Tugas Bu Ratih Biokimia
Tugas Bu Ratih Biokimia
Fungsi biomolekul
Biomolekul mempunyai fungsi tertentu dalam sel, misalnya:
a. protein sebagai enzim, alat transpor, antibodi, hormon dan pembentuk membran;
b. karbohidrat sebagai sumber energi, komponen pembentuk membran dan dinding sel;
c. lipid sebagai sumber energi, hormon, dan pembentuk sel;
d. asam nukleat sebagai faktor genetika, koenzim, pembawa energi, dan pengatur
biosintesis protein
2. Apa itu metabolisme dan perbedaan Antara anabolisme
katabolisme beserta contohnya
a. Pengertian Metabolisme
Istilah metabolisme berasal dari bahasa Yunani, yaitu “Metabole” yang artinya
perubahan atau transformasi. Hal ini berkaitan dengan berbagai proses dalam tubuh yang
mengubah makanan dan zat lain menjadi energi dan produk sampingan metabolik lain yang
digunakan oleh tubuh. Perubahan dari suatu zat dengan sifat khusus menjadi zat lain yang
mempunyai sifat baru yang disertai dengan pelepasan atau penyerapan energi.
Metabolisme adalah segala proses reaksi kimia yang terjadi di dalam makhluk hidup,
mulai dari makhluk bersel satu yang sangat sederhana, seperti bakteri, protozoa, jamur,
tumbuhan, hewan; sampai kepada manusia, makhluk yang susunan tubuhnya sangat
kompleks. Di dalam proses ini makhluk hidup mendapat, mengubah, dan memakai senyawa
kimia dari sekitarnya untuk mempertahankan hidupnya.
Metabolisme juga bisa diartikan sebagai keseluruhan proses kimiawi yang terjadi di
dalam tubuh organisme yang diawali dengan substrat awal dan diakhiri produk
akhir. Metabolisme bertujuan untuk menghasilkan energi, yang berguna bagi aktivitas
kehidupan baik tingkat seluler (pembelahan sel, transpor molekul ke luar dan ke dalam sel)
maupun tingkat individu (membaca, menulis, berjalan, berlari, dsb).
Metabolisme membantu dalam fungsi pencernaan serta penyerapan nutrisi. Hal ini
paling terpengaruh oleh nutrisi, hidrasi, dan aktivitas fisik. Masing-masing item ini
merupakan aspek penting kesehatan metabolisme yang optimal. Ketika salah satu kurang,
maka berkurang pula tingkat metabolisme. Akibatnya, kesehatan pun akan berpengaruh.
Metabolisme mencakup sintesis (anabolisme) dan penguraian (katabolisme)
molekul organik kompleks. Metabolisme biasanya terdiri atas tahapan-tahapan yang
melibatkan enzim, yang dikenal pula sebagai jalur metaboilsme. Metabolisme total
merupakan semua proses biokimia di dalam organisme. Metabolisme sel mencakup semua
proses kimia di dalam sel. Tanpa metabolisme, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup.
Produk metabolisme disebut metabolit. Cabang biologi yang mempelajari komposisi
metabolit secara keseluruhan pada suatu tahap perkembangan atau pada suatu bagian
tubuh dinamakan metabolomika.
Metabolisme meliputi proses sintesis dan proses penguraian senyawa atau
komponen dalam sel hidup. Proses sintesis itu disebut anabolisme dan proses penguraian
disebut katabolisme. Semua reaksi metabolisme dikatalis oleh enzim, termasuk reaksi yang
sederhana seperti penguraian asam karbonat menjadi air dan karbondioksida; proses
pemasukan dan pengeluaran zat kimia dari dan ke dalam sel melalui membran; proses
biosintesis protein yang panjang dan rumit; atau pun proses penguraian bahan makanan
dalam sistem pencernaan mulai dari mulut, lambung, usus, dan penyerapan hasil penguraian
tersebut melalui dinding usus, serta penyebarannya ke seluruh bagian tubuh yang
memerlukannya.
