Anda di halaman 1dari 5

5 Kerajaan yang melegenda di Indonesia

1. Kerajaan Majapahit

Kerajaan Majapahit merupakan salah satu kerajaan Hindu-Buddha yang paling besar di
Nusantara. Raja yang paling terkenal dari Kerajaan Majapahit adalah Raja Hayam Wuruk dan
Patihnya, Gajah Mada. Wilayah kekuasaan Kerajaan Majapahit bahkan sampai ke
Semenanjung Malaya, atau saat ini dikenal dengan Malaysia.

Gajah Mada sempat ucapkan Sumpah Palapa, yang berbunyi "Lamun huwus kalah Nusantara
isun amukti palapa, amun kalah ring gurun, ring seran, tanjungpura, ring haru, ring Pahang,
Dompo, ring bali, sunda, palembang, tumasik, saman isun palapa".

Hayam Wuruk pernah mengembangkan sistem perdagangan hingga membuat negeri


makmur. Dia juga melakukan hubungan diplomasi dengan banyak kerajaan hingga akhirnya
kekuatan Majapahit kian tak bisa ditandingi. Kekuatan Majapahit runtuh dan berganti
kerajaan baru setelah Islam mulai masuk negeri ini.
2. Kerajaan Bima

Dulu, Bima adalah pusat pemerintahan dan merupakan kerajaan Islam yang menonjol di
Nusa Tenggara. Raja Bima yang pertama kali masuk Islam adalah Ruma Ta Ma Bata Wada
yang bergelar Sultan Bima I atau Sultan Abdul Kahir.

Ketika Sultan Abdul Kahir masuk Islam, terjadilah hubungan Kerajaan Bima dengan
Kerajaan Gowa. Kerajaan Bima juga terus menerus melakukan perjuangan melawan politik
VOC hingga VOC akhirnya mau tunduk di bawah kekuasaan Kerajaan Bima. Namun, ketika
VOC ingin membaharui perjanjiannya dengan Kerajaan Bima, Tureli Nggampo yang menjadi
Raja Bima pada saat itu menolaknya dan kemudian merampas kapal VOC di tahun 1675.

Di tahun 1691, Raja Kerajaan Bima ditangkap lalu diasingkan di Makassar. Dalam masa
pengasingannya itu, Raja Bima meninggal di dalam penjara. Tidak hanya kerajaan Bima yang
menolak kehadiran VOC, tapi semua kerajaan di Lombok, Sumbawa dan Bima masih
menolak dan melakukan pemberontakan terhadap pendudukan VOC di wilayahnya, karena
pihak VOC selalu memaksakan kehendaknya, mencampuri urusan-urusan kerajaan,
menangkapi dan mengasingkan raja-raja yang tidak sesuai dengan keinginannya.
3. Kerajaan Sriwijaya

Kerajaan ini dikenal dengan pusat perdagangan, bersama dengan dua kerajaan lainnya, yaitu
Kerajaan Tulangbawang dan Kerajaan Melayu. Pada tahun 692 M, kerajaan Sriwijaya
mengadakan pengembangan ke wilayah sekitar Melayu. Kerajaan Melayu dapat ditaklukan
dan wilayah kerajaan Melayu menjadi milik kerajaan Sriwijaya.

Pusat negara Sriwijaya belum diketahui pasti, ada yang bilang di Palembang dan juga Jambi.
Wilayah kekuasaan kerajaan Sriwijaya terbilang luas, bahkan sampai Malaysia.

Ada beberapa prasasti yang jadi bukti kuat adanya kerajaan Sriwijaya, seperti Prasasti
Kedukan Bukit dan Prasasti Talang Tuo. Prasasti Kedukan Bukit ditemukan di tepi Sungai
Tatang, Palembang, Sumatera Selatan. Prasasti ini ditulis dalam huruf pallawa dan
diperkirakan ada sejak tahun 605 tahun Saka atau 683 Masehi. Ada juga prasasti Talang tuo
yang ditemukan di bagian barat Palembang. Prasasti ini diperkirakan ada sejak tahun 606
Saka atau 684 Masehi.
4. Kerajaan Kediri

Kerajaan Kediri dipimpin oleh Jayabaya, seorang raja terhebat dalam sejarah berdirinya
kerajaan ini. Salah satu kerajaan yang akhirnya menjadi wilayah dari Kediri adalah Jenggala.
Kerajaan ini akhirnya menyebar dan hampir menguasai semua wilayah di Jawa Timur.

Kehebatan perang yang terjadi antara Kediri dan Jenggala pun dianggap sebagai perang yang
suci. Mirip sekali dengan perang antara Pandawa dan Kurawa. Hal ini tertulis dalam sebuah
kakawin Bharatayuddha yang digubah oleh Empu Sedah da Empu Panuluh pada tahun 1157.
Sayangnya Kerajaan Kediri ini akhirnya runtuh akibat perang dengan kerajaan Tumapel.
5. Kerajaan Singasari

Kertanegara adalah raja terakhir dari Singasari. Dia memerintah selama 20 tahun mulai tahun
1272-1292. Di bawah kepemimpinannya, Singasari menjadi kerajaan yang sangat hebat.
bahkan mulai mengalihkan wawasannya ke luar Pulau Jawa. Akhirnya sang raja mulai
mengirimkan kapal-kapal untuk melakukan Ekspedisi Palamayu. Ekspedisi ini dilakukan
untuk menjadikan Sumatra sebagai benteng yang mampu menghadang serangan tentara dari
Mongolia.

Pada masa Kertanegara, persahabatan dengan kerajaan di luar negeri mulai terjalin dengan
baik. Kehebatan Singsari bahkan sampai ke telinga Kubilai Khan yang menjadi Kaisar
Mongol. Mereka bahkan sampai mengirim utusan dan mengantarkan surat yang isinya agar
Singasari mau mengakui kedaulatan Mongolia. Dan tentu saja hal ini ditolak secara tegas.
Menurut kita Negarakertagama, Singasari banyak sekali menguasai wilayah di Indonesia dan
luar negeri seperti Melayu, Bali, Pahang, Gurun dan Bakulapura.

Anda mungkin juga menyukai