Anda di halaman 1dari 9

1.

Jelaskan bagaimana biomolekul terbentuk di dalam tubuh


Biomolekul merupakan senyawa-senyawa organik sederhana pembentuk organisme
hidup dan bersifat khas sebagai produk aktivitas biologis. Biomolekul dapat dipandang
sebagai turunan hidrokarbon, yaitu senyawa karbon dan hidrogen yang mempunyai
kerangka dasar yang tersusun dari atom karbon, yang disatukan oleh ikatan kovalen.
Kerangka dasar hidrokarbon bersifat sangat stabil, karena ikatan tunggal dan ganda karbon-
karbon menggunakan pasangan elektron bersama-sama secara merata. Biomolekul bersifat
polifungsionil, mengandung dua atau lebih jenis gugus fungsi yang berbeda. Pada molekul
tersebut, tiap gugus fungsi mempunyai sifat dan reaksi kimia sendiri-sendiri.

Bentuk senyawa biomolekul


Senyawa-senyawa biomolekul biasanya dikenal dalam empat bentuk: protein, asam
nukleat, karbohidrat, dan lipid. Keempat golongan biomolekul tersebut mempunyai sifat
umum memiliki struktur yang relatif besar (berat molekul besar), dan karenanya
disebut makromolekul.
Berat molekul (BM) protein berkisar antara 5000 sampai lebih dari 1 juta; berat molekul
berbagai jenis asam nukleat berkisar sampai beberapa miliar, karbohidrat (polisakarida)
dapat memiliki berat molekul sampai jutaan. Molekul lipid jauh lebih kecil (BM 750 sampai
1500). Tetapi karena lipid umumnya terbentuk dari ribuan molekul sehingga membentuk
struktur berukuran besar yang berfungsi seperti sistem makromolekuler, struktrur lipid
juga dapat dianggap sebagai makromolekul.
Protein merupakan polimer asam-asam amino, karbohidrat merupakan
polimer monosakarida, asam nukleat merupakan polimer mononukleatida. Monomer lipid
ada bermacam-macam, bergantung pada jenis lipidnya, diantaranya asam lemak, kolin,
etanolamin, serin dan lain-lain.

 Fungsi biomolekul
Biomolekul mempunyai fungsi tertentu dalam sel, misalnya:
a. protein sebagai enzim, alat transpor, antibodi, hormon dan pembentuk membran;
b. karbohidrat sebagai sumber energi, komponen pembentuk membran dan dinding sel;
c. lipid sebagai sumber energi, hormon, dan pembentuk sel;
d. asam nukleat sebagai faktor genetika, koenzim, pembawa energi, dan pengatur
biosintesis protein
2. Apa itu metabolisme dan perbedaan Antara anabolisme
katabolisme beserta contohnya
a. Pengertian Metabolisme
Istilah metabolisme berasal dari bahasa Yunani, yaitu “Metabole” yang artinya
perubahan atau transformasi. Hal ini berkaitan dengan berbagai proses dalam tubuh yang
mengubah makanan dan zat lain menjadi energi dan produk sampingan metabolik lain yang
digunakan oleh tubuh. Perubahan dari suatu zat dengan sifat khusus menjadi zat lain yang
mempunyai sifat baru yang disertai dengan pelepasan atau penyerapan energi.
Metabolisme adalah segala proses reaksi kimia yang terjadi di dalam makhluk hidup,
mulai dari makhluk bersel satu yang sangat sederhana, seperti bakteri, protozoa, jamur,
tumbuhan, hewan; sampai kepada manusia, makhluk yang susunan tubuhnya sangat
kompleks. Di dalam proses ini makhluk hidup mendapat, mengubah, dan memakai senyawa
kimia dari sekitarnya untuk mempertahankan hidupnya.
Metabolisme juga bisa diartikan sebagai keseluruhan proses kimiawi yang terjadi di
dalam tubuh organisme yang diawali dengan substrat awal dan diakhiri produk
akhir. Metabolisme bertujuan untuk menghasilkan energi, yang berguna bagi aktivitas
kehidupan baik tingkat seluler (pembelahan sel, transpor molekul ke luar dan ke dalam sel)
maupun tingkat individu (membaca, menulis, berjalan, berlari, dsb).

Metabolisme mempunyai empat fungsi spesifik, yaitu:


a. Untuk memperoleh energi kimia dari degradasi sari makanan yang kaya energi dari
lingkungan atau dari energi solar.
b. Untuk mengubah molekul nutrien menjadi prekursor unit pembangun bagi
makromolekul sel.
c. Untuk menggabungkan unit-unit pembangun ini menjadi protein, asam nukleat, lipida,
polisakarida, dan komponen sel lain.
d. Untuk membentuk dan mendegradasi biomolekul yang diperlukan di dalam fungis
khusus sel.

