Anda di halaman 1dari 24

Makalah “DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PENYAJIAN DATA”

Disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah STATISTIKA


PENDIDIKAN Dosen pengampu oleh Ibu Khalida Ulfa, M.Pd.

Disusun Oleh:
Kelompok 8
1. Lolix Lorenza (1730207083)
2. Putri Yolanda (1730207095)
3. Royana (1730207105)
4. Slamet Agung Pratama (
5. Ulfa (1730207119)
6. Umi Aziza Tussurur (1730207120)

Pendidikan Biologi 3 (2017)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) RADEN FATAH
PALEMBANG
2020
KATA PENGANTAR

‫الرحيم‬
ّ ‫الرحمن‬
ّ ‫بسم هللا‬

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kenikmatan,
kesempatan dan rahmat-Nya sehingga kita semua diberikannya ilmu yang
bermanfaat. Dan atas rahmat ilmu ini juga kami bisa menyelesaikan makalah ini
yang berjudul “Distribusi Frekuensi dan Pennyajian Data“ Shalawat dan salam
semoga terhantarkan selalu kepada Nabi Muhammad SAW beserta para keluarga,
sahabat dan pengikut-pengikutnya hingga akhir zaman.
Selanjutnya kami ucapkan terima kasih banyak kepada dosen pembimbing,
Ibu Khalida Ulfa, M. Pd. yang telah memberikan tugas serta membimbing kami
guna menyelesaikan makalah ini dengan sebaik mungkin.Kami mohon maaf jika
dari penyampaian makalah kami ini ada kesalahan atau kekurangan, oleh sebab itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari dosen pembimbing dan teman-
teman sekalian. Dan dengan selesainya makalah ini semoga bermanfaat bagi kita
semua. Aminn

Palembang, Februari 2020

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tidak dapat disangkal bahwa dalam melaksanakan tugasnya seorang
pendidik akan senantiasa terlibat dalam masalah penilaian atau evaluasi.
Hasil penilaian itu biasanya dinyatakan dalam berbagai macam cara, namun
cara yang paling umum digunakan adalah dengan menyatakannya dalam
bentuk angka (Dajan, 2000).
Karena penilaian hasil pendidikan yang paling umum itu
menggunakan data kuantitatif, maka tidak diragukan lagi statistik memiliki
fungsi yang sangat penting. Cara penyajian data statistik pun bermacam-
macam, baik melalui tabel, ataupun grafik, sehingga muncul istilah
“Distribusi Frekuensi dan Penyajian Data”. Karena banyaknya kalangan yang
belum memahami dengan benar apa itu distribusi frekuensi dan penyajian
data, maka kehadiran makalah ini semoga bisa membantu kita untuk
memahami (Furqn, 2004).
Kegiatan pengumpulan data di lapangan akan menghasilkan data angka-
angka yang disebut ‘data kasar’ (raw data) yang menunjukkan bahwa data
tersebut belum diolah dengan teknik statistik tertentu. Jadi data tersebut masih
berwujud sebagaimana data itu diperoleh yang bisanya berupa skor dan relatif
banyak tidak beraturan. Dalam pembuatan laporan penelitian, data termasuk
yang harus dilaporkan. Agar dapat memberikan gambaran yang bermakna,
data-data itu haruslah disajikan ke dalam tampilan yang sistematis dan untuk
keperluan penganalisisan biasanya data itu disusun dalam sebuah tabel atau
gambar-gambar grafik. Penyajian data ini bertujuan memudahkan pengolahan
data dan pembaca memahami data sebagai dasar pengambilan keputusan
(Subana, 2000).

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah yaitu sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan distribusi frekuensi dan penyajian data?
2. Apa saja macam-macam distribusi frekuensi?
3. Bagaimana cara membuat tabel distribusi frekuensi?
4. Bagaimana cara penyajian data dalam bentuk tabel, grafik, dan diagram?

