K3 KONSTRUKSI
(SMK3 KONSTRUKSI)
1
Tujuan pembelajaran
• Setelah mengikuti pelatihan ini peserta
diharapkan mampu melaksanakan
penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3
Konstruksi).
2
STANDAR SMK3
M. Mushanif Mukti 4
SMK3
Peningkatan
berkesinambungan
Kebijakan K3
Tinjauan Ulang
Kinerja
Perencanaan
Pemeriksaan dan
Evaluasi K3
Kinerja K3
Pengendalian
Operasional
5
SMK3
Pasal 27 (2)
UUD1945
Undang-undang
Ketenagakerjaan
Pasal 86 Pasal 87
• UU No.1/1970 PP Penerapan
• Per. Menaker No. 05/Men/1996 SMK3
Sanksi pelanggaran
6
SMK3
Perusahaan
• Badan Audit
• Jasa Audit (Aditor internal)
• Jasa Inspeksi (Riksa-uji) Penerapan
• Jasa Pembinaan (Diklat) SMK3
• Jasa Konsultan
• Jasa Fabrikasi SMK3
5 Prinsip Dasar
12 Elemen SMK3
BAB dan Pasal-pasal
7
AZAS SMK3
8
Tujuan dan Sasaran
Menciptakan suatu sistem K3 di perusahaan
dengan melibatkan pengusaha, pengurus,
seluruh pekerja / buruh dan org lain yg berada
di perusahaan serta kondisi lingkungan kerja
sebagai satu kesatuan yg tidak terpisahkan
dalam rangka mencegah dan mengurangi
kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta
terciptanya perusahaan yang aman, efisien dan
produktif
9
SMK3
Prinsip Dasar
1. Penetapan Kebijakan dan Penjaminan Komitmen K3
2. Perencanaan Pemenuhan Kebijakan, Tujuan dan
Sasaran Penerapan K3
3. Pengendalian operasional K3 secara Efektif dgn
Mengembangkan Kemampuan dan Mekanisme
Pendukung yg Diperlukan utk Mencapai Kebijakan,
Tujuan dan Sasaran K3
4. Pemeriksaan , dan Pengevaluasian Kinerja K3
5. Peninjauan scr Teratur dan Peningkatan Penerapan
SMK3 secara Berkesinambungan
10
Elemen SMK3
1. Pembangunan dan Pemeliharaan Komitmen
2. Pendokumentasian Strategi
3. Peninjauan Ulang Perancangan (Desain) dan Kontrak
4. Pengendalian Dokumen dan Data K3
5. Pembelian
6. Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3
7. Pengembangan Ketrampilan dan Kemampuan
8. Komunikasi dan Pelaporan
9. Pengelolaan Material
10. Standar Pemantauan
11. Audit internal SMK3
12. Tinjauan Manajemen
11
4.1 Persyaratan Umum
12
4.2 Kebijakan K3
Management Review
Feedback from
Audit Policy measuring
performance
13
Planning
4.2 Kebijakan K3
Sesuai dengan skala dan sifat dari risiko K3 organisasi;
Komitmen untuk perbaikan berkelanjutan;
Komitmen untuk mematuhi peraturan K3 yang berlaku dan
persyaratan lainnya;
Terdokumentasi, diimplementasikan, dan dipelihara;
Dikomunikasikan kepada seluruh tenaga kerja secara intensif
agar seluruh tenaga kerja sadar akan kewajiban setiap individu
terhadap aspek K3;
Tersedia untuk semua pihak yang berkepentingan;
Ditinjau secara berkala untuk menjamin relevansi dan
kesesuaian terhadap organisasi.
14
4.3 Perencanaan K3
Policy
Feedback
Audit from
Planning
measuring
performance
Implementation
and Operation
15
4.3.1 Perencanaan Identifikasi Bahaya,
Penilaian Resiko dan Pengendalian
Resiko (HIRARC)
Organisasi harus menetapkan dan memelihara prosedur
HIRARC
HIRARC sebagai dasar sasaran K3
Informasi HIRARC harus selalu terdokumentasi dan terkini
Metodologi HIRARC
4.3.2 Persyaratan
hukum dan lainnya
Organisasi harus menetapkan prosedur
untuk mengidentifikasi dan mengakses
persyaratan hukum dan lainnya yang
berlaku;
Organisasi harus menjaga informasi
yang terkini;
Dikomunikasikan ke seluruh tenaga
kerja dan pihak yang berkepentingan.