Metabolisme membantu dalam fungsi pencernaan serta penyerapan nutrisi. Hal ini
paling terpengaruh oleh nutrisi, hidrasi, dan aktivitas fisik. Masing-masing item ini
merupakan aspek penting kesehatan metabolisme yang optimal. Ketika salah satu kurang,
maka berkurang pula tingkat metabolisme. Akibatnya, kesehatan pun akan berpengaruh.
Metabolisme mencakup sintesis (anabolisme) dan penguraian (katabolisme)
molekul organik kompleks. Metabolisme biasanya terdiri atas tahapan-tahapan yang
melibatkan enzim, yang dikenal pula sebagai jalur metaboilsme. Metabolisme total
merupakan semua proses biokimia di dalam organisme. Metabolisme sel mencakup semua
proses kimia di dalam sel. Tanpa metabolisme, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup.
Produk metabolisme disebut metabolit. Cabang biologi yang mempelajari komposisi
metabolit secara keseluruhan pada suatu tahap perkembangan atau pada suatu bagian
tubuh dinamakan metabolomika.
Metabolisme meliputi proses sintesis dan proses penguraian senyawa atau
komponen dalam sel hidup. Proses sintesis itu disebut anabolisme dan proses penguraian
disebut katabolisme. Semua reaksi metabolisme dikatalis oleh enzim, termasuk reaksi yang
sederhana seperti penguraian asam karbonat menjadi air dan karbondioksida; proses
pemasukan dan pengeluaran zat kimia dari dan ke dalam sel melalui membran; proses
biosintesis protein yang panjang dan rumit; atau pun proses penguraian bahan makanan
dalam sistem pencernaan mulai dari mulut, lambung, usus, dan penyerapan hasil penguraian
tersebut melalui dinding usus, serta penyebarannya ke seluruh bagian tubuh yang
memerlukannya.
Hal lain yang penting dari metabolisme adalah peranannya dalam proses
detoksifikasi, yaitu mekanisme reaksi pengubahan zat yang beracun manjadi senyawa tak
beracun yang dapat dikeluarkan dari tubuh.

Pengertian dan Perbedaan Anabolisme Dan Katabolisme

b. Pengertian Anabolisme
Dalam pengertian yang singkat, anabolisme adalah proses penyusunan senyawa
sederhana menjadi senyawa komplek. Senyawa komplek ini biasanya disebut dengan
senyawa makromolekul.
Makromolekul yang terbentuk bisa menjadi berbagai macam bentuk seperti asam
nukleat, lemak, karbohidrat dan protein. Anabolisme bisa terjadi melalui dua cara, yaitu
fotosintesis dan kemosintesis.
Anabolisme dari fotosintesis bisa terjadi jika energi bersumber dari cahaya, dan
anabolisme dari kemosintesis energinya bersumber dari bahan kimia.
Fotosintesis dalam tanaman bisa melaui dua tahapan, yakni reaksi gelap dan reaksi
terang. Pada reaksi gelap akan menghasilkan karbohidrat dan oksigen, sedangkan pada
reaksi terang akan menghasilkan NADPH dan ATP.

Contoh anabolisme

1. Fotosintesis
Ini adalah proses yang digunakan tanaman, ganggang dan beberapa bakteri untuk
mengubah sinar matahari menjadi energi kimia dan dengan demikian mereka dapat
memberi makan, tumbuh dan berkembang. Agar fotosintesis dapat dilakukan, klorofil
diperlukan, yang ada di daun, karena ini bertanggung jawab untuk penyerapan cahaya yang
sesuai untuk itu untuk direalisasikan.
Klorofil adalah salah satu bagian yang memberi warna hijau pada tanaman. Ia
menangkap sinar matahari bersama dengan karbon dioksida dan mengubah dari bahan
mentah menjadi bahan yang bisa digunakan. Tanaman pada gilirannya menghasilkan
oksigen dan mengusirnya melalui daun.

2. Sintesis Protein
Ini melibatkan konstruksi protein dari asam amino esensial.

3. Sintesis karbohidrat
Degenerasi gula seperti laktosa dan sukrosa berubah dalam produksi glukosa. Seluruh
proses ini dihasilkan oleh stimulasi hormon insulin.

