Anda di halaman 1dari 12

TUGAS PENGOLAHAN

DAGING KAMBING

Kelompok 5:
 M.Aqrhan Frasha N
 M.Fachri Febrian
 M.Faqih Zulfikar
 M.Rizaldy Ilham
 M.Sabdha Faishal
Latar Hewan Kambing
Kambing merupakan salah satu jenis ternak yang memiliki nilai sosial ekonomi yang tinggi
bagi peternak (Beriajaya, 2005).Pemeliharaannya harus sesuai dengan sistem pemeliharaan
untuk peningkatan populasi dan produksi. Peningkatan populasi dan produksi harus
diimbangi dengan upaya penanganan daerah peternakan yang ada, agar mendapatkan hasil
produksi sesuai harapan (Zulfikardkk. 2012).Beternak kambing dapat dilakukan secara
ekstensif, semi intensif(kombinasi), dan intensif.Kambing di Desa Amplas dipelihara secara
intensif/dikandangkan dan dipelihara secara semi intensif/digembalakan. Kahar (2014),
menjelaskan kambing yangdipelihara secara intensif, diberikan pakan di dalam kandang
seperti rumput, konsentrat, dedak, dan ransum, sedangkan kotorannya dimanfaatkan untuk
dijual sebagai pupuk. Menurut Aswar (2014), kambing yang dipelihara secara semi intensif,
mendapatkan makanan dengan cara digembalakan pada siang hari di padang rumput sehingga
makanan tidak terpilah dengan baik, dan diberikan pakan tambahan atau konsentrat yaitu
daun ubi, kemudian dikandangkan kembali pada malam hari.

Menurut Sadi (2014), dari setiap cara tersebut, semuanya baik untuk dilakukan, tergantung
kondisi lahan, tujuan usaha, ketersediaan dana, dan keterampilan dalam mengelola ternak.
Ternak kambing dapatmemberikan hasil sesuai harapan, jika peternak memperhatikan bibit,
pakan, kandang, perkembangbiakan dan kesehatan.Aspekkesehatan merupakan aspek yang
sangat perludiperhatikan dalam pemeliharaan kambing.Faktor yang mempengaruhi
kesehatankambing adalah keberadaan parasit(Dhewiyanti dkk. 2015). Penyakit parasit yang
sangat merugikan adalah penyakitnematoda gastrointestinal yang terdiri dari beberapa jenis
cacing nematoda yang menginfeksisaluran pencernaan ternak ruminansia seperti sapi, kerbau,
kambing, domba, kuda, babi,dan mamalia lainnya.
Menurut Haryuningtyas dan Beriajaya (2002), jenis cacing nematoda yang sering
menyerang ternak ruminansia yaitu Haemonchus contortus, Trichostrongylus spp.dan
Oesophagostomumspp.
Menurut Beriajaya dan Suhardono (1997), infeksi cacing nematoda dapat menyebabkan
penurunan produksiternak berupa turunnya bobot badan, terhambatnya pertumbuhan dan
turunnya daya tahan tubuh terhadapserangan penyakit terutama pada ternak-ternak
muda.Ternak kambing yang dimiliki oleh masyarakat di Desa Amplas yang dipelihara
dengan cara semi intensif setiap tahunnyaterserang penyakit diare dibandingkan dengan
kambing yang dipelihara dengan cara intensif. Hal ini diduga karena keberadaan parasit
gastrointestinal yang menyerang ternak yang disebabkan karena cara pemeliharaannya.
Menurut Beriajaya (2005),ternak yang dipelihara dengan cara digembalakan umumnya
terserang parasit cacing nematoda dan infeksi ini terjadi secara terus-menerus sepanjang
tahun.
Ternak yang dipelihara dengan cara dikandangkan/intensif, dapat mengurangi terjadinya
infeksi. Hal ini dikarenakan kondisi lingkungan, ketersediaan pakan, penanganan yang tidak
tepat dan pola pemeliharaan yang tidak sesuai (Zulfikar dkk. 2012). Berdasarkan hal tersebut
maka dilakukan penelitian tentang pengaruh sistem pemeliharaan ternak semi intensif dan
intensif terhadap prevalensi nematoda gastrointestinal pada kambing.

