Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Protozoa merupakan organisme bersel tunggal yang mempunyai lebih dari


satu inti atau nukleus. Protozoa memiliki beberapa kelas, salah satunya adalah
Rhizophoda. Pada kelas Rhizophoda terdapat Entamoeba histolityca, Entamoeba
coli, Entamoeba Gingivalis, Entamoeba nana, serta Entamoeba fragilis. Organisme-
organisme tersebut tumbuh di dalam usus manusia dan beberapa jenis parasit dapat
menyebabkan penyakit amebiasis (Gerrald & Larry, 2009).

Amoebiasis adalah suatu keadaan usus manusia terkontaminasi oleh


organisme Entamoeba histolytica sehingga mengakibatkan dysentry amoeba.
Penyebaran Entamoeba histolytica terjadi diakibatkan oleh buruknya sistem sanitasi
dan juga kebersihan lingkungan. Organisme tersebut masuk ke dalam tubuh manusia
melalui makanan dan juga air minum yang tidak bersih. Perkembangan organisme ini
paling banyak ditemukan di negara berkembang seperti Indonesia(Rasmaliah, 2003).

Entamoeba histolytica adalah protozoa parasit, bagian dari genus Entamoeba.


Entamoeba histolityca merupakan kelompok rhizopoda yang bersifat patogen dan
menyebabkan penyakit diare amoeba. Diarenya disertai dengan darah dan lendir.
Prevalensi akibat infeksi Entamoeba histolityca cukup tinggi. Protozoa ini dapat
menimbulkan diare bagi penderita, meskipun tidak tertutup kemungkinan organisme
ini hidup secara komensal pada manusia sehingga tidak memperlihatkan gejala klinis
yang khas.
Penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa usus amuba (amebiasis),
dikarenakan mengkonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh adanya
protozoa. Kontaminasasi dapat terjadi dikarenakan sistem pembuangan air kotor dan
tinja tidak dikelola dengan baik sehingga dapat mencemari makanan dan minuman.
Selain itu perilaku tidak mencuci tangan dengan menggunakan sabun setelah buang air
besar dan penanganan makanan yang belum memenuhi aspek sanitasi makanan
menyebabkan mikroorganisme penyebab diare leluasa menginfeksi host (manusia).
Banyak buku tua menyatakan bahwa 10% dari populasi dunia terinfeksi
protozoa ini. Namun sumber lain menyatakan: setidaknya 90% dari infeksi ini adalah
karena spesies Entamoeba kedua yaitu E. dispar. Mamalia seperti anjing dan kucing
bisa menjadi transit infeksi, tetapi tidak ada bukti mengenai kontribusi nyata untuk
terjadinya penularan dari kedua hewan ini.. Entamoeba histolytica merupakan salah
satu spesies dari Rhizopoda. Pertama kali ditemukan oleh Losch pada tahun 1875 dari
tinja seorang penderita disentri di Rusia. Schaudinn berhasil membedakannya dengan
Entamoeba coli yan merupakan parasit komersial di dalam usus besar.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah pada
penelitian ini adalah: bagaimana mengidentifikasi morfologi dari Entamoeba
histolytica.

1.3 Tujuan
Tujuan dari praktikum adalah untuk melakukan identifikasi protozoa usus yakni
Entamoeba histolytica.

1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari praktikum ini adalah mahasiswa mampu mengidentifikasi
morfologi Entamoeba histolytica.

Daftar pustaka
Gandahusada, Srisasi, dkk. 2009. Parasitologi Kedokteran. Edisi Ketiga. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Anda mungkin juga menyukai