RSPO Management System Requirements and Guidance For Group Certification of FFB Production-Indonesian PDF
RSPO Management System Requirements and Guidance For Group Certification of FFB Production-Indonesian PDF
Penting: Dokumen ini disusun oleh ProForest di bawah arahan Kelompok Kerja Petani (SHWG) RSPO dan Sub Komite Dewan
Gubernur RSPO. Dokumen ini mengadopsi pendapat/saran yang diterima selama konsultasi publik putaran pertama untuk draf
awal yang dikembangkan oleh Global Sustainability Associated, putaran kedua konsultasi publik untuk draf lanjutannya
sebagaimana dikembangkan oleh ProForest dan pendapat yang diterima oleh Dewan Gubernur RSPO.
Nama Dokumen: Persyaratan dan Panduan Sistem Manajemen RSPO untuk Sertifikasi Kelompok
dalam Produksi TBS
Tanggal Revisi : Dokumen ini akan direvisi mengikuti setiap revisi yang dilakukan terhadap P&C
RSPO.
Detail Kontak: RSPO Secretariat Sdn. Bhd., Unit A-37-1, Level 37, Tower A, Menara UOA
Bangsar, No. 5 Jalan Bangsar Utama 1, 59000 Kuala Lumpur, Malaysia.
Jangka Waktu Keberlakuan Dokumen: Dokumen ini akan mulai berlaku sejak tanggal disetujui,
dengan masa tenggang keberlakuan (grace period) selama 12 (dua belas) bulan.
Prinsip dan Kriteria (Principles and Criteria, selanjutnya disebut “P&C”) the Roundtable on
Sustainable Palm Oil (“RSPO”) tahun 2013 berlaku bagi semua pekebun kelapa sawit, termasuk di
dalamnya petani. Pekebun perorangan dengan luasan lahan kecil menghadapi tantangan tambahan
dalam melaksanakan P&C RSPO 2013 secara mandiri dikarenakan kurangnya sumber daya dan
kapasitas serta biaya audit.
Oleh karena itu, RSPO telah mengembangkan suatu sistem Sertifikasi Kelompok agar pekebun
perorangan dapat menyertifikatkan Tandan Buah Segar (“TBS”) mereka sesuai dengan P&C RSPO
2013 bersama-sama di bawah satu sertifikat.
Sertifikasi Kelompok adalah perangkat yang lazim digunakan dalam sertifikasi pengelolaan sumber
daya alam (contohnya produksi organik, pengelolaan hutan yang baik, dan praktik pertanian yang
baik). Dengan adanya Sertifikasi Kelompok, beberapa pekebun perorangan dapat disertifikatkan di
bawah satu sertifikat saja yang dipegang oleh satu organisasi atau orang yang menduduki posisi
sentral (yaitu Manajer Kelompok, administrator kelompok atau entitas kelompok). Manajer Kelompok
bertanggung jawab menetapkan Sistem Kontrol Internal untuk mengendalikan kelompoknya serta
untuk melaksanakan suatu program penilaian internal terhadap kinerja para anggota dengan tujuan
memastikan agar mereka mematuhi persyaratan-persyaratan produksi RSPO.
Di bawah sistem Sertifikasi Kelompok RSPO, semua kelompok diwajibkan memenuhi standar
sertifikasi kelompok terkait sistem kontrol internal di samping juga standar produksi minyak kelapa
sawit RSPO.
Anggota dan PKS anggota RSPO didorong untuk mendukung petani mandiri yang menjadi sumber
pasokannya untuk mendapatkan sertifikat di bawah sistem Sertifikasi Kelompok.
1.2 Cakupan
Dokumen ini menjelaskan persyaratan-persyaratan RSPO untuk Sertifikasi TBS Kelompok yang
mencakup persyaratan sistem untuk manajemen kelompok maupun persyaratan Manajer Kelompok
dan Anggota Kelompok perorangan untuk menunjukkan kepatuhannya terhadap P&C RSPO 2013.
Dokumen ini berlaku bagi semua kelompok (yaitu pekebun perorangan/mandiri, termasuk petani,
pemasok luar buah (“outgrower”) dan pekebun mandiri lainnya) yang hendak mengikuti sertifikasi
untuk TBSnya. Kelompok dapat terdiri dari pekebun dengan berbagai ukuran kebun.
Bagian-bagian yang secara khusus bersesuaian dengan pengguna spesifik adalah sebagai berikut.
Anggota perorangan kelompok dengan luasan kebun lebih dari 50 hektar wajib
melaksanakan indikator-indikator yang berlaku bagi pekebun (yaitu indikator non
PKS) berdasarkan ‘Prinsip dan Kriteria untuk Produksi Minyak Kelapa Sawit Lestari
2013 sebagaimana Disetujui Dewan Eksekutif RSPO dan Diterima dalam Majelis
Umum Luar Biasa Anggota RSPO tanggal 25 April 2013’ (“P&C RSPO 2013”) (atau
Interpretasi Nasional jika telah disetujui).
Auditor: Bagian 2 – pada bagian bawah masing-masing sub bagian: panduan dalam
persyaratan sistem pengauditan untuk manajemen kelompok sesuai masing-masing
unsur sistem.
Lampiran dokumen ini mencakup daftar lengkap semua kebijakan dan prosedur
yang diwajibkan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan yang berlaku dalam P&C
RSPO 2013 yang perlu dikembangkan untuk kelompok.
Dokumen ini berlaku bagi pekebun mandiri yang hendak menyertifikatkan TBSnya. Sistem Sertifikasi
Kelompok memperbolehkan pekebun independen untuk membentuk Kelompok. Anggota perorangan
Yang dimaksud sebagai unit sertifikasi adalah Manajer Kelompok beserta 100% anggota
kelompoknya.
Pekebun perorangan:
Pekebun perorangan, dalam bentuk petani mandiri, petani plasma atau outgrower, dengan luasan
hingga 50 hektar juga dapat menjadi anggota kelompok. Pekebun-pekebun yang dimaksud wajib
melaksanakan persyaratan untuk ‘Anggota Perorangan dengan Luasan Kebun Hingga 50 Hektar’
sebagaimana diatur dalam Bagian 3 dokumen ini.
Pekebun perorangan yang berbentuk petani mandiri, petani plasma atau outgrower, dengan luasan
lebih dari 50 hektar juga dapat menjadi anggota kelompok. Akan tetapi jenis pekebun demikian harus
melaksanakan persyaratan-persyaratan yang diperuntukkan bagi pekebun sebagaimana diatur dalam
P&C RSPO 2013, kecuali bagian persyaratan untuk PKS.
PKS sebagaimana dimaksud diatas harus melakukan ini selama memungkinkan dengan
memasukkan para pekebun dimaksud ke dalam sertifikat P&C yang dimilikinya, atau mereka akan
diberikan opsi untuk memberikan dukungan kepada para pekebun ini untuk mendapatkan sertifikat
melalui sistem Sertifikasi Kelompok (lihat bagian di bawah ini untuk keterangan lebih terperinci).
Opsi 1: Jika PKS tidak memiliki kendali manajemen langsung terhadap lahan dan/atau operasi yang
dijalankan petani asosiasi dan outgrower, maka pekebun asosiasi dan/atau outgrower tersebut harus
dimasukkan ke dalam sertifikasi P&C RSPO 2013 yang dipegang oleh PKS tersebut.
PKS yang dimaksud akan mengikuti persyaratan dalam P&C RSPO 2013 untuk pihaknya beserta
estate/perkebunannya dan semua petani asosiasi dan/atau outgrower yang masing-masing memiliki
luasan kebun di atas 50 hektar.
Untuk pekebun dengan luasan masing-masing hingga 50 hektar, maka yang dapat digunakan adalah
‘persyaratan dan panduan bagi anggota kelompok perorangan dengan luasan kebun hingga 50
hektar’ sebagaimana dijelaskan dalam Bagian 3 dokumen ini.
1
Untuk tujuan dokumen ini, dipergunakan istilah ‘PKS dengan Basis Pasok’ (mills-with-supply-base) untuk
menyebut PKS yang memiliki estate/perkebunan sendiri. PKS dengan Basis Pasok harus mengikuti sertifikasi P&C
RSPO untuk operasi mereka sendiri, sementara PKS mandiri hanya perlu mengikuti Sertifikasi Rantai Pasok
(Supply Chain Certification atau SCC) RSPO. PKS dengan Basis Pasok dalam konteks Sertifikasi Kelompok adalah
konsep yang sesuai dengan petani asosiasi (associated smallholder) dan outgrower (lih. Bagian 1.3 dokumen ini).
Dengan demikian, yang dipergunakan adalah pembedaan yang lebih jelas ini.
Opsi 2: Pada situasi di mana PKS tidak memiliki kendali manajemen terhadap lahan atau operasi
yang dijalankan oleh pekebun asosiasi dan/atau outgrower di lahannya sendiri, maka pekebun
asosiasi dan/atau outgrower tersebut dapat disertifikatkan semuanya menggunakan persyaratan
sertifikasi kelompok sebagaimana dijelaskan dalam dokumen ini untuk mendapatkan sertifikat
kelompok TBSnya sendiri.
Anggota Perorangan Kelompok dengan ukuran lahan lebih dari 50 hektar harus menunjukkan
kepatuhan terhadap P&C 2013.
Anggota Perorangan Kelompok dengan ukuran kebun hingga 50 hektar harus menunjukkan
kepatuhan terhadap ‘persyaratan-persyaratan dan panduan untuk anggota perorangan kelompok
dengan ukuran kebun hingga 50 hektar’ sebagaimana dijelaskan dalam Bagian 3 dokumen ini.
Berdasarkan Opsi 2, PKS umumnya berperan sebagai Manajer Kelompok kecuali ada alasan sangat
kuat untuk menentukan Manajer Kelompok selain PKS. Semua petani asosiasi dan anggota
outgrower harus dimasukkan ke dalam sertifikat kelompok.
Gambar berikut ini menunjukkan diagram mengenai mekanisme sertifikasi yang harus digunakan pada
beberapa skenario yang berbeda. Lih. Tabel 2 di bawah ini untuk contoh lebih terperinci.
Ya Sertifikasi P&C
Apakah
produsen Sertifikasi Kelompok
merupakan
PKS dengan
estate/ Opsi 1
perkebunan PKS merupakan Manajer
sendiri? Kelompok (wajib jika
pekebun Ya Audit P&C
PKS mengambil
dengan luas
keputusan manajemen)
Tidak kebun masing-
masing lebih Dokumen
dari 50 hektar Sertifikasi
Opsi 2 Tidak
Kelompok -
PKS merupakan Manajer Bagian 3 Audit
Kelompok atau
Kelompok menunjuk
Manajer Kelompok
sendiri (disarankan)
Tabel berikut ini menjabarkan secara terperinci eligibilitas beberapa opsi sertifikasi.
Tabel 2. Contoh-contoh skenario sertifikasi untuk petani dan outgrower dengan tingkat keterlibatan PKS yang berbeda
Pekebun adalah pemilik Produksi harus Produksi harus disertifikatkan Produksi harus disertifikatkan di
lahan dan telah disertifikatkan di bawah di bawah sertifikat P&C PKS. bawah sertifikat P&C PKS.
menyewakan lahannya sertifikat P&C PKS.
kepada perusahaan
pemilik PKS yang telah
mengembangkan kelapa
sawit di atas tanah
pekebun. Pekebun
menerima pembagian
keuntungan berdasarkan
atas produksi di petak
lahannya di mana
kegiatan produksi
tersebut dapat
dilakukan. PKS dengan
Basis Pasok membuat
keputusan atas nama
pekebun.
PKS merupakan PKS Pekebun harus Pekebun harus disertifikatkan Tidak Ada
mandiri dan tidak disertifikatkan di bawah di bawah sertifikat Sertifikasi
memiliki kendali sertifikat Sertifikasi Kelompok yang terpisah, di
manajemen terhadap Kelompok yang terpisah. mana pihak PKS merupakan
keputusan-keputusan PKS disertifikatkan secara Manajer Kelompok, dan PKS
para pekebun dalam terpisah di bawah Sistem tersebut disertifikatkan secara
operasi yang mereka Sertifikasi Rantai Pasok terpisah di bawah Sistem
jalankan ataupun lahan RSPO. Sertifikasi Rantai Pasok
yang ditanami, akan RSPO,
tetapi secara kontraktual
masih membeli dari para ATAU
pekebun tersebut.