C. Tujuan
Adapun tujusn pada makalah yaitu sebagai berikut:
1. Memahami pengertian distribusi frekuensi dan penyajian data.
2. Mengetahui macam-macam distribusi frekuensi dan penyajian data.
3. Mengetahui cara membuat tabel distribusi frekuensi.
4. Mengetahui cara penyajian data dalam bentuk tabel, grafik, dan diagram.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Distribusi Frekuensi


Tidak dapat disangkal bahwa dalam melaksanakan tugasnya seorang
pendidik akan senantiasa terlibat dalam masalah penilaian atau evaluasi. Hasil
penilaian itu biasanya dinyatakan dalam berbagai macam cara, namun cara
yang paling umum digunakan adalah dengan menyatakannya dalam bentuk
bilangan (Dajan, 2000)
Dalam statistika, frekuensi berarti seberapa kali suatu variabel yang
dilambangkan dengan angka (bilangan) berulang kali dalam deretan data
angka tersebut. Dengan demikian, Distribusi (distribusi bahasa inggris)
berarti “penyaluran” pembagian atau pencaran jadi distribusi frekuensi dapat
diberi arti “penyaluran fekuensi“ pembagian frekuensi atau pencaran
frekuensi “dalam statistik“ distribusi frekuensi” kurang lebih mengandung
pengertian suatu keadaan yang menggambarkan bagaimana frekuensi dari
gejala atau variabel yang dilambangkan dengan angka itu, telah tersalur,
terbagi, atau terpencar (Sudijn, 2009).
Distribusi Frekuensi adalah penyusunan data dalam kelas-kelas
interval. Distribusi Frekuensi adalah membuat uraian dari suatu hasil
penelitian dan menyajikan hasil peneliti tersebut dalam bentuk yangbaik,
yakni bentuk statistik popular yang sederhana sehingga kita dapat lebih
mudah mendapat gambaran tentang situasi hasil penelitian (Sudjana, 1996).
Contoh bentuk umum dari daftar tabel distribusi frekuensi :

Nilai Data Frekuensi

a-b F1

c–d F2

e–f F3

g–h F4

i-j F5
𝑠

∑ 𝑓𝑖
Jumlah 𝑖=1

Dalam distribusi frekuensi, ada beberapa istilah-istilah umum dalam


pengerjaannya diantaranya :

B. Macam – Macam Tabel Disribusi Frekuensi


Dalam dunia statistik Tabel adalah penyajian data statistic yang
berbentuk. Tabel Distribusi Frekuensi dibagi dari beberapa kelas,
Diantaranya, yaitu: Berdasarkan jenis data dan Berdasarkan macam-
macamnya.
1. Berdasarkan bentuk / jenisnya menurut Supranto (2008) tabel distribusi
frekuensi dibedakan menjadi 2, yaitu:
a. Disribusi frekuensi Kategori (Categorical)
Distribusi yang pembagian kelas-kelasnya berdasarkan atas macam-
macam data atau golongan data yang dilakukan secara kualitatif.
Contoh :
Nama Barang Jumlah Barang

Sepatu 10

Celana 15

Kemeja 20

Topi 15

Jumlah 60

b. Distribusi frekuensi Bilangan (Numerical)


Distribusi frekuensi yang pembagian kelas-kelasnya dinyatakan
dalam angka.
Contoh:
Umur Karyawan Jumlah Karyawa
(Tahun) (Orang)
20-24.9 16

25-29.9 14

30-34.0 8

35-39.9 7

Jumlah 45

2. Berdasarkan macam-macamnya menurut Supranto (1985) tabel distribusi


frekuensi dibagi dalam beberapa macam, yaitu :
a. Distribusi Frekuensi Data Tunggal
Tabel Distribusi Data Tunggal adalah salah satu jenis tabel
statistik yang di dalamnya disajikan frekuensi dari data angka, angka
yang ada itu tidak dikelompok-kelompokkan(ungrouped data).
(Sudijono, 2009).
Contoh : Distribusi Frekuensi Nilai UAS Dalam Bidang Studi
Anatomi Tumbuhan
Nilai (X) Frekuensi (F)
9 4
8 6
7 9
6 16
5 5
Total N=40
Dalam Tabel itu, Nilai UAS Dalam Bidang Studi Anantomi
tumbuhan dari 37 orang mahasiswa biologi tiga angkatan 2017
berbentuk Data Tunggal,sebab nilai tersebut tidak dikelompok-
kelompokkan (ungrouped data).
b. Distribusi Frekuensi Data Kelompok
Menurut Hasan (2010) tabel Distribusi Frekuensi Data
Kelompokan adalah salah satu jenis tabel statistik yang di dalamnya
disajikan pencaran frekuensi dari data angka,di mana angka-angka
tersebut dikelompok-kelompokkan (dalam tiap unit terdapat
sekelompok angka). Data disajikan memalui table berbentuk Data
Kelompokkan (Grouped Data). Penentuan jumlah kelas dalam
pembuatan tabel distribusi data kelompok dapat dilakukan dengan
menggunakan rumus Sturges. Pembuatan distribusi data kelompok
dengan menggunakan rumus Struges dilakukan dengan langkah-
langkah sebagai berikut :
1) Menetapkan jumlah kelas dan lebar kelas dengan
pedoman,bahwa jumlah kelas antara 5 sampai 20 dan lebar kelas
merupakan bilangan ganjil, atau menggunakan rumus Struges.
2) Membuat kelas-kelas dari kelas yang paling bawah sampai kelas
yang paling atas. Kelas yang paling bawah harus dapat
mencakup nilai yang paling rendah dan kelas yang paling atas
harus dapat mencapai nilai yang paling tinggi. Dalam
menentukan angka-angka yang dijadikan sebagai batas kelas
dapat dilakukan dengan menetapkan bahwa batas bawah kelas
terdiri dari angka yang merupakan kelipatan dari lebar kelas
3) Merubah jari-jari menjadi angka biasa dan menjumlahkannya
kebawah.
4) Menyajikan tabel distribusi yang sebenarnya, yaitu tanpa
mengikut sertakan kolom jari-jari.

Contoh :

Data hasil belajar siswa sebagaimana terlihat pada tabel berikut :

56 58 60 74 73 68 32 37 42 43
45 69 70 75 82 75 67 80 58 79
75 68 30 32 38 43 44 46 70 72
78 85 34 42 89 64 66 48 50 50
56 56 58 60 32 52 33 73 44
Langkah penyelesaian :

1) Menentukan Range adalah data terbesar dikurangi data terkecil.

Range = Data Terbesar – Data Terkecil

= 89 – 30

= 59

2) Menentukan banyak kela interval dengan rumus Struges sebagai


berikut :

Banyak Kelas = 1 + (3,3) Log n

= 1 + (3,3) Log 50

= 1 + (3,3) 1,69

= 6,57 banyaknya kelas diambil 6

3) Menentukan panjang kelas interval (p), rumus yang digunakan


adalah :

𝑅𝑎𝑛𝑔𝑒
P = 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠

59
= 6

= 9,8

Dari hasil diatas dapat diambil p = 10

4) Memilih ujung bawah interval pertama. Untuk data ini dapat


diambil sama dengan data terkecil atau nilai data yang lebih
kecil dari data terkecil.
5) Kesimpulannya dengan p = 10 dan memulai batas bawah 30
maka distribusi yang dimaksud dari data diatas adalah sebagai
berikut :

Tabel. Distribusi Hasil Belajar Siswa


NILAI F

30-39 7

40-49 9

50-59 10

60-69 11

70-79 8

80-89 4

jumlah 50

c. Distribusi Frekuensi Absolut adalah suatu jumlah bilangan yang


menyatakan banyak data pada suatu kelompok tertentu. Distribusi ini
disusun berdasarkan data apa adanya (Sudijn, 2010).
Contoh :
Distribusi Hasil Belajar Siswa

NILAI F

30-39 7

40-49 9

50-59 10

60-69 11

70-79 8

80-89 4

jumlah 50
d. Distribusi Frekuensi Relatif adalah suatu jumlah persentase yang
menyatakan banyaknya data pada suatu kelompok tertentu (Usman,
2011).
Contoh :

NILAI F Frekuensi Relatif


(%)

30-39 7 16

40-49 9 18

50-59 10 20

60-69 11 22

70-79 8 16

80-89 4 8

jumlah n = 50 100%

Keterangan:
Untuk memperoleh frekuensi relative (angka persenan)
𝑓𝑖
sebagaimana menggunakan rumus: x 100%
𝑛

e. Distribusi Frekuensi Kumulatif adalah frekuensi pada setiap kelas


interval dijumlahkan dengan seluruh frekuensi pada kelas-kelas
interval sebelumnya (Usman, 2011).
Contoh table :

Tepi Bawah Tepi Atas


Kelas Interval Frekuensi (fi)
(-) (+)

30-39 7 29,5 39,5

40-49 9 39,5 49,5

50-59 10 49,5 59,5

60-69 11 59,5 69,5


70-79 8 69,5 79,5

80-89 4 79,5 89,5

Keterangan : Untuk mencari tepi kelas dapat dipakai rumus, yaitu


Tepi Bawah = Batas Bawah ( - 0,5 )
Tepi Atas = Batas Atas ( + 0,5 )

