Anda di halaman 1dari 2

PEMBAHASAN

1. Asupan Makan (Recall)


a. Asupan Energi
Almatsier (2002) menyatakan bahwa gizi buruk dan gizi kurang pada anak dapat
terjadi karena kekurangan makanan sumber energi secara umum. Apabila sumber
energi yang masuk kedalam tubuh melebihi energi yang dibutuhkan untuk melakukan
kegiatan maka akan terjadi status gizi lebih, sebaliknya status gizi baik merupakan
suatu keadaan dimana terjadi suatu keseimbangan antara zat-zat gizi yang masuk
kedalam tubuh. Status gizi buruk dan status gizi kurang merupakan akibat kurang
terpenuhinya kebutuhan dalam waktu yang lama.

Berdasarkan data hasil asupan energi anak balita dapat disimpulkan bahwa dari 66 balita, 30,3%
baik, 9,1% sedang, 9,1% kurang, 50,0 devisit dan 1,5% valid.

b. Asupan Protein
Balita membutuhkan protein dalam jumlah yang cukup tinggi untuk menunjang
proses pertumbuhannya. Hal ini sesuai dengan yang di ungkapkan Achmad Djaeni
(2000) bahwa mencukupi kebutuhan protein sangatlah penting untuk mencegah
gangguan protein. Gangguan protein sesungguhnya berpeluang menyerang siapa saja
terutama bayi dan balita yang tengah tumbuh dan bekembang.

Berdasarkan data hasil asupan protein anak balita dapat disimpulkan bahwa dari 66 balita, 56,1%
baik, 9,1% sedang, 6,1 kurang, 27,3% defisit dan 1,5 valid.
HASIL

%AKG_2013_Energi

n %

Valid 1 1.5

Baik 20 30.3

Sedang 6 9.1

Kurang 6 9.1

Defisit 33 50.0

Total 66 100.0

Berdasarkan tabel diatas dapat di simpulkan bahwa dari 66 balita, 30,3% baik, 9,1% sedang, 9,1%
kurang, 50,0 devisit dan 1,5% valid.

%AKG_2013_Protein

Valid 1 1.5

Baik 37 56.1

Sedang 6 9.1

Kurang 4 6.1

Defisit 18 27.3

Total 66 100.0

Berdasarkan tabel diatas, dapat di simpulkan bahwa dari 66 balita, 56,1% baik, 9,1% sedang, 6,1 kurang,
27,3% defisit dan 1,5 valid.

Anda mungkin juga menyukai