Anda di halaman 1dari 2

Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, Masyarakat mengenal masalah kesehatan di 3.

3. Upaya – upaya kesehatan / pelayanan kesehatan dasar Yaitu terbentuknya PKD sebagai tempat pelayanan kesehatan
wilayahnya.maka pada hari ini Kamis 22 Oktober 2015 dilaksanakan Musyawarah masyarakat desa (MMD) di Desa Dk dasar yang memberikan pelayanan kesehatan sesuai kewenangan.
tengah.Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) adalah pertemuan seluruh warga desa untuk membahas hasil survey 4. Pembiayaan Kesehatan Mis : Dana shat, Jimpitan, dana sehat iuran RT
Mawas Diri dan merencanakan penanggulangan masalah kesehatan yang diperoleh dari survey mawas diri.
Ada 4 masalah Kesehatan yaitu ;
Dengan perkataan lain masyarakat diharapkan mampu berpartisipasi aktif dalam memelihara dan meningkatkan derajat 1. Adanya kematian bayi
kesehatannya sendiri, dengan demikian masyarakat mampu menjadi subyek dalam pembangunan 2. Adanya kematian ibu
kesehatan”.Pengembangan Desa Siaga merupakan upaya strategis dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan 3. Adanya gizi kurang / buruk
masyarakat . Peran Masyarakat dalam Pembangunan Kesehatan semakin penting dalam memelihara keesehatannya serta 4. Adanya wabah / kejadian luar biasa suatu penyakit
meningkatkan kualitas kesehatannya.Tujuan pembangunan kesehatan itu menyebutkan bahwa masyarakat perlu
digerakkan dan diperdayakan untuk hidup sehat. Tujuan akhir Desa Sehat dan Desa Siaga : Memandirikan masyarakat dalam bidang kesehatan
Kompetensi pada desa siaga dan desa sehat :
1. Melakukan pengamatan penyakit , gizi , kesehatan lingkungan dan prilaku masyarakat dalam rangka survey mawas
SMD (Survey Mawas Diri) ini Dilaksanakan dalam rangka identifikasi masalah kesehatan maupun potensi yang ada di diri.
wilayah desa tersebut. Hasil SMD meliputi masalah kesehatan, penyebab/faktor resiko(lingkungan/perilaku) serta 2. Melakukan Musyawarah Masyarakat Desa dalam penggalangan komitmen Desa Siaga.
poteensi yang ada di wilayah tersebut.MMD (Musyawarah Masyarakat Desa) merupakan tindak lanjut SMD yang 3. Melakukan pelayanan kesehatan produktif dan preventif.
bertujuan untuk menentukan prioritas masalah, pemecahan masalah dan kesepakatan tindak lanjut dengan 4. Melakukan administrasi Desa Siaga.
memanfaatkan potensi yang ada 5. Menggalang jejaring kemitraan potensi yang ada di desa ( LSM , Swasta ,Organisasi didesa PKK , Karang Taruna dll
).
Untuk di Desa Dk Tengah sendiri permasalahan yang ada tingginya mengenai Asi Eksklusif dan merokok hal ini 6. Menerapkan tehnologi tepat guna sesuai dengan potensi yang ada.
dikarenakan masih kurangnya kesadaran masyarakat mengenai upaya preventif seperti PSN. 7. Menggali pembiayaan kesehatan berbasis masyarakat.
8. Mengelola upaya kesehatan berbasis masyarakat.
Untuk memecahkan permasalahan tersebut hal yang diprioritaskan adalah meningkatkan kesadaran masyarakat dan * Penggalangan komitmen Visi dan Misi desa siaga.
pengetahuan masyarakat mengenai upaya preventif melalui upaya promotif berupa penyuluhan dimasyarakat.Untuk * Penggerakan peran serta masyarakat.
itulah bisa dilaksanakan dilaksanakan penyuluhan secara berkala dengan, dengan memanfaatkan Pertemuan-pertemuan *Pengembangan potensi sumber daya masyarakat.
di Desa baik saat peremuan PKK, karang taruna, Posyandu dan pertemuan-pertemuan lainnya *Pembinaan lintas program dan dan lintas Sektoral

Secara umum ada 4 strategi dalam menggerakkan kemandirian masyarakat di bidang kesehatan :
LANGKAH –LANGKAH KEGIATAN DIDESA SIAGA :
1. Memberdayakan masyarakat agar mampu berperilaku hidup sehat.
1. PTD ( Pertemuan Tingkat Desa ) PTD merupakan langkah awal dari kegiatan desa siaga , sudah dilaksanakan bulan 2. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan berkualitas.
Maret 2009 diseluruh wilayah Kecamatan Tawangsari. 3. Meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan informasi kesehatan.
4. Meningkatkan pembiayaan kesehatan.
2. SMD (Survey Mawas Diri ) Ialah kegiatan pengenalan pengumpulan , pengkajian masalah kesehatan oleh
sekelompok masyarakat setempat dibawah arahan petugas kesehatan / Bidan.Sudah dilaksanakan bulan April – Mei
Desa siaga tidak hanya sekedar konsep yang bertengger di atas awan. Dengan mengacu visi Departemen Kesehatan agar
2009 dengan dana Bansos.
rakyat indonesia dapat mewujudkan kesehatan secara mandiri, perlu dilakukan tindakan-tindakan nyata. Sebagai contoh,
pembentukan Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) yang bertujuan agar setiap desa mampu mengidentifikasi dan mencegah
3. MMD ( Musyawarah Masyarakat Desa ) Ialah pertemuan seluruh warga desa membahas hasil SMD dan bencana, wabah, kurang gizi dan persoalan-persoalan lain. Poskesdes diharapkan pula untuk merevitalisasi upaya-upaya
merencanakan penanggulangan masalah kesehatan yang diperoleh dari hasil SMD. kesehatan bersumber masyarakat seperti posyandu, pos obat desa, ambulans desa, bank darah desa, kelompok pemakai
air dan koperasi jamban.
4.Pelatihan Kader Merupakan kegiatan dalam rangka mempersiapkan kader agar mampu dan berperan serta dalam
mengembangkan desa siaga dan PKD. Semua tahapan kegiatan desa siaga mulai dari pengamatan penyakit,survei mawas diri, Musyawarah Masyarakat Desa,
rencana tindak lanjut dan pelaksanaan kegiatan harus dilaporkan dan ditulis dalam bentuk buku . Buku laporan yang
Ada 4 pilar kegiatan didesa siaga yaitu : harus dibuat minimal ; Buku kunjungan rumah, buku survei mawas diri, daftar hadir, notulen rapat, rencana lindak
lanjut, dan hasil pelaksanaan kegiatan .
1. Pemberdayaan / gotong royong Mis : pembuatan SPAL, PSN
Penggalian pembiyaan kesehatan adalah suatu tatanan yang menghimpun berbagai upaya penggalian, pengalokasian dan
pembelanjaan dana yang bersumber dari masyarakat untuk menjamin pemeliharaan kesehatan masyarakat. Bentuk
2. Pengamatan / surveylans epidemiologi Mis : kasus demam berdarah penggalian dana yang telah dilakukan pokja desa siaga di Puskesmas Tawangsari berupa jimpitan, uang sukarela pada
saat pertemuan arisan, anggaran dana desa, swadaya RT, hasil pelayanan Poliklinik Kesehatan Desa 10 % untuk kas
desa / Pokja desa siaga . Pengalokasian dana adalah untuk operasional kegiatan desa siaga, yang antara lain untuk biaya
pertemuan rutin bulanan pokja desa siaga, uang transport kader dalam pemantauan jentik dan PSN, penyuluhan keshatan
kepada masyarakat, pemberian makanan tambahan khususnya balita gizi buruk dan umumnya balita pengunjung
posyandu.

 Mengelola upaya kesehatan berbasis masyarakat.

Ketua pokja desa siaga bertanggung jawab penuh dalam kegiatan UKBM yang ada di desa, ketua pokja desa
siaga beserta pengurus harus melakukan pembinaan terus menerus jangan sampai posyandu Balita, Lansia,
Posbindu ( Pos Bina Terpadu ) yang sudah berjalan dengan baik berhenti kegiatannya oleh karena sesuatu
sebab. Ketua pokja desa siaga beserta pengurus setiap bulan melakukan kunjugan supervisi di setiap posyandu
balita, lansia dan posbindu untuk memotivasi para kader sekaligus pembinaan. Bila ada posyandu yang
kekurangan / tidak ada kader,pengurus pokja desa siaga berkewajiban merekrut dan mendapatkan kader yang
baru, selain itu juga perlu mengembangkan upaya – upaya untuk memenuhi kebutuhan para kader agar tidak
drop out, kader – kader yang memiliki motivasi memuaskan kebutuhan sosial psikologisnya diberi
kesempatan seluas – luasnya untuk mengembangkan motivasinya sedangkan kader yang ekonominya masih
kurang dibantu untuk memperoleh tambahan penghasilan, misal dengan pemberian insentif atau modal usaha.

SUSUNAN ACARA MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD)


DI KELURAHAN TAMALANREA TAHUN 2012

NO JAM MATERI PENANGGUNG JAWAB


1 09.00-9.15 Pembukaan oleh Kepala Kelurahan Tamalanrea Kader Ibu Rukiya Nyoman
2 09.15-09.30 Sambutan dari Kepala Puskesmas Tamalanrea Kapus
3 09.30-09.40 Pengenalan peserta MMD Kader Ibu Hariya
4 09.40-10.00 Penyajian Materi Kelurahan Siaga Kepala Seksi Promkes Dinas
Kesehatan Kota
4 10.00-10.30 Penyajian hasil Survei Mawas Diri(SMD) Kader ibu Hariya
5 10.30 -11.00 Perumusan dan penentuan prioritas Masalah Bidan Siaga
6 11.00-11.30 Menggali dan memecahkan masalah kesehatan Kapus dan Bidan Siaga
7 11.30-12.00 Penyusunan Rencana Kegiatan Bidan siaga
8 12.00-12.30 Penyimpulan hasil MMD Kepala Kelurahan Tamalanrea
Bentuk-bentuk kegiatan masyarakat :
- Gerakan perbaikan lingkungan
- Pembangunan sarana air bersih
- Jum’at bersih, PSN, 3M
- SPAL
- Jambanisasi
- Perbaikan rumah sehat
- Gerakan mendukung kelompok rentan (bumil risti, balita risti
- Ambulan desa, penggalangan donor darah
- Pemantauan masyarakat pada sarana kesehatan yang ada (datang ke Posyandu, persatuan tenaga
kesehatan ke PKD)
- Gerakan pencegahan dan pengendalian faktor resiko penyakit dan masalah kesehatan
- Gerakan pengendalian bencana dan faktor resikonya
- Paguyuban pengendalian TB paru
- Toga,

Anda mungkin juga menyukai