Anda di halaman 1dari 5

REVIEW SIMULASI MATERI RANCANGAN PEMBELAJARAN YANG

MEMBANGUN SIKAP DAN PERSEPSI POSITIF

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengelolaan Kelas Matematika


Yang diampu oleh Ibu Dra. Ety Tejo Dwi Cahyowati, M.Pd.

OLEH:
NOERI ITSNANIYAH
170311611520
OFFERING PD 1

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FEBRUARI 2020
Materi : Rancangan Pembelajaran yang Membangun Sikap dan Persepsi Positif

Point yang dipilih kelompok besar A adalah :

Membantu siswa mengembangkan sikap dan persepsi positif tentang iklim ruang kelas
Point Penjelasan
4 Terlibat dalam perilaku kelas yang adil dan positif
10 Bantu siswa mengembangkan kemampuan atau strategi mereka untuk
mendapatkan penerimaan dari guru dan teman sebaya mereka
14 Waspadai godaan siswa nakal dan mengambil langkah untuk menghentikan
perilaku tersebut
Membantu siswa mengembangkan sikap dan persepsi positif tentang
Point Penjelasan
6 Beri umpan balik yang sesuai
8 Bantu siswa mengenali bahwa mereka memiliki kemampuan untuk
menyelesaikan tugas tertentu
Situasi kelas

Kelas di setting menjadi suatu kelas yang kebanyakan siswanya merupakan siswa yang pasif,
pesimis dan terdapat beberapa siswa usil yang mengganggu teman yang lainnya. Guru
memberikan penjelasan dan pertanyaan kepada siswa namun siswa enggan untuk menjawab.
Saat perlajaran berlangsung terdapat satu anak yang mengajak temannya untuk bercanda dan
mengakibatkan teman lain ikut bercanda sehingga mengganggu teman-teman lain.

Hasil Review

Yang termasuk dalam poin 4 (terlibat dalam perilaku kelas yang adil dan positif) adalah
kejadian ketika guru menyuruh siswa 1 untuk maju namun tidak mau kemudian menyuruh
siswa 2 namun juga tidak mau, lalu menyuruh siswa 3. Setelah diberi keyakinan bahwa siswa
tersebut bisa akhirnya siswa tersebut maju dan mengerjakan soal. Hal ini menunjukkan bahwa
guru telah berusaha untuk mengaktifkan siswa dengan cara memanggil siswa yang tidak biasa
berpartisipasi di kelas. Menurut kelompok besar A itu adalah bentuk keadilan yang dilakukan
didalam kelas agar siswa dapat aktif. Namun menurut kelompok kecil kami itu bukan
merupakan suatu keadilan dalam kelas karena saat siswa 1 disuruh dan tidak mau dilanjutkan
siswa 2 dan ternyata siswa 2 juga tidak mau, hal ini akan terlintas dibenak siswa bahwa “siswa
sebelum saya disuruh tidak mau dan guru tidak memberikan tindakan apa-apa jadi tidak
masalah ketika saya disuruh, saya juga tidak mau”. Hal ini malah akan mengakibatkan sikap
malas pada siswa untuk berpikir. Selain itu tindakan membiarkan siswa 1 dan siswa 2 untuk
tidak maju mengerjakan pekerjan di papan tulis bertentangan dengan point 8 yang menyatakan
bahwa “bantu siswa mengenali bahwa mereka memiliki kemampuan untuk menyelesaikan
tugas tertentu”.

Yang termasuk poin 10 (Bantu siswa mengembangkan kemampuan atau strategi


mereka untuk mendaptkan penerimaan dari guru dan teman sebaya mereka) adalah kejadian
ketika guru menegur siswa yang gaduh dan mengatakan bahwa “ketika kita ingin dihargai
orang lain maka kita harus menghargai orang lain terlebih dahulu”. Tindakan guru memberi
quote ini menunjukkan tindakan membangun persepsi positif siswa sehingga siswa menjadi
sadar akan pentingnya menghargai orang lain.

Yang termasuk poin 14 (Waspadai godaan siswa nakal dan mengambil langkah untuk
menghentikan perilaku tersebut) adalah kejadian ketika terdapat beberapa siswa sedang
berbicara lalu mengajak teman lain dan akhirnya mereka ramai sehingga menggangu siswa lain
di sekitarnya. Tindakan guru adalah menegur siswa yang ramai dengan kata-kata yang lembut
dan memberikan kata-kata motivasi untuk belajar. Hal ini merupakan sikap dan langkah yang
benar yang seharusnya dilakukan oleh guru. Namun, teguran yang disampaikan guru ternyata
tidak terlalu mempengaruhi kegaduhan siswa. Siswa tersebut tetap ramai dan mengganggu
siswa yang lain. Menurut kelompok kami, tindakan yang seharusnya dilakukan oleh guru pada
saat menegur siswa yang usil atau nakal yaitu guru langsung menyuruh siswa tersebut untuk
maju menjawab peranyaan di depan kelas agar menimbulkan efek jera dan menyadari
kesalahannya. Andaikan siswa usil tersebut tidak mengetahui jawabannnya maka akan timbul
rasa malu dalam diri siswa. ini disebabkan karena siswa tersebut tidak mendengarkan
penjelasan guru saat menerangkan. Akhirnya akan tertanam dalam diri siswa untuk tidak
mengulagi kesalahannya lagi dan mau belajar dengan sungguh-sungguh.