17
4.3.3 Tujuan/sasaran K3
Organisasi harus menetapkan dan memelihara
Tujuan/sasaran K3 yang terdokumentasi di
setiap fungsi yang relevan dalam organisasi
Ditinjauan ulang
Tujuan/sasaran K3 harus konsisten dengan
Kebijakan K3 termasuk komitmen untuk
peningkatan secara berkelanjutan.
18
4.3.4 Program
Manajemen K3
Organisasi harus menetapkan dan memelihara
program manajemen untuk mencapai tujuan/sasaran
K3
Program manajemen K3 ini harus di tinjau ulang
secara berkala dan terencana.
Program manajemen akan dilakukan penyesuaian
apabila terdapat perubahan aktivitas, produk,
pelayanan, atau kondisi operasi dalam organisasi.
19
4.4 Implementasi & Operasi
Planning
Implementation Feedback
Audit
and Operation from
measuring
performance
Checking and
Corrective Action
20
4.4.1 Struktur & Tanggungjawab
21
4.4.2 Pelatihan, kesadaran
& kompetensi
24
M. Mushanif Mukti
1 Penyuluhan K3 L
(Safety Induction)
Tujuan
1. Mengadakan penjelasan informasi K3 L harian
keseluruh tingkatan pekerja, melalui penyuluhan
dapat juga disebut “safety induction” untuk
identifikasi potensi sumber bahaya yang ada
pada setiap pekerjaan.
2. Meningkatkan pemeliharaan Kondisi K3 L yang
aman, sikap dan perilaku kerja bermutu dan
effisien.
1a. Sosialisasi (penyuluhan)K3
Kegiatan Safety Talk untuk Tukang Besi dan Cara Pemakaian Fire Extinguisher
Kegiatan Safety Talk untuk Tukang Kayu di Los Kerja Kayu Proyek
1b. Penyuluhan K3 L (Safety Induction)
29
2b. Pertemuan Pagi K3 L
(Safety Morning Talk)
No Uraian aktivitas Penanggung Keterangan
jawab
Pelaksanaan Pertemuan Pagi K3 L:
3 Topik Pertemuan pagi K3L, berupa : Dipimpin oleh Dokumentasi
1) Penjelasan kondisi yang berbahaya dari setiap Petugas K 3 L dan / pertemuan pagi
proses pekerjaan. yang akan dikerjakan atau Manajer K3L harus
lapangan / supervisor disampaikan /
setelah kegiatan pertemuan pagi K3L. sebagai instruktur diberikan ke
2) Penyimpangan keadaan yang ditemukan saat petugas K3 L
inspeksi K3 L. sebelumnya
3) Insiden / Kecelakaan dan dijelaskan maksud
dan tujuan pencegahannya.
4) Instruksi dan informasi dari Kepala Proyek
dan / atau Pemberi Pekerjaan.
5) Peraturan dan ketetapan perundang-undangan
30
3 Pertemuan Kelompok Pekerja
K3 L (Tool Box Meeting)
Tujuan :
1. Mengadakan penjelasan informasi K3 L harian
/ mingguan (tergantung kondisi dilapangan).
Melalui Pertemuan Kelompok Kecil Pekerja
semua potensi sumber bahaya yang berada
dibawah pekerjaan pekerja tersebut di
identifikasi.
2. Meningkatkan pemeliharaan Kondisi K3 L
yang aman, sikap dan perilaku kerja bermutu
dan effisien.
