Oleh :
KELOMPOK
MELIA FITRI
INDAH PERMANA
Rematik atau yang dalam bahasa medis disebut dengan rheumatoid arthritis (atau
biasa disingkat RA) adalah
Rheumatoid arthritis adalah salah satu penyakit yang seringnya dialami oleh orang
lanjut usia (lansia). Akan tetapi, RA juga bisa dialami oleh orang dewasa muda,
remaja, dan bahkan anak-anak. Wanita diketahui 2-3 kali lebih berisiko mengalami
rematik dibanding pria.
Gejala paling khas dari rheumatoid arthritis adalah nyeri sendi dan kekakuan sendi
yang biasanya memburuk di pagi hari setelah bangun tidur atau duduk terlalu lama.
Sendi yang terkena dapat memerah, bengkak, dan terasa hangat ketika disentuh.
Gejala lain rheumatoid arthritis adalah mata gatal atau perih, lemas, lesu, tidak
bertenaga, nafsu makan menurun drastis, dan demam.
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala rematik yang tidak disebutkan di atas.
Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala rematik tertentu,
konsultasikanlah dengan dokter Anda.
Penyebab
Apa penyebab rheumatoid arthritis (RA)?
Sistem imun yang keliru menyerang jaringan sehat di sekitar sendi menyebabkan
lapisan tipis sel, alias synovium, menutupi persendian menyebabkan sendi
meradang dan bengkak. Synovium juga melepaskan bahan kimia yang akan
merusak tulang rawan dan tulang dalam sendi Anda.
Jika kondisi ini terus dibiarkan tanpa pengobatan yang tepat, synovium dapat
menyebabkan sendi kehilangan bentuknya dan pada akhirnya menghancurkan
sendi Anda sepenuhnya.
Faktor-Faktor Risiko
Apa yang meningkatkan risiko saya untuk rheumatoid arthritis (RA)?
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda terkena rheumatoid arthritis
adalah:
Jenis kelamin. Wanita berisiko 2-3 kali lebih tinggi dibanding pria.
Usia. RA dapat terjadi pada usia berapa pun, namun lebih sering terjadi pada usia
40 sampai 60 tahun.
Riwayat keluarga. Jika orangtua, saudara kandung, paman, bibi, atau kakek dan
nenek Anda terkena penyakit rematik, Anda berisiko tinggi untuk mengalaminya
juga.
Tidak memiliki faktor risiko bukan berarti Anda tidak akan terkena penyakit
ini. Faktor ini hanyalah referensi saja. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk
informasi lebih lanjut.
Obat NSAID, seperti naproxen dan ibuprofen dapat digunakan untuk mengurangi
nyeri dan bengkak jika rematik Anda kambuh. Dokter juga dapat memberikan
obat disease-modifying antirheumatic drugs (DMARDs). Obat ini dapat
memperlambat perkembangan RA dan menyelamatkan sendi dan jaringan lain dari
kerusakan permanen. DMARD yang sering diberikan oleh dokter
yaitu methotrexate (trexall), leflunomide (Arava), hydroxychloroquine (plaquenil)
dan sulfasalazine (Azulfidine).
Jika diperlukan, dokter mungkin akan menganjurkan Anda untuk melakukan terapi
fisik dan olahraga khusus guna mengurangi gejala rematik. Beberapa terapi yang
mungkin disarankan dokter seperti berendam dengan air panas, menggunakan
lampu pemanas, kompresan panas, dan terapi whirlpool.
Dalam kasus yang parah, dokter bisa menganjurkan pasien untuk melakukan
prosedur operasi. Operasi pengobatan rematik mungkin akan melibatkan
pembedahan. Pembedahan dapat dibagi ke dalam beberapa prosedur berikut ini:
Total joint replacement. Saat operasi, dokter bedah akan mengangkat bagian
sendi yang rusak dan memasukkan alat buatan dari metal dan plastik.
Tendon repair. Sendi yang mengalami peradangan dan kerusakan dapat
menyebabkan tendon di sekitar sendi Anda melonggar atau sobek. Dokter bedah
dapat memperbaiki tendon di sekitar sendi Anda.
Fusi sendi. Operasi penyatuan sendi dianjurkan untuk menstabilkan sendi atau
meluruskannya kembali. Akan tetapi, metode ini hanya digunakan apabila kedua
metode lainnya tidak dapat dilakukan.
Mungkin ada metode pengobatan lainnya yang bisa dilakukan dokter untuk
mengatasi rematik. Silakan tanyakan pada dokter untuk informasi lebih lanjut.
Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk rheumatoid arthritis (RA)?
Penyakit rematik sulit didiagnosis pada stadium awal karena gejala awalnya sangat
mirip dengan penyakit lain. Untuk memastikan diagnosis, dokter biasanya akan
menanyakan seputar riwayat kesehatan Anda. Setelah itu dokter akan melakukan
pemeriksaan fisik yang meliputi pemeriksaan sendi dan pemeriksaan X-ray.
Beberapa pemeriksaan lain yang mungkin akan dilakukan dokter adalah tes laju
endap darah (LED) yang mengukur peradangan, tes darah lengkap, dan tes faktor
rheumatoid (RF).
Pengobatan di Rumah
Apa saja perubahan-perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang
dapat dilakukan untuk mengatasi rheumatoid arthritis (RA)?
Beberapa perubahan gaya hidup dan pengobatan yang bisa Anda lakukan untuk
mengatasi rheumatoid arthritis adalah: