OLEH:
ALAMI ALIYAH NUR BAROKAH
C011171581
B / 2017
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2018
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Manusia diciptakan di dunia ini untuk menjadi khalifah dan beribadah kepada
Allah S.W.T. Namun, kedua fungsi tersebut tidak akan bisa terlaksana dengan baik,
tanpa adanya kesehatan yang dimiliki oleh setiap manusia. Melihat pentingnya
kesehatan tersebut, islam memiliki pandangan (perspektif) tersendiri tentang
kesehatan.
Al-Qur’an adalah kitab suci yang dianugerahkan oleh Allah SWT kepada Nabi
Muhammas SAW untuk seluruh umat manusia. Dalam Al-Qur’an Allah mengajarkan
tauhid, menyapa akal dan perasaan manusia, menyucikan manusia dengan berbagai
ibadah, menunjukkan manusia pada hal-hal ynag membawa kebaikan dan
kemaslahatan dalam kehidupan individual dan sosial manusia, membimbing manusia
pada agama yang luhur, mengembangkan kepribadian manusia ke taraf kesempurnaan
insani, menunjukkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Dalam makalah ini akan dijelaskan beberapa ayat al-Qur’an dan hadist yang
menerangkan tentang kesehatan. Dengan makalah ini, diharapakan kita bisa memahami
arti sebuah kesehatan dalam konsep islam.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sehat
Sehat biasanya diartikan sebagai suatu keadaan yang baik bagi seluruh anggota
tubuh, dan dapat menjalankan fungsinya. Dalam Munjid al-Thulab, Fu’ad Ifram al-
Bustamy berpendapat bahwa sehat adalah hilangnya penyakit, dan berarti pula sesuatu
yang terbebas, dan selamat dari segala yang tercela. (4)
Kesehatan biasanya juga mempunyai dua pengertian, yaitu kesehatan jasmani
yang kemudian diistilahkan dengan kata as-shihah, dan kesehatan rohani yang
diistilahkan dengan kata afiat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata afiat
dipersamakan dengan kata as-shihah. Afiat diartikan sebagai sehat dan kuat,
sedangkan as-shihah diartikan sebagai keadaan baik pada segenap badan serta bagian-
bagiannya bebas dari sakit. Jadi, dapat disimpulkan bahwa sehat merupakan lawan dari
sakit, dan afiat diartikan sebagai sehat yang sempurna (al- shihah al-tammah) dan
berati pula kuat dan tegap. (1,4,5)
Kata as-shihah dan al-afiyah tidak disebutkan dalam al-Qur’an. Namun, sering
disebutkan dalam hadist dan do’a-do’a diantaranya:
· hadis Rasulullah saw, yang berbunyi:
) (رواه البخاري.ُالص َّحةُ َو ْالفَ َراغ ِّ َّان َم ْغب ُْون ِّف ْي ِّه َما َك ِّثيْر ِّمنَ الن
ِّ اس ِّ َ ِّن ْع َمت
“Dua kenikmatan yang banyak manusia menjadi rugi (karena tidak diperhatikan),
yaitu kesehatan dan waktu luang”. (HR. Al-Bukhari)
· Do’a yang dibaca ketika duduk diantara dua sujud, yang berbunyi:
عافِّنِّي
َ َو
“Dan anugerahkan kesehatan padaku”
· Kalimat yang terdapat dalam do’a qunut:
ُّ يَا بَنِي آ َ َد َم ُخذُوا ِزينَتَكُم ِعن َد ك ُِل َمس ِج ٍد َو ُكلُوا َواش َربُوا َو ََل تُس ِرفُوا إِنَّهُ ََل يُ ِح
ب
َ ِال ُمس ِرف
)٣۱( ين
Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid,
makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.(QS. Al-A’raf: 31)
Dan juga firmannya:
َ َولَو َجعَلنَاهُ قُرآَنًا أَع َج ِميًّا لَقَالُوا لَو ََل فُ ِصلَت آَيَاتُهُ أَأَع َج ِم ٌّي َوع ََربِ ٌّي قُل ُه َو ِللَّذ
ِين آ َ َمنُوا
ع ًمى أُولَ ِئكَ يُنَادَو َن ِمن َ ون ِفي آَذَا ِن ِهم َوق ٌر َو ُه َو
َ علَي ِهم َ شفَا ٌء َوالَّذ
َ ُِين ََل يُؤ ِمن ِ ُهدًى َو
)٤٤( َان َب ِعي ٍد
ٍ َمك
Dan jikalau Kami jadikan Al Quran itu suatu bacaan dalam bahasa selain
Arab, tentulah mereka mengatakan: "Mengapa tidak dijelaskan ayat-
ayatnya?" Apakah (patut Al Quran) dalam bahasa asing sedang (rasul adalah orang)
Arab? Katakanlah: "Al Quran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang
mukmin. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan,
sedang Al Quran itu suatu kegelapan bagi mereka. Mereka itu adalah (seperti) yang
dipanggil dari tempat yang jauh." (QS. Fushshilat: 44)
Ketiga ayat di atas menyebutkan Al-Qur’an sebagai syifa yang biasa diartikan
kesembuhan atau obat dan digunakan juga dalam arti keterbebasan dari kekurangan.
