A. KETENTUAN UMUM
pelaksanaan Kontrak.
8. PERLINDUNGAN 8.1. Penyedia Jasa dan Sub Penyedia Jasa berkewajiban atas
TENAGA KERJA biaya sendiri untuk mengikutsertakan personilnya pada
program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan (BPJS Ketenagakerjaaan) sebagaimana
diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.
8.2. Penyedia Jasa berkewajiban untuk mematuhi dan
memerintahkan personilnya untuk mematuhi peraturan
keselamatan kerja. Pada waktu pelaksanaan Pekerjaan,
Penyedia Jasa beserta personilnya dianggap telah
membaca dan memahami peraturan keselamatan kerja
tersebut.
8.3. Penyedia Jasa berkewajiban atas biaya sendiri untuk
menyediakan kepada setiap personilnya (termasuk personil
Sub Penyedia Jasa, jika ada) perlengkapan keselamatan
kerja yang sesuai dan memadai.
8.4. Tanpa mengurangi kewajiban Penyedia Jasa untuk
melaporkan kecelakaan berdasarkan hukum yang berlaku,
Penyedia Jasa wajib melaporkan kepada Gagas melalui
Pengguna Jasa mengenai setiap kecelakaan yang timbul
sehubungan dengan pelaksanaan Kontrak ini dalam waktu
24 (dua puluh empat) jam setelah kejadian.
11. HARGA DAN 11.1. Gagas melalui Pengguna Jasa membayar kepada
SUMBER DANA Penyedia Jasa atas pelaksanaan Pekerjaan berdasarkan
Harga Kontrak dan ketentuan Dalam Kontrak.
11.2. Rincian Harga Kontrak sesuai dengan rincian yang
tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Biaya. Apabila
dilakukan negosiasi maka rincian Harga Kontrak sesuai
dengan rincian yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan
Biaya hasil negosiasi.
13. JANGKA WAKTU 13.1. Kontrak ini berlaku efektif pada tanggal penandatanganan
PELAKSANAAN oleh Para Pihak dalam Perjanjian.
PEKERJAAN 13.2. Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan adalah jangka waktu
pelaksanaan Pekerjaan yang ditentukan dalam Syarat-
Syarat Khusus Kontrak.
13.3. Penyedia Jasa harus menyelesaikan Pekerjaan sesuai
jadual yang ditentukan dalam Syarat-Syarat Khusus
Kontrak.
13.4. Apabila Penyedia Jasa berpendapat tidak dapat
menyelesaikan sesuai jadual karena keadaan diluar
pengendaliannya dan Penyedia Jasa telah melaporkan
kejadian tersebut kepada Pengguna Jasa, maka
Pengguna Jasa berdasarkan persetujuan dari Pejabat
Penandatangan Kontrak dapat melakukan penjadualan
kembali pelaksanaan tugas Penyedia Jasa. Penjadualan
kembali tersebut akan dituangkan dalam amendemen
Kontrak atau dokumen kesepakatan tertulis lainnya yang
ditandatangani oleh Para Pihak.
14. PENYERAHAN 14.1. Gagas melalui Pengguna Jasa dapat menyerahkan
BARANG barang dan/atau fasilitas setelah diterbitkannya Perjanjian.
DAN/ATAU Penyerahan dilakukan setelah sebelumnya dilakukan
FASILITAS pemeriksaan barang dan/atau fasilitas yang akan menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa untuk dimanfaatkan, dijaga
dan dipelihara. Hasil pemeriksaan barang dan/atau fasilitas
dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima Barang
dan/atau Fasilitas.
15. KESELAMATAN 15.1. Penyedia Jasa bertanggung jawab atas keselamatan
KERJA DAN semua pihak di lokasi kerja.
PEMELIHARAAN 15.2. Penyedia Jasa berkewajiban untuk mengambil langkah-
LINGKUNGAN langkah terbaik untuk melindungi lingkungan baik di dalam
LOKASI KERJA maupun di luar lokasi kerja dan membatasi gangguan
lingkungan terhadap pihak ketiga dan harta bendanya
sehubungan dengan pelaksanaan Kontrak ini.
16. ASURANSI 16.1. Penyedia Jasa harus menyediakan asuransi yang
mencakup dari Tanggal Mulai Kerja sampai dengan akhir
penyelesaian Pekerjaan, yaitu:
a. Semua barang dan peralatan-peralatan yang
mempunyai resiko tinggi terjadi kecelakaan,
pelaksanaan Pekerjaan, serta personil untuk
pelaksanaan Pekerjaan atas segala resiko yaitu
kecelakaan, kerusakan-kerusakan, kehilangan, serta
resiko lain yang tidak dapat diduga;
b. Premi Profesional Liability.
21. PERUBAHAN 21.1. Harga satuan dalam Daftar Kuantitas dan Harga digunakan
KUANTITAS DAN untuk membayar prestasi Pekerjaan.
HARGA 21.2. Apabila diperlukan volume Pekerjaan baru, maka Penyedia
Jasa harus menyerahkan analisa harga satuannya.
