Anda di halaman 1dari 4

KEMANAKAH KEADILAN UNTUK PARA TKI?

Tenaga kerja Indonesia atau TKI yang disiksa dan dianiaya atau bahkan dilakukan
tidak semestinya yang lain sebagainya tentu tidak asing kita dengarkan dalam berita baik di
media massa maupun koran-koran harian lainnya. Hampir setiap bulan ada kasus TKI yang
mencuat di media massa, mulai dari gaji yang tidak dibayar, passport yang ditahan majikan
supaya tidak bias melarikan diri, sampai kejadian sakit fisik, sakit hati yang tidak segera
diobati, cacat seumur hidup, dan perkosaan sampai melahirkan dan meninggal karena
perlakuan kejam majikannya.

Kasus para TKI yang malang ini banyak terjadi seperti di Negara Malaysia,
Singapore, Arab Saudi, Brunei Darussalam, dan lain sebagainya. Pemerintah sendiri masih
selalu mengupayakan bagaimana caranya agar menembus dan membuat keadaan mereka
berangsur pulih atau kembali lagi seperti sedia kala.

Bayangan mereka para TKI ketika bekerja di luar negeri adalah bayaran atau upah
yang cukup besar daripada kita bekerja di dalam negeri sendiri. Namun tenaga yang kita
perlukan tentu terkuras habis lebih banyak daripada kita bekerja di negeri sendiri meski hasil
yang kita peroleh cukuplah menyilaukan mata.

Beberapa faktor yang menyebabkan para TKI ini pergi ke luar negeri untuk bekerja
adalah karena ekonomi keluarga dan tuntutan untuk membiayai keluarga baik sekolah dan
kebutuhan sehari-hari lainnya. Namun siapa sangka bahwa nasib naas kemudian
menghancurkan setiap masa depan dan juga mimpi mereka?

Bila kita protes pada pemerintah dan menuntut keadilan tentu ada banyak pandangan
dan juga pendapat yang akan menampik protes kita. Semisal satu pendapat yaitu kesalahan
terjadi pada rakyat Indonesia sendiri, mengapa ia berangkat ke luar negeri bila tidak siap
dengan segala tugas yang akan dibebankan pada mereka? Asumsi Negara lain mengenai
pekerja atau buruh tentu berbeda dengan apa yang ada di Indonesia. Kelayakan pekerja di
setiap Negara tentu juga berbeda. Untuk itu setiap rakyat Indonesia harus memaklumi adanya
adaptasi.

Selama periode Januari - Juli 2011 saja, Kemlu sudah menangani 25 ribu kasus lebih,
di antaranya kasus deportasi, evakuasi, gaji yang tidak dibayar, santunan serta asuransi.
Untuk besarnya nilai santunan dan asuransi misalnya, data yang kita miliki mungkin tidak
peris sebagaimana yang terjadi di lapangan, karena ada juga dari TKI atau keluarganya yang
tidak melaporkan.

Data 3,5 juta keberadaan WNI di luar negeri itu adalah data yang kita peroleh
berdasarkan pelayanan yang dilakukan perwakilan kepada WNI, termasuk pelayanan publik
seperti passport, konsuler, dan juga lapor diri serta upaya jemput bola yang dilakukan oleh
Kemlu.
Tugas pokok dan fungsi Kemlu adalah memberikan pelayanan dan perlindungan
kepada WNI. Sekarang ini kita sudah memiliki arahan yang jelas. Pertama, bukan saja
komitmen dari Menlu berkaitan dengan pelayanan perlindungan dimana instruksi mengalir
bertubi-tubi kepada seluruh perwakilan agar Kepala Perwakilan beserta seluruh jajarannya
“hands on” untuk menangani secara cepat dan tepat. Tapi kita juga mencoba membangun
satu system dan mekanisme, misalnya Peraturan Menteri terkait dengan “citizen services”
yang sekarang ini difokuskan pada 24 perwakilan. Itu artinya Kemlu berupaya untuk
memberikan pelayanan yang maksimal, khususnya di perwakilan-perwakilan yang memiliki
jumlah WNI yang signifikan.

Sekarang ini berbagai upaya Diplomatik yang telah dilakukan pemerintah Indonesia
agar TKI yang berkasus di luar negeri dapat terlindungi oleh pemerintah, seperti:

1. Perlindungan melalui jasa asuransi dari perusahaan pengerah TKI dengan


perusahaan asuransi di Negara tujuan TKI.

2. Upaya perlindungan hukum melalui kerjasama dengan pemerintah Negara


tujuan TKI agar kasusnya bisa tertangani dan diproses hukum sesuai pelanggaran
yang terjadi di Negara tersebut.

3. Permasalahan hukum yang terjadi di Negara tujuan TKI, wajib difasilitasi


penyelesaiannya oleh Duta Besar dan Perwakilan Indonesia di Negara tujuan TKI
tersebut.

4. Perlindungan melalui jasa asuransi dari perusahaan pengerah TKI dengan


perusahaan asuransi di Negara tujuan TKI.

5. Kontrak kerja TKI dan majikan dipantau atau didorong agar dilaksanakan
sesuai kontrak kerja yang diperjanjikan.
TUGAS MANDIRI
ARTIKEL TENTANG UPAYA PERWAKILAN DIPLOMATIK RI (DUBES)
UNTUK MELINDUNGI TKI DI LUAR NEGERI

oleh:

Andi Aditya Ernanda A


XII Charles Darwin

SMA NEGERI 2 PANGKAJENE


2016

Anda mungkin juga menyukai