Anda di halaman 1dari 3

Judul : Komplikasi DM dan Hipertensi (Stroke)

Oleh : dr. Gilang Indhira Mustika

A. DEFINISI
Stroke didefinisikan sebagai sebuah sindrom yang memiliki karakteristik tanda
dan gejala neurologis klinis fokal dan/atau global yang berkembang dengan cepat, adanya
gangguan fungsi serebral, dengan gejala yang berlangsung lebih dari 24 jam atau
menimbulkan kematian tanpa terdapat penyebab selain yang berasal dari vaskular.
Transient Ischemic Attack (TIA) adalah defisit neurologis akut yang didasari kelainan
vaskular serta pulih dalam waktu singkat (umumnya < 30 menit). WHO mendefinisikan
stroke sebagai gangguan saraf yang menetap baik fokal maupun global(menyeluruh) yang
disebabkan gangguan aliran darah otak, yang mengakibatkan kerusakan pembuluh darah di
otak, yang berlangsung selama 24 jam atau lebih.

B. KLASIFIKASI STROKE
Stroke dibagi menjadi 2 yaitu stroke iskemik (70 - 80%) dan hemoragik (20 -
30%). Stroke dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria. Menurut Sutrisno
klasifikasi tersebut antara lain :
1. Stroke iskemik
a. Trombosis serebri
b. Emboli serebri
2. Stroke hemoragik
a. Perdarahan intraserebral
b. Perdarahan subarakhnoid
3. Transient Ischemic Attack (TIA)
Secara keseluruhan, stroke iskemik terjadi tiga sampai empat kali lebih banyak
daripada stroke hemoragik dan mencakup sekitar 70 - 80% dari seluruh penderita stroke.
C. FAKTOR RISIKO
Faktor risiko terjadinya stroke dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
1. Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi
a. Usia
b. Jenis kelamin
c. Ras
d. Riwayat keluarga
e. Riwayat stroke/ TIA
2. Faktor risiko yang dapat dimodifikasi
a. Hipertensi
b. Kolesterol
c. Merokok
d. Diabetes
e. Penyakit Jantung
f. Obesitas
g. Konsumsi alkohol
h. Stress
D. HUBUNGAN DM DAN HIPERTENSI DENGAN STROKE

a. Diabetes Melitus
Diabetes menyebabkan naiknya risiko stroke karena penyakit ini akan
mempengaruhi kemampuan tubuh untuk memproduksi insulin.
Insulin adalah hormon yang dapat mengubah gula menjadi energi. Energi
tersebut kemudian akan digunakan oleh sel-sel dalam tubuh untuk bekerja.
Namun, sel-sel tersebut tidak dapat mengambil energi begitu saja dari gula
tanpa bantuan insulin
Pada orang yang memiliki diabetes, tubuh kehilangan kemampuan untuk
merespon insulin sehingga gula dalam darah pun menjadi berlebihan. Lama
kelamaan, gula tersebut dapat menumpuk dan menyebabkan penyumbatan
pada pembuluh darah yang menyalurkan darah ke otak. Kondisi ini
menyebabkan penumpukan plak yang disebut aterosklerosis dan akhirnya
mengganggu pasokan darah di otak dan menyebabkan stroke.
b. Hipertensi
Tekanan darah tinggi yang dibiarkan begitu saja akan merusak pembuluh
darah. Lama-kelamaan, hipertensi dapat menyebabkan pengerasan dan
penebalan arteri dinding pembuluh darah arteri. Kondisi ini disebut dengan
aterosklerosis. Aterosklerosis menyebabkan penyumbatan pembuluh darah,
termasuk pembuluh darah di otak
Penyebab stroke pada orang yang punya hipertensi adalah pembuluh
darah otak yang tersumbat itu pecah tiba-tiba akibat terus-menerus menerima
aliran darah bertekanan tinggi. Akibatnya, otak jadi digenangi oleh darah.
Bagian otak yang paling umum terpengaruh oleh perdarahan ini adalah
ganglia basal, thalamus, dan otak kecil.Stroke yang diakibatkan oleh
pecahnya pembuluh darah di otak disebut dengan stroke hemoragik.

Anda mungkin juga menyukai