PKS bersama para
pekebunnya disertifikatkan
secara bersama-sama
sebagai PKS dengan Basis
Pasok di bawah P&C RSPO
menggunakan Interpretasi
Nasional masing-masing jika
ada, atau jika tidak ada maka
dapat menggunakan
Interpretasi Lokal.
Pekebun tidak memiliki Pekebun harus Pekebun harus disertifikatkan Tidak Ada
kewajiban kontraktual disertifikatkan di bawah di bawah sertifikat Sertifikasi
dengan PKS manapun, sertifikat Sertifikasi Kelompok yang terpisah.
dan menjalankan Kelompok yang terpisah.
operasinya secara
mandiri.
Pekebun memiliki PKS, Pekebun harus Pekebun harus disertifikatkan Tidak Ada
akan tetapi tidak ada disertifikatkan di bawah di bawah sertifikat Sertifikasi
kewajiban kontraktual sertifikat Sertifikasi Kelompok yang terpisah dan
bagi pekebun untuk Kelompok yang terpisah dan PKS dapat bertindak sebagai
menjual kepada PKS PKS dapat bertindak Manajer Kelompok. Jika PKS
tersebut. Pekebun dapat sebagai Manajer Kelompok. tersebut independen maka
menjual ataupun tidak Jika PKS tersebut akan disertifikatkan secara
menjual ke PKS independen maka akan terpisah di bawah Sertifikasi
tersebut. PKS tidak disertifikatkan secara Rantai Pasok RSPO, akan
memiliki kendali terpisah di bawah Sertifikasi tetapi jika merupakan PKS
Pekebun memiliki PKS Pekebun dapat Pekebun dapat disertifikatkan Tidak Ada
dan TBS yang dijual ke disertifikatkan di bawah di bawah sertifikat Sertifikasi
PKS tersebut memiliki sertifikat Sertifikasi Kelompok yang terpisah di
bagian/proporsi yang Kelompok yang terpisah di mana PKS dapat bertindak
jelas. Manajemen PKS mana PKS dapat bertindak sebagai Manajer Kelompok.
dan pekebun dapat sebagai Manajer Kelompok. Jika PKS tersebut independen
terpisah satu sama Jika PKS tersebut maka akan disertifikatkan
lainnya, akan tetapi independen maka akan secara terpisah di bawah
kepemilikannya tetap disertifikatkan secara Sertifikasi Rantai Pasok
sama. terpisah di bawah Sertifikasi RSPO. Akan tetapi jika
Rantai Pasok RSPO. Akan merupakan PKS dengan basis
tetapi jika merupakan PKS pasok (yaitu jika PKS tersebut
dengan basis pasok (yaitu memiliki estate/perkebunan
jika PKS tersebut memiliki sendiri lainnya), maka akan
estate/perkebunan sendiri disertifikatkan di bawah P&C
lainnya), maka akan RSPO.
disertifikatkan di bawah P&C
RSPO. ATAU
Masing-masing dokumen RSPO ini beserta versi hasil revisi yang dikeluarkan setelahnya sesuai untuk
diterapkan terhadap semua kelompok (yaitu pekebun perorangan/mandiri, termasuk petani, outgrower
dan pekebun mandiri lainnya):
• Prinsip dan Kriteria untuk Produksi Minyak Kelapa Sawit Lestari 2013 sebagaimana Disetujui oleh
Dewan Eksekutif RSPO dan Diterima dalam Majelis Umum Luar Biasa Anggota RSPO tanggal 25
April 2013.
• Sistem Sertifikasi RSPO – Dokumen final yang disetujui Dewan Eksekutif RSPO tanggal 26 Juni
2007 (Disetujui Dewan Eksekutif RSPO tanggal 30 Agustus 2011 mengenai Prosedur Hasil Revisi
untuk Pengesahan Kriteria Generik Internasional sebagai Interpretasi Nasional di Negara-Negara
Produsen Kecil (Lampiran 1A).
• Dokumen Final Standar Sertifikasi Rantai Pasok RSPO: sebagaimana disetujui Dewan Eksekutif
RSPO tanggal 21 November 2014.
Selain itu, persyaratan-persyaratan umum RSPO juga berlaku bagi kelompok secara keseluruhan atau
semua bagian dari anggota kelompok yang bersangkutan.
• Kode Etik RSPO untuk Anggota (RSPO Code of Conduct for Members) Tahun 2015 (RSPO-
POL-F02-002 V1.0). Disetujui oleh Majelis Umum RSPO GA12 pada tanggal 19 November 2015 di
Kuala Lumpur, Malaysia.
• Komunikasi Tahunan untuk Membahas Perkembangan (Annual Communications of
Progress/ACOP) Tahun 2015 (http://acop-rspo.org/faq.php).
Panduan lebih lanjut mengenai keberlakuannya akan dikembangkan dan dimasukkan sebagai lampiran
dokumen ini dengan turut mempertimbangkan bahwa keberlakuan dan/atau persyaratan-persyaratan
spesifik yang ada dapat ditentukan oleh ukuran masing-masing perkebunan atau sifat pekebun
(contohnya, mungkin hanya ada beberapa yang berlaku bagi petani plasma).
Acuan lainnya:
1) Tinjauan Panduan RSPO untuk Petani: Tinjauan Dokumen terhadap Draf Panduan Generik dan
Interpretasi Nasional – Laporan Final tanggal 15 April 2009 (ProForest).
2) Independent smallholders and different RSPO supply systems; what needs to be changed? [28
Maret 2012 (AidEnvironment)].
3) ‘ISEAL Alliance ‘Common Requirements for the Certification of Producer Groups’ P035 – Versi
Publik 1 – November, 2008.
U1.1.1 Harus ada bukti-bukti dokumen tertulis untuk badan hukum yang memiliki
identifikasi jelas
Entitas Kelompok harus:
• Merupakan organisasi yang terdaftar sebagaimana diatur oleh hukum di negara
tempatnya didirikan dan didaftarkan (contohnya sebagai perusahaan atau
organisasi).
• Merupakan anggota RSPO.
• Mendirikan struktur organisasi.
• Menunjuk Manajer Kelompok (lih. U1.2).
U1.1.3 Manajer Kelompok harus menyimpan bukti-bukti bahwa sifat dan struktur
kelompoknya telah disampaikan kepada semua anggota Kelompoknya dengan
cara yang sebagaimana mestinya.
U1.2.1 Manajer Kelompok yang ditunjuk harus merupakan badan hukum yang memiliki
identitas jelas atau perorangan yang bertindak mewakili Entitas Kelompok tersebut
sebagai badan hukum (U1.1.1).
Manajer Kelompok wajib memastikan kepatuhan Kelompoknya terhadap standar
ini dan bertanggung jawab menyusun dan melaksanakan Sistem Kontrol Internal
(SKI).
Jika Manajer Kelompok adalah badan dan bukan perorangan:
• maka badan tersebut wajib menunjuk satu orang selaku perwakilan
manajemennya; dan
• harus ada penjelasan mengenai struktur badan tersebut secara umum yang
merinci posisi dan tanggung jawab semua orang yang terlibat di dalamnya.
U1.2.2 Manajer Kelompok harus dapat menunjukkan adanya sumber daya dan kapasitas
yang cukup untuk mengelola Sertifikasi Kelompok dan penilaian kinerja sesuai
dengan Standar ini.
Panduan:
Manajer Kelompok harus memastikan bahwa semua anggota Kelompoknya sudah
mematuhi standar ini dan Persyaratan Sertifikasi Kelompok RSPO.
Manajer Kelompok harus memiliki kemampuan mengendalikan, memantau dan
mengevaluasi semua anggota terkait dengan kepatuhan mereka terhadap standar
RSPO ini, termasuk di dalamnya berkomunikasi dengan mereka dan mengunjungi
mereka sesering yang dibutuhkan.
Manajer Kelompok harus mampu menunjukkan kemampuan berikut ini secara
spesifik.
• Mengelola Prosedur dan Dokumentasi/Catatan Kelompok yang dikenal sebagai
Sistem Kontrol Internal (SKI).
• Mengatur persyaratan-persyaratan keanggotaan Kelompok.
• Memastikan kepatuhan terhadap standar ini, termasuk bahwa semua permintaan
tindakan perbaikan yang diajukan badan sertifikasi ditangani sebagaimana
mestinya dalam jadwal sebagaimana disepakati.
• Memastikan kepatuhan terhadap semua persyaratan RSPO yang terkait
sebagaimana dijelaskan dalam lampiran-lampiran dokumen ini (lih. Bagian 1.5),
dengan mempertimbangkan bahwa keberlakuannya dapat tergantung pada
ukuran atau sifat perkebunan yang dikelola pekebun perorangan (contohnya
petani plasma).
• Menunjukkan sumber daya yang cukup (yakni sumber daya manusia, keuangan,
fisik dan sumber daya lainnya yang terkait) agar pengelolaan Kelompoknya dapat
dilakukan secara efektif dan menyeluruh dari segi teknis maupun administratif.
U1.2.3 Manajer Kelompok dan/atau karyawannya harus mampu menunjukkan
kemampuan dan pengetahuan mengenai hal-hal sebagai berikut. Prinsip dan
Kriteria Produksi Minyak Kelapa Sawit Lestari 2013 yang Disahkan oleh Badan
Eksekutif RSPO dan Mendapatkan Persetujuan Anggota RSPO pada Majelis
Umum Luar Biasa tanggal 25 April 2013.
• Persyaratan dan Panduan Sistem Manajemen RSPO untuk Sertifikasi Kelompok
dalam Produksi TBS – Maret 2016 [standar ini].
• Dokumen Final Standar Sertifikasi Rantai Pasok RSPO: sebagaimana disetujui
oleh Badan Eksekutif RSPO tanggal 21 November 2014.
• Prosedur dan kebijakan internal Kelompok.
U2.1 Sistem Kontrol Internal Kelompok harus memuat kebijakan dan prosedur tertulis untuk
pengelolaan operasional.
U2.1.1 Sistem Kontrol Internal Kelompok harus memuat prosedur untuk pengambilan
kebijakan dan mengatur tanggung jawab dalam Kelompok tersebut (termasuk
kewenangan Manajer Kelompok).
Manajer Kelompok wajib mengelola Kelompoknya secara sistematis dan efektif
dengan:
• mengidentifikasi kawasan geografis yang akan dikelola Kelompok;
• menyusun, memelihara dan mencatat struktur manajemen Kelompok;
• mengidentifikasi jelas tanggung jawab semua orang yang dipekerjakan oleh
Manajer Kelompok dalam menjalankan Kelompoknya;
• menyusun dan menegakkan aturan Kelompok, termasuk kriteria keanggotaan;
• menyelenggarakan sekurangnya satu kali pertemuan kelompok dalam satu tahun
(lihat juga poin 8.1.1 pada Bagian 3 mengenai penyusunan rencana kelola
kelompok);
• prosedur untuk audit penilaian kesenjangan awal (initial gap audit) yang dapat
dilakukan sendiri.
U2.1.2 Sistem Kontrol Internal harus memuat Prosedur pemeliharaan catatan untuk
semua anggota Kelompok.
Manajer Kelompok harus melaksanakan sistem untuk memelihara catatan-catatan
dan laporan penting sebagai berikut.
• Daftar nama-nama anggota kelompok dan rincian kontaknya secara lengkap,
beserta cara untuk menghubungi mereka.
• Peta lokasi. Luas kawasan perkebunan kelapa sawit dalam satuan hektar.
• Hak atas lahan tersebut atau hak pemanfaatan.
Panduan:
Catatan harus selalu dijaga agar tetap dalam kondisi terbaru untuk semua anggota
Kelompok.
U2.1.3 Catatan kelompok yang relevan harus diarsipkan untuk waktu sekurangnya 5
tahun dengan menggunakan sistem yang aman sebagaimana mestinya.
U2.1.4 Sistem Kontrol Internal Kelompok harus mencakup prosedur audit penilaian
kesenjangan awal (initial gap audit), yaitu penilaian awal (baseline assessment)
dan kebutuhan untuk kepatuhan, yang ditujukan bagi pemohon yang bermaksud
bergabung dengan Kelompok.
U3.1 Sistem Kontrol Internal Kelompok harus mengembangkan dan melaksanakan suatu
program audit internal terhadap anggota Kelompok.
Panduan:
Audit internal perlu dilakukan dalam proses yang sistematis dan terdokumentasi.
Catatan rekam audit internal perlu perlu dipelihara untuk jangka waktu sekurangnya
5 tahun.
Panduan:
Kelompok Risiko Rendah adalah kelompok yang bersifat relatif homogen dalam
konteks geografis maupun sosio-ekonomi, dan tidak sedang memiliki kegiatan
penanaman kembali, tidak sedang melakukan perluasan, tidak ada anggota baru,
baik Kelompok maupun manajernya sudah tertata baik dan, untuk penilaian
selanjutnya, tidak memiliki rekam sejarah ketidakpatuhan.
Catatan: ukuran sampel selalu dibulatkan ke atas (contoh: 2,4 dibulatkan menjadi 3). Pembulatan ke
atas dilakukan hanya untuk hasil akhir penghitungan.
Contoh skenario:
Contoh 1
Suatu kelompok terdiri dari 100 anggota:
Kelompok ini telah bersama selama 10 tahun di bawah Manajer Kelompok yang sama (tidak berubah),
semua lahan yang dimiliki petani berukuran sama, dan terletak di lembah yang sama yang medannya
datar. Semua tanaman kelapa sawit yang dibudidayakan berusia 6 hingga 15 tahun, tidak ada anggota
Kelompok yang memiliki utang atau piutang, dan lahan tersebut semuanya dimiliki mengikuti budaya
matriarkis (garis ibu). Keadaan ini mewakili situasi berisiko rendah dan semuanya memiliki faktor risiko
1. Oleh karena itu, jumlah anggota Kelompok yang harus diaudit adalah 8 dari 100 anggota.
Contoh 2
Suatu kelompok terdiri dari 100 anggota:
Kelompok ini telah bersama selama 10 tahun di bawah Manajer Kelompok yang sama (tidak berubah),
semua lahan yang dimiliki petani berukuran sama, dan terletak di lembah yang sama yang medannya
datar. Sebanyak 80 anggota membudidayakan tanaman kelapa sawit berusia 6 hingga 15 tahun, akan
tetapi 20 anggota lainnya sedang melakukan penanaman kembali. Tidak ada anggota Kelompok yang
memiliki utang atau piutang, dan lahan tersebut semuanya dimiliki mengikuti budaya matriarkis (garis
ibu). Keadaan ini mewakili situasi berisiko rendah bagi 80 anggota yang memiliki kelapa sawit usia 6-
15 tahun (faktor risiko 1 sehingga jumlah pengambilan sampelnya adalah 7 dari 80 anggota), dan situasi
berisiko tinggi bagi 20 anggota lainnya yang sedang melakukan penanaman kembali (faktor risiko 3
sehingga jumlah pengambilan sampelnya adalah 5 dari 20 anggota dalam sub kelompok yang
melakukan penanaman kembali dan berisiko tinggi). Secara keseluruhan terdapat 7 + 5 = 12 anggota
yang akan diaudit.
Contoh 3
Suatu kelompok terdiri dari 100 anggota:
Kelompok ini telah bersama selama 10 tahun di bawah Manajer Kelompok yang sama (tidak berubah),
semua lahan yang dimiliki petani berukuran sama, dan terletak di lembah yang sama yang medannya
Contoh 4
Suatu kelompok terdiri dari 100 anggota:
Kelompok ini terdiri dari 20 pekebun dengan luasan kebun masing-masing lebih dari 50 hektar, dan 80
lainnya memiliki luasan masing-masing hingga 50 hektar. Semua anggota dengan luasan masing-
masing lebih dari 50 hektar tersebut memiliki perkebunan yang sudah lama berdiri dan beroperasi dalam
lanskap pertanian murni yang juga sudah lama ada. Sementara separuh dari anggota dengan luasan
kebun masing-masing hingga 50 hektar baru saja memulai kegiatan operasional budi daya kelapa sawit
beberapa tahun lalu dan berlokasi dekat dengan Daerah Aliran Sungai (DAS) penting. Adapun separuh
lainnya dari sub kelompok pekebun dengan luasan masing-masing hingga 50 hektar ini berada di lokasi
yang bersebelahan dengan para pekebun dengan luasan lebih dari 50 hektar tersebut, yakni sama-
sama di lanskap pertanian murni yang sudah lama ada. Terdapat risiko kecil pada pekebun dengan
luasan lebih dari 50 hektar dan separuh dari pekebun dengan luasan hingga 50 hektar. Namun separuh
dari sub kelompok pekebun dengan luasan hingga 50 hektar tersebut memiliki risiko tinggi. Pengambilan
sampelnya dihitung sebagai berikut: (i) faktor risiko 1 berlaku bagi pekebun dengan luasan masing-
masing lebih dari 50 hektar sehingga jumlah anggota yang akan diaudit adalah 4 dari 20 anggota; (ii)
faktor risiko 1 berlaku bagi separuh sub kelompok pekebun dengan luasan hingga 50 hektar sehingga
jumlah anggota yang akan diaudit adalah 6 dari 40 anggota; dan (iii) faktor risiko 3 berlaku bagi separuh
lainnya dari sub kelompok pekebun dengan luasan hingga 50 hektar sehingga jumlah anggota yang
akan diaudit adalah 9 dari 40 anggota. Secara keseluruhan, anggota yang akan diaudit adalah 4 + 6 +
9 = 19 anggota.
U3.1.4 Manajer Kelompok harus melaksanakan audit penilaian kesenjangan awal (initial
gap audit) terhadap semua calon anggota baru untuk menilai persyaratan-
persyaratan keanggotaan sebagai berikut.
• Tidak ada penanaman yang dilakukan di hutan primer atau yang memengaruhi
satu atau lebih nilai NKT (Kriteria 5.2 dan 7.3 P&C RSPO 2013). Untuk kasus
petani plasma, perusahaan (pemilik/pengelola PKS) memiliki kewajiban
kompensasi terhadap segala penanaman baru yang dilakukan sejak bulan
November 2005 dan sebelum tanggal 14 Mei 2014. Setelah memenuhi prosedur
kompensasi ini, maka barulah petani plasma dapat bergabung dengan kelompok.
• Tidak ada konflik lahan yang masih berlangsung.
• Hak atas lahan atau hak pemanfaatan lahan dapat ditunjukkan.
U3.2 Sistem Kontrol Internal Kelompok harus mencakup sistem yang berjalan untuk
memfasilitasi perdagangan TBS bersertifikat RSPO yang dihasilkan dari Kelompok
tersebut.
U3.2.3 Semua penjualan TBS yang berasal dari perkebunan anggota Kelompok harus
didokumentasikan dan dicatat.
Ketentuan ini harus mencakup:
• tagihan dan tanda terima (pembelian dan penjualan);
• informasi mengenai pengangkutan (yaitu nomor registrasi/plat nomor);
• nomor identifikasi kelompok yang dimiliki anggota yang sesuai;
• klasifikasi TBS yang dijual (yaitu apakah bersertifikat RSPO atau tidak), serta
volume dan tujuan TBS; dan
• informasi mengenai harga TBS.
U3.2.4 Manajer Kelompok harus memelihara salinan semua dokumen dan catatan
sebagaimana disebutkan pada poin U3.2.3 terkait dengan transaksi TBS
Kelompok, selama jangka waktu sekurangnya 5 tahun.
U3.2.5 Pedagang TBS harus menjadi bagian dari sistem pengelolaan Kelompok dengan
mengikuti panduan ini atau disertifikatkan sesuai Rantai Pasok RSPO untuk dapat
menjual TBS bersertifikat. Pedagang TBS lebih didorong untuk dimasukkan dalam
kendali sertifikasi Kelompok ketimbang mendapatkan sertifikat rantai pasok
sendiri.
Manajer Kelompok akan memastikan bahwa pedagang yang bersangkutan memiliki
prosedur yang jelas untuk memastikan akurasi penghitungan Keseimbangan Massa
(MB) jika dapat dilakukan, dan memastikan bahwa semua TBS yang dijual oleh
pedagang tersebut dapat dilacak kembali hingga anggota kelompok.
Panduan:
• Harus ada kontrak antara Pedagang TBS dengan Manajer Kelompok.
• Pedagang TBS harus memelihara catatan lengkap penjualan dan pembelian.
• Jika Pedagang TBS tersebut bersertifikat Rantai Pasok RSPO, maka salinan
sertifikatnya harus diberikan kepada Manajer Kelompok.
Bagian ini merupakan pedoman tambahan yang diberikan untuk membantu Manajer Kelompok, anggota kelompok perorangan dengan luasan
kebun hingga 50 hektar, dan auditor badan sertifikasi yang melaksanakan audit terhadap Kelompok pekebun kelapa sawit.
Indikator P&C Persyaratan untuk Anggota Panduan bagi Anggota Persyaratan untuk Manajer Panduan bagi Manajer Kelompok Panduan bagi Auditor
Perorangan dengan ukuran Perorangan dengan ukuran kebun Kelompok
kebun hingga 50 hektar hingga 50 hektar dan akan
digunakan Manajer Kelompok
dalam audit SKI
Prinsip 1: Komitmen terhadap Transparansi
Kriteria 1.1 Pengusaha perkebunan dan pengusaha pabrik minyak sawit menyediakan informasi yang memadai kepada para pemangku kepentingan mengenai isu lingkungan, sosial dan legal yang relevan dengan Kriteria RSPO, dalam
bahasa dan bentuk yang sesuai guna memudahkan partisipasi efektif dalam pembuatan keputusan.
1.1.1 Harus ada bukti bahwa Menunjukkan pemahaman Manajer Kelompok harus Susun buku untuk mencatat semua Menilai Manajer Kelompok
Pengusaha perkebunan dan bahwa semua pengunjung dan menginformasikan semua anggota pengunjung dan semua permintaan Periksa apakah sistem dimaksud
pengusaha pabrik minyak sawit permintaan informasi ditujukan Kelompok bahwa semua permintaan informasi. sudah berjalan dan berfungsi,
memberikan informasi yang kepada Manajer Kelompok. informasi akan diajukan kepada ▪ Tanggal kapan dilakukannya dengan cara memilih beberapa
memadai terkait isu-isu Manajer Kelompok. kunjungan atau permintaan. permintaan yang diterima, jika ada,
(lingkungan, sosial dan/atau legal) ▪ Nama perorangan yang datang dan mengikutinya dengan melihat
yang relevan terhadap Kriteria Manajer Kelompok harus berkunjung atau meminta jadwal tanggapan yang diberikan dan
RSPO ke para pemangku memberikan informasi yang memadai informasi. kelengkapan jawaban atau dokumen
kepentingan yang relevan demi terkait isu-isu (lingkungan, sosial ▪ Informasi apa yang diminta. yang diberikan.
terciptanya partisipasi efektif dalam dan/atau legal) yang relevan ▪ Informasi apa yang disediakan.
pembuatan keputusan. terhadap Kriteria RSPO ke para ▪ Komentar-komentar yang Menilai Anggota Perorangan
pemangku kepentingan yang relevan diterima. Periksa pemahaman beberapa
1.1.2 (M) Arsip laporan-laporan demi terciptanya partisipasi efektif anggota yang dipilih, apakah mereka
mengenai permintaan informasi dalam pembuatan keputusan. memahami bahwa semua
serta tanggapan yang diberikan permintaan informasi harus ditujukan
harus disimpan dengan baik. Manajer Kelompok harus membuat kepada Manajer Kelompok.
dan mengelola suatu sistem untuk
menyimpan catatan dan permintaan Menilai Pemangku Kepentingan
informasi dan tanggapan-tanggapan Periksa apakah ada pemangku
yang diberikan untuk permintaan kepentingan yang meminta informasi
tersebut (1.1.2). dan, jika ada, apakah permintaan ini
telah ditanggapi.
Kriteria 1.2 Dokumen manajemen terbuka untuk publik, kecuali apabila berkaitan dengan rahasia perusahaan (commercial confidentiality) atau terdapat kemungkinan bahwa informasi dari dokumen tersebut akan menimbulkan dampak
lingkungan atau sosial negatif bila dibuka.
1.2.1 (M) Dokumen yang dibuka Menunjukkan pemahaman Manajer Kelompok harus Menilai Manajer Kelompok
untuk publik harus meliputi, tapi bahwa semua pengunjung dan memasukkan dokumen-dokumen Periksa, apakah terdapat daftar
tidak terbatas kepada, hal-hal permintaan informasi harus berikut ini dalam kategori ‘tersedia dokumen secara lengkap dan apakah
berikut: ditujukan kepada Manajer untuk publik’ dan menyimpan semua dokumen yang ada di
• Sertifikat/hak penggunaan tanah Kelompok. salinan-salinannya secara terpusat. dalamnya tersedia jika diminta.
(Kriteria 2.2);
• Rencana kesehatan dan o Alas hak atas tanah/hak Menilai Anggota Perorangan
keselamatan kerja (Kriteria 4.7); pemanfaatan (Kriteria 2.2). Periksa pemahaman beberapa
• Rencana dan penilaian terkait anggota yang dipilih, apakah mereka
dengan analisis dampak sosial dan memahami bahwa semua
1.3.1 Harus terdapat kebijakan Anggota perorangan harus Panduan bagi Anggota Manajer Kelompok harus Berlaku pada semua kelompok, berapa Menilai Manajer Kelompok
tertulis yang berisi komitmen menunjukkan bahwa mereka Perorangan dan akan digunakan mengembangkan suatu kebijakan pun ukurannya. Periksa, apakah kebijakan tersebut
terhadap kode integritas dan telah menerima dan oleh Manajer Kelompok dalam tertulis untuk komitmen terhadap Manajer Kelompok harus dapat dibuat dalam kerangka Konvensi
perilaku etis dalam seluruh menyepakati kebijakan audit SKI perilaku etis dan integritas dalam menunjukkan bahwa: PBB terhadap Anti Korupsi,
pelaksanaan operasi dan kelompok mengenai perilaku semua kegiatan operasional dan khususnya Pasal 12.
transaksi, yang harus etis. Anggota perorangan harus mampu: transaksinya. • Kebijakan tersebut harus diatur dalam
didokumentasikan dan • Menunjukkan bahwa mereka kerangka kerja Konvensi PBB tentang Periksa, apakah kebijakan tersebut
dikomunikasikan ke seluruh level mengetahui apa yang dimaksud Anti Korupsi, khususnya Pasal 12. setidaknya sudah mencakup hal-hal
pekerja dan operasi. dengan perilaku etis. • Mereka telah mendapatkan salinan sebagai berikut.
• Menunjukkan bahwa mereka telah kerangka kerja dimaksud dan telah
menerima dokumen atau informasi membacanya. • Penghormatan kepada
tercetak, atau telah mengikuti pelaksanaan usaha yang adil.
pemaparan atau pertemuan yang Kebijakan tersebut harus mencakup
membahas mengenai dokumen sekurangnya hal-hal berikut ini. • Pelarangan terhadap semua
atau informasi tersebut. • Penghormatan kepada pelaksanaan bentuk korupsi, penyuapan dan
usaha yang adil. penggelapan dalam penggunaan
• Pelarangan terhadap semua bentuk dana dan sumber daya.
korupsi, penyuapan dan penggelapan
dalam penggunaan dana dan sumber • Disklosur/pengungkapan informasi
daya. sesuai dengan peraturan yang
• Disklosur/pengungkapan informasi berlaku dan apa yang diterima
sesuai dengan peraturan yang oleh praktik industrial.
berlaku dan apa yang diterima oleh
praktik industrial. Pastikan bagaimana hal ini telah
dikomunikasikan kepada para
Kebijakan ini harus dibuat dalam bahasa anggota Kelompok.
yang dapat dipahami oleh anggota
Kelompok beserta para pekerja dan Periksa apakah kebijakan tersebut
stafnya. disusun dalam bahasa yang dapat
dipahami mereka beserta para
pekerja dan stafnya.
Kriteria 2.1 Terdapat kepatuhan terhadap seluruh regulasi dan hukum lokal, nasional, dan internasional yang telah diratifikasi.
2.1.1 (M) Harus tersedia bukti Memenuhi persyaratan- Manajer Kelompok harus: Lih. Interpretasi Nasional/Interpretasi Menilai Manajer Kelompok
kepatuhan terhadap persyaratan persyaratan sebagaimana Lokal, jika ada, untuk daftar awal Periksa apakah dokumen berjudul
legal yang relevan. ditentukan Manajer Kelompok, Memiliki daftar/’register peraturan’ peraturan perundangan yang berlaku. ‘Register Peraturan’ atau yang
seperti menghadiri pelatihan yang memuat semua peraturan serupa dengan itu yang memuat
2.1.2 Sistem yang terdokumentasi, yang sesuai, mengisi daftar perundangan yang berlaku dan Jika disampaikan sebagai suatu produk peraturan perundangan yang
meliputi informasi tertulis pengecekan/perangkat yang menyatakan: kelompok, maka pastikan bahwa Anda berlaku; atau bagi kelompok dengan
mengenai persyaratan-persyaratan disediakan untuk menjamin mencatat siapa yang menghadirinya. ukuran lebih besar, juga menjelaskan
legal, harus dipelihara. kepatuhan sesuai hukum yang ▪ Dari mana peraturan Minta para anggota perorangan untuk poin-poin kunci yang ada.
berlaku. perundangan tersebut menandatangani bahwa mereka telah
2.1.3 Mekanisme untuk didapatkan. menghadiri kegiatan tersebut atau Manajer Kelompok harus dapat
memastikan kepatuhan harus Memelihara dokumen-dokumen ▪ Bagaimana peraturan-peraturan menerima dokumennya. menjelaskan proses bagaimana ia
diimplementasikan. fisik yang terkait sesuai dengan ini diedarkan dan seberapa memonitor perubahan-perubahan
daftar pengecekan yang telah sering ini dilakukan, dan catatlah Pastikan bahwa semua staf kantor yang terjadi dalam peraturan
2.1.4 Sistem yang mencatat setiap disediakan, contohnya izin-izin komunikasi ini. mengetahui adanya daftar peraturan. perundangan yang ada. Harus jelas
perubahan dalam hukum harus yang terkait. ▪ Siapa yang memastikan mengenai bagaimana daftar tersebut
diimplementasikan. pelaksanaan peraturan diperoleh dan harus ada orang yang
perundangan ini dan bagaimana bertanggung jawab mengelola dan
caranya. meninjaunya secara berkala. Untuk
▪ Siapa yang melakukan kelompok kecil, posisi ini bisa
pemantauan dan pembaharuan diberikan kepada Manajer Kelompok,
terhadap daftar tersebut, serta dan untuk kelompok dengan ukuran
seberapa sering ini dilakukan. lebih besar, bisa diisi oleh anggota
▪ Siapa yang mencatat kapan staf.
pembaharuan informasi ini
dilakukan. Lakukan penilaian, apakah daftar
tersebut sudah sesuai dengan
Pastikan bahwa Anda dapat ukuran Kelompok dan berisikan
menunjukkan pihak ketiga bahwa peraturan perundangan yang penting
2.2.1 (M) Dokumen-dokumen legal Anggota perorangan harus Anggota perorangan harus: Manajer Kelompok harus Berlaku bagi semua Kelompok dengan Menilai Manajer Kelompok
yang menunjukkan kepemilikan menentukan tata batas Periksa apakah semua penanda menunjukkan bukti-bukti tertulis ukuran berapa pun. Kaitkan dengan poin Kaitkan dengan poin 2.3.
atau penyewaan legal, sejarah lahannya. batas sudah jelas di lapangan. Jika untuk kepemilikan atau penyewaan 2.3. Periksa dokumen-dokumen yang
kondisi kepemilikan, jangka waktu tidak, maka periksa kawasan- lahan sesuai hukum yang berlaku, Manajer Kelompok harus memiliki: menunjukkan kepemilikan atau
dan penggunaan tanah aktual Dalam hal terjadinya konflik, kawasan yang penanda batasnya sejarah kepenguasaan lahan dan ▪ Salinan dalam satu berkas tunggal di penyewaan lahan sesuai hukum
harus tersedia. maka jelaskan alasannya dan tidak jelas dan mulai lakukan pemanfaatan lahan tersebut di lokasi yang sesuai. yang berlaku.
apa statusnya yang terkini. tindakan untuk mengklarifikasi situasi lapangan berdasarkan peraturan ▪ Peta-peta yang menunjukkan tata
2.2.2 Batas wilayah legal harus Lakukan pembaharuan terhadap demikian. daerah yang berlaku. batas sesuai hukum yang berlaku. Periksa, apakah hak-hak atas tanah
ditentukan dengan jelas dan status ini secara triwulanan Peta batas kadastral mungkin sudah atau akta yang memberi kebolehan
terlihat diurus. hingga selesai. Peta yang menunjukkan batasan- mencukupi. Disarankan menggunakan bagi dilakukannya budi daya kelapa
Catat semua pertemuan dan batasan sesuai hukum yang berlaku GPS untuk pemetaan. sawit jika yang demikian ini
2.2.3 Apabila terdapat atau telah siapa saja yang menghadirinya. harus disimpan. diwajibkan dalam peraturan
terjadi perselisihan, bukti perundangan di negara yang
tambahan atas akuisisi hak secara Untuk masing-masing kasus, Periksa apakah sudah melakukan bersangkutan.
legal dan bukti bahwa kompensasi buka berkas kasus dimulai dari penentuan batas
adil telah diberikan kepada pemilik pernyataan terkait batas yang Diharapkan agar Kelompok dapat
dan penghuni sebelumnya harus disengketakan untuk Dalam hal terjadinya konflik: Manajer menunjukkan bahwa penggunaan
disediakan, serta bukti bahwa menguraikan isu tersebut dan Kelompok harus memastikan bahwa lahan yang dilakukannya sudah
kompensasi tersebut telah diterima cakupannya. ada proses yang tengah berjalan sesuai dengan hukum yang berlaku
untuk menyelesaikan konflik tersebut dan bahwa ada beberapa catatan
Kriteria 2.3 Penggunaan tanah untuk minyak sawit tidak mengurangi hak penggunaan, hak adat atau hak legal dari pengguna-pengguna lain tanpa persetujuan mereka (berdasarkan FPIC).
2.3.1 (M) Peta-peta, dengan skala 2.3.2. Menunjukkan bahwa Manajer Kelompok harus: Untuk keperluan pemetaan partisipatif: Menilai Manajer Kelompok
yang pantas, yang menunjukkan mereka memiliki hak Gunakan catatan Manajer Kelompok
tingkat hak-hak penggunaan, hak memanfaatkan lahan dan/atau 2.3.1. Melakukan pemetaan ▪ Catat semua pemangku kepentingan untuk memastikan apakah terdapat
adat, atau hak hukum yang diakui memiliki hak ulayat/adat atas partisipatif bersama-sama dengan yang memegang hak-hak adat dan hak ulayat/adat yang perlu dihormati
(Kriteria 2.2, 7.5 dan 7.6) harus lahan yang mereka garap. para pihak yang terlibat (termasuk tunjukkan dengan jelas letak hak-hak keberadaannya di atas lahan yang
dikembangkan melalui proses masyarakat sekitar jika ini di atas peta. ditempati oleh Kelompok tersebut
pemetaan yang melibatkan seluruh memungkinkan, beserta pihak-pihak dan bahwa Manajer Kelompok telah
pihak yang dampak (termasuk yang berwenang). menunjukkan dipenuhinya hak-hak
▪ Jika terdapat hak sesuai hukum yang
komunitas-komunitas tetangga tersebut dalam berkas kasus.
berlaku, hak adat ataupun hak
apabila berlaku, dan pihak-pihak 2.3.2 Simpan salinan perjanjian hasil
pemanfaatan, maka pekebun harus
yang berwenang yang relevan). negosiasi antara anggota perorangan menyimpan salinan perjanjian hasil Periksa peta dan lakukan penilaian
dan pemangku kepentingan negosiasi bersama para pemangku apakah proses yang dilakukan untuk
2.3.2 Salinan perjanjian-perjanjian terdampak dalam bahasa yang kepentingan yang terdampak, mengembangkannya dijalankan
yang merincikan proses pemberian sesuai. termasuk di dalamnya alih bagi secara partisipatif dan apakah semua
persetujuan sesuai kategori FPIC manfaat dan ketentuan-ketentuan kawasan hak adat sudah ditandai
(free, prior and informed) (Kriteria 2.3.3 & 2.3.4: Untuk proses-proses dengan jelas di atas peta.
sesuai hukum yang berlaku.
2.2, 7.5 dan 7.6) harus tersedia ini, gunakan bahasa setempat dan
dan harus meliputi: a) Bukti bahwa lakukan negosiasi dengan para ▪ Pantau kepatuhan terhadap perjanjian Periksa, apakah Kelompok
sebuah rencana telah perwakilan yang tepat. menunjukkan kepatuhannya
jika ada.
dikembangkan melalui konsultasi terhadap segala perjanjian yang ada.
dan diskusi dengan seluruh
kelompok yang terdampak dalam Pastikan bahwa dokumen tersebut
komunitas tersebut, dan bahwa sudah disimpan pada tempat yang
informasi telah diberikan ke aman.
seluruh kelompok yang terdampak,
termasuk informasi mengenai Periksa apakah proses perjanjian
langkah-langkah yang harus negosiasi termasuk catatan proses
diambil untuk melibatkan mereka menyebabkan persetujuan layak
dalam proses pembuatan untuk ukuran Kelompok.
keputusan; b) Bukti bahwa
perusahaan telah menghormati Menilai Anggota Perorangan
keputusan komunitas untuk Periksa apakah ada konflik. Jika
memberikan ataupun tidak ditemukan konflik, maka masukkan
memberikan persetujuan mereka kawasan yang bersangkutan ke
terhadap operasi yang sedang dalam sampel audit yang Anda
dijalankan saat keputusan tersebut lakukan dan carilah bukti dari para
diambil; c) Bukti bahwa implikasi pihak terdampak tentang proses
legal, ekonomi, lingkungan dan beserta penyelesaiannya.
sosial dari pengizinan operasi di
tanah mereka telah dipahami dan Selidiki apakah proses perjanjian
diterima oleh komunitas yang hasil negosiasi, termasuk catatan
terlibat, termasuk implikasi proses untuk mendapatkan
terhadap status legal tanah persetujuan sudah sesuai dengan
mereka dan waktu berakhirnya ukuran anggota kelompok.
hak, konsesi atau masa sewa
tanah yang dimiliki perusahaan. Periksa beberapa anggota yang
dipilih apakah sudah mereka memiliki
2.3.3 Seluruh informasi relevan hak atas tanah secara ulayat/adat di
harus tersedia dalam bentuk dan lahan yang mereka garap.
bahasa yang tepat, termasuk
Kriteria 3.1 Terdapat rencana manajemen yang terimplementasi, yang bertujuan mencapai viabilitas ekonomi dan finansial jangka panjang.
3.1.1 (M) Sebuah rencana Kriteria ini tidak berlaku bagi petani independen. Lih. acuan P&C RSPO 2013 di bawah Panduan Kriteria 3.1.
manajemen atau bisnis (minimum
tiga tahun) harus Direkomendasikan bagi kelompok tani untuk memiliki rencana usaha untuk keberlanjutan operasi jangka panjang dalam konteks ekonomi yang, antara lain, mempertimbangkan biaya tahunan untuk
didokumentasikan dan meliputi, pemeliharaan, penanaman kembali, potensi perluasan dan dapat mempertahankan sertifikasi dalam jangka panjang.
apabila berlaku, sebuah kasus
bisnis untuk petani penggarap
skema (scheme smallholders).
Prinsip 4: Penggunaan Praktik-Praktik Terbaik oleh Pengusaha Perkebunan dan Pabrik Minyak Sawit
Kriteria 4.1 Prosedur-prosedur operasi didokumentasikan secara pantas, serta diimplementasi dan dimonitor secara konsisten.
4.1.1 (M) Standard Operating 4.1.3 Tanggung jawab anggota Panduan untuk Anggota 4.1.1 Manajer Kelompok Berlaku bagi semua Kelompok, apapun Menilai Manajer Kelompok
Procedures (SOPs) untuk perorangan untuk menyimpan Perorangan harus digunakan oleh mengembangkan SOP yang sesuai ukurannya, tetapi rinciannya akan Periksa ulang dengan daftar SOP
perkebunan dan pabrik minyak catatan pelaksanaan SOP-nya Manajer Kelompok dalam audit bagi kelompoknya: beragam tergantung ukuran Kelompok Manajer Kelompok untuk
sawit harus didokumentasikan. sendiri sebagaimana diatur SKI. dan kompleksitas kegiatan memastikan semuanya sudah
dalam SOP kelompok. Anggota perorangan harus dapat: ▪ Pastikan melalui serangkaian operasionalnya. lengkap dan terbarui.
4.1.2 Harus terdapat mekanisme prosedur, apakah SOP yang sudah Manajer Kelompok harus dapat:
untuk memeriksa konsistensi ▪ Menunjukkan praktik terbaik di ada tentang Praktik Pengelolaan Periksa bagaimana pelaksanaannya
pengimplementasian prosedur. perkebunannya berdasarkan topik Terbaik (PPT) yang disusun oleh Menyusun daftar semua operasi yang dimonitor dan apakah personel yang
yang sesuai dalam SOP kelompok. anggota, sudah mematuhi dan harus tercakup beserta pabrik kelapa melakukan monitoring memiliki
4.1.3 Catatan-catatan pemonitoran sejalan dengan SOP kelompok. sawit (jika ada). Pastikan bahwa SOP
kompetensi yang cukup.
dan pelaksanaan setiap tindakan ▪ Menunjukkan bahwa mereka telah yang ada sudah cukup menjelaskan
harus terpelihara dan tersedia, menghadiri presentasi pelatihan, ▪ Simpan daftar anggota yang tugas-tugas kunci yang terkait dengan
dengan wajar. hari pembukaan atau instruksi di memiliki SOP sendiri (bukan milik masing-masing operasi. Periksa, apakah indikator yang telah
lapangan tentang pengelolaan kelompok) yang sudah ada dipilih untuk monitoring proses sudah
4.1.4 (M) Pabrik minyak sawit kelapa sawit dan menunjukkan sebelumnya dan diterima sebagai Masukkan bagian-bagian sebagai memadai untuk skala kegiatan
harus mencatat asal-usul dari dokumentasi terkait. ketentuan yang mematuhi dan berikut (tetapi daftar ini belum lengkap). operasionalnya, dan apakah
informasi yang diperoleh digunakan
seluruh Fresh Fruit Bunches (FFB) sejalan dengan SOP kelompok. • Persiapan lahan untuk penanaman
yang bersumber dari pihak ketiga. ▪ Menunjukkan jumlah hari pelatihan untuk meningkatkan praktik-praktik
baru dan penanaman kembali
yang telah mereka hadiri dan yang dilakukan.
(replanting). Pertimbangkan semua
Satukan semua hal di atas dalam suatu Pastikan semua SOP sudah
dokumen (manual) tanpa melupakan terkumpul dan tersimpan dengan
Kebijakan Tanpa Bakar (5.5). aman di satu lokasi.
Kriteria 4.2. Praktik-praktik menjaga, atau – apabila memungkinkan – meningkatkan, tingkat kesuburan tanah sehingga menjamin hasil yang optimal dan berkelanjutan.
4.2.1 Harus terdapat bukti bahwa 4.2.2 Kewajiban anggota Panduan bagi Anggota 4.2.1 Manajer kelompok harus Berlaku bagi semua Kelompok, apapun Menilai Manajer Kelompok
praktik-praktik pertanian yang baik, perorangan untuk memelihara Perorangan dan akan digunakan memelihara catatan-catatan rutin ukurannya, tetapi rinciannya akan Apakah ada prosedur yang
sesuai dengan yang telah catatan pupuk oleh Manajer Kelompok dalam mengenai praktik kesuburan tanah beragam tergantung ukuran Kelompok mencakup aspek-aspek spesifik dari
dijelaskan dalam Standard audit SKI yang dilakukan semua anggotanya dan kompleksitas kegiatan kriteria ini?
Operating Procedures (SOPs), Anggota perorangan harus dapat: sesuai SOP. operasionalnya.
telah dijalankan untuk mengelola • Memastikan apakah ada Apakah sudah sesuai dengan skala
tingkat kesuburan tanah hingga penggunaan pupuk di lokasi 4.2.2 Manajer Kelompok akan Kaitkan dengan SOP yang sesuai. dan sumber daya yang tersedia
tingkat yang dapat menjamin hasil perkebunan dan jenis apa yang memberikan templat untuk mencatat untuk kelompoknya?
yang optimal dan berkelanjutan, digunakan. penggunaan pupuk dan produk Rencana sederhana menjaga kesuburan
apabila memungkinkan. • Menunjukkan cara penyimpanan sampingan PKS. tanah seperti yang digarisbawahi dalam Tidak semua praktik akan berlaku.
dan penggunaan pupuk. SOP mungkin sudah cukup untuk
4.2.2 Laporan catatan-catatan • Menjelaskan siapa yang memberi 4.2.3 Manajer Kelompok melakukan kelompok dengan ukuran kecil. Poin-poin kunci mencakup jumlah
pemakaian pupuk harus dipelihara instruksi mengenai jumlah dan pengambilan sampel untuk pupuk yang digunakan di perkebunan
dengan baik. waktu penggunaan pupuk. sekurangnya jaringan dan tanah Semakin besar ukuran kelompok, maka serta catatan yang memadai.
• Menunjukkan bahwa mereka telah sebagai sampel yang mewakili diharapkan semakin baik metode yang
4.2.3 Harus terdapat bukti menghadiri presentasi pelatihan, anggota kelompok. digunakan (tetapi masih dalam batasan Menilai Anggota Perorangan
penarikan contoh tanah dan hari pembukaan atau instruksi di sumber daya yang dimiliki kelompok Periksa beberapa anggota yang
jaringan secara berkala untuk lapangan tentang pengelolaan 4.2.4 Manajer Kelompok mengawasi tersebut). dipilih untuk mengetahui apakah
memonitor perubahan dalam kelapa sawit dan menunjukkan dan memastikan pelaksanaan daur mereka telah mendapat penjelasan
status nutrien. dokumentasi terkait. ulang unsur hara untuk kelompoknya. Manajer Kelompok harus dapat: mengenai SOP pemupukan yang
• Menunjukkan jumlah hari pelatihan tepat dan jumlah yang disediakan
4.2.4 Strategi pendauran ulang yang telah mereka hadiri dan • Menunjukkan prosedur pengukuran telah digunakan.
nutrien harus diimplementasi, dan menyediakan bukti berupa kesuburan tanah, dengan memberikan
dapat meliputi penggunaan Empty sertifikat Kehadiran untuk setiap rincian, siapa yang melakukan Mungkin tidak seluruhnya relevan.
Fruit Bunches (EFB), Palm Oil Mill hari pelatihan yang dihadiri. penilaian dan seberapa sering
Effluent (POME), dan residu • Dapat menjelaskan kapan terakhir dilakukannya. Lakukan pemeriksaan hal-hal terkait
kelapa sawit setelah kalinya ada pihak yang • Untuk kelompok yang lebih besar, formalitas pelatihan (kehadiran atau
penanaman ulang. mendatangi kebun mereka untuk diharapkan untuk memiliki sertifikat yang diberikan).
memberi penjelasan mengenai pengetahuan tentang pengukuran
praktik terbaik. data dasar (baseline) bahan organik Periksa frekuensi kunjungan ke
yang ada dalam tanah. perkebunan.
Catat bagaimana
penyampaian/komunikasi tersebut
dilakukan.
Kriteria 5.3 Limbah dikurangi, didaur ulang, digunakan ulang dan dibuang dengan cara yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan.
5.3.1 (M) Seluruh produk limbah Sesuai dengan skala yang ada, Rencana tersebut harus mencakup Sesuai dengan skala yang ada, Rencana tersebut harus mencakup Menilai Manajer Kelompok
dan sumber polusi harus anggota harus memiliki rencana identifikasi dan pemantauan sumber Manajer Kelompok harus identifikasi dan pemantauan sumber Periksa apakah rencana pengolahan
diidentifikasi dan didokumentasi. pengolahan dan pembuangan limbah dan polusi; peningkatan memastikan rencana pengolahan limbah dan polusi; peningkatan efisiensi dan pembuangan limbah sudah
limbah yang terdokumentasi. efisiensi pemanfaatan sumber daya; dan pembuangan limbah yang pemanfaatan sumber daya; pengolahan mencukupi dan diterapkan.
5.3.2 (M) Seluruh bahan kimia dan pengolahan dan pembuangan bahan terdokumentasi sudah berjalan. dan pembuangan bahan kimia
wadahnya harus dibuang secara Anggota harus menyampaikan kimia berbahaya serta wadahnya berbahaya serta wadahnya secara tepat Periksa catatan pelatihan.
bertanggung jawab. rencana pengolahan dan secara tepat sebagai upaya mitigasi. Manajer Kelompok harus sebagai upaya mitigasi.
pembuangan limbah kepada menyampaikan rencana pengolahan Kunjungan lapangan.