31
3a. Pertemuan Kelompok Pekerja K3 L
(Tool Box Meeting)
No Uraian aktivitas Penanggung jawab Keterangan
Pelaksanaan Pertemuan Kelompok Pekerja K3
L:
1 Pertemuan Kelompok Pekerja dapat Dipimpin oleh Kepala Anggota pertemuan
dilaksanakan kapan saja (sewaktu-waktu) Regu (Mandor yang kelompok pekerja
dengan durasi waktu pertemuan cukup pendek, sudah dilatih) adalah kelompok
berkisar 10 s/d 15 menit atau lebih, dan tempat pekerja yang
pelaksanaannya dimana saja di lokasi tempat terlibat dalam
kerja (lapangan) proses pekerjaan
Pertemuan Kelompok Pekerja harus secara langsung
2 dilaksanakan minimal 1 kali dalam 1 minggu, dilapangan
yang lebih utama, dapat dilaksanakan setiap hari
Pelaksanaan Pertemuan Kelompok Pekerja
dilaksanakan dengan teliti / akurat, sederhana
3 sejalan dengan aktifitas harian, semua
peringatan K3 L harus di tekankan dalam
pelaksanaan pekerjaan ke semua tingkatan
pekerja, semua masalah diatas barus berbasis
identifikasi potensi sumber bahaya,
32
3b. Pertemuan Kelompok
Pekerja K3 L (Tool Box
Meeting)
No Uraian aktivitas Penanggung jawab Keterangan
Pelaksanaan Pertemuan Kelompok
Pekerja K3 L:
4 Semua permasalahan K3 L mencakup Dipimpin oleh Anggota
proses kerja, metode kerja dan progress Kepala Regu pertemuan
K3 L, atau hasil pertemuan pagi K3 L (Mandor yang sudah kelompok
didiskusikan atau dibicarakan di dilatih) pekerja adalah
Pertemuan Kelompok Pekerja, kelompok
5 Semua supervisor harus membantu pekerja yang
menetapkan topik-topik keselamatan yang terlibat dalam
berbasis identifikasi potensi sumber proses pekerjaan
bahaya dalam lingkaran kegiatannya dan / secara langsung
atau terhadap kejadian / peristiwa yang dilapangan
cenderung mengarah ke kondisi
kecelakaan kerja dan / atau telah terjadi
kecelakaan kerja, sesuai dengan jenis
pekerjaan yang dikerjakannya
33
3c. Pertemuan Kelompok
Pekerja K3 L
(Tool Box Meeting)
No Uraian aktivitas Penanggung jawab Keterangan
Pelaksanaan Pertemuan Kelompok Pekerja K3
L:
6 Topik Pertemuan Kelompok Pekerja, dapat Dipimpin oleh Kepala Anggota pertemuan
berupa : Regu (Mandor yang kelompok pekerja
1 Penjelasan kondisi yang berbahaya dari sudah dilatih) adalah kelompok
setiap pekerjaan. pekerja yang
terlibat dalam
2 Penyimpangan keadaan yang ditemukan proses pekerjaan
saat inspeksi K3 L. secara langsung
3 Insiden / Kecelakaan dan dijelaskan dilapangan
maksud dan tujuan pencegahannya.
4 Instruksi dan informasi dari Kepala
Proyek, Komite K3L dan Pemberi
Pekerjaan)
5 Peraturan dan ketetapan perundang-
undangan.
34
3d. Pertemuan
Kelompok Pekerja K3 L
(Tool Box Meeting)
No Keterangan
Pelaksanaan Pertemuan Kelompok Pekerja K3 L:
35
4 Promosi K3L
1. Komite K3 L (Unit K3 L ) secara teratur harus mempromosikan
K3 L ke seluruh pekerja mengenai hal–hal yang berkaitan
dengan pemberdayaan K3 L seperti :
1 Pertemuan K3 L
2 Pemberian penghargaan terbaik K3 L bulanan / triwulanan /
semester / tahunan dapat diberikan secara individu atau tim.
3 Kompetisi K3 L (Pemilihan pelaksana dan promotor K3 L
terbaik atau pengadaan kuis K3 L, dll)
4 Poster – poster K3 L
5 Berita – berita selebaran K3 L
6 Saran – saran K3 L
7 dan lain-lain,
37
Dokumen Pelatihan Ahli Muda K3 Konstruksi di PT Pembangunan Perumahan (Persero), Tgl 21 s/d 25 Juni 2004
4.4.4 Dokumentasi
38
4.4.6 Pengendalian operasional
Organisasi harus mengidentifikasikan
operasi dan aktivitas yang berhubungan
dengan risiko yang ada dimana tolok ukur
pengendalian perlu diaplikasikan.
Organisasi harus merencanakan
aktivitas-aktivitas ini, termasuk
pemeliharaan, desain, pembelian,
instalasi, yang disesuaikan dengan
kemampuan manusia dalam rangka untuk
memastikan bahwa pelaksanaan dibawah
kondisi tertentu untuk mengurangi resiko
K3 dari sumbernya
39
SISTEM PENGENDALIAN &
MONITORING PENERAPAN K3
Kegiatan
Inspeksi yang 40
dilakukan
Pengendalian &
Monitoring K3 L
Tujuan :
Pengendalian dilakukan untuk memastikan
penerapan K3 dilaksanakan secara konsisten
sesuai standar dan rencana yang ditetapkan.