Hal lain yang penting dari metabolisme adalah peranannya dalam proses
detoksifikasi, yaitu mekanisme reaksi pengubahan zat yang beracun manjadi senyawa tak
beracun yang dapat dikeluarkan dari tubuh.
b. Pengertian Anabolisme
Dalam pengertian yang singkat, anabolisme adalah proses penyusunan senyawa
sederhana menjadi senyawa komplek. Senyawa komplek ini biasanya disebut dengan
senyawa makromolekul.
Makromolekul yang terbentuk bisa menjadi berbagai macam bentuk seperti asam
nukleat, lemak, karbohidrat dan protein. Anabolisme bisa terjadi melalui dua cara, yaitu
fotosintesis dan kemosintesis.
Anabolisme dari fotosintesis bisa terjadi jika energi bersumber dari cahaya, dan
anabolisme dari kemosintesis energinya bersumber dari bahan kimia.
Fotosintesis dalam tanaman bisa melaui dua tahapan, yakni reaksi gelap dan reaksi
terang. Pada reaksi gelap akan menghasilkan karbohidrat dan oksigen, sedangkan pada
reaksi terang akan menghasilkan NADPH dan ATP.
Contoh anabolisme
1. Fotosintesis
Ini adalah proses yang digunakan tanaman, ganggang dan beberapa bakteri untuk
mengubah sinar matahari menjadi energi kimia dan dengan demikian mereka dapat
memberi makan, tumbuh dan berkembang. Agar fotosintesis dapat dilakukan, klorofil
diperlukan, yang ada di daun, karena ini bertanggung jawab untuk penyerapan cahaya yang
sesuai untuk itu untuk direalisasikan.
Klorofil adalah salah satu bagian yang memberi warna hijau pada tanaman. Ia
menangkap sinar matahari bersama dengan karbon dioksida dan mengubah dari bahan
mentah menjadi bahan yang bisa digunakan. Tanaman pada gilirannya menghasilkan
oksigen dan mengusirnya melalui daun.
2. Sintesis Protein
Ini melibatkan konstruksi protein dari asam amino esensial.
3. Sintesis karbohidrat
Degenerasi gula seperti laktosa dan sukrosa berubah dalam produksi glukosa. Seluruh
proses ini dihasilkan oleh stimulasi hormon insulin.
4. Mitosis
Ini adalah proses di mana satu sel diubah menjadi dua sel yang identik, ini dikenal
sebagai pembelahan sel. Alasan utama untuk mitosis adalah pertumbuhan sel dan
mengganti sel yang sudah usang. Pembelahan sel ini terdiri dari 4 fase: profase, metafase,
anafase dan telofase. Banyak sel ketika mereka berada di masa dewasa tidak dapat dibagi,
seperti neuron, serat otot atau sel darah merah.
c. Pengertian Katabolisme
Dalam istilah pendek, katabilosme bisa diartikan sebagai proses pemecahan atau
penguraian senyawa komplek menjadi senyawa sederhana.
Ketika proses katabolisme terjadi, energi akan dilepas untuk mengurai senyawa tersebut.
Dalam makhluk hidup, katabolisme bisa dicontohkan melalui perubahan karbohidrat
menjadi oksigen yang bisa dihirup dalam proses respirasi.
Katabolisme yang terjadi bisa dibedakan menjadi dua macam, yaitu respirasi dan
fermentasi.
Respirasi menggunakan oksigen bebas sebagai saratnya, sedangakan fermentasi
dapat terjadi tanpa oksigen bebas.
Fermentasi pada dasarnya lebih melibatkan mikro organisme dan terbagi menjadi
tiga macam yaitu fermentasi asam cuka, fermentasi asam laktat dan fermentasi alkohol.
Katabolisme merupakan proses oksidasi, dimana akan melepaskan energi panas.
Panas ini menjadi sangat penting untuk menjaga suhu tubuh tetap hangat.
Kegiatan paling penting dari katabolisme adalah mengolah oksigen menjadi karbon
dioksida.
