Rawat Inap, Rawat Jalan, Emergency dan Kasus Rawat Jalan akan diskrining untuk
melihat adanya kriteria/ Indikator yang sudah ditentukan.
b. Kejadian yang terkait dengan dokter yang melakukan prosedur atau tindakan yang
melebihi kewenangan klinisnya.
3. Kriteria/ Indikator yang dipilih untuk OPPE dan kebutuhan rumah sakit untuk
meningkatkan kualitas dan keamanan pelayanan profesional.
4. Kriteria/ Indikator ditentukan oleh Manager Medis dengan mempertimbangkan usulan
dari Komite Medis.
5. Kriteria/ Indikator mungkin dapat ditambahkan atau dikurangi berdasarkan rekomendasi
dari Sub Komite Mutu, Sub Komite Kredensial
6. Daftar kriteria atau indikator akan ditinjau kembali secara terus menerus dan sejalan
dengan kebijakan ini
6.3 Penilaian
1. Diterima - tidak ada masalah dengan proses/ dokumentasi/ atau data kualitas pelayanan
yang diberikan
2. Perlu perbaikan – terdapat masalah yang ringan – sedang terkait dengan proses/
dokumentasi/ atau data atau kualitas pelayanan yang diberikan
3. Tidak diterima – terdapat masalah yang berat terkait dengan kriteria yang telah
ditentukan sehingga merugikan pasien rumah sakit dan/ atau dokter yang bersangkutan
4. Tidak dimonitor
7. DOKUMENTASI
7.1 Dokumentasi penilaian OPPE dilakukan pada form OPPE
7.2 Dokumen penilaian OPPE disimpan di dalam file masing – masing staf medis
8. REFERENSI
8.1 KARS, Akreditasi Rumah Sakit 2011
8.2 JCI Standar edisi 2011
RUMAH SAKIT UMUM THALIA IRHAM
JL. Poros Sungguminasa – Limbung Km. 15, Panciro Kab. Gowa
Telp : (0411) 821 6893, Email : thalia.irham@gmail.com

EVALUASI PRAKTIK DOKTER BERKESINAMBUNGAN


RSU THALIA IRHAM

Nama Dokter : dr. Syamsul Nur, Sp.A, M.Kes

NILAI
NO TRINGGER/ PARAMETER SEBUTAN
ANGKA

A. ASUHAN PASIEN

1 Memberikan Asuhan dengan tepat dan efektif 90 Sembilan Puluh

2 Memberikan edukasi kepada pasien 80 Delapan Puluh

3 Memahami kebutuhan pasien 90 Sembilan Puluh

4 Memahami dan menghargai hak pasien dan keluarganya 90 Sembilan Puluh

5 Menghargai hak dan privasi pasien 80 Delapan Puluh

Memberikan kesempatan pasien untuk menentukan second


6 90 Sembilan Puluh
opini

7 Menyadarai akan keterbatasan diril 80 Delapan Puluh

8 Mortality ratel 90 Sembilan Puluh

9 Kelengkapan pengisian RM 80 Delapan Puluh

B. HUBUNGAN ANTAR MANUSIA/ KOMUNIKASI

1 Komunikasi dengan pasien 1 keluarganya 90 Sembilan Puluh

2 Komunikasi verbal dan non-verbal dengan sejawat lainnya 85 Delapan Puluh Lima

3 Memahami kontribusi sejawat dan tenaga kesehatan lain 80 Delapan Puluh

4 Kemudahan diakses 90 Sembilan Puluh

5 Angka komplain 80 Delapan Puluh

C. PENGETAHUAN MEDIS/ KLINIS

1 Kemampuan menegakkan diagnosis 85 Delapan Puluh Lima

2 Kemampuan formulasi tatalaksana pasien 80 Delapan Puluh

3 Pemilihan/ penggunaan alat penunjang diagnostik 80 Delapan Puluh

4 Penerapan (EBM) dalam asuhan pasien 85 Delapan Puluh Lima


5 Kemampuan aspek psikososial dan penyakit 85 Delapan Puluh Lima

6 Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarganya 85 Delapan Puluh Lima

7 Keterlibatan dalam presentasi kasus 85 Delapan Puluh Lima

8 Keaktifan mengikuti seminar/ workshop 90 Sembilan Puluh

D. PROFESIONALISME

1 Ketepatan waktu 90 Sembilan Puluh

2 Performance 90 Sembilan Puluh

3 Pemanfaatan konsultasi sejawat lain 80 Delapan Puluh

4 Kepatuhan terhadap standar (PPK, SPO dll) 85 Delapan Puluh Lima

Keterangan Skor Nilai :


Amat Baik : 90,1 – 100 Cukup : 60,1 – 76 Kurang : 50 kebawah
Baik : 75,9 – 90 Sedang : 50,1 – 60

Gowa, 02 Januari 2018


Ka. Bidang Pelayanan Dokter yang dievaluasi

dr. Renadia Brillianti dr. Syamsul Nur, Sp.A, M.Kes

Mengetahui,

Direktur Ketua Komite Medik

dr. H. Muhammad Saad Bustan, M. Kes dr. Rayesh Nanda, Sp.B, M.Kes

Anda mungkin juga menyukai