Jenis-jenis Kambing

a. Kambing kacang

Kambing kacang merupakan jenis kambing lokal yang paling banyak dibudidayakan di
Indonesia. Tubuh kambing kacang terbilang mungil dibanding jenis kambing lainnya. Namun
memiliki ketahanan yang sangat baik terhadap alam dan penyakit daerah tropis. Karena
sifatnya yang tahan banting dan tidak memerlukan perawatan yang ribet, kambing kacang
banyak dibudidayakan secara subsisten atau sampingan.

Kepala kambing kacang berukuran kecil tanduknya pendek. Kedua telinganya berdiri tegak
dengan janggut yang panjang. Ukuran kambing jantan dewasa bisa mencapai 30 kg
sedangkan betinanya 25 kg.
Bulu kambing kacang tipis, warnanya putih, hitam, coklat dan kombinasi dari ketiga warna
tersebut. Ciri khas lainnya pada kambing kacang jantan terdapat bulu yang tumbuh membujur
mulai dari leher, pundak, punggung hingga ke ujung ekornya.

b. Kambing etawa/kambing jamnapari

Masyarakat sering keliru ketika menyebut jenis kambing etawa, biasanya yang dimaksud
etawa oleh masyarakat adalah kambing peranakan etawa (PE). Sedangkan kambing etawa
sendiri sebenarnya bernama kambing jamnapari dari daerah Etawah, India, yang dibawa pada
tahun 1930-an oleh Hindia Belanda dan tahun 1947 oleh Presiden Sukarno. Di masa belanda
kambing jamnapari ini dikembangkan di Kaligesing, Purworejo, Jawa Tengah. Sedangkan di
masa Presiden Sukarno kambing etawa dikembangkan di Desa Senduro di kaki Gunung
Semeru, Jawa Timur.

Jenis kambing jamnapari memiliki perawakan yang cukup bonsor. Kambing jantan bisa
mencapai berat hingga 120 kg, sedangkan betinanya mencapai 90 kg. Kambing jamnapari
merupakan kambing perah atau biasa diambil susunya. Produksi susunya bisa mencapai 2
liter per hari.
c. Kambing jawa randu

Kambing jawa randu merupakan persilangan dari kambing peranakan etawa dengan kambing
kacang. Dilihat dari bentuknya, jenis kambing ini lebih menyerupai kambing kacang namun
ukuran tubuhnya sedikit lebih besar. Demikian juga dengan perilakunya, lebih mirip kambing
kacang yang suka berkeliaran atau digembalakan. Hanya saja kambing jawa randu bisa
menyantap hijauan tidak hanya rumput-rumputan.

Meski tak sebesar dan segagah kambing peranakan etawa, kambing jawa randu juga bisa
menghasilkan susu hingga 1,5 liter per hari. Perkembangan kambing jawa randu lebih cepat
dari kambing kacang. Kambing jantan dan betina bisa mencapai bobot hingga 40 kg.
Kambing ini banyak dibudidayakan sebagai hewan kurban atau akikah.

d. Kambing boer

Sebagaimana namanya kambing boer berasal dari Afrika Selatan. Kambing ini merupakan
jenis kambing pedaging unggul. Pertumbuhannya sangat cepat untuk ukuran kambing.
Menginjak usia 3 bulan sudah bisa mencapai bobot 35-45 kg. Kambing jantan dewasa yang
berumur 2-3 tahun bisa mencapai bobot hingga 150 kg, sedangkan betinanya 90 kg.Ciri-ciri
kambing boer mudah dikenali. Badannya lebar dan panjang dengan kaki yang pendek.
Bulunya dominan putih, pada bagian kepala berwarna coklat muda hingga coklat. Hidungnya
cembung dengan telinga yang panjang menggantung ke bawah
e. Kambing saanen