Contoh Katabolisme
1. Pencernaan
Dengan makan, tubuh akan memecah nutrisi organik menjadi komponen yang lebih mudah
digunakan untuk tubuh. Dalam proses ini energi dilepaskan, yang terakumulasi di dalam
molekul ATP tubuh. Energi yang tersimpan ini adalah yang digunakan untuk reaksi dalam
fase anabolisme.
2. Respirasi Seluler
Respirasi seluler terdiri dari memecah molekul besar senyawa organik (terutama glukosa)
menjadi yang lebih kecil melepaskan energi yang diperlukan untuk memelihara aktivitas
seluler dan menghasilkan molekul ATP. Dalam respirasi seluler gula (glukosa) diubah
menjadi molekul ATP. Molekul ATP ini ditemukan di semua makhluk hidup.
3. Fermentasi
Ini terdiri dari cara untuk mendapatkan energi, tanpa adanya oksigen, yang memecah
glukosa. Ini adalah proses oksidasi yang tidak lengkap. Sel-sel otot melakukan fermentasi
asam laktat ketika mereka memiliki sedikit oksigen. Ini terjadi misalnya, setelah melakukan
olahraga fisik.
Asam laktat yang diproduksi dalam sel otot ini diangkut oleh darah ke hati, di mana ia diubah
lagi dan diproses dengan cara normal dalam respirasi seluler.
5. Siklus Krebs
Ini adalah tahap akhir oksidasi, juga dikenal sebagai siklus asam sitrat. Proses ini hadir di
masing-masing dan setiap sel makhluk hidup. Dalam proses respirasi seluler ini, protein
dan lemak diasimilasi, mengubahnya menjadi energi.
d.Perbedaan Anabolisme dan Katabolisme
1. Pengertian Enzim
Enzim adalah sebuah senyawa protein yang tersusun dari komponen protein dan juga
katalitik yang memiliki guna untuk mempercepat suatu proses metabolisme pada tubuh
organisme. Kenapa Komponen tersebut begitu penting dalam sebuah proses metabolisme,
karena akan mampu mempercepat dengan menurunkan energi aktivasi yang dibutuhkan
pada saat reaksi metabolisme akan dimulai.
Kata enzim ini berasal dari Bahasa Yunani yang memiliki arti ragi. Percobaan
fermentasi alkohol yang dilakukan oleh Louis Pasteur menjadi tonggak atas kaitanya dengan
penemuan enzim. Enzim merupakan sebuah senyawa yang tersusun atas protein
(apoenzim) serta juga senyawa non protein (cofactor).
Sifat katalitik merupakan ciri khas enzim yang membedakan antara enzim dengan
protein lainnya. sifat katalitik tersebut diperoleh dari gugus cofactor yang bisa berupa
senyawa organik (koenzim serta gugus prostetic), ataupun senyawa anorganik (ion logam).
2. Cara Kerja Enzim
Cara kerja enzim di dalam suatu reaksi metabolisme pada tubuh organisme
ialahbdengan menurunkan energi aktivasi yakni energi yang dibutuhkan untuk dapat
memulai suatu reaksi. Dengan meminimalkan “cost” maka proses yang berlangsung juga
akan dapat lebih cepat. Energi aktivasi didalam suatu reaksi kimia tersebut dapat
diperumpakan ialah sebagai “biaya jalan” dalam sebuah proses produksi. Semakin rendah
“biaya jalannya”, maka makin akan cepat prosesnya.
Selain dari itu, keuntungan menggunakan enzim ialah selain lebih “murah” juga
proses reaksi tetap berlangsung sebagaimana seharusnya, karena enzim inilah yang
membantu proses metabolisme tidak ikut bereaksi.
Adapun cara kerja enzim dalam mempercepat reaksi kimia iyalah dengan
berinteraksi bersama substrat, setelah itu substrat tersebut akan diubah menjadi sebuah
produk. Apabila terbentuk produk, enzim akan melepaskan “diri’ dari substrat tersebut. Hal
tersebut dikarenakan enzim tidak bereaksi dengan substratnya.