Ibnu Katsir mengatakan bahwa yang dimaksud Al-Qur’an sebagai obat adalah bahwa
kitab itu dapat melenyapkan berbagai penyakit hati seperti ragu, nifak, syirik,
penyimpangan dan kecenderungan terhadap kebatilan.
Ketika menafsirkan ketiga ayat di atas, Quraish Shihab mengemukakan bahwa
ada sementara ulama yang memahami bahwa ayat-ayat Al-Qur’an dapat
menyembuhkan, di samping penyakit-penyakit hati juga penyakit-penyakit jasmani.
Hal ini karena melihat ada potensi besar yang ada di dalam Al-Qur’an untuk menjadi
obat bagi penyakit-penyakit jasmani.
.ار َ َ عذ
ِّ َّاب الن َ سنَة َوقِّنَا
َ اآلخ َرةِّ َح َ َو ِّم ْن ُه ْم َم ْن َيقُ ْو ُل َربَّنَا آ ِّتنَا فِّ ْي الدُّ ْن َيا َح
ِّ سنَة َوفِّي
Dan di antara mereka ada yang berdoa, “Ya Tuhan kami, berilah kami
kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab
neraka.” (QS. Al-Baqarah (2); 201).
1. Kebersihan diri
Istilah kebersihan dalam al-Qur’an dicantumkan dengan Thaharah (kesucian
atau kebersihan), kata tersebut disebutkan dalam al-Qur’an sebanyak 31 kali.
Diantaranya:
َ َو ِّثيَابَ َك َف
ط ِّهر
“Dan pakaianmu bersihkanlah”. (QS. Al-Mudatstsir/74; 4)
Salah satu cara yang diajarkan oleh islam untuk meraih kesehatan adalah
dengan mengatur pola makan yang baik. Ajaran islam dalam mengelola makan itu ada
beberapa hal, diantaranya:
ِّ طع ُمتَ َجا ِّو َرات َو َجنَّات ِّم ْن أ َ ْعنَاب َوزَ ْرع َون َِّخيْل
َ ص ْن َوان َو
غي ِّْر َ ض ِّق ِّ َو ِّفي األ َ ْر
.ع َلى َب ْعض ِّفي األ ُ ُك ِّل ُ ض ُل َب ْع
َ ض َها ِّ ص ْن َوان يُ ْسقَى ِّب َماء َو
ِّ َ َونُف،احد ِّ
“Dan di bumi terdapat bagian-bagian yang berdampingan, kebun-kebun anggur,
tanaman-tanaman, pohon kurma yang bercabang dan yang tidak bercabang, disirami
dengan air yang sama, tetapi Kami lebihkan tanaman yang satu dari yang lain dalam
hal rasanya”. (Qs. Ar-Ra`d/13; 4).
.ارزَ ْقنَا ُك ْم َ ُكلُ ْوا ِّم ْن.س ْل َوى
َ ط ِّي َبات َم َّ علَ ْي ُك ُم ْال َم َّن َوال
َ ام َوأ َ ْنزَ ْلنَا
َ علَ ْي ُك ُم ْالغَ َم
َ ظلَ ْلنَا
َ َو
“Dan Kami menaungi kamu dengan awan, dan Kami menurunkan kepadamu mann
dan salwa. Makanlah (makanan) yang baik-baik dari rezeki yang telah Kami berikan
kepadamu”. ( Al-Baqarah/2; 57).
ُ علَ ْي ُك ُم ْال َم ْيتَةُ َوالَّدَّ ُم َولَ ْح ُم ْال ِّخ ْن ِّزي ِّْر َو َماأ ُ ِّه َّل ِّلغَي ِّْر للاِّ ِّب ِّه َو ْال ُم ْن َخ ِّنقَةُ َو ْال َم ْوقُ ْوذَة ْ ُح ِّر َم
َ ت
.ب ُ ُّعلَى الن
ِّ ص َّ َو ْال ُمت َ َر ِّد َيةُ َوالنَّ ِّط ْي َحةُ َو َماأ َ َك َل ال
َ َ َماذ ُ ِّب َح, سبُ ُع ِّإلَّ َما ذَ َّك ْيت ُ ْم
“Diharamkan bagimu (makan) bangkai, darah, daging babi, dan (daging) hewan
yang disembelih bukan atas (nama) Allah, hewan yang tercekik, yang dipukul, yang
jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu
sembelih”. (QS. Al-Ma’idah/5; 3).