Tabel frekuensi kumulatif terdiri dari 2 bagian, yaitu:


1) Tabel distribusi frekuensi kumulatif Kurang dari (Menggunakan
tepi atas)
Contoh :
Frekuensi Kumilatif
Data
Kurang Dari

≤ 39,5 7

≤ 49,5 16

≤ 59,5 26

≤ 69,5 37

≤ 79,5 45

≤ 89,5 49

2) Tabel distribusi frekuensi kumulatif Lebih dari (Menggunakan


tepi bawah)
Contoh :
Frekuensi Kumilatif
Data
Lebih Dari
≥ 29,5 49

≥ 39,5 42

≥ 49,5 33
≥ 59,5 23

≥ 69,5 12

≥ 79,5 4

C. Penyajian Data
Penyajian data adalah salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan
hasil peneliatian yang telah dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis
sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Data yang disajikan harus sederhana,
jelas agar mudah dibaca. Penyajian data juga dimaksudkan agar para
pengamat dapat dengan mudah memahami apa yang kita sajikan untuk
selanjutnya dilakukan penilaian atau perbandingan dan lain-lain. Dalam
pembuatan laporan penelitian, data termasuk yang harus dilaporkan. Agar
dapat memeberikan gambaran yang bermakna, data-data itu haruslah
disajikan ke dalam tampilan yang sistematis dan untuk keperluan
penganalisisan biasanya data itu disusun dalam sebuah table. Penyajian data
ini bertujuan memudahkan pengolahan data dan pembaca memahami data
(Hasan,2008).
D. Macam – macam Penyajian Data
1. Tabel

2. Grafik
a. Grafik Garis (Polygon)
b. Grafik Batang (Histogram)
c. Grafik Lingkaran
d. Grafik Peta
e. Ogive
3. Diagram
Diagram adalah suatu gambaran untuk memperlihatkan atau
menerangkan suatu data yang akan disajikan. Atau definisi diagram yang
lainnya adalah lambang-lambang tertentu yang dapat dipakai untuk
menjelaskan sarana, prosedur serta kegiatan-kegiatan yang sudah biasa
dilaksanakan dalam suatu sistem ( Sudjana, 1996).
Menurut Hasan (2010), Fungsi Diagram adalah untuk mempermudah
dalam memperinci data yang berisi angka. Adapun macam-macam
diagram yaitu sebagai berikut:
a. Diagram garis adalah diagram kebanyakan dipakai untuk menyajikan
data yang didapat dari waktu ke waktu secara teratur dengan jarak
waktu tertentu. Gambar setiap titik koordinat yang menunjukkan data
pengamatan pada waktu tertentu. Terakhir, tarik garis dengan
menghubungkan titik-titik ini secara lurus. Cara membaca diagram
garis sama halnya dengan membaca diagram batang yaitu dengan
membaca judul grafik untuk mengetahui gambaran isi grafik, membaca
informasi yang terdapat pada sumbu – sumbu diagram yaitu sumbu
mendatar dan sumbu tegak dan menyimpulkan informasi sesuai dengan
isi grafik, misalnya nilai terendah atau tertinggi, kenaikan atau
penurunan data, dan sebagainya. Contoh Soal ke-1, perhatikan diagram
di bawah ini.

Gambar 1. Diagram Garis

Tentukan :

1) Sebutkan tinggi badan terendah dan tertinggi sesuai data diagram

diatas!
2) Berapa banyak pertambahan tinggi badan dari tahun 2010 – 2015?

Penyelesaian :

Dari judul diagram, dapat kita ketahui bahwa diagram tersebut

menginformasikan tinggi badan seseorang dari tahun 2010 sampai

tahun 2015. Sumbu mendatar menyatakan tahun dan sumbu tegak

menyatakan tinggi badan. Pada sumbu tahun, angka 2010 menunjukkan

skala 120 pada sumbu tinggi badan. Artinya, pada tahun 2010 tinggi

badan seseorang tersebut adalah 120 cm. Dapat kita ketahui juga

bahwa:

1) Tinggi badan terendah merupakan titik dengan skala tinggi badan

yang paling kecil, yaitu 120 cm. Tinggi badan tertinggi merupakan

titik dengan skala tinggi badan paling besar, yaitu 152 cm.

2) Pertambahan tinggi badan 2010 – 2015 merupakan selisih tinggi

badan pada tahun 2015 dan 2010. Kita tentukan dahulu nilai tinggi

badan pada tahun 2015 dan 2010.

Tinggi badan pada tahun 2015 = 152

Tinggi badan pada tahun 2010 = 120

Dengan demikian, diperoleh:

pertambahan tinggi badan = 152 – 120 = 32 cm.

b.Diagram Batang adalah Diagram ini merupakan diagram persegi


panjang yang mewakili frekuensi nilai data tertentu. Semakin tinggi
frekuensi, semakin panjang persegi panjang yang diwakilinya. Selain
itu, diagram batang juga sering digunakan untuk mewakili data tunggal
atau kelompok dan berguna dalam menentukan tingkat fluktuasi data.
Diagram batang ada 2 yaitu diagram vertikal dan horizontal.
2.a 2.b
Gambar 2.a Diagram Batang Vertikal
2.b Diagram Batang Horizontal

Berdasarkan gambar diatas adapun contoh dari salah satu diagram batang
yaitu sebagai berikut: Suatu hari Ani menemukan sobekan koran yang
memuat data pengunjung perpustakaan berupa gambar diagram batang
dibawah ini.

Diketahui rata-rata pengunjung ada 41 orang selama 5 hari. Informasi yang


ada pada koran tersebut menunjukkan bahwa data pengunjung
perpustakaan selama 5 hari. Ani penasaran ingin tahu tentang banyak
pengunjung pada hari Rabu. Tolong bantu Ani, berapa banyak pengunjung
pada hari Rabu?
Pembahasan:
Diketahui: Banyak pengunjung Senin = 45 orang, Selasa = 40 orang, Rabu
= x orang, Kamis = 30 orang, Jumat = 20 orang.
Rata-rata pengunjung 41 orang selama lima hari.:
Ditanya: berapa banyak pebgunjung yang datang dihari Rabu?
Jawab: Rata-rata pengunjung 41 orang selama lima hari.
rata-rata = jumlah nilai/banyak nilai
jumlah = rata-rata x banyak nilai
jumlah = 41 x 5 = 205 pengunjung.
205 = senin + selasa + rabu + kamis + jumat
205 = 45 + 40 + x + 30 + 20
205 = 85 + x + 50
205 = 135 + x
x = 205 - 135
x = 70
Jadi, banyak pengunjung pada hari Rabu adalah 70 orang.

c. Diagram Lingkaran adalah Sebuah diagram yang berfungsi untuk


menampilkan sebuah hasil data atau hasil angka yang digambarkan
kedalam bentuk lingkaran. Biasanya diagram lingkaran pada Soal
Matematika sering digunakan untuk mengetahui perbandingan dari
Total Jumlah yang sesuai dengan pembahasannya. Untuk mengetahui
Pembesaran Daerah atau Pembatasan Daerah yang berada pada diagram
lingkaran ini, dalam pembahasan suatu data. Contoh diagram lingkaran
ada 3 yaitu sebagai berikut:
1) Diagram lingkaran biasa Rumus : Jumlah Data (sesuai pertanyaan)=
Total Jumlah Data – Total Data (diketahui sesuai pertanyaan.
2) Diagram lingkaran derajat Rumus : Jumlah nilai (sesuai Pertanyaan)
= Jumlah sudut/360° x Total nilai (diketahui sesuai pertanyaan).
3) Diagram lingkaran persen Rumus : jumlah nilai (sesuai pertanyaan)
= 100% - Total nilai (diketahui sesuai pertanyaan).
Berikut ada contoh soal dari beberapa diagram lingkaran salah satunya
ialah Diagram lingkaran berikut menunjukkan kegemaran 300 siswa
dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di suatu sekolah. Perhatikan
gambar diagram lingkaran tersebut!
Ada berapa banyak siswa yang mengikuti drama adalah?
Pembahasan:
Rumus : jumlah nilai (sesuai pertanyaan) = 100% x Total nilai
(diketahui sesuai pertanyaan).
x=100% - (12% + 20% + 30% + 10% + 13%)
=15%
x=15% x 300 siswa
=45 siswa.

d. Diagram Venn adalah gambar yang menyatakan hubungan antara


himpunan dalam suatu kelompok objek yang memiliki kesamaan.
Biasanya, diagram Venn digunakan untuk mengambarkan himpunan
yang saling berpotongan, saling lepas dan seterusnya. Jenis diagram
ini digunakan untuk penyajian data secara saintifik.

