METODE PENELITIAN
dengan pendekatan two-group pre test and post test design. Penelitian quasi
digunakan untuk penelitian ini tidak dapat dipilih secara random (Sugiyono,
2014).
perlakuan, pada kedua kelompok tersebut diawali dengan pre test, dan setelah
pemberian perlakuan diakhiri dengan pengukuran kembali atau post test. Hasil
sebelum dan sesudah intervensi atau pretest dan post test dibandingkan untuk
28
29
Kelompok Kontrol
Suhu tubuh dan
Suhu tubuh dan berat Perawatan
berat badan bayi
badan bayi BBLR standar
BBLR
O1 X O2
Kelompok Intervensi
Perawatan standar Suhu tubuh dan
Suhu tubuh dan berat + Perawatan berat badan bayi
badan bayi BBLR Metode Kanguru BBLR
O3 Y O4
Keterangan :
O1-O2 : Suhu tubuh dan berat badan bayi pada kelompok kontrol.
O3 : Suhu tubuh dan berat badan bayi kelompok intervensi sebelum
dilakukan PMK.
O4 : Suhu tubuh dan berat badan bayi kelompok intervensi setelah
dilakukan PMK.
O2-O4 : Perbandingan suhu tubuh dan berat badan bayi pada kelompok
intervensi dan kelompok kontrol sesudah diberikan intervensi.
X : Perawatan standar pada kelompok kontrol
Y : Perawatan standar + Intervensi PMK pada bayi BBLR.
30
Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen dan variabel
metode kanguru (PMK). Sedangkan variabel dependen (terikat) adalah suhu tubuh
H₀ = Tidak ada pengaruh pemberian PMK terhadap stabilisasi suhu tubuh dan
Sumedang.
Sumedang.
33
3.5.1 Populasi
diduga (Sabri & Hastono, 2010). Sedangkan menurut Sugiyono (2014), Populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah semua
bayi BBLR yang dirawat di Ruang Perinatal RSUD Sumedang pada periode Juni-
3.5.2 Sampel
populasi (Sugiyono, 2014). Sampel yang diambil dari populasi harus representatif
dari semua subjek yang datang dan memenuhi kriteria yang ditetapkan dalam
penelitian.
n
n′ =
1-𝑓
Keterangan :
Maka :
20
n′ =
1 – 0,1
n′ = 22,222 = 22 responden
BBLR. Sampel dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi yang ditetapkan
untuk mengontrol variabel yang tidak ada hubungannya dengan penelitian. Dalam
1. Bayi BBLR yang mempunyai berat badan antara 1500- 2499 gram.
2. Ibu/ keluarga yang tidak kooperatif, atau tidak bersedia jika bayinya
penelitian.
Sumedang.
responden yang akan diteliti yaitu bayi BBLR sesuai dengan kriteria
inklusi penelitian.
3.7.2 Pelaksanaan
1. Peneliti mengambil data dengan mengisi data ibu dan bayi, data berasal
dan berat badan bayi, pengukuran awal ini sebagai pre test dalam
penelitian.
Pengukuran setiap hari dalam waktu 4 hari ini sebagai post test dalam
penelitian.
dilakukan terlebih dahulu pengukuran awal suhu tubuh dan berat badan
bayi sebelum dilakukan PMK, pengukuran awal ini sebagai pre test
kelompok intervensi.
PMK selama 2 jam. PMK dilakukan selama 4 hari dengan durasi waktu 2
6. Setiap bayi selesai diberikan PMK selama 2 jam dalam 4 hari, dilakukan
suhu tubuh dan berat badan bayi. Pengukuran akhir ini sebagai post test
kelompok intervensi.
dalam penelitian.
mengukur apa saja yang seharusnya diukur atau ketepatan suatu alat ukur dalam
beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang
Uji validitas instrumen dalam penelitian ini adalah dengan cara mengukur
badan bayi dengan alat timbangan digital. Termometer dan alat timbangan
tersebut sudah dikalibrasi dengan tingkat keakuratan 99% (tertera dalam brosur).
Alat untuk PMK yang berupa kain gendongan bayi khusus PMK, peneliti
dengan bahan katun halus untuk bayi. Alat gendongan tersebut dibuat dari kain
38
katun halus sesuai dengan model PMK yaitu kain katun dijahit kotak persegi
ujung diberi tali. Tali yang besar ada dibahu orang tua dengan lebar 13 cm,
panjang 83 cm, dan 3 tali yang kecil lebar 8 cm dan panjang 118 cm. Hal ini
pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih
terhadap gejala yang sama dan dengan alat ukur yang sama pada bayi yang sama
sebanyak dua kali. Upaya yang dilakukan peneliti adalah membuat standar
pengukuran suhu tubuh melalui aksila, artinya semua responden diukur suhu
tubuhnya melalui aksila dengan standar normal suhu tubuh bayi antara 36,5°C –
37,5°C. Alat untuk mengukur berat badan bayi adalah dengan menggunakan alat
dari observasi dan kejelasan penelitian. Setelah data terkumpul peneliti melakukan
39
pengecekan, semua lembar observasi terisi lengkap, sehingga tidak perlu lagi
klarifikasi kembali baik dengan orang tua responden maupun asisten peneliti.