Penentuan harga satuan volume Pekerjaan baru sesuai
Pasal 20.5 Syarat-Syarat Umum Kontrak.
22. AMENDEMEN 22. Amendemen Kontrak harus dibuat bila terjadi perubahan
KONTRAK Kontrak. Perubahan Kontrak dapat terjadi apabila:
a. Perubahan Pekerjaan disebabkan oleh sesuatu hal
yang dilakukan oleh salah satu Pihak atau Para Pihak
dalam Kontrak sehingga mengubah lingkup Pekerjaan;
b. Perubahan jadual pelaksanaan Pekerjaan akibat
adanya perubahan Pekerjaan;
c. Perubahan Harga Kontrak akibat adanya perubahan
Pekerjaan dan perubahan pelaksanaan Pekerjaan.
25. KEADAAN KAHAR 25.1. Yang dimaksud keadaan kahar adalah suatu keadaan yang
terjadi diluar kehendak Para Pihak sehingga kewajiban
yang ditentukan dalam Kontrak menjadi tidak dapat
dipenuhi.
25.2. Yang digolongkan keadaan kahar adalah :
a. Peperangan;
b. Kerusuhan;
c. Revolusi;
d. Bencana alam: banjir, gempa bumi, badai, gunung
meletus, tanah longsor, wabah penyakit, dan angin
topan;
e. Pemogokan masal;
f. Kebakaran;
g. Perubahan kebijakan Pemerintah;
h. Gangguan industri lainnya.
25.3. Keadaan kahar ini tidak termasuk hal-hal yang merugikan
yang disebabkan oleh perbuatan atau kelalaian Para Pihak.
25.4. Keterlambatan pelaksanaan Pekerjaan yang diakibatkan
oleh karena terjadinya keadaan kahar tidak dapat dikenai
sanksi.
25.5. Tindakan yang diambil untuk mengatasi terjadinya keadaan
kahar dan yang menanggung kerugian akibat terjadinya
keadaan kahar, ditentukan berdasar kesepakatan dari Para
Pihak.
25.6. Bila terjadi keadaan kahar, maka Pihak yang mengalami
keadaan kahar tersebut wajib memberitahukan secara
tertulis kepada Pihak lainnya selambat-lambatnya 1 x 24
jam secara lisan dan diteruskan dengan pemberitahuan
tertulis selambat - lambatnya dalam waktu 14 (empat belas)
Hari setelah terjadinya keadaan kahar.
25.7. Bila keadaan sudah pulih normal, maka secepat mungkin
Pihak yang mengalami keadaan kahar tersebut wajib
memberitahukan kepada Pihak lainnya bahwa keadaan
telah kembali normal dan kegiatan dapat dilanjutkan,
dengan ketentuan:
a. Jangka waktu pelaksanaan yang ditetapkan dalam
Kontrak tetap mengikat. Apabila harus diperpanjang,
maka waktu perpanjangan sama dengan waktu selama
tidak dapat melaksanakan Pekerjaan akibat keadaan
kahar;
c. Bila sebagai akibat dari keadaan kahar Penyedia Jasa
tidak dapat melaksanakan sebagian besar Pekerjaan
selama jangka waktu 50 (lima puluh) hari, maka Gagas
dapat memutus Kontrak dengan pemberitahuan tertulis
sekurang-kurangnya 15 (lima belas) Hari sebelumnya.
26. PERINGATAN DINI 26.1. Penyedia Jasa wajib menyampaikan peringatan dini
kepada Pengguna Jasa dengan ditembuskan kepada
Pejabat Penandatanganan Kontrak selambat-lambatnya 7
(tujuh) Hari sejak terjadinya peristiwa-peristiwa tertentu atau
keadaan-keadaan yang dapat berakibat buruk
terhadap Pekerjaan, atau keterlambatan tanggal
penyelesaian Pekerjaan. Pengguna Jasa dapat meminta
Penyedia Jasa untuk membuat perkiraan akibat yang akan
timbul terhadap Pekerjaan, tanggal penyelesaian
Pekerjaan, dan Harga Kontrak (jika diperlukan). Perkiraan
tersebut wajib diserahkan oleh Penyedia Jasa sesegera
mungkin.
26.2. Penyedia Jasa wajib bekerja sama dengan Pengguna
Jasa dalam menyusun dan membahas upaya-upaya untuk
menghindari atau mengurangi akibat dari kejadian atau
keadaan tersebut.
26.3. Penyedia Jasa tidak berhak menerima pembayaran
tambahan untuk biaya-biaya yang sesungguhnya dapat
dihindari melalui peringatan dini.
27. RAPAT 27.1. Pengguna Jasa, Pejabat Penandatanganan Kontrak
PELAKSANAAN dan/atau Penyedia Jasa dapat meminta rapat pelaksanaan
TERKAIT yang dihadiri pihak-pihak terkait, untuk membahas
PERINGATAN DINI pelaksanaan Pekerjaan dan/atau memecahkan masalah
yang timbul sehubungan dengan Pasal 26 Syarat-Syarat
Umum Kontrak.
