Dimana nilai kontrak sewa atas tanah tersebut adalah sebesar Rp 5,5
miliar. Namun keesokan harinya dibuat lagi oleh notaris akta 03 sewa
menyewa ditambah lagi 20 tahun, jadi total sewa menyewa tersebut
selama 50 tahun dengan disitu tertulis angka sekitar Rp 4 miliar lebih.
Dimana akta ini dibuat di notaris dan calon DPD RI bernama Ir. Wayan
Adnyana yang sekarang kantornya telah berpindah di Jalan Pulau
Flores, Denpasar.
Inilah bagain yang menarik karena tanah ini luas dan menjanjikan
harga fantastis bernilai miliran sehingga dengan berbagai cara
mereka selalu mencari celah untuk membuat masalah dan mencari
keuntungan tanpa melibatkan pemilik tanah yang sah yaitu Wayan
Wakil.
Apa yang diungkapkan Togar bukan tanpa sebab, pasalnya apa yang
dilakukan oknum-oknum ini jelas telah melanggar hak hukum, dan
faktanya lahan tersebut masih dimiliki oleh I Wayan Wakil. "Kami
kedepannya juga akan mempertanyakan dan peranan orang-orang
ataupun notaris yang menyatakan seolah-olah transaksi ini sah,
merekapun akan kami perkarakan, pasti itu," ancam Togar dengan
mimik serius.
Sumber:
https://baliberkarya.com/index.php/read/2018/09/24/201809240002/Transaksi-Pakai-
Akta-Palsu-Notaris-Widastri-dan-AA-Ngurah-Agung-Ditetapkan-Tersangka.html