Kambing saanen berasal dari Swiss, terkenal sebagai jenis kambing penghasil susu yang
handal. Produksi susunya bisa mencapai 740 kg selama masa laktasi. Namun kurang bisa
beradaptasi dengan iklim tropis seperti Indonesia. Budidaya jenis kambing ni di Indonesia
biasanya disilangkan dengan kambing lain yang lebih tahan terhadap iklim tropis.
Manfaat dan Kandungan Gizi Daging Kambing
Menurut situs pengawas makanan Amerika, USDA, setiap 100 gram daging kambing
mengandung 27 gram protein, 143 kkal kalori, lemak cukup rendah sebesar 3 gram, namun
kandungan kolesterolnya tinggi sebesar 75 mg. Selain itu, seperti halnya daging sapi, daging
kambing mengandung zat besi, vitamin B12, fosfor dan selenium

Setelah mengetahui kandungan nutrisi dalam daging kambing, berikut beberapa manfaat
daging kambing:

 Sumber energi yang besar untuk aktivitas sehari-hari


 Pembentukan otot, kandungan protein di dalamnya sangat penting untuk pembentukan
otot dan pertumbuhannya
 Mencegah anemia, hal ini disebabkan karena daging kambing mengandung zat besi
yang besar
 Meningkatkan kekebalan tubuh, kandungan zat besinya yang tinggi, mencapai100
gram memenuhi 26% kebutuhan zat besi harian, yang bermanfaat meningkatkan
sistem imun tubuh.
 Antioksidan, kandungan seleniumnya yang besar, 38 mg atau 54% kebutuhan harian
tubuh merupakan antioksidan
 Menjaga kesehatan mata, Kandungan vitamun B2 atau riboflavin sebesar 0.3mg atau
18% dari kebutuhan harian penting untuk menjaga kesehatan mata
 Menjaga sistem saraf, kandungan vitamin B12 yang cukup tinggi baik untuk menjaga
sistem saraf kita
 Kesehatan tulang, kandungan phosphorus yang besar, 272mg atau 27% dari
kebutuhan harian bermanfaat untuk menjaga kesehatan tulang
5 Macam Olahan Daging Kambing
1. Semur Daging Kambing

2. Gulai Kambing

3. Sop Kambing

4. Togseng Kambing
5.Sate Kambing
2 Macam Resep Olahan

1.Semur Daging
Bahan yang Diperlukan Untuk Membuat Semur Kambing:

 500 gr daging sapi has dalam


 5 buah/50 gr bawang merah, iris halus
 2 siung/6 gr bawang putih, iris halus
 1 batang/5 cm kayu manis
 2 butir cengkeh
 4 sdm kecap manis
 1 sdt bubuk kaldu
 1/4 sdt pala bubuk
 1 buah tomat, belah menjadi 6 bagian
 1 sdt garam atau sesuai selera
 1 sdt gula pasir atau sesuai selera
 air mendidih/panas secukupnya (kurang lebih 500 ml)
 2 sdm margarine untuk menumis

Bumbu Halus untuk Marinade:

 2 siung bawang putih


 2 cm/10 gr jahe
 1/2 sdt merica bubuk

Bahan Taburan:

 2 sdm bawang merah goreng


2.Gulai Daging
Bahan yang Diperlukan Untuk Membuat Gulai Daging Kambing:

 500 gram Daging Kambing, 500 gram Iga Kambing, potong


 2 liter Air
 3 lembar Daun Jeruk
 1 tangkai Serai, memarkan
 1 lembar daun Kunyit, ikat
 2 lembar Daun Salam
 2 liter Santan (1 butir Kelapa), 1 liter kental, 1 liter encer
 2 butir asam kandis
 4 sendok makan Minyak untuk menumis
 5 sendok makan Kecap Pedas, untuk penyajian
 Bawang Merah Goreng secukupnya untuk penyajian

Bumbu yang Dihaluskan:

 2 cm Jahe
 4 siung Bawang Putih
 1/2 sendok teh lada
 2 sendok Garam
 8 butir Bawang Merah
 12 buah Cabe Merah keriting
 4 cm Kunyit
 5 butir Kemiri
 1/2 sendok teh Ketumbar
 2 butir Cengkeh, sangrai
 3 butir pekak, sangrai
 3 butir Kapulaga, sangrai
 2 cm Kayu Manis, sangrai
 2 sendok teh Gula Pasir

Anda mungkin juga menyukai