4. Mitosis
Ini adalah proses di mana satu sel diubah menjadi dua sel yang identik, ini dikenal
sebagai pembelahan sel. Alasan utama untuk mitosis adalah pertumbuhan sel dan
mengganti sel yang sudah usang. Pembelahan sel ini terdiri dari 4 fase: profase, metafase,
anafase dan telofase. Banyak sel ketika mereka berada di masa dewasa tidak dapat dibagi,
seperti neuron, serat otot atau sel darah merah.

5. Olahraga fisik untuk membangun massa otot


Untuk membangun massa otot, otot harus dilakukan dengan intensitas tinggi dalam
durasi pendek, tidak lebih dari dua menit. Makna anaerobik adalah pengap. Jenis latihan ini
meningkatkan kekuatan otot dan meningkatkan kemampuan untuk bergerak dengan cepat.
Beberapa jenis olahraga ini adalah: angkat berat, balap kecepatan atau lompat tali.

c. Pengertian Katabolisme
Dalam istilah pendek, katabilosme bisa diartikan sebagai proses pemecahan atau
penguraian senyawa komplek menjadi senyawa sederhana.
Ketika proses katabolisme terjadi, energi akan dilepas untuk mengurai senyawa tersebut.
Dalam makhluk hidup, katabolisme bisa dicontohkan melalui perubahan karbohidrat
menjadi oksigen yang bisa dihirup dalam proses respirasi.
Katabolisme yang terjadi bisa dibedakan menjadi dua macam, yaitu respirasi dan
fermentasi.
Respirasi menggunakan oksigen bebas sebagai saratnya, sedangakan fermentasi
dapat terjadi tanpa oksigen bebas.
Fermentasi pada dasarnya lebih melibatkan mikro organisme dan terbagi menjadi
tiga macam yaitu fermentasi asam cuka, fermentasi asam laktat dan fermentasi alkohol.
Katabolisme merupakan proses oksidasi, dimana akan melepaskan energi panas.
Panas ini menjadi sangat penting untuk menjaga suhu tubuh tetap hangat.
Kegiatan paling penting dari katabolisme adalah mengolah oksigen menjadi karbon
dioksida.

Contoh Katabolisme

1. Pencernaan
Dengan makan, tubuh akan memecah nutrisi organik menjadi komponen yang lebih mudah
digunakan untuk tubuh. Dalam proses ini energi dilepaskan, yang terakumulasi di dalam
molekul ATP tubuh. Energi yang tersimpan ini adalah yang digunakan untuk reaksi dalam
fase anabolisme.

2. Respirasi Seluler
Respirasi seluler terdiri dari memecah molekul besar senyawa organik (terutama glukosa)
menjadi yang lebih kecil melepaskan energi yang diperlukan untuk memelihara aktivitas
seluler dan menghasilkan molekul ATP. Dalam respirasi seluler gula (glukosa) diubah
menjadi molekul ATP. Molekul ATP ini ditemukan di semua makhluk hidup.

3. Fermentasi
Ini terdiri dari cara untuk mendapatkan energi, tanpa adanya oksigen, yang memecah
glukosa. Ini adalah proses oksidasi yang tidak lengkap. Sel-sel otot melakukan fermentasi
asam laktat ketika mereka memiliki sedikit oksigen. Ini terjadi misalnya, setelah melakukan
olahraga fisik.
Asam laktat yang diproduksi dalam sel otot ini diangkut oleh darah ke hati, di mana ia diubah
lagi dan diproses dengan cara normal dalam respirasi seluler.

4. Olahraga fisik aerobik


Ini adalah latihan yang mengkonsumsi oksigen dan membakar kalori dan lemak. Yang
termasuk jenis olahraga ini adalah: mengendarai sepeda, berenang, menari atau aktivitas
fisik yang durasinya sama dengan atau lebih dari 20 menit dengan intensitas sedang. Durasi
aktivitas fisik sangat penting karena setelah 20 menit aktivitas, tubuh mengalami perubahan
dalam penggunaan glukosa dan glikogen yang menggunakan lemak untuk menjaga
kebutuhan energi tubuh. Reaksi kimia yang disebabkan oleh katabolisme menyediakan
tubuh dengan semua energi yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas fisik.

