Anda di halaman 1dari 16

DAFTAR SURAT KEPUTUSAN KLINIK SPN POLDA KALSEL

NO ELEMEN PENILAIAN NAMA SURAT KEPUTUSAN


3.2.1 SK Penanggung jawab pelayanan obat
3.2.5 SK Penanggung jawab tindak lanjut terhadap pelaporan insiden kesalahan pemberian o
3.4.1 SK tentang standarisasi kode klasifikasi diagnosis dan terminologi yang digunakan
3.5.1 SK pemantauan, pemeliharaan, perbaikan sarana dan peralatan
3.5.2 SK inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya
SK pengendalian dan pembuangan limbah berbahaya
3.5.3 SK penanggung jawab pengelolaan keamanan lingkungan fisik Klinik
3.6.2 SK penanggung jawab pengelolaan peralatan dan kalibrasi
3.7.1 SK Pembentukan tim kredensial tenaga klinis,
3.7.4 SK tentang pemberian kewenangan khusus jika tidak tersedia tenaga kesehatan yang m
n insiden kesalahan pemberian obat
terminologi yang digunakan

gunaan bahan berbahaya

gan fisik Klinik

ersedia tenaga kesehatan yang memenuhai persyaratan


DAFTAR SOP KLINIK SPN POLDA KALSEL

NO ELEMEN PENILAIAN NAMA SURAT KEPUTUSAN


3.2.1. SOP penilaian dan pengendalian penyediaan dan penggunaan obat
SOP evaluasi ketersediaan obat terhadap formularium
SOP evaluasi kesesuaian peresepan dengan formularium
3.2.2 SOP peresepan, pemesanan, dan pengelolaan obat
SOP menjaga tidak terjadinya pemberian obat kedaluwarsa
SOP peresepan psikotropika dan narkotika
SOP penggunaan obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga
SOP pengawasan dan pengendalian penggunaan psikotropika dan narkotika
3.2.3 SOP penyimpanan obat
SOP pelabelan obat
SOP pemberian informasi penggunaan obat
SOP penanganan obat kedaluwarsa/rusak
3.2.4 SOP pelaporan efek samping obat
SOP pencatatan, pemantauan, pelaporan efek samping obat, KTD,
SOP tindak lanjut efek samping obat dan KTD
3.2.5 SOP identifikasi dan pelaporan kesalahan pemberian obat dan KNC
3.2.6 SOP penyediaan obat-obat emergensi di unit kerja.
SOP penyimpanan obat emergensi di unit pelayanan
SOP monitoring penyediaan obat emergensi di unit kerja
3.4.2 SOP tentang akses terhadap rekam medis
3.4.3 SOP penyimpanan rekam medis
3.4.4 SOP penilaian kelengkapan dan ketepatan isi rekam medis
SOP untuk menjaga kerahasiaan rekam medis
3.5.1 SOP pemantauan lingkungan fisik Klinik,
SOP pemeliharaan dan pemantauan instalasi listrik, air, ventilasi, gas dan sistem lain
SOP jika terjadi kebakaran,
SOP pemantauan, pemeliharaan, perbaikan sarana dan peralatan
3.5.2 SOP inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya
SOP pengendalian dan pembuangan limbah berbahaya
SOP pemantauan pelaksanaan kebijakan dan prosedur penanganan bahan berbahaya,
SOP pemantauan pelaksanaan kebijakan dan prosedur penanganan limbah berbahaya
3.5.3 SPO monitoring dan evaluasi terhadap program keamanan lingkungan
3.6.1 SOP memisahkan alat yang bersih dan alat yang kotor
SOP sterilisasi
SOP penanganan alat yang membutuhkan perawatan khusus
SOP penyimpanan alat
SOP penyimpanan alat yang membutuhkan persyaratan khusus
SOP sterilisasi
SOP pemantauan berkala pelaksanaan prosedur pemeliharaan dan sterilisasi SK petu
SOP tentang penanganan bantuan peralatan
3.6.2 SOP kontrol peralatan, testing, dan perawatan secara rutin untuk peralatan klinis yan
SOP penggantian alat yang rusak dan SOP perbaikan alat yang rusak
3.7.1 SOP penilaian kualifikasi tenaga dan penetapan kewenangan
SOP kredensial
SOP peningkatan kompetensi
3.7.2 SOP penilaian kinerja tenaga klinis
3.7.3 SOP evaluasi dan tindak lanjut bagi petugas yang mengikuti pendidikan dan pelatiha
3.7.4 SPO penilaian (kredensial) pengetahuan dan keterampilan bagi petugas yang diberi
SOP evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan uraian tugas dan kewenangan k
n penggunaan obat

kedaluwarsa

h pasien/keluarga
n psikotropika dan narkotika

amping obat, KTD,

berian obat dan KNC

ekam medis

strik, air, ventilasi, gas dan sistem lain, bukti pemantauan dan tindak lanjut

ana dan peralatan


dan penggunaan bahan berbahaya

osedur penanganan bahan berbahaya, bukti pemantauan, dan tindak lanjut


osedur penanganan limbah berbahaya, bukti pemantauan, dan tindak lanjut
m keamanan lingkungan

watan khusus

syaratan khusus

pemeliharaan dan sterilisasi SK petugas pemantau, instrumen,


ecara rutin untuk peralatan klinis yang digunakan
baikan alat yang rusak
n kewenangan

ng mengikuti pendidikan dan pelatihan,


eterampilan bagi petugas yang diberi kewenangan khusus
sanaan uraian tugas dan kewenangan klinis
;;[[[;l.ki

Kajian awal meliputi kajian medis, kajian keperawatan, kajian kebidanan, dan
kajian lain oleh tenaga profesi kesehatan sesuai dengan kebutuhan.

Proses kajian dilakukan mengacu standar profesi dan standar asuhan.


Proses kajian dilakukan dengan memperhatikan tidak terjadinya pengulangan
yang tidak perlu.

Informasi kajian baik medis, keperawatan, kebidanan, dan profesi kesehatan lain
wajib diidentifikasi dan dicatat dalam rekam medis sesuai dengan SOP.
Proses kajian dilakukan sesuai dengan langkah-langkah SOAP (Subject, Object,
Assasment, Planning).

Pasien dengan kondisi gawat atau darurat harus diprioritaskan dalam pelayanan
dituangkan dalam SOP.
Kajian dan perencanaan asuhan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan
profesional yang kompeten.

Dilakukan evaluasi kesesuaian pelaksanaan rencana terapi dan/atau rencana


asuhan yang dituangkan dalam SOP.

Jika dilakukan pelayanan secara tim, tim kesehatan antar profesi harus tersedia.
Tim yang terdiri dari praktisi klinis melakukan koordinasi dan komunikasi antar
praktisi klinis dan profesi.

Pendelegasian wewenang baik dalam kajian mapun keputusan layanan harus


dilakukan melalui proses pendelegasian wewenang sesuai dengan SOP.
Pendelegasian wewenang diberikan kepada tenaga kesehatan profesional yang
memenuhi persyaratan.

Proses kajian, perencanaan, dan pelaksanaan layanan dilakukan dengan


peralatan dan tempat yang memadai.

Peralatan dan tempat pelayanan wajib menjamin keamanan pasien dan petugas.
Sarana dan peralatan dilakukan pemeliharaan secara berkala untuk menjamin
keamanan peralatan yang digunakan. Hal ini dituangkan dalam SOP.

Peralatan yang disposable tidak boleh digunakan ulang( reuse).

Rencana layanan dan pelaksanaan layanan dipandu oleh SOP klinis yang
dibakukan.
Pasien yang membutuhkan rencana layanan terpadu, maka dilakukan kajian
awal, rencana layanan, dan pelaksanaan layanan yang disusun secara kolaboratif
dalam tim layanan yang terpadu.

Perencanaan layanan disusun untuk tiap pasien dengan melibatkan pasien.


Penyusunan rencana layanan mempertimbangkan kebutuhan biologis,
psikologis, sosial, spiritual dan memperhatikan tata nilai budaya pasien.

Perencanaan layanan disusun dengan hasil dan waktu yang jelas dengan
meperhatikan efisiensi sumber daya.
Efek samping dan risiko pelaksanaan layanan dan pengobatan harus
diinformasikan kepada pasien.

Risiko yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan layanan harus diidentifikasi


(misalnya risiko jatuh, resiko alergi obat, dsb).

Anda mungkin juga menyukai