Terdapat dua teori yang menggambarkan bagaimana cara kerja enzim, antara lain sebagai
berikut :
Teori Induksi
Daniel Koshland pada 1958 adalah yang menggungkan teori ini, enzim mempunyai
sisi aktif yang fleksibel. Meski demikian, sisi aktif enzim tersebut memiliki titik – titik
pengikatan yang sama / spesifik. Sehingga hanya substrat yang memiliki titik – titik
pengikatan yang spesifik sama yang akan menginduksi sisi aktif dari enzim sehingga pas
(membentuk seperti substrat).
Teori induksi Induksi inilah yang mampu menjawab kekurangan dari teori Gembok
dan Kunci sebelumnya. Oleh karena itu, teori induksi yang dikemukakan oleh Daniel
Koshland pada 1958 merupakan sebuah teori yang paling banyak diakui oleh para peneliti
untuk dapat menjelaskan cara kerja enzim.
3.Fungsi Enzim
Enzim mempunyai peranan yang sangat penting didalam suatu reaksi kimia. Seperti
yang dijelaskan Fungsi enzim ialah untuk mempercepat suatu reaksi kimia pada tubuh
oprganisme. Tanpa enzim, maka proses metabolisme baik anabolisme maupun katabolisme
akan terganggu.
Selain dari hal itu, sifat enzim yang tidak ikut bereaksi dengan substrat inilah yang
sangat paling menguntungkan dalam sebuah percepatan reaksi kimia pada tubuh organisme.
Biokatalisator
bersifat biokatalisator artinya enzim merupakan sebuah senyawa katalis yakni
sebuah senyawa yang mempercepat sebuah reaksi kimia tanpa ikut bereaksi. Karena enzim
ini berasal dari organisme, maka enzim disebut juga ialah sebagai senyawa biokatalisator.
Termolabil
Sebagian struktur enzim ialah sebuah senyawa protein. Oleh sebab itu, enzim juga
mempunyai sifat termolabil artinya enzim ini sangat dipengaruhi oleh suhu. Enzim
mempunyai suhu optimum untuk dapat menjalankan fungsinya.
Secara garis besar, enzim bekerja optimum pada suhu 37ºC. Apabila pada suhu
ekstrim bisa merusak kerja enzim. Enzim tersebut akan inaktif disuhu dibawah 10 ºC,
sementara akan mengalami denaturasi jika pada suhu di atas 60 ºC. oleh sebab itu, proses
pendinginan merupakan salah satu proses pengawetan makanan sebab enzim – enzim dari
bakteri pembusuk tidak mampu mencerna makanan.
Sementara, proses pemanasan atau pembakaran dengan suhu tinggi bisa merusak
struktur enzim atau enzim akan mengalami denatursi. Terdapat beberapa pengecualian,
seperti pada kelompok bakteri purba yang menempati daerah – daerah yang sangat ekstrim,
seperti golongan methanogen yang lingkungan hidupnya itu memiliki suhu yang tinggi ,
mereka memiliki enzim yang bekerja optimum pada suhu di 80 ºC.
Spesifik
Seperti yang sudah diuraiakan dalam 2 teori cara kerja enzim, enzim ini bersifat
spesifik yang artinya disini, enzim akan mengikat suatu substrat yang mampu untuk
berikatan dengan sisi aktif enzim. Substrat tersebut memiliki titik pengikatan yang sama
yang akan menyebabkan substrat dapat diikat oleh enzim. Sifat spesifik enzim tersebut juga
dijadikan ialah sebagai dasar penamaan. Nama enzim ini juga biasanya diambil dari jenis
substrat yang diikat atau jenis reaksi yang berlangsung. Contohnya amylase yakni enzim
yang berperan dalam memecah amilum yang merupakan polisakarida (gula kompleks)
menjadi gula yang lebih sederhana.
Dipengaruhi pH
Sama halnya seperti suhu, pH atau derajat keasaman juga turut dalam memengaruhi kerja
enzim. Pada dasrnya , enzim tersebut bekerja pada suasana netral (6,5 – 7). Tetapi
beberapa enzim optimum pada pH asam seperti Pepsinogen, ataupun pada pH yang basa
seperti Tripsin.