Yang termasuk poin 6 (beri umpan balik yang sesuai) adalah kejadian ketika guru
menyuruh beberapa siswa untuk maju mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Ketika siswa
berhasil menjawab dengan benar, siswa diberi penghargaan dengan mengatakan “bagus,
jawabanmu benar” dengan menyuruh teman lain untuk bertepuk tangan. Hal ini akan
membangkitkan minat belajar siswa dan menanamkan dalam diri siswa bahwa siswa memiliki
potensi yang lebih dari itu. Selain itu menurut saya guru juga dapat memberikan umpan balik
dengan mencatta nama siswa yang maju untuk memberikan tambahan nilai. Hal ini akan
mengakibatkan siswa lain untuk berlomba-lomba mendapatkan tambahan nilai tersebut.

Yang termasuk poin 8 (Bantu siswa mengenali bahwa mereka memiliki kemampuan
untuk menyelesaikan tugas tertentu) adalah kejadian ketika siswa 3 yang awalnya tidak mau
mengerjakan karena takut akhirnya guru berhasil memberikan keyakinan dan menanamkan
dalam diri siswa bahwa siswa tersebut bisa mengerjakan dengan mengatakan “ayo dicoba dulu,
kamu pasti bisa mengerjakan soal itu”. Selain itu point 8 juga tercermin pada kejaian ketika
guru menanyakan “berapa modusnya dalam data ini?”, siswa masih kebingungan dalam
menjawab. Kemudian guru memancing dengan pertanyaan yang lebih mendasar dengan
mengatakan “ayo coba diingat lagi apa pengertian modus?” dengan pertanyaan tersebut dapat
membantu siswa untuk menemukan modus yang tepat pada data yang diberikan.

Review lainnya yang disampaikan kelompok kami adalah guru terampil dalam
menyampaikan materi dan dalam penguasaan kondisi kelas sehingga kelas cukup kondusif dan
suasana menjadi hidup. Secara keseluruhan cara mengajar guru sudah bagus dalam
menyampaikan materi pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran langsung akan
tetapi kami rasa masih cenderung pada teacher center. Cotohnya saat guru menanyakan
pengertian mean “ ada yang tau apa pengertian mean?” lalu tidak ada yang menjawab dari
siswa sehingga guru lansung menjelaskan “mean adalah ….”. Selain itu pada kegiatan
pendahuluan seharusnya guru me-recall terlebih dahulu materi yang telah dipelajari
sebelumnya, memberikan pertanyaan tentang materi sebelumnya, mengaitkan materi sebelum
dengan materi yang akan diajarkan pada pertemuan tersebut serta memberikan motivasi terkait
manfaat dari materi yang akan dipelajari agar siswa lebih tertarik. Untuk meningkatkan
ketertarikan dan minat belajar siswa, guru bisa merancang pembelajaran dengan memberi
games yang berkaitan dengan materi ajar saat itu. Disamping itu agar kelas menjadi aktif, guru
dapat menerapkan model pembelajaran seperti model pembelajaran kooperatif (tipe NHT,
TGT, TSTS, GI, STAD, dan lain-lain), inkuiri terbimbing, Problem Base Learning,
Kontekstual Learning, dan model pembelajaran lainnya.

Tanggapan yang disampaikan oleh kelompok besar A terkait 1) kejadian untuk poin 4,
kelompok besar ingin menunjukkan bahwa kondisi kelas pasif dan pesimis. Kejadian disetting
agar situasi nampak pasif. 2) Kelompok besar menyetujui pendapat kami terkait siswa yang
usil dan menggangu langsung disuruh mengerjakan di papan tulis agar tercipta efek jera dan
tidak mengulangi lagi. 3) Terkait tidak ada apersepsi dan motivasi, kelompok besar menjawab
bahwa kelompok besar tidak terlalu fokus dengan teknis pembelajaran dan model pembelajaran
yang digunakan tetapi terfokus pada kejadian-kejadian yang akan diperagakan sesuai dengan
poin-poin yang telah dipilih.

Anda mungkin juga menyukai