1
SOP PELAYANAN KLINIS
: C.VII/ 004.3/PKM/II /2017
No. Kode
No. Revisi : 00
Elemen : 7.6.1.1
SOP
PELAYANAN KLINIS
Diberikan kepada :
Tanggal Pemberian :
dr. Haris Fatah Kristofa drg. Lia Silvya Suwandini dr. R.Dodi Hamdani
NIP. 19641030 200212 1 002 NIP. 19781024 200604 1 005 NIP. 19750730 200801 1 006
PELAYANAN KLINIS
No. : C.VII/ 004.3
Dokumen /PKM/II/2017
No. Revisi : 00
SOP Tanggal
: 04 Februari 2017
Terbit
Halaman
: 1/2
PUSKESMAS
dr. Haris Fatah Kristofa
RAWAT INAP
NIP. 19641030 200212 1 002
JATINANGOR
1. Pengertian Prosedur ini meliputi segala upaya yang dipakai sebagai dasar untuk menyusun
pelayanan klinis
2. Tujuan Sebagai acuan pelayanan klinis yang diselenggarakan berdasarkan prosedur
standar yang diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Rawat Inap jatinangor Nomor: C.VII/ 001
PKM/II/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Klinis Puskesmas.
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan RI No 1438 tentang Standar Pelayanan Kedokteran.
6. Bagan Alir
Mencocokkan
nomor urut
Rujuk
Mengakkan
Pemeriksaan fisik internal/eksterna
Diagnos/DD
l
Terapi/Resep
Apotek
Arsip/Rekam
Simpus
Medis
Pasien Pulang
7. Hal-hal yang
harus di
perhatikan
6. Gizi
9. Rekam Historis
Perubahaan
No Yang diubah Isi Perubahan Tgl. Mulai diberlakukan
No. Revisi : 00
Elemen : 7.6.1.1
DAFTAR TILILK
PELAYANAN KLINIS
Diberikan kepada :
Tanggal Pemberian :
dr. Haris Fatah Kristofa drg. Lia Silvya Suwandini dr. R.Dodi Hamdani
NIP. 19641030 200212 1 002 NIP. 19781024 200604 1 005 NIP. 19750730 200801 1 006
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMEDANG
PUSKESMAS RAWAT INAP JATINANGOR
Jl. Raya Jatinangor No.234 Tlp 0261-7796143
Jatinangor Sumedang 45353
E-mail : Jatinangorjuara@gmail.com
DAFTAR TILIK
PELAYANAN KLINIS
Unit : ................................................................................................................
Nama Petugas : ................................................................................................................
Tanggal Pelaksana : ................................................................................................................
No Kegiatan Ya Tidak
1. Apakah pasien mengambil nomor antrian untuk proses pendaftaran ?
2. Apakah petugas memanggil nomor sesuai nomor antrian ?
3. Apakah petugas memastikan minimal 2 cara identitas, misalnya nama
pasien, tanggal lahir, alamat, nomor rekam medik ?
4. Apakah petugas memperhatikan hak dan kewajiban pasien ?
5. Apakah petugas mencari rekam medik yang sesuai ?
6. Apakah petugas memberikan rekam medik ke ruangan yang di tuju ?
7. Apakah petugas memanggil pasien sesuai nomor urut ?
8. Apakah petugas mempersilahkan pasien duduk ?
9. Apakah petugas menyapa dan memberikan salam perkenalan kepada
pasien ?
10. Apakah petugas menanyakan identitas pasien kemudian menanyakan
keluhan utama secara umum, melakukan pengukuran tekanan darah dan
mencatatnya dalam catatan medik. Bila diperlukan untuk surat
keterangan sehat dilakukan pengukuran Berat badan dan tinggi badan?
11. Apakah pasien dipersilahkan duduk kembali untuk menunggu panggilan
dari petugas ruang pelayanan pemeriksaan umum bagian dalam ?
12. Apakah petugas ruang pelayanan pemeriksaan umum bagian dalam
memanggil pasien kemudian mempersilahkan duduk untuk menanyakan
riwayat penyakit sekarang (RPS) yang didahului keluhan utama pasien
dan mencatatnya dalam rekam medik ?
13. Apakah petugas pelayanan pemeriksaan umum bagian dalam
menuliskan deskripsi atau analisis terhadap keluhan utama atau keluhan
penting lainnya dalam rekam medik. Seperti : lamanya onset atau awal
timbulnya mendadak/berangsur, apa yang kemudian terjadi, menetap
atau tidak, frekuensi, kronologis/urutan waktu bertambah buruk atau
baik, faktor pencetus, gejala yang menyertai ?
14. Apakah petugas menanyakan riwayat penyakit dahulu (RPD), penyakit
yang pernah diderita (waktunya), alergi, kecelakaan/operasi, apakah ada
gejala sisa dan mencatatnya dalam rekam medik ?
15. Apakah petugas pelayanan pemeriksaan umum bagian dalam melakukan
pemeriksaan fisik bila diperlukan pasien dipersilahkan berbaring di
tempat tidur ?
16. Apakah petugas pelayanan pemeriksaan umum bagian dalam
menentukan penyakit pasien kemudian memberikan penjelasan terhadap
penyakitnya dan memberikan pengobatan kepada pasien di tulis di
catatan medik pasien ?
17. Apakah petugas melakukan rujukan internal dan ekternal terhadap
pasien bila diperlukan. Rujukan internal seperti Ruang Gigi dan Mulut,
KIA-KB, Laboratorium, Sanitasi, Gizi bila pasien memerlukan
tindakan. Memerlukan rujukan ekternal pasien dirujuk ke Poli klinik di
Rumah sakit yang sesuai dengan penyakit pasien ?
18. Apakah petugas mempersilahkan pasien atau keluarga pasien
mengambil obat ke bagian obat ?
Jatinangor , ...........................................
Pelaksana / Auditor
( ................................................ )
REFERENSI YANG DI GUNAKAN UNTUK MENYUSUN SOP KLINIS
TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN KLINIS PUSKESMAS RAWAT INAP JATINANGOR
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS RAWAT INAP
JATINANGOR TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN
KLINIS PUSKESMAS RAWAT INAP JATINANGOR ;
Kesatu : Kebijakan pelayanan klinis di Puskesmas Rawat Inap Jatinangor,
sebagaimana tercantum dalam lampiran merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari surat keputusan ini;
Ditetapkan di : Sumedang
Pada tanggal : 06 FEBRUARI 2017
KEPALA PUSKESMAS RAWAT INAP
JATINANGOR
A. PENDAFTARAN PASIEN
1. Pendaftaran pasien harus dipandu dengan prosedur yang jelas.
2. Pendaftaran dilakukan oleh petugas yang kompeten yang memenuhi kriteria sebagai berikut :
Lulusan minimal SLTA/sederajat.
Telah mendapatkan pelatihan tentang tata cara pengelolaan rekam medis oleh
perekam medis.
3. Pendaftaran pasien memperhatikan keselamatan pasien.
4. Identitas pasien harus dipastikan minimal dengan dua cara dari cara identifikasi yaitu sebagai
berikut: nama pasien, tanggal lahir pasien, alamat/tempat tinggal, dan nomor rekam medis.
5. Informasi tentang jenis pelayanan klinis yang tersedia, dan informasi lain yang dibutuhkan
masyarakat yang meliputi: tarif, jenis pelayanan, ketersediaan tempat tidur, dan informasi
tentang kerjasama dengan fasilitas kesehatan yang lain harus dapat disediakan di tempat
pendaftaran.
6. Hak dan kewajiban pasien harus diperhatikan pada keseluruhan proses pelayanan yang
dimulai dari pendaftaran.
7. Hak-hak pasien meliputi :
Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku
Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien
Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur dan tanpa diskriminasi
Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu, efektif dan efisien
Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang di deritanya
Mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang tindakan medis
Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan terhadap penyakit yang di deritanya
Mengajukan usul,saran perbaikan atas perlakuan yang diterima
C. PELAKSANAAN LAYANAN
1. Pelaksanaan layanan dipandu dengan pedoman dan prosedur pelayanan klinis.
2. Pedoman dan prosedur layanan klinis meliputi: pelayanan medis, keperawatan, kebidanan dan
pelayanan profesi kesehatan lain.