27.2. Di dalam rapat pelaksanaan terkait peringatan dini dibuat
risalah rapat pelaksanaan termasuk tanggung jawab
masing-masing Pihak atas tindakan yang harus diambil,
dan ditetapkan oleh Pejabat Penandatangan Kontrak.
28. ITIKAD BAIK 28.1. Para Pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya
yang disesuaikan dengan hak dan kewajiban yang terdapat
dalam Kontrak.
28.2. Para Pihak setuju untuk melaksanakan Kontrak dengan
jujur tanpa menonjolkan kepentingan masing-masing
Pihak. Bila selama Kontrak salah satu Pihak merasa
dirugikan, maka diupayakan tindakan yang terbaik untuk
mengatasi keadaan tersebut.
36. SERAH TERIMA 36.1. Setelah akhir penyelesaian Pekerjaan, Penyedia Jasa
PEKERJAAN mengajukan permintaan secara tertulis kepada Pejabat
Penandatanganan Kontrak melalui Pengguna Jasa untuk
penyerahan Pekerjaan.
36.2. Pengguna Jasa memerintahkan Pemeriksa Pekerjaan
untuk melakukan penilaian terhadap hasil Pekerjaan yang
telah diselesaikan oleh Penyedia Jasa. Apabila terdapat
kekurangan dan/atau cacat hasil Pekerjaan, Penyedia Jasa
wajib menyelesaikan/ memperbaiki, kemudian Pemeriksa
Pekerjaan melakukan pemeriksaan kembali dan apabila
sudah sesuai dengan ketentuan Kontrak, maka dibuat
berita acara serah terima Pekerjaan yang ditandatangani
oleh Para Pihak.
B. KETENTUAN KHUSUS
37. KEWENANGAN Apabila Penyedia Jasa adalah sebuah badan usaha kerja
ANGGOTA sama operasi (KSO) yang beranggotakan lebih dari satu
KERJA SAMA Penyedia Jasa, anggota KSO tersebut memberi kuasa
OPERASI (KSO) kepada salah satu anggota KSO untuk bertindak dan
mewakili hak-hak dan kewajiban-kewajiban anggota
Penyedia Jasa lainnya terhadap Gagas.
38. KEWAJIBAN 38.1. Umum
PENYEDIA JASA a. Standar pelaksanaan Pekerjaan
Penyedia Jasa harus melaksanakan Kontrak dengan
penuh tanggung jawab, ketekunan, efisien dan
ekonomis serta memenuhi kriteria teknik profesional
dan melindungi secara efektif semua fasilitas yang
berkaitan dengan pelaksanaan Pekerjaan.
b. Hukum
Penyedia Jasa dalam melaksanakan Pekerjaan harus
sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia.
38.2. Benturan Kepentingan
a. Penyedia Jasa tidak akan mengambil keuntungan
untuk mereka sendiri dari komisi usaha (trade
commission), rabat (discount) atau pembayaran-
pembayaran lain yang berhubungan dengan kegiatan
pelaksanaan Pekerjaan.
41. KOMPENSASI 41.1. Kompensasi dapat diberikan kepada Penyedia Jasa bila
dapat dibuktikan merugikan Penyedia Jasa dalam hal
sebagai berikut:
a. Gagas menunda berita acara serah terima
penyelesaian Pekerjaan.
b. Kompensasi lain sesuai dengan yang tercantum
dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak.
41.2. Penyedia Jasa hanya dapat meminta kompensasi berupa
waktu pelaksanaan.
42. PENANGGUHAN 42.1. Apabila Penyedia Jasa tidak melakukan kewajiban sesuai
PEMBAYARAN ketentuan dalam Kontrak, maka dikenakan sanksi
penangguhan pembayaran setelah Gagas memberitahukan
penangguhan pembayaran tersebut secara tertulis.
42.2. Pemberitahuan penangguhan pembayaran memuat rincian
keterlambatan disertai alasan-alasan yang jelas dan
keharusan Penyedia Jasa untuk memperbaiki dan
menyelesaikan Pekerjaan dalam jangka waktu sesuai yang
tercantum dalam surat pemberitahuan penangguhan
pembayaran.
43. SANKSI-SANKSI 43.1. Penyedia Jasa dapat dikenakan sanksi pada tahap
pelaksanaan Kontrak, dalam hal antara lain:
a. apabila Penyedia Jasa cidera janji atau tidak
memenuhi kewajiban dan tanggung jawabnya
sebagaimana diatur dalam Kontrak, dapat dilakukan
pemutusan Kontrak, sisa uang muka harus dilunasi
oleh Penyedia Jasa (jika ada), serta Penyedia Jasa
dan pimpinan tertinggi Penyedia Jasa bersangkutan
dimasukkan dalam daftar hitam sekurang-kurangnya 2
(dua) tahun.
b. apabila terbukti melakukan KKN/persekongkolan/
rekayasa antara Peserta Pengadaan dengan para
pihak terkait lainnya dalam tahap proses pengadaan
(antara lain: pihak Pengguna Jasa, Pejabat
Penandatanagan Kontrