Anda di halaman 1dari 2

PROGRESS 4: PRELIMINARY CONCEPTUAL SKETCH

PENERAPAN KONSEP INDUSTRIAL


Konsep Industrial adalah konsep yang memiliki kasan yang maskulin dan dapat menggambarkan
kehidupan pada era modern ini. Dideskripsikan sebagai konsep yang sebagainelemnya unfinishing
dan lebih terkesan dibuat terekspos. Desain dengan konsep Industrial membawa nuansa pabrik tua
khas Eropa ke dalam ruangan yang telah disesuaikan pada era sekarang namun tetap dengan
karakter aslinya dengan kesan maskulin, elegan dan alami yang dapat dinikmati.

Pemilihan konsep Industrial untuk diterapkan pada kedua ruangan karena memberikan kesan ruang
yang sederhana namun maskulin dan elegan serta memberi ilusi yang menggambarkan suasana ala
pabrik-pabrik tua yang terbengkalai. Hal ini disebabkan oleh penggunaan material penyusun
elemen ruang yang alami, berkarat, ekspos dan kadang tidak di finishing. Bahan-bahan atau
furniture yang digunakan dan diaplikasikan diolah dengan metode Upcycly dan Recycle----yang
menghasilkan suasana natural dan maskulin.
Eksplorasi yang perlu diperhatikan pada penerapan konsep Industrial, yakni:
1. Penggunaan Material Upcycly dan Recyle
2. Minimalisasi Proses Finishing
3. Identik Dengan Warna Monokrom dan Natural
4. Sistem atau Material yang Terekspos
5. Ornamen atau Art Work yang fungsional dan Simple

SETTING GEOMETRI
Setting Geometri pada ruang Seating Area dan ruang Kasir, didesain mengikuti bentuk dan ukuran ruangan
existing. Dimana luasan ruangnya yang masih sama dengan mempertahankan struktur dan bentuk ruang itu
sendiri. Namun pada bagian bukaan pada masing-masing ruangan di desain dengan adanya penambahan
dan pengurangan bukaan untuk mendapatkan suasana ruang yang lebih baik.

SEATING AREA, Elemen Penyusun Ruang:


Elemen Bawah, yakni lantai yang awalnya menggunakan material mozaik berwarna abu-abu dengan ukuran
30x30cm, di desain baru dengan menggunakan material dari semen dan beton berwarna grey dengan tesktur
yang kasar, berpola grid dengan ukuran 80x80cm untuk memberikan kesan yang maskulin. Selain
penggunaan material lantai semen, pada salah satu bagain di ruang seating area juga di desain
menggunakan material dari parket kayu 70x15cm.
Elemen Samping, yakni menggunakan materil dari bata yang di ekspos dengan sebagian di finishing
dengan cat putih da sebagian di biarkan dengan bentuk alaminya. Serta menggunakan material dari bata
juga difinishingan hanya dengan plesteran berserat vertikal.
Elemen Atas, yakni awalnya tidak menggunakan plafond pada ruangan, namun untuk re-desain pada ruang
ini elemen atasnya dibuat ekspos dengan memperlihatkan struktur bagain atas bangunan yang
dikombinasikan dengan balok-balok kayu.

RUANG KASIR. Elemen Penyusun Ruang:


Elemen Bawah, yakni awalnya menggunakan material keramik warna cream ukuran 30x30cm, maka pada
re-desain kali ini, lantai ruangan akan menggunakan material dari parket (Vinyl) sebagai elemen
penyusunnya dengan ukuran 90x15cm. Material dipilih guna untuk memberikan pembedaan lantai dengan
ruang seating area tetapi masih selaras.
Elemen Samping, tidak jauh beda dengan ruang seating area, yakni pada ruang kasir juga akan
menggunkaan material dari bata yang diekspos, namun akan ada penambahan material kayu sebagai aksen
horizontal pada dinding sekaligus sebagai focal point.
Elemen Atas, pada ruangan yang awalnya tidak menggunakan plafond, pada re-desain ini bagain plafond
akan dibuat ekspos yakni dengan memperlihatkan bagian atap dan struktur yang digunakan. Selain itu
penambahan balok kayu dan pipa-pipa akan difungsikan membatu sistem utilitas pada ruangan agar tetap
terlihat rapi.

Anda mungkin juga menyukai