5. Siklus Krebs
Ini adalah tahap akhir oksidasi, juga dikenal sebagai siklus asam sitrat. Proses ini hadir di
masing-masing dan setiap sel makhluk hidup. Dalam proses respirasi seluler ini, protein
dan lemak diasimilasi, mengubahnya menjadi energi.
d.Perbedaan Anabolisme dan Katabolisme

 Anabolisme merupakan penggabungan senyawa menjadi komplek, sedangkan


katabolisme merupakan pemecahan dari senyawa komplek.
 Anabolisme akan menghasilkan energi, katabolisme akan melepaskan energi.
 Anabolisme akan menggabungkan senyawa sederhana, katabolisme akan
memecah senya komplek.
 Anabolisme akan memperbaiki organ, sedangkan katabolisme akan memakai
energy dalam organ.
 Anabolisme membuat zat lebih besar dari materi kecil, katabolisme mengurai
materi lebih besar menjadi zat lebih kecil.
 Terjadi reaksi sintesis dehidrasi dalam anabolisme, sedang pada katabolisme
terjadi reaksi hidrolisis.
 Dalam anabolisme terjadi reaksi reduksi, sedangakan pada katabolisme terjadi
reaksi oksidasi.
 Proses anabolisme akan merombak molekul sederhana, sedangkan katabolisme
akan merombak molekul komplek.
 Anabolisme akan membangun molekul komplek, katabolisme akan membangun
molekul sederhana.

3. Jelaskan Cara Kerja Enzim

1. Pengertian Enzim
Enzim adalah sebuah senyawa protein yang tersusun dari komponen protein dan juga
katalitik yang memiliki guna untuk mempercepat suatu proses metabolisme pada tubuh
organisme. Kenapa Komponen tersebut begitu penting dalam sebuah proses metabolisme,
karena akan mampu mempercepat dengan menurunkan energi aktivasi yang dibutuhkan
pada saat reaksi metabolisme akan dimulai.

Kata enzim ini berasal dari Bahasa Yunani yang memiliki arti ragi. Percobaan
fermentasi alkohol yang dilakukan oleh Louis Pasteur menjadi tonggak atas kaitanya dengan
penemuan enzim. Enzim merupakan sebuah senyawa yang tersusun atas protein
(apoenzim) serta juga senyawa non protein (cofactor).
Sifat katalitik merupakan ciri khas enzim yang membedakan antara enzim dengan
protein lainnya. sifat katalitik tersebut diperoleh dari gugus cofactor yang bisa berupa
senyawa organik (koenzim serta gugus prostetic), ataupun senyawa anorganik (ion logam).
2. Cara Kerja Enzim

Cara kerja enzim di dalam suatu reaksi metabolisme pada tubuh organisme
ialahbdengan menurunkan energi aktivasi yakni energi yang dibutuhkan untuk dapat
memulai suatu reaksi. Dengan meminimalkan “cost” maka proses yang berlangsung juga
akan dapat lebih cepat. Energi aktivasi didalam suatu reaksi kimia tersebut dapat
diperumpakan ialah sebagai “biaya jalan” dalam sebuah proses produksi. Semakin rendah
“biaya jalannya”, maka makin akan cepat prosesnya.
Selain dari itu, keuntungan menggunakan enzim ialah selain lebih “murah” juga
proses reaksi tetap berlangsung sebagaimana seharusnya, karena enzim inilah yang
membantu proses metabolisme tidak ikut bereaksi.
Adapun cara kerja enzim dalam mempercepat reaksi kimia iyalah dengan
berinteraksi bersama substrat, setelah itu substrat tersebut akan diubah menjadi sebuah
produk. Apabila terbentuk produk, enzim akan melepaskan “diri’ dari substrat tersebut. Hal
tersebut dikarenakan enzim tidak bereaksi dengan substratnya.

Terdapat dua teori yang menggambarkan bagaimana cara kerja enzim, antara lain sebagai
berikut :

 Teori Gembok & Kunci


Emil Fischer pada 1894 ialah yang menemukan teori ini. Menurut beliau , enzim akan
berikatan dengan substrat yang mempunyai bentuk yang sama (spesifik) dengan sisi aktif
dari enzim. Dengan kata lain, hanya substrat yang punya bentuk yang cocok secara spesifik
yang bisa berhubungan dengan enzim.
Oleh karena itulah kenapa disebut sebagai teori gembok dan kunci, yang mana enzim
diilustrasikan sebagai kunci dan substrat diistilahkan dengan gembok. karena Gembok dan
kunci akan memiliki kecocokan sisi yang sama untuk bisa membuka ataupun sebaliknya.
Teori tersebut memiliki kekurangan yakni tidak mampu menjelaskan mengenai
kestabilan enzim pada saat peralihan titik reaksi enzim.

Teori kedua adalah teori induksi.