3. Pelaksanaan layanan dilakukan sesuai rencana layanan.
4. Pelaksanaan layanan dan perkembangan pasien harus dicatat dalam rekam medis.
5. Jika dilakukan perubahan rencana layanan harus dicatat dalam rekam medis.
6. Tindakan medis/pengobatan yang beresiko wajib diinformasikan pada pasien sebelum
mendapatkan persetujuan.
7. Pemberian informasi dan persetujuan pasien (informed consent) wajib didokumentasikan.
8. Pelaksanaan layanan klinis harus dievaluasi .
9. Evaluasi harus dilakukan terhadap evaluasi dan tindak lanjut.
10. Kasus-kasus gawat darurat harus diprioritaskan dan dilaksanakan sesuai prosedur pelayanan pasien
gawat darurat.
11. Kasus-kasus beresiko tinggi harus ditangani sesuai dengan prosedur pelayanan kasus beresiko
tinggi.
12. Kasus-kasus yang perlu kewaspadaan universal terhadap terjadinya infeksi harus ditangani dengan
memperhatikan prosedur pencegahan (kewaspadaan universal).
13. Pemberian obat/cairan intravena harus dilaksanakan dengan prosedur pemberian obat/cairan
intravena yang baku dan mengikuti prosedur aseptik.
14. Kinerja pelayanan klinis harus dimonitor dan dievaluasi dengan indikator yang jelas.
15. Hak dan kebutuhan pasien harus diperhatikan pada saat pemberian layanan.
16. Keluhan pasien/keluarga wajib diidentifikasi, didokumentasikan dan ditindaklanjuti.
17. Pelaksanaan layanan dilaksanakan secara tepat dan terencana untuk menghindari pengulangan
yang tidak perlu.
18. Pelayanan mulai dari pendaftaran, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, perencanaan
layanan, pelaksanaan layanan, pemberian obat/tindakan, sampai dengan pasien pulang atau dirujuk
harus dijamin kesinambungannya.
19. Pasien berhak untuk menolak pengobatan.
20. Pasien berhak untuk menolak jika dirujuk ke sarana kesehatan lain.
21. Penolakan untuk melanjutkan pengobatan maupun untuk rujukan dipandu oleh prosedur yang
baku.
22. Jika pasien menolak untuk pengobatan atau rujukan, wajib diberikan informasi tentang hak pasien
untuk membuat keputusan, akibat dari keputusan dan tanggung jawab mereka berkenaan dengan
keputusan tersebut.
23. Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dipandu dengan prosedur yang baku.
24. Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dilaksanakan oleh petugas yang kompeten.
25. Sebelum melakukan anestesi dan pembedahan harus mendapatkan informed consent..
26. Status pasien wajib dimonitor setelah pemberian anestesi dan pembedahan.
27. Pendidikan dan/penyuluhan kesehatan pada pasien dilaksnakan sesuai dengan rencana layanan.
Apabila telah diobati ternyata memerlukan pengobatan dan perawatan di sarana kesehatan
yang lebih mampu.
Memerlukanan penanganan rawat inap.
2. Dokter yang menangani bertanggung jawab untuk melaksanakan proses rujukan.
3. Rujukan pasien harus disertai dengan resume klinis.
4. Resume klinis menliputi: nama pasien, kondisi klinis, prosedur/tindakan yang telah dilakukan dan
kebutuhan akan tindak lanjutPasien diberi informasi tentang hak untuk memilih tempat rujukan.
5. Pasien dengan kebutuhan khusus perlu didampingi oleh petugas yang kompeten.
6. Umpan balik dari fasilitas rujukan wajib ditindaklanjuti oleh dokter yang menangani.
7. Jika pasien tidak mungkin dirujuk, puskesmas wajib memberikan alternatif pelayanan.
Ditetapkan di : Sumedang
Pada tanggal : 06 Februari 2017