5.3.3 Rencana pembuangan dan semua pekerja. dan pembuangan limbah kepada Jika memungkinkan, hindari membakar
manajemen limbah untuk semua anggota. sampah domestik. Menilai Anggota Perorangan
menghindari atau mengurangi Anggota harus memastikan Periksa apakah rencana pengolahan
polusi harus didokumentasi dan bahwa semua wadah bahan Manajer Kelompok harus Sesuai dengan skala yang ada, dan pembuangan limbah sudah
diimplementasi. kimia ditangani dan dibuang memastikan bahwa semua wadah misalnya pada bengkel, penggunaan mencukupi dan diterapkan.
dengan cara yang tepat. bahan kimia ditangani dan dibuang penampungan oli disarankan sebagai
dengan cara yang tepat. bagian rencana pengolahan limbah. Wawancara anggota perorangan dan
Anggota harus memastikan pekerjanya.
semua pekerja mengikuti Manajer Kelompok harus
pelatihan tentang pengolahan memastikan semua anggota Kunjungan lapangan.
dan pembuangan limbah. mengikuti pelatihan tentang
Catatan mengenai pelatihan pengolahan dan pembuangan
tersebut harus disimpan. limbah. Catatan mengenai pelatihan
tersebut harus disimpan.
Kriteria 5.4 Efisiensi penggunaan bahan bakar fosil dan penggunaan energi terbarukan dioptimalkan.
5.4.1 Rencana peningkatan Sesuai dengan skala yang ada, Sesuai dengan skala yang ada, Rencana ini harus mencakup penilaian Menilai Manajer Kelompok
efisiensi penggunaan bahan bakar anggota harus menerapkan Manajer Kelompok harus memiliki penggunaan energi secara langsung Sesuai dengan skala yang ada,
fosil dan pengoptimalan energi upaya sebagaimana dijelaskan rencana peningkatan dan dalam kegiatan operasionalnya, periksa rencana yang ada.
terbarukan harus diimplementasi dalam rencana Kelompok pemantauan efisiensi penggunaan termasuk bahan bakar, listrik dan mesin
dan dimonitor. tentang peningkatan dan bahan bakar fosil dan pengoptimalan di lokasi. Wawancara orang terkait yang
pengawasan efisiensi energi terbarukan. bertanggung jawab.
Kunjungan lapangan.
5.6.1 (M) Penilaian seluruh Manajer Kelompok harus: Terbitkan sertifikat kehadiran untuk Menilai Manajer Kelompok
kegiatan polusi harus ▪ Menyusun daftar polutan utama semua pelatihan dan catat terpisah Periksa daftar polutan utama dan
dilaksanakan, termasuk di dan mengidentifikasi sumber emisi. peserta, tanggal penyelenggaraan dan sumber emisi yang teridentifikasi.
Kriteria 6.3 Terdapat sebuah sistem yang disepakati bersama dan didokumentasi untuk menghadapi keluhan-keluhan, yang diimplementasikan dan diterima oleh seluruh pihak yang terdampak.
6.3.1 (M) Sistem ini, yang terbuka Tergantung pada skalanya, Prosedur dan/atau sistem keluhan Manajer Kelompok harus memiliki Sistem tersebut harus bertujuan Menilai Manajer Kelompok
untuk seluruh pihak yang anggota harus memiliki harus terbuka untuk semua pihak mekanisme keluhan yang mengurangi risiko tindakan pembalasan. Periksa apakah mekanisme keluhan
terdampak, harus menyelesaikan mekanisme keluhan yang yang terdampak, harus terdokumentasi. yang terdokumentasi sudah memadai
perselisihan dengan pantas, tepat terdokumentasi. menyelesaikan perselisihan dengan Jika tidak ada resolusi yang bisa dicapai (setidaknya terbuka untuk pihak yang
waktu dan efektif, serta menjamin pantas, tepat waktu dan efektif, serta Prosedur tersebut harus dilengkapi bersama, keluhan bisa disampaikan terkena dampak, menjamin
anonimitas pelapor dan Pekerja harus memahami menjamin anonimitas pelapor dan dokumentasi mengenai proses kepada Fasilitas Penyelesaian Sengketa anonimitas pelapor, dll.) dan sudah
pengungkap aib (whistleblower), prosesnya. pengungkap aib (whistleblower), penyelesaian sengketa serta dan kemudian Panel Pengaduan RSPO. berjalan.
apabila diminta. apabila diminta (6.3 & 6.9.3). hasilnya.
Sesuai dengan skala yang ada, Periksa apakah prosedur tersebut
6.3.2 (M) Dokumentasi untuk prosedur tersebut harus Manajer Kelompok harus sudah dilengkapi dokumentasi
proses penyelesaian perselisihan dilengkapi dokumentasi memastikan anggota memahami mengenai proses penyelesaian
dan hasilnya harus tersedia. mengenai proses penyelesaian prosedur keluhan. sengketa serta hasilnya.
sengketa serta hasilnya.
Jika dibutuhkan, Manajer Kelompok Periksa apakah anggota memahami
harus mendukung anggota prosedur keluhan.
menyusun dan menjalankan
mekanisme keluhan yang
terdokumentasi. Menilai Anggota Perorangan
Tergantung pada skalanya, periksa
apakah mekanisme keluhan yang
terdokumentasi sudah memadai
Kriteria 6.4 Seluruh negosiasi yang berhubungan dengan kompensasi kehilangan hak legal, adat atau penggunaan diurus melalui sistem yang terdokumentasi yang memungkinkan masyarakat adat, komunitas lokal, dan pemangku
kepentingan lainnya untuk mengekspresikan pandangan mereka melalui institusi perwakilan masing-masing.
6.4.1 (M) Harus tersedia prosedur Anggota kelompok perorangan Notifikasi resmi harus disampaikan 6.4.1 & 6.4.2: Manajer Kelompok Manajer Kelompok harus menganalisis Menilai Manajer Kelompok
untuk mengidentifikasi hak legal, meminta bantuan dari Manajer kepada Manajer Kelompok. mengembangkan prosedur untuk hal-hal berikut: Periksa apakah Manajer Kelompok
adat atau penggunaan, dan Kelompok secara resmi dalam mengidentifikasi mengidentifikasi hak ▪ Prosedur apa yang sudah memiliki prosedur (6.4.1 dan 6.4.2)
prosedur untuk mengidentifikasi proses ini untuk menjamin legal, adat atau penggunaan, dan digunakan untuk mengidentifikasi yang sudah berjalan dan periksa
orang-orang yang berhak kepatuhan terhadap prosedur. suatu prosedur untuk hak-hak berdasarkan hukum positif dokumentasi proses dan hasil dari
mendapatkan kompensasi. mengidentifikasi orang-orang yang dan hak adat? kesepakatan hasil negosiasi dan
berhak menerima kompensasi serta ▪ Bagaimana cara mengidentifikasi kompensasi (6.4.3).
6.4.2 Prosedur untuk prosedur untuk menghitung dan siapa yang berhak untuk
mengkalkulasi dan membagikan kompensasi yang adil. mendapatkan kompensasi?
mendistribusikan kompensasi adil ▪ Di mana perjanjian-perjanjian
(dalam bentuk uang atau bentuk 6.4.3: Manajer Kelompok tersebut didokumentasikan dan
lain) harus didirikan dan mendokumentasikan proses dan bagaimana mereka tersedia bagi
diimplementasi, dimonitor dan hasil kesepakatan hasil negosiasi publik?
dievaluasi dalam cara yang dan klaim kompensasi dengan bukti
partisipatif, dan tindakan-tindakan keikutsertaan pihak yang terkena Manajer Kelompok dapat
korektif diambil berdasarkan dampak, dan menyediakannya untuk mempertimbangkan merujuk kepada
evaluasi tersebut. Prosedur ini publik. pihak berwewenang atau lembaga
harus mempertimbangkan: setempat yang kompeten jika dibutuhkan
pengaruh perbedaan jender Manajer Kelompok membantu proses mediasi atau mengembangkan
terhadap kemampuan untuk anggota perorangan dalam situasi suatu sistem untuk tujuan ini.
menuntut hak, kepemilikan dan seperti ini sesuai dengan permintaan
akses ke tanah; perbedaan antara anggota.
transmigran dan komunitas yang
sudah lama ada; dan perbedaan
antara bukti kepemilikan legal dan
kepemilikan komunal dari
kelompok etnis (masyarakat adat).
Kriteria 6.6 Majikan menghormati hak seluruh pekerja untuk membentuk dan bergabung dengan serikat pekerja yang diinginkan, serta untuk berunding secara kolektif. Apabila hak dan kebebasan untuk berasosiasi dan berunding secara
kolektif dibatasi oleh hukum, maka majikan memfasilitasi cara-cara paralel untuk berunding dan berasosiasi secara bebas dan independen untuk seluruh pekerja.
6.6.1 (M) Harus ada pernyataan Jika anggota perorangan Manajer Kelompok harus mengetahui Jika ada, Manajer Kelompok harus Menilai Manajer Kelompok
pengakuan kebebasan mempekerjakan orang lain: pernyataan tersebut, jika ada. memastikan anggota mengizinkan Jika ada, periksa apakah Manajer
berorganisasi yang terpublikasi ▪ Harus ada pernyataan pekerja mereka untuk membentuk atau Kelompok mengetahui tentang
dalam bahasa lokal. pengakuan kebebasan bergabung dengan serikat kerja. pernyataan tersebut.
berserikat (membentuk dan
6.6.2 Notulensi rapat dengan bergabung dengan serikat) Menilai Anggota Perorangan
perwakilan pekerja atau serikat (6.6.1). Jika ada, periksa pernyataan publik
pekerja utama harus yang mengakui kebebasan berserikat
didokumentasi. ▪ Notulensi rapat dengan serta notulensinya.
perwakilan pekerja atau
serikat pekerja utama harus Jika ada, periksa notulensi rapat
didokumentasi dan disimpan dengan perwakilan pekerja atau
(6.6.2). serikat pekerja utama.
Kriteria 6.8 Seluruh bentuk diskriminasi berdasarkan ras, kasta, kebangsaan, agama, disabilitas, jender, orientasi seksual, keanggotaan serikat, afiliasi politik, atau umur, dilarang.
6.8.1 (M) Kebijakan kesamaan Anggota harus mengetahui Anggota dilarang mendiskriminasi Susun kebijakan mengenai Jika ada pengaduan, harap mengacu Menilai Manajer Kelompok
oportunitas yang dapat diakses tentang kebijakan mengenai berdasarkan ras, kasta, negara asal, kesetaraan peluang dan simpan pada Kriteria 6.3. Periksa apakah ada kebijakan
publik dan meliputi identifikasi kesetaraan peluang dan agama, disabilitas, gender, orientasi catatan-catatan tentang bukti tertulis mengenai kesetaraan peluang.
kelompok-kelompok menerapkannya. seksual, keanggotaan serikat, afiliasi diadakannya kegiatan peningkatan Pastikan semua anggota perorangan
relevan/terdampak dalam politik, atau umur. penyadartahuan dalam topik ini. dan staf mengetahui tentang kebijakan Periksa apakah kebijakan tersebut
lingkungan lokal harus ini. diterapkan di lapangan.
didokumentasi.
Menilai Anggota Perorangan
6.8.2 (M) Harus tersedia bukti Wawancara anggota untuk melihat
bahwa pekerja dan kelompok- apakah mereka mengetahui,
kelompok termasuk komunitas memahami dan menerapkan
lokal, perempuan, dan pekerja kebijakan tersebut.
migran tidak didiskriminasi.
Kriteria 6.9 Tidak ada penghasutan atau perlakuan kejam di tempat kerja, dan hak-hak reproduktif dilindungi.
Kriteria 6.11 Pengusaha perkebunan dan pengusaha pabrik minyak sawit berkontribusi ke pembangunan berkelanjutan lokal apabila dimungkinkan
6.11.1 Kontribusi ke pembangunan Pemenuhan persyaratan ini 6.11.1 Kontribusi bagi masyarakat setempat. Menilai Manajer Kelompok
lokal yang berdasarkan hasil adalah tanggung jawab Manajer • Bukti konsultasi dengan Berlaku bagi semua Kelompok.
konsultasi dengan komunitas lokal Kelompok. masyarakat dan pemangku Kaitkan dengan bagian 1.1 dan 1.2 jika Apakah terdapat prosedur yang
harus didemonstrasikan. kepentingan lokal. sesuai, perilaku etis (1.3) dan daftar menangani aspek-aspek spesifik
pemangku kepentingan (6.2). dalam kriteria ini?
6.11.2 Apabila terdapat petani • Manajer Kelompok harus Manajer Kelompok harus dapat:
penggarap skema, harus tersedia memastikan bahwa kontribusi ▪ Mengidentifikasi siapa yang Apakah dokumen-dokumen tersebut
bukti bahwa ada upaya dan/atau yang telah diidentifikasi dari hasil berkomunikasi dengan masyarakat saling berkaitan satu sama lainnya?
alokasi sumber daya untuk konsultasi dilakukan. setempat untuk menentukan
meningkatkan produktivitas petani bagaimana cara berkontribusi pada Periksa bahwa rencana kontribusi
penggarap tersebut. pembangunan yang berkelanjutan. sesuai dengan konsultasi yang
▪ Mengetahui, apa saja yang dilakukan.
diharapkan masyarakat dan
bagaimana hal ini dapat diukur. Jika semua anggota perorangan
▪ Lakukan pengevaluasian dan kelola terdiri dari masyarakat setempat,
harapan-harapan ini. maka kriteria ini mungkin tidak
berlaku.
Konsultasi dengan masyarakat
tergantung kepada keanggotaan Menilai Anggota Perorangan
kelompok. Contohnya, jika kelompok Tidak dapat dilakukan.
terdiri dari petani sawit dari masyarakat
lokal maka konsultasi mungkin tidak
diperlukan.
Kriteria 6.12 Tidak ada penggunaan tenaga kerja yang diperdagangkan secara ilegal atau dipaksa dalam bentuk apapun.
6.12.1 (M) Harus tersedia bukti Sesuai dengan skala yang ada, Sesuai dengan skala yang ada, Manajer Kelompok akan menyusun Kebijakan ini harus mencakup Menilai Manajer Kelompok
bahwa tidak ada penggunaan anggota harus memiliki kebijakan harus mencantumkan kebijakan bahwa tidak ada bentuk pernyataan tentang praktik yang tidak Periksa apakah kebijakan yang
tenaga kerja yang diperdagangkan kebijakan bahwa tidak ada pernyataan bahwa tidak terjadi apapun praktik kerja paksa atau diskriminatif, tidak ada substitusi kontrak, terdokumentasi sudah memadai dan
penggunaan tenaga kerja yang substitusi kontrak dan tentang program orientasi pasca kedatangan diterapkan.
Kriteria 7.3 Penanaman baru sejak November 2005 tidak menggantikan area hutan utama atau area lain yang dibutuhkan untuk memelihara atau meningkatkan sedikitnya salah satu dari Nilai Konservasi Tinggi.
7.3.1 (M) Harus tersedia bukti Anggota perorangan harus Manajer Kelompok harus Panduan NKT untuk Petani Sawit yang Lih. 7.1
bahwa tidak ada penanaman baru menunjukkan pemahaman dasar menunjukkan pemahaman dasar disahkan (saat ini masih dalam proses Menilai Manajer Kelompok
yang menggantikan hutan utama mengenai hutan primer dan NKT mengenai hutan primer dan NKT penyusunan) harus menjadi acuan Pastikan terdapatnya laporan
atau area lain yang dibutuhkan serta pentingnya menghindari serta pentingnya menghindari sebagai panduan lebih lanjut. penilaian NKT , rencana pengelolaan
untuk memelihara atau kegiatan pembukaan area-area kegiatan pembukaan area-area dan pemantauan NKT, serta rencana
meningkatkan salah satu (atau tersebut. tersebut, dan menyampaikan Manajer Kelompok harus memastikan aksi dan SOP.
lebih) Nilai Konservasi Tinggi informasi tersebut kepada anggota dilakukannya konsultasi dengan
(NKT), sejak November 2005. Anggota perorangan harus perorangan. pemangku kepentingan saat penilaian Periksa catatan pelatihan (materi dan
Penanaman baru harus dirancang memeriksa dengan Manajer NKT. peserta pelatihan).
dan dikelola sedemikian rupa Kelompok mengenai status Sebelum penanaman baru, penilaian
sehingga menjamin bahwa NKT hutan primer dan NKT dalam NKT yang komprehensif harus Alat-alat yang tersedia untuk memantau Verifikasi konsultasi dengan pihak
yang telah diidentifikasi akan perkebunan mereka atau dalam dilakukan oleh pihak independen, ancaman terhadap NKT (contohnya, terkena dampak (jika ada) dan
terawat dan/atau ditingkatkan cakupan lanskap (lihat atau jika memungkinkan, penilaian SMART) dapat digunakan. pemangku kepentingan lainnya telah
kualitasnya (lihat Kriteria 5.2). pedoman) berdasarkan laporan internal dapat difasilitasi oleh dilakukan.
penilaian NKT. Manajer Kelompok (mengacu kepada Petani penggarap skema (scheme
Prinsip & Kriteria dan Interpretasi smallholders) yang melakukan
Kriteria 7.4 Penanaman ekstensif pada daerah curam, dan/atau tanah ringkih dan marginal, termasuk lahan gambut, dihindari.
7.4.1 Peta-peta yang 7.4.1 dan 7.4.2 Anggota Panduan bagi Anggota 7.4.1 Manajer Kelompok harus: Untuk penanaman baru, diharapkan Lih. 7.1
mengidentifikasi tanah ringkih dan perorangan dapat menunjukkan Perorangan dan akan digunakan ▪ Menyusun dan mengelola peta agar identifikasi tanah marginal dan Menilai Manajer Kelompok
marginal, termasuk lereng eksesif pemahaman memadai tentang Manajer Kelompok dalam audit SKI tanah secara keseluruhan untuk
Kriteria 7.6 Apabila dapat didemonstrasikan bahwa masyarakat lokal memiliki hak legal, hak adat, atau hak penggunaan, maka mereka diberikan kompensasi untuk setiap penyerahan hak dan akuisisi lahan yang disepakati, yang
bergantung pada pemberian persetujuan bebas berinformasi sebelumnya.
7.6.1 (M) Penilaian dan identifikasi Anggota perorangan akan Manajer Kelompok harus: Manajer Kelompok harus menunjukkan Menilai Manajer Kelompok
terdokumentasi atas hak legal, hak menyimpan salinan bukti tertulis kepatuhan terhadap kesepakatan
adat dan hak penggunaan harus dari proses dan hasil klaim Mendokumentasikan penilaian dan dengan menyimpan salinan Periksa bukti terdokumentasi untuk:
tersedia. kompensasi (7.6.5). identifikasi terdokumentasi atas hak kesepakatan hasil negosiasi dan •
legal, hak adat dan hak pemanfaatan dokumentasi proses menuju pencapaian identifikasi dan penilaian
7.6.2 (M) Sistem untuk (7.6.1). persetujuan. terdokumentasi atas hak legal,
mengidentifikasi orang-orang yang hak adat dan hak pemanfaatan
berhak mendapatkan kompensasi Mengembangkan prosedur untuk (7.6.1).
harus terimplementasi. mengidentifikasi orang-orang yang
berhak mendapatkan kompensasi • prosedur untuk mengidentifikasi
7.6.3 (M) Sistem untuk menghitung (7.6.2). orang-orang yang berhak
dan mendistribusikan kompensasi mendapatkan kompensasi (7.6.2).
adil (dalam bentuk moneter atau Menetapkan prosedur untuk
bentuk lain) harus terimplementasi. menghitung dan mendistribusikan • prosedur untuk menghitung dan
kompensasi yang adil (7.6.3). mendistribusikan kompensasi
7.6.4 Komunitas-komunitas yang yang adil (7.6.3).
kehilangan akses dan hak lahan Mendokumentasikan proses dan
dalam rangka ekspansi hasil klaim kompensasi dan • proses dan hasil klaim
perkebunan harus diberikan membuatnya terbuka untuk publik kompensasi dan ketersediaannya
kesempatan untuk mendapatkan (7.6.5). untuk publik (7.6.5).
keuntungan dari pengembangan
perkebunan. Memiliki bukti terdokumentasi bahwa
• bukti terdokumentasi bahwa
masyarakat dan pemegang hak yang
Kriteria 7.7. Tidak ada penggunaan metode pembakaran dalam pembukaan lahan untuk penanaman baru selain dalam situasi-situasi khusus yang telah diidentifikasi dalam pedoman ASEAN atau dalam praktik terbaik regional lainnya.
7.7.1 (M) Pembukaan lahan tidak 7.7.1 Anggota perorangan harus Panduan bagi Anggota 7.7.1 Manajer Kelompok harus: Kaitkan dengan rencana pelatihan (4.8), Menilai Manajer Kelompok
boleh dilakukan melalui memberikan bukti bahwa Perorangan dan akan digunakan ▪ Menyediakan bukti bahwa catatan lingkungan (5.1) dan register Apakah kebijakan dan dokumentasi
pembakaran, selain dalam situasi mereka memahami Kebijakan Manajer Kelompok dalam audit SKI kebijakan pembakaran tidak peraturan jika ada (2.1) dan praktik- yang ada telah sesuai dengan skala
khusus yang telah diidentifikasi Tanpa Bakar kelompok. Anggota perorangan harus dapat digunakan dalam SOPnya. praktik nasional. kegiatan operasinya?
dalam ‘Guidelines for the menunjukkan bahwa mereka tidak ▪ Menunjukkan apakah setiap
Implementation of the ASEAN 7.7.1 Anggota perorangan harus melakukan pembakaran saat perkebunan perorangan sudah Gunakan manual SOP (4.1) sebagai Apakah kebijakan dan dokumentasi
Policy on Zero Burning’ 2003, atau menyusun proposal penggunaan persiapan lahan. dikunjungi untuk persyaratan ini acuan silang. dimaksud sudah dilaksanakan?
panduan sejajar di kawasan lain. api untuk dinilai dan disetujui ▪ Menunjukkan bagaimana poin-
oleh Manajer Kelompok sebelum poin di atas disosialisasikan Pertimbangkan apakah dibutuhkan SOP Apakah dokumentasi diperbaharui
7.7.2 Untuk kasus-kasus luar biasa melakukan pembakaran. kepada anggota perorangan dan kebijakan terpisah. secara rutin? Periksa, apakah
di mana metode pembakaran akan Kelompok. dokumen tersebut diperbaharui pada
digunakan untuk pembukaan lahan Lakukan dan catat pelatihan mengenai saat bergabungnya anggota baru ke
untuk penanaman, harus tersedia 7.7.2 Manajer Kelompok akan: subyek tersebut. dalam Kelompok.
bukti bahwa telah ada persetujuan ▪ Menunjukkan bahwa semua
sebelumnya untuk pelaksanaan penggunaan api dibenarkan Apakah penggunaan api
pembakaran terkontrol dalam ‘Guidelines for the dihubungkan dengan rencana
sebagaimana dinyatakan dalam Implementation of the ASEAN pelatihan (4.8) dan catatan peraturan
‘Guidelines for the Implementation Policy on Zero Burning’ lingkungan daftar peraturan
of the ASEAN Policy on Zero (Panduan untuk Implementasi lingkungan (5.1), daftar peraturan
Burning’ 2003, atau panduan Kebijakan Tanpa Bakar di perundangan jika sesuai (2.1) dan
sejenis di kawasan lainnya. ASEAN) tahun 2003. kode praktik nasional?
▪ Menyediakan persetujuan tertulis
dari lembaga lingkungan yang Tanyakan pertanyaan berikut kepada
berwewenang mengenai Manajer Kelompok:
penggunaan api dalam situasi-
situasi tertentu sebagaimana ▪ Apakah Anda sudah
ditentukan dalam panduan memasukkan kebijakan tanpa
ASEAN. bakar dalam praktik terbaik untuk
persiapan lahan dan untuk
penanaman kembali?
▪ Apakah Anda sudah
memasukkan kebijakan tanpa
bakar dalam SOP Anda?
▪ Jika Anda menggunakan api,
dapatkah Anda memberikan
alasan yang dibenarkan bagi
dilakukannya tindakan tersebut,
serta telah memperoleh
Prinsip 8: Komitmen Terhadap Perbaikan Terus Menerus Dalam Area-Area Kegiatan Utama
Kriteria 8.1: Pengusaha perkebunan dan pengusaha pabrik minyak sawit secara regular memonitor dan meninjau ulang kegiatan mereka, dan mengembangkan serta mengimplementasi Rencana Aksi Kelompok yang memungkinkan
perbaikan berkelanjutan yang tampak dalam operasi-operasi utama.