 Teori Induksi
Daniel Koshland pada 1958 adalah yang menggungkan teori ini, enzim mempunyai
sisi aktif yang fleksibel. Meski demikian, sisi aktif enzim tersebut memiliki titik – titik
pengikatan yang sama / spesifik. Sehingga hanya substrat yang memiliki titik – titik
pengikatan yang spesifik sama yang akan menginduksi sisi aktif dari enzim sehingga pas
(membentuk seperti substrat).
Teori induksi Induksi inilah yang mampu menjawab kekurangan dari teori Gembok
dan Kunci sebelumnya. Oleh karena itu, teori induksi yang dikemukakan oleh Daniel
Koshland pada 1958 merupakan sebuah teori yang paling banyak diakui oleh para peneliti
untuk dapat menjelaskan cara kerja enzim.
3.Fungsi Enzim
Enzim mempunyai peranan yang sangat penting didalam suatu reaksi kimia. Seperti
yang dijelaskan Fungsi enzim ialah untuk mempercepat suatu reaksi kimia pada tubuh
oprganisme. Tanpa enzim, maka proses metabolisme baik anabolisme maupun katabolisme
akan terganggu.
Selain dari hal itu, sifat enzim yang tidak ikut bereaksi dengan substrat inilah yang
sangat paling menguntungkan dalam sebuah percepatan reaksi kimia pada tubuh organisme.

4. Sifat Sifat Enzim


Peranan Enzim yang sangat penting dalam kelangsungan hidup organisme. Oleh
karenanya hal tersebut, kita harus mengetahui apa saja sifat-sifat dari enzim ini. Dibawah
ini merupakan uraian mengenai sifat – sifat enzim yang harus kita ketahui :

 Biokatalisator
bersifat biokatalisator artinya enzim merupakan sebuah senyawa katalis yakni
sebuah senyawa yang mempercepat sebuah reaksi kimia tanpa ikut bereaksi. Karena enzim
ini berasal dari organisme, maka enzim disebut juga ialah sebagai senyawa biokatalisator.

 Termolabil
Sebagian struktur enzim ialah sebuah senyawa protein. Oleh sebab itu, enzim juga
mempunyai sifat termolabil artinya enzim ini sangat dipengaruhi oleh suhu. Enzim
mempunyai suhu optimum untuk dapat menjalankan fungsinya.
Secara garis besar, enzim bekerja optimum pada suhu 37ºC. Apabila pada suhu
ekstrim bisa merusak kerja enzim. Enzim tersebut akan inaktif disuhu dibawah 10 ºC,
sementara akan mengalami denaturasi jika pada suhu di atas 60 ºC. oleh sebab itu, proses
pendinginan merupakan salah satu proses pengawetan makanan sebab enzim – enzim dari
bakteri pembusuk tidak mampu mencerna makanan.
Sementara, proses pemanasan atau pembakaran dengan suhu tinggi bisa merusak
struktur enzim atau enzim akan mengalami denatursi. Terdapat beberapa pengecualian,
seperti pada kelompok bakteri purba yang menempati daerah – daerah yang sangat ekstrim,
seperti golongan methanogen yang lingkungan hidupnya itu memiliki suhu yang tinggi ,
mereka memiliki enzim yang bekerja optimum pada suhu di 80 ºC.

 Spesifik
Seperti yang sudah diuraiakan dalam 2 teori cara kerja enzim, enzim ini bersifat
spesifik yang artinya disini, enzim akan mengikat suatu substrat yang mampu untuk
berikatan dengan sisi aktif enzim. Substrat tersebut memiliki titik pengikatan yang sama
yang akan menyebabkan substrat dapat diikat oleh enzim. Sifat spesifik enzim tersebut juga
dijadikan ialah sebagai dasar penamaan. Nama enzim ini juga biasanya diambil dari jenis
substrat yang diikat atau jenis reaksi yang berlangsung. Contohnya amylase yakni enzim
yang berperan dalam memecah amilum yang merupakan polisakarida (gula kompleks)
menjadi gula yang lebih sederhana.
 Dipengaruhi pH
Sama halnya seperti suhu, pH atau derajat keasaman juga turut dalam memengaruhi kerja
enzim. Pada dasrnya , enzim tersebut bekerja pada suasana netral (6,5 – 7). Tetapi
beberapa enzim optimum pada pH asam seperti Pepsinogen, ataupun pada pH yang basa
seperti Tripsin.

 Bekerja bolak balik


Enzim yang memecah senyawa A menjadi B, juga enzim yang membantu reaksi
pembentukan senyawa B dari senyawa A. Hal inilah mengapa disebut kalau enzim itu
bekerja dengan secara bolak balik

 Tidak menentukan arah reaksi


Perubahan senyawa A menjadi B atau dibalik bukanlah enzim yang menentukan kemana
arah reaksitersebut akan berjalan. Senyawa yang lebih dibutuhkan ialah poin dari arah
sebuah reaksi kimia. Misalnya, tubuh kekurangan glukosa maka akan dapat memecah gula
cadangan (glikogen) serta juga sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai