Lp-AUB - Abnormal Uteri Blleding
Lp-AUB - Abnormal Uteri Blleding
OLEH
019.02.0951
2019
LAPORAN PENDAHULUAN
ABNORMAL UTERINE BLEEDING (AUB)
A. Pengertian
Abnormal Uteri Bleeding(AUB) adalah perdarahan uterus abnormal yang
didalam maupu diluar siklus haid,yang semata – mata disebabkan gangguan fungsional
mekanisme kerja hipotalamus – hipofisis – ovarium – endometrium –tanpa kelainan
organik alat reproduksi AUB paling banyak dijumpai pada usia perimenars dan
perimenopause (Manuaba,1998).
AUB adalah suatu keadaan yang ditandai perdarahan banyak,berulang dan
berlangsung lama yang berasal dari uterus namun bukan disebabkan oleh penyakit organ
dalam panggul,penyakit sistemik ataupun kehamilan (Rahman,2008).
AUB adalah perdarahan abnormal dari uterus, biasanya berhubungan dengan
kegagalan ovulasi, dengan tidak adanya lesi organik lainnya terdeteksi
(Kadarusman,2005).
B. Etiologi
Perdarahan uterus disfungsional dapat terjadi pada setiap umur antara menarche
dan menopause.tetapi,kelainan ini lebih sering dijumpai pada masa permulaan dan pada
masa akhir fungsi ovarium. Pada usia perimenars,penyebab paling mungkin adalah faktor
pembekuan darah dan gangguan psikis.
Pada masa pubertas sesudah menarche,perdarahan tidak normal disebabkan oleh
gangguan atau terlambat proses maturasi pada hipotalamus,dengan akibat bahwa
pembuatan releasing faktor dan hormon gonadotropin tidak sempurna. Pada wanita
dalam masa premenopause ,proses terhentinya proses ovarium tidak selalu berjalan
lancar.(Kadarusman,2005)
C. Tanda dan gejala
1. Perdarahan pervagina diantara siklus menstruasi
2. Siklus menstruasi yang abnormal
3. Siklus menstruasi yang bervariasi (biasanya kurang dari 28 hari diantara siklus
menstruasi )
4. Variable menstruasi flow ranging from scanty to profuse
5. Infertill
6. Mood yang berfluktuasi
7. Hot Flashes
8. Kekeringan vagina
9. Hirsutism
10. Nyeri
(Kadarusman,2005)
D. Patofisiologi
Pasien dengan perdarahan uterus disfungsional telah kehilangan siklus
endometrialnya yang disebabkan oleh gangguan pada siklus ovulasinya. Sebagai hasilnya
pasien mendapatkan siklus estrogen yang tidak teratur yang dapat menstimulasi
pertumbuhan endometrium, berproliferasi terus menerus sehingga perdarahan yang
periodik tidak terjadi.
Schroder pada tahun 1915, setelah penelitian histopatologik pada uterus dan
ovarium pada waktu yang sama, menarik kesimpulan bahwa gangguan perdarahan yang
dinamakan metropatia hemoragika terjadi karena persistensi folikel yang tidak pecah
sehingga tidak terjadi ovulasi dan pembentukan korpus luteum. Akibatnya, terjadilah
hiperplasi endometrium karena stimulasi estrogen yang berlebihan dan terus-menerus.
Penelitian lain menunjukkan pula bahwa perdarahan disfungsional dapat
ditemukan bersamaan dengan berbagai jenis endometrium, yaitu endometrium atrofik,
hiperplastik, proliferatif dan sekretoris, dengan endometrium jenis non sekresi
merupakan bagian terbesar. Pembagian endometrium menjadi endomettrium sekresi dan
non sekresi penting artinya, karena dengan demikian dapat dibedakan perdarahan
ovulatoar dari yang anovulatoar. Klasifikasi ini memiliki nilai klinik karena kedua jenis
perdarahan disfungsional ini memiliki dasar etiologi yang berlainan dan memerlukan
penanganan yang berbeda. Pada perdarahan disfungsional yang ovulatoar gangguan
dianggap berasal dari faktor-faktor neuromuskular, hematologi dan vasomotorik, yang
mekanismenya belum seberapa dimengerti, sedang perdarahan anovulatoar biasanya
dianggap bersumber pada gangguan endokrin
C. Komplikasi
1. Infertilitas akibat tidak adanya ovulasi
2. Anemia berat akibat perdarahan yang berlebihan dan lama
3. Pertumbuhan endometrium yang berlebihan akibat ketidakseimbangan hormonal
merupakan faktor penyebab kanker endometrium (Rahman,2008).
D. PATHWAY
Stress(psikis,Fisik) Perdarahan Non Organik(Trauma,Pemakaian kontrasepsi)
BB (Obesitas)
Usia Menarche
Menopause
HormonTiroid
Progesteron Korpus luteum(-) Gangguan vaskuler
Estrogen Progesteron Resiko Kematian
Irreguler Sedding
(pelepasan endometrium
tidak teratur) Proliferasi endometrium Cemas
Endometriasis Vaskularisasi
Kelenjar Tumbuh
Stoma terbatas
Resiko Infeksi
Anemia berat
Lemah,Letih
d. mulut dan gigi : mukosa bibir basah, soianosis ( - ), lidah kotor -/-
e. Pemeriksaan leher :