8.1.1 (M) Rencana Aksi Kelompok • Anggota akan memberikan Panduan bagi Anggota • Manajer Kelompok akan mencatat Rencana aksi untuk perbaikan terus Menilai Manajer Kelompok
untuk perbaikan berkelanjutan masukan untuk Rencana Aksi Perorangan dan akan digunakan informasi mengenai dampak menerus berada di bawah kendali Harus ada rencana aksi untuk
harus diimplementasi, berdasarkan Kelompok untuk perbaikan Manajer Kelompok dalam audit SKI lingkungan, pengurangan limbah, Manajer Kelompok yang akan perbaikan yang sesuai dengan
pertimbangan dampak sosial dan berkelanjutan polusi & GRK dan dampak sosial. bertanggung jawab atas ukuran Kelompok. Rencana ini harus
lingkungan utama serta oportunitas • Anggota akan mencatat Anggota perorangan harus mampu • Manajer Kelompok akan menyusun pelaksanaannya. memiliki periode yang cukup
pengusaha perkebunan/pabrik penggunaan pestisida dan menunjukkan pengetahuan mereka catatan dari setiap anggota (misalnya 3 tahun) dan diperbaharui
minyak sawit, dan harus meliputi pupuk, produksi TBS, dsb. mengenai Rencana Aksi Kelompok perorangan secara rutin (contohnya, Berlaku untuk semua Kelompok setiap tahunnya. Jika Kelompok
sejumlah indikator-indikator yang oleh masing-masing sesuai untuk perbaikan berkelanjutan, setiap triwulan). memiliki anggota-anggota yang tidak
bervariasi yang dicakup dalam dengan templat standar yang khususnya tentang kapan mereka • Manajer Kelompok akan memfasilitasi Manajer kelompok harus dapat: homogen, maka kemungkinan ada
Prinsip dan Kriteria ini. disediakan Manajer akan melakukan penanaman ulang. pengembangan Rencana Aksi kebutuhan untuk lebih dari satu
Kelompok. rencana.
Berikut ini merupakan kumpulan definisi yang sebelumnya digunakan oleh RSPO (seperti contohnya
di dalam P&C RSPO) atau diambil dari organisasi internasional yang ahli di bidangnya.
Sertifikasi: Suatu prosedur sukarela yang menilai, memantau dan memberikan jaminan tertulis
bahwa suatu usaha, produk, proses, jasa, rantai pasok atau sistem manajemen dijalankan sesuai
dengan persyaratan tertentu secara spesifik. (ISEAL)
Penilaian sertifikasi: Proses di mana badan sertifikasi (CB) mengevaluasi kesesuaian suatu operasi
terhadap standar tertentu secara spesifik dan/atau dokumen normatif lainnya.
Badan Sertifikasi (juga dikenal dengan Certification Body atau CB): Pihak ketiga yang menilai
dan mengeluarkan sertifikat untuk menjamin kesesuaian organisasi terhadap standar yang
dipublikasikan secara luas atau dokumen lainnya yang bersifat normatif.
Kajian Dampak Lingkungan: Suatu proses untuk memperkirakan dan mengevaluasi dampak yang
ditimbulkan oleh suatu tindakan atau serangkaian tindakan terhadap lingkungan, untuk kemudian
menggunakan kesimpulan yang didapat darinya sebagai perangkat untuk melakukan perencanaan
dan pengambilan keputusan.
Perkebunan Keluarga: Kebun yang dioperasikan (dan biasanya dimiliki oleh) keluarga untuk
menanam pohon kelapa sawit, terkadang disertai dengan produksi tanaman pangan lainnya secara
subsisten di mana keluarga menyediakan sebagian besar tenaga kerja. Luas kawasan tanam di
kebun yang merupakan sumber utama pendapatan ini tidak mencapai 50 hektar. Pekerjaan yang
dilakukan anak di kebun keluarga ini diperbolehkan selama tetap diawasi orang dewasa, tidak
mengganggu program pendidikan anak, anak yang bersangkutan merupakan bagian dari keluarga
dan anak tidak terpapar kondisi kerja berbahaya.
Kelompok:
Sertifikasi Kelompok: Sertifikasi bersama suatu kelompok pekebun kelapa sawit dengan sistem
sertifikasi yang berlaku bagi semua anggota kelompok.
Manajer Kelompok: Orang, sekelompok orang, atau organisasi yang bertanggung jawab
menjalankan Sistem Kontrol Internal (SKI) dan mengelola kelompok. Manajer ini dapat merupakan
perorangan atau organisasi, seperti misalnya pekebun perorangan, pedagang TBS, asosiasi mandiri,
PKS, dsb., selama yang bersangkutan memenuhi kriteria yang diuraikan di Bagian 2 E.1.2.
Anggota kelompok: Pekebun perorangan yang tergabung secara formal di dalam suatu grup yang
berusaha mengikuti proses sertifikasi TBS di bawah standar ini.
Kelompok besar: Kelompok yang memiliki total kawasan produksi seluas 500 ha atau lebih.
Kawasan Bernilai Konservasi Tinggi (KBKT): Kawasan yang diperlukan untuk memelihara atau
meningkatkan satu Nilai Konservasi (NKT) atau lebih.
Pekebun mandiri: Orang atau badan yang memiliki dan/atau mengelola pengembangan kelapa
sawit dan tidak terikat dengan kontrak, perjanjian kredit atau perencanaan apa pun dengan Pabrik
Kelapa Sawit (PKS) tertentu.
Pengendalian Hama Terpadu (PHT): PHT merupakan pertimbangan yang berdasarkan atas kehati-
hatian mengenai semua teknik pengendalian hama yang ada dan selanjutnya diintegrasikan dengan
langkah-langkah yang tepat yang mencegah perkembangan populasi hama dan menjaga pestisida,
serta intervensi lainnya yang memiliki alasan kuat secara ekonomi dan mengurangi atau
meminimalkan risiko terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. PHT menekankan pertumbuhan
tanaman pangan yang sehat dengan sekecil mungkin gangguan terhadap ekosistem pertanian dan
mendorong mekanisme pengendalian hama secara alami. (FAO 2013:
http://www.fao.org/agriculture/crops/core-themes/theme/pests/ipm/en/)
Auditor Internal: Orang atau organisasi yang ditunjuk oleh Manajer Kelompok untuk melaksanakan
inspeksi internal terhadap anggota kelompok terkait kepatuhan mereka terhadap standar dan
kebijakan RSPO serta persyaratan keanggotaan.
Sistem Kontrol Internal-SKI: Serangkaian prosedur dan proses terdokumentasi yang diterapkan
kelompok untuk memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan secara spesifik. SKI dapat mengatur
peran kelompok dalam artian lebih luas yang tidak terlibat langsung di dalam sertifikasi, yang dapat
mencakup pedagang TBS, Manajer Kelompok, penyedia jasa transportasi, dan sebagainya.
Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dengan Basis Pasok: Untuk tujuan penggunaan dalam dokumen ini,
istilah ‘PKS dengan Basis Pasok’ digunakan untuk mengacu pada PKS yang memiliki
estate/perkebunan sendiri. PKS dengan Basis Pasok perlu mengikuti sertifikasi P&C RSPO untuk
operasinya sendiri, sementara PKS mandiri hanya memerlukan sertifikasi SCC RSPO. PKS dengan
Basis Pasok di dalam konteks Sertifikasi Kelompok merupakan konsep yang sesuai dengan sertifikasi
Interpretasi Nasional: Interpretasi dari Prinsip & Kriteria Generik RSPO untuk negara tertentu.
Pemasok luar buah (Outgrower): Petani yang penjualan TBSnya eksklusif terikat kontrak dengan
pekebun (grower) atau pemilik PKS (miller). Pemasok luar buah dapat merupakan petani.
Hak: prinsip legal, sosial atau etis dari suatu kebebasan atau kepemilikan:
• Hak adat: Pola pemanfaatan lahan dan sumber daya oleh masyarakat yang sudah
berlangsung sangat lama sesuai dengan hukum, nilai, adat dan tradisi adat/masyarakat adat.
Hal ini turut mencakup penggunaan yang lebih bersifat musiman atau bersiklus ketimbang
alas hak sebagaimana diatur hukum nasional terhadap lahan dan sumber daya yang
dikeluarkan oleh Negara (dari Kebijakan Operasional 4.10 Bank Dunia).
• Hak legal: Hak yang diberikan kepada perorangan, badan dan pihak-pihak lainnya melalui
peraturan perundangan yang berlaku di tingkat daerah, nasional maupun yang telah
diratifikasi dari hukum internasional.
• Hak pemanfaatan: Hak untuk memanfaatkan lahan dan sumber daya sebagaimana dapat
ditetapkan melalui kebiasaan setempat, perjanjian kesepakatan bersama atau didapatkan
dari kewenangan/hak yang dipegang oleh badan lain yang memiliki hak akses. (Dari P&C
FSC).
• Hak yang dapat dibuktikan: hak yang dibuktikan melalui pemetaan pengguna yang
dilakukan secara partisipatif sebagai bagian dari proses FPIC.
Definisi berikut ini bersifat generik untuk petani dan dapat digunakan sebagai panduan dalam hal
tidak adanya Interpretasi Nasional. Sebagai bagian dari proses Interpretasi Nasional (termasuk di
dalamnya Interpretasi Lokal dan Interpretasi Nasional Negara Produsen Kecil), definisi umum dari
istilah-istilah di atas dapat diatur. Jika diperlukan, petani dapat dibedakan lebih lanjut menjadi petani
mandiri, plasma atau asosiasi (associated smallholder).
• Petani: Petani yang membudidayakan kelapa sawit, terkadang bersamaan dengan produksi
tanaman pangan lainnya secara subsisten di mana keluarga menyediakan sebagian besar
tenaga kerjanya dan kebun yang dibudidayakan menyediakan sumber utama pendapatan, dan
di mana luasan kawasan yang ditanami biasanya tidak mencapai 50 ha.
• Petani plasma: Petani yang secara struktural terikat pada kontrak, perjanjian pinjaman
dan/atau dalam perencanaan dengan PKS tertentu. Akan tetapi tetapi asosiasi yang demikian
ini tidak selalu terbatas pada ikatan tersebut. [Catatan: Contoh yang diberikan di sini adalah
model Plasma Indonesia. Di berbagai belahan dunia lainnya seperti di Amerika Latin, petani
jenis ini juga disebut sebagai ‘petani asosiasi’ (associated smallholder).]
• Petani mandiri: Petani yang tidak terikat dalam kontrak, perjanjian kredit atau perencanaan
apa pun dengan PKS tertentu.
Pemangku Kepentingan: Orang atau kelompok yang memiliki kepentingan yang sah berdasarkan
hukum dan/atau kepentingan yang dapat dibuktikan di dalam (atau yang terdampak secara langsung
oleh) kegiatan suatu organisasi beserta konsekuensi dari kegiatan tersebut.
1.3.1 Kebijakan yang berisikan komitmen terhadap kode etik dan pakta integritas di semua operasi dan transaksi Kebijakan
Sistem
2.1.2 Sistem yang terdokumentasi mengenai persyaratan legal Terdokumentasi
2.2.5 Pemetaan partisipatif terhadap luasan kawasan yang dipersengketakan, jika ada Peta
Peta dengan skala yang sesuai dan menunjukkan luasan yang di dalamnya terdapat hak sebagaimana diatur hukum yang berlaku,
2.3.1 adat atau hak pemanfaatan, jika ada . Peta
2 Rencana
3.1.1 Rencana bisnis atau kelola
3.1.2 Program penanaman kembali yang diproyeksikan dilakukan selama 5 tahun Rencana
4.1.1 Prosedur Operasi Standar (SOP) Prosedur
4.1.3 Catatan mengenai pemantauan dan pelaksanaan SOP Catatan
4.2.1 Prosedur untuk pengelolaan tanah dan kesuburan Prosedur
4.2.2 Catatan asupan pupuk Catatan
4.3.1 Harus tersedia peta untuk semua tanah rapuh yang ada Peta
4.3.3 Program pemeliharaan jalan Rencana
4.3.4 Program terdokumentasi untuk pengelolaan air dan tutupan tanah (untuk penanaman yang masih dilakukan di atas gambut) Rencana
4.4.1. Rencana Kelola Air Rencana
2
Lih. tabel di Bagian 3 dokumen ini. Setiap kelompok direkomendasikan untuk memiliki rencana usaha atau rencana kelola. Akan tetapi rencana-rencana demikian tidak
diwajibkan.
5.3.1 Informasi terdokumentasi mengenai semua hasil limbah dan sumber polusi Dokumen
5.3.3 Rencana pengelolaan dan pembuangan limbah Rencana