menjadi data berbentuk angka dan bilangan. Misalnya peneliti memberi kode 1
diikuti nomor urut responden (I, 1, 2, dst) untuk kelompok intervensi, sedangkan
untuk kelompok kontrol kode K diikuti nomor urut responden (K, 1, 2, dst).
menggunakan program computer yaitu SPSS versi 20. Data dimasukkan sesuai
dengan nomor responden dan nomor pada lembar observasi. Jawaban responden
data dari biografi dan sikap dimasukkan sesuai hasil perhitungan, suhu tubuh dan
pengkodean ataupun kesalahan dalam membaca kode. Cara untuk cleaning adalah
dengan mengidentifikasi data yang hilang, variasi data, dan konsisten data.
40
dianalisis.
melalui program SPSS versi 20. Data yang diperoleh dianalis mulai dari analisis
Tendency Central pada suhu tubuh dan berat badan bayi meliputi mean, median,
standar deviasi, nilai minimum dan nilai maksimum. Data yang dianalisis adalah
suhu tubuh dan berat badan responden, rumus yang digunakan adalah sebagai
berikut :
Σx
𝑥=
n
Keterangan :
x = mean hasil pengukuran observasi suhu tubuh dan berat badan
Σx = jumlah tiap data
n = jumlah data
Kanguru terhadap stabilisasi suhu tubuh dan peningkatan berat badan pada bayi
41
BBLR. Uji bivariat ini akan memperlihatkan perbedaan mean (mean difference)
diberikan. Adapun suhu tubuh dan berat badan responden yang diukur berskala
interval.
Untuk mengukur perbedaan suhu tubuh dan berat badan bayi BBLR
sebelum dan sesudah PMK pada kelompok intervensi dan perbedaan rata-rata
dalam penelitian ini yaitu data berskala numerik dan sebaran data berdistribusi
𝑋̅1 − 𝑋
̅̅̅2
𝑡=
𝑆2 𝑆2 𝑆 𝑆
√ 12 + 22 − 2𝑟 ( 1 ) ( 2 )
𝑛1 𝑛2 √𝑛1 √𝑛2
Dimana :
suhu tubuh dan berat badan bayi antara kelompok intervensi dan kelompok
data berskala numerik, berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen
𝑋1 − 𝑋2
𝑡 𝑇𝑒𝑠𝑡 =
𝑆2 𝑆2
√ 1+ 2
𝑛1 𝑛2
Keterangan :
t = Nilai t hitung
𝑋1 = Rata-rata kelompok 1
𝑋2 = Rata-rata kelompok 2
𝑆 2 = Varian
Dengan 𝑆 2 (Varian) :
∑(𝑋 − 𝑋)2
𝑆2 =
𝑛−1
Jika nilai chi kuadrat hitung lebih kecil dari chi kuadrat tabel dengan taraf
signifikansi 5% atau derajat kepercayaan 95%, maka HA ditolak. Tetapi jika nilai
chi kuadrat hitung lebih besar dari chi kuadrat tabel dengan taraf signifikansi 5%
dengan menggunakan nilai α = 0,05 dan Confidence Interval (CI) 95% dengan
ketentuan bila :
1) p-value > 0,05 berarti Ho gagal ditolak (p > α). Uji statistik menunjukkan
berat badan 1500-2500 gram, telah dirawat minimal 7 hari perawatan dan sudah
keputusan secara sadar untuk berpartisipasi atau tidak berpartisipasi dalam suatu
karena itu, pada penelitian ini hak responden diwakilkan oleh orang tua bayi (ibu
orang tua responden tentang tujuan, prosedur penelitian, serta manfaat dan
saat jam kunjungan atau tidak menerima kunjungan selama tindakan dilakukan.
Prinsip anonymity pada penelitian ini dilakukan dengan diberi kode, dan
penelitian dari responden hanya diketahui oleh peneliti dan responden yang
menjaga semua informasi yang diperoleh dari responden dan hanya dipakai untuk
keperluan penelitian.
45
Setiap individu memiliki hak yang sama untuk dipilih dan ikut terlibat
PMK. Sehingga untuk kelompok kontrol, diberikan PMK nya setelah pengukuran
post test selesai dilakukan. Hal tersebut dimaksudkan untuk memberikan hak yang
keamanan responden dari resiko terkena cedera, baik fisik, psikososial dan
yang tidak membuat trauma bayi. Pada pelaksanaan penelitian, semua bayi