ان َ ش ْي
ِّ ط َ اب َواأل َ ْزلَ ُم ِّر ْجس ِّم ْن
َّ ع َم ِّل ال ُ صَ يَاأَيُّ َهاالَّ ِّذيْنَ آ َمنُ ْوا إِّنَّ َما ْالخ َْم ُر َو ْال َم ْيس ُِّر َواأل َ ْن
ُ اجت َ ِّنب ُْوهُ لَ َعلَّ ُك ْم ت ُ ْف ِّل
. َح ْون ْ َف
“Wahai orang-orang yang beriman. Sesungguhnya minuman keras, perjudian,
(berkurban) untuk berhala, daan mengundi nasib dengan anak panah, adalah
perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatan-perbuatan)
itu agar kamu beruntung”. (QS. Al-Ma’idah/5; 90).
4. Anjuran berolahraga
Islam merupakan agama yang sempurna segala lini kehidupan diatur olehnya,
nahkan tentang berolahraga pun ada dijelaskan. Anjuran ini tidak lain agar manusia
memilki tubuh yang kuat dan sehat, sehingga dapat optimal beribadah kepada Allah.
Dalil yang menjelaskan tentang olahraga antara lain:
عد َُّو ُك ِّم َ اط ْال َخ ْي ِّل ت ُ ْر ِّهب ُْونَ ِّب ِّه
َ عد َُّو للاِّ َو َ َ َوأ َ ِّعد ُّْوا لَ ُه ْم َماا ْست
ِّ َط ْعت ُ ْم ِّم ْن قُ َّوة َو ِّم ْن ِّرب
.د ُْو ِّن ِّه ْم َوآخ َِّريْنَ ِّم ْن
“Dan persiapkanlah dengan segala kemampuan untuk menghadapi mereka
dengan kekuatan yang kamu miliki dan dari pasukan berkuda yang dapat
menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka”. (QS. Al-
Anfal/8; 60).
Rasulullah bersabda:
.َر ِّحيْما للا َكانَ ِّب ُك ْم َ َُولَت َ ْقتُلُ ْوا أ َ ْنف
َ ِّإ َّن.س ُك ْم
“Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang
kepadamu”. (QS. An-Nisa’/4; 29).
Ayat ini turun berkaitan dengan seorang sahabat yang tidak mandi setelah junub,
karena cuaca sangat dingin. Ia khawatir bila mandi akan membahayakan dirinya, maka
ia hanya melakukan tayamum.
· Penyembuhan
ْ ا ُ ْر ُك.عذَاب
.ض ِّب ِّر ْج ِّل َك ْ ُان ِّبن
َ صب َو ُ طَ ش ْي
َّ ي ال َّ ِّإ ْذ نَادَى َربَّهُ أَنِّي َم،ب
َ س ِّن َ َوا ْذ ُك ْر َع ْبدَنَا أَي ُّْو
.ارد َوش ََراب َ َ َهذَا ُم ْغت
ِّ َسل ب
“Dan ingatlah akan hamba Kami Ayyub ketika dia menyeru Tuhannya, ’Sesungguhnya
aku diganggu setan dengan penderitaan dan bencana’. (Allah berfirman),’Hentakkan
kakimu, inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum”. (QS. Shad/38; 41-42).
BAB III
KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa islam merupakan agama yang
sangat kompleks, karena mengatur segala aspek kehidupan baik masalah duniawi,
ataupun ukhrawi. Al-Qur’an yang merupakan kalam ilahi dan menjadi pedoman bagi
kehidupan manusia mengandung segala ilmu pengetahuan, termasuk ilmu kesehatan.
Kesehatan merupakan hal yang sangat diperhatikan dalam ajaran islam. Karena
kesehatan menjadi modal awal untuk beribadah kepada Allah secara optimal. Perhatian
islam terhadap kesehatan dibuktikan dengan banyaknya ayat-ayat al-Qur’an dan hadist
yang menjelaskan segala hal tentang kesehatan.
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual, maupun
sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosoaal dan ekonomi.
Manusia yang dikatakan sehat adalah manusia yang sehat secara jasmani (fisik),
psikologi (mental), rohaniah (spiritual), dan sosial (kemasyarakatan).
Allah berdiri di atas seluruh doktrin ajaran Al-Qur’an. Tanpa Allah tidak akan
ada sesuatu pun yang bisa berdiri sendiri. Manusia menurut Al-Qur’an adalah makhluk
paling mulia di antara semua makhluk, namun mereka dapat terlempar ke tempat yang
serendah-rendahnya, kecuali mereka yang beriman dan beramal shalih. Penciptaan
alam merupakan manifestasi kasih sayang Allah, karena alam semesta itu sendiri tidak
mungkin ada dengan sendirinya. Kehidupan manusia, termasuk kesehatan mempunyai
beberapa komponen yaitu Tuhan, manusia, alam, dan individu.
Oleh karena itu, kita sebagai seorang muslim sudah seharusnya kita mendalami dan
mengkaji al-Qur’an yang merupakan pedoman hidup dan sumber segala ilmu
pengetahuan. Terlebih bagi seseorang yang berprofesi sebagai dokter muslim, ia harus
lebih mengkaji dan mempelajari ilmu-ilmu dalam al-Qur’an, karena segala ilmu
pengetahuan, khususnya ilmu kedokteran berasal dari Al-Qur’an dan Hadist.
BAB IV
PENUTUP