Gambar 3 dari kiri ke kanan: himpunan bagian, himpunan yang sama,


himpunan saling berpotongan dan himpunan saling lepas.

Contoh soal: Diketahui: S = {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10}, P = {2, 3,


4, 5} Q = {3, 4, 5, 6, 7, 8} Gambarlah diagram Vennnya.

Penyelesaian:
e. Diagram Panah adalah cara yang paling mudah untuk menyatakan
suatu relasi. Diagram ini membentuk pola dari suatu relasi dalam
bentuk gambar arah panah yang menyatakan hubungan antara anggota
himpunan A dengan anggota himpunan B. Contoh soal: ada 4 anak
yaitu Edi, Budi, Susi dan Wati. Mereka diminta untuk menyebutkan
buah kesukaan mereka. Edi suka buah Melon. Budi suka buah Mangga.
Susi suka buah Apel. Wati suka buah Melon dan Jeruk. Dari hasil
uraian tersebut, terdapat dua buah himpunan. Himpunan pertama
merupakan himpunan nama anak, kita sebut himpunan A dan himpunan
yang kedua adalah himpunan buah, kita sebut himpunan B. Hubungan
antara kedua himpunan tersebut adalah?

f. Diagram Cartesius adalah Menyatakan relasi antara dua himpunan dari


pasangan berurutan yang kemudian dapat dituliskan dalam bentuk titik-
titik. Contoh dari relasi tadi yaitu himpunan A = {Edi, Budi, Susi,
Wati} dan himpunan B = {Apel, Melon, Mangga, Jeruk}, dapat
digambarkan dalam bentuk diagram Cartesius seperti di bawah ini:

g. Diagram gambar atau juga disebut sebagai piktogram merupakan bagan yang
menampilkan data dalam bentuk gambar.Penyajian data dalam bentuk piktogram
ini adalah cara yang paling sederhana. Contoh soal: Jumlah penduduk di suatu
kecamatan ialah sebagai berikut. Kelurahan A sebanyak 800 orang. Kelurahan B
sebanyak 650 orang.Kelurahan C sebanyak 700 orang. Sajikan data tersebut ke
dalam bentuk piktogram!
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Distribusi frekuensi mengandung pengertian suatu keadaan yang
mengambarkan bagaimana frekuensi dari gejala atu variabel yang
dilambangkan dengan angka itu, telah tersalur, terbagi atau terpencar atau
dapat disebut sebagai pengelompokkan data ke dalam beberapa kategori yang
menunjukkan banyaknya data dalam setiap kategori . Adapun alat penyajian
data statistik bisa berupa tabel, yang disebut sebagai tabel distribusi
frekuensi. Data yang sudah dikelompokkan dalam bentuk table distribusi
frekuensi dapat disajikan dalam bentuk grafik supaya menjadi lebih menarik
dan informatif. Grafik pun memiliki berbagai macan jenis dalam penyajiannya.

B. Saran
Sebagai calon seorang pendidik tentunya sudah lazim jika kita akan
melakukan penelitian tentang problematika dalam proses pembelajaran dan
mencari solusinya untuk meningkatkan kualitas pendidikan, sehingga sudah
seharusnya kita memahami “Distribusi Frekuensi” serta pembuatan tabel dan
grafiknya sebagai penyajian data.
DAFTAR PUSTAKA

Dajan, Anto. 2000. Pengantar Metode Statistik Jilid 1. Jakarta :LP3ES


Furqon. 2004. Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung : ALFABETA.
Hasan, Iqbal. 2010. Analisis Data Penelitian Dengan Statistika. Jakarta: PT Bumi
Aksara
Subana. 2000. Statistika pendidikan. Bandung : CV Pustaka setya.
Sudjana. 1996. Metode Statistika .Bandung :Tarsito
Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta :PT RajaGrafindo
Persada
Sudijono, Anas. 2010. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers
Supranto, J. 1985.Statistik : Teori dan Aplikasi. Jakarta :Erlangga
Supranto, J. 2008. Statistika : Teori Dan Aplikasi, jilid 1, Edisi Ketujuh. Jakarta:
PT Erlangga
Usman, Husaini dan R. Purnomo Setiady Akbar. 2011. Pengantar Statistika.
Jakarta : Bumi Aksara

Anda mungkin juga menyukai