Anda di halaman 1dari 5

POLRI DAERAH JAWA TIMUR

BIDANG KEDOKTERAN DAN KEPOLISIAN


RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK. III NGANJUK

KEPUTUSAN KEPALA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK. III NGANJUK


Nomor : Kep/ /IX/2019/ Rumkit

Tentang

SIMULASI PENANGANAN KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)


KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

KEPALA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK. III NGANJUK

Menimbang : a. bahwa agar pelaksanaan penanganan kejadian luar biasa dapat


terlaksana dengan baik, perlu adanya Surat Keputusan Karumkit tentang
Simulasi Penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) Rumah Sakit
Bhayangkara TK. III Nganjuk sebagai landasan bagi penyelenggaraan
pelayanan.
b. bahwa untuk kepentingan tersebut diatas, perlu menetapkan
Keputusan Kepala Rumah Sakit tentang Penetapan Simulasi
Penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) Komite Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III Nganjuk.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;


2. Kemenkes RI tahun 2010 tentang Petunjuk Praktis Surveilans
Infeksi Rumah Sakit;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 27 Tahun
2017 Tentang Pedoman Pelayan Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Memperhatikan :
MEMUTUSKAN

Menetapkan :KEPUTUSAN KEPALA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK. III NGANJUK


TENTANG SIMULASI PENANGANAN KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI RUMAH SAKIT
BHAYANGKARA TK. III NGANJUK;
KEPUTUSAN KARUMKIT BHAYANGKARA TK. III NGANJUK
NOMOR : KEP/ /IX/2019
TANGGAL : JULI 8

1. panduan pelaksanaan Surveilans HAI’S Komite Pencegahan dan


Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III Nganjuk
sebagaimana tercantum dalam lampiran Peraturan ini;

2. hal-hal yang berhubungan dengan perkembangan keadaan yang


memerlukan pengaturan lebih lanjut akan diatur dengan keputusan
tersendiri;

3. Keputusan Karumkit Nomor. kep/153/V/2016 tantang Panduan


Pelaksanaan Surveilans Infeksi Rumah Sakit dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku lagi;

4. keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila


dikemudian hari terdapat kesalahan akan dilakukan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Nganjuk
Pada tanggal : Juli
2018
KEPALA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK. III NGANJUK

drg. DWI MIYARSI, MARS


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 76040930

SIMULASI PENANGANAN KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)

POLRI DAERAH JAWA TIMUR


No. Dokumen : NO. REVISI HALAMAN
BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK. III NGANJUK
SPO/ /IX/2019/LAB 0 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan : Nganjuk


STANDAR
pada tanggal : September 2019
PROSEDUR KEPALA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK. III NGANJUK
September 2019
OPERASIONAL
drg. DWI MIYARSI, MARS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 76040930

PENGERTIAN Suatu proses yang dilakukan untuk menangani suatu kejadian kesakitan/kematian di rumah
sakit yang jumlah kasusnya meningkat 3 (tiga) kali lipat melebihi keadaan biasa dan pada
waktu tertentu.
TUJUAN 1. Agar kejadian KLB dapat dikendalikan;
2. Agar diketahui factor penyebab KLB dan dianalis sehingga dapat ditindak lanjuti;
3. Agar kejadian KLB tidak terulang lagi

KEBIJAKAN 1. Kep Menkes Nomor 298/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman Akreditasi


Laboratorium Kesehatan;
2. Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Nganjuk Nomor Kep/ / VII/2018
tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium.
PROSEDUR 1. Analisa data surveilens infeksi rumah sakit yang mengalami peningkatan tiga bulan
berturut-turut;
2. Komite PPI Rumah Sakit bersama IPCO/IPCN melakukan investigasi bersama di
tempat kejadiannya KLB,meliputi:
a. Mencatat setiap kejadian infeksi di ruangan sesuai prosedur Survailens Infeksi
Rumah sakit;
b. Berkordinasi dengan IPCLN dan kepala ruangan serta dokter yang bertanggung
jawab menangani pasien,untuk melakukan verifikasi diagnosis Infeksi Rumah Sakit
dan mengkonfirmasi sebagai kasus KLB;
c. Investigasi terhadap kemungkinan sumber penularan dan kemungkinan
penyebarannya,serta aspek lain yang diperlukan untuk penanggulangan atau
memutuskan rantai penularan;
d. Berkoordinasi dengan bagian Laboratorium untuk melakukan:
 Swab ruang/alat yang diduga terkontaminasi bakteri;
 Pengambilan bahan dari berbagai lokasi tersangka sumber infeksi untuk
dibiakkan dan antibiogram;
 Pemasangan lebel di tempat penampungan bahan pemeriksaan laboratorium
pasien penyakit menural;
 Label bertuliskan “Awas Bahan Menular”;
 Berkordinasi dengan seluruh personil di bagian terkait untuk memberikan
klarifikasi-klarifikasi perihal yang terkait dengan KLB,misal pelaksanaan
prosedur tetap secara benar;
3. Komite PPI Rumah Sakit menyimpulkan hasil investigasi.
4. Komite PPI Rumah Sakit menetapkan status siaga bencana KLB dan melaporkan
kepada Direktur Rumah Sakit.
5. Direktur berdasarkan pertimbangan Kmite PPI Rumah Sakit menetapkan adanya
KLB.
6. Komite PPI Rumah Sakit melakukan dokumentasi tentang kejadian dan tindakan
yang telah diambil terhadap data atau informasi KLB.
7. Komite PPI Rumah Sakit terus melakukan monitoring dan evaluasi sampai KLB
berhasil diatasi.
8. Komite PPI bersama IPCN,IPCLN dan perawat ruangan melakukan langkah-langkah
pencegahan dan pembatasan dengan cara:
a. Melaksanakan dan mengawasi secara ketat pelaksanaan cuci tangan yang
benar dan tepat.
b. Menggunakan dan mengawasi penggunaan sarung tangan dan APD lain sesuai
indikasi.
c. Melakukan dan mengawasi pembuangan limbah dengan benar.
d. Melakukan pemisahan pasien yang terinfeksi,disatukan dengan pasien yang
sama-sama terinfeksi dan menentukan staf yang akan memberikan penangan.
e. Mengawasi ketat penerapan Kewaspadaan Standar.
f. Ruangan yang terjadi KLB harus didesinfeksi.
9. Status KLB dilaporkan ke dinas kesehatan setempat.
10. Komite PPI menyatakan KLB selesai jika dua kali masa inkubasi terpanjang tidak
ditemukan kasus baru.

UNIT TERKAIT Seluruh Unit Instalasi

Anda mungkin juga menyukai