baik proses dari produk yang ditetapkan,
disediakan, dipelihara dan dikendalikan,
semuanya itu harus dipastikan terintegrasi
dalam suatu sistem strategi pencegahan
resiko kecelakaan yang akan terjadi dan /
atau penyakit akibat kerja sebagai dampak
dari kegiatan konstruksi
4.4.6 Pengendalian operasi
SAFETY POSTER
42
4.4.6 Pengendalian operasi
SAFETY SIGN
43
3a. Pengendalian &
Monitoring K3 L
Tujuan :
Pengendalian dilakukan untuk memastikan
penerapan K3 dilaksanakan secara konsisten
sesuai standar dan rencana yang ditetapkan.
baik proses dari produk yang ditetapkan,
disediakan, dipelihara dan dikendalikan,
semuanya itu harus dipastikan terintegrasi
dalam suatu sistem strategi pencegahan
resiko kecelakaan yang akan terjadi dan /
atau penyakit akibat kerja sebagai dampak
dari kegiatan konstruksi
44
Harness Safety belt
45
M. Mushanif Mukti
Bekerja di ketinggian
46
M. Mushanif Mukti
Penggunaan Safety Belt
47
48
4.4.7 Kesiapan dan
Tanggap Darurat
Organisasi harus menetapkan dan memelihara beberapa
rencana dan prosedur untuk mengidentifikasi potensi
keadaan darurat, dan untuk menanggapinya, insiden dan
situasi darurat, dan untuk mencegah dan meredakan
penyakit dan cidera yang mungkin timbul dari keadaan
darurat tersebut.
Peninjauan ulang rencana kesiapan dan tanggap darurat
dan beberapa prosedur tambahan setelah terjadinya
beberapa insiden dan situasi darurat.
Uji coba & tes terhadap prosedur-prosedur tersebut
apabila dapat dipraktekkan.
4.4.7 Kesiapan dan
Tanggap Darurat
51
4.4.7 Kesiapan dan
Tanggap Darurat
52
M. Mushanif Mukti
4.5 Pengecekan dan
Tindakan Perbaikan
Implementation and
Operation
Feedback
Audit
Checking and from
Corrective
Action
measuring
performance
Management
Review
53
4.5.1 Pemeriksaan dan
Evaluasi Kinerja K3
Organisasi harus menetapkan dan
memelihara prosedur untuk
memeriksa dan mengevaluasi kinerja
K3 secara berkesinambungan;
Organisasi harus menetapkan dan
memelihara prosedur kalibrasi apabila
menggunakan alat ukur kinerja K3,
serta rekaman kalibrasi dan
perawatan alat ukur K3 tersebut
harus terpelihara dan terkendali.
54
4.5.2 Kecelakaan, Insiden, Ketidaksesuaian,
Tindakan Perbaikan dan Pencegahan
Organisasi harus menetapkan dan
memelihara prosedur mengenai
tanggung jawab dan wewenang untuk
menangani keadaan darurat;
Tindakan perbaikan dan pencegahan
akan ditinjau ulang pelaksanaannya
dalam proses penilaian risiko, serta
organisasi harus merekam semua
perubahan dari prosedur yang
terdokumentasi dari hasil tindakan
perbaikan dan pencegahan yang telah
dilakukan.
55
4.5.3 Rekaman dan
Pengendalian rekaman
Organisasi harus
menetapkan dan
memelihara prosedur
untuk melakukan
identifikasi,
pemeliharaan dan
pemusnahan dari
rekaman K3, seperti
hasil-hasil audit dan
tinjauan ulang;
56
4.5.4 Audit
Organisasi harus menetapkan dan memelihara
program dan prosedur audit yang dilakukan secara
berkala
Program audit harus berdasarkan HIRARC dan hasil
dari audit sebelumnya;
Prosedur audit harus mencakup ruang lingkup,
frekuensi, metodologi, dan kompetensi dalam
melakukan tanggung jawab audit dan pelaporan hasil
audit;
Apabila memungkingkan audit harus dilakukan secara
independen (bukan penanggung jawab langsung)
57
4.6 Tinjauan Ulang Kinerja K3
Checking and
Corrective Action
Policy
4.6 Tinjauan Ulang Kinerja K3
Pimpinan proyek harus menetapkan mekanisme
tinjauan Ulang Kinerja K3 secara berkala, untuk
menjamin: kesesuaian, kecukupan, dan keefektifan;
Informasi dalam tinjauan manajemen digunakan
untuk evaluasi;
Pembahasan mengenai kebijakan K3, pencapaian
tujuan/sasaran K3, serta peningkatan berkelanjutan
59
YANG PENTING……
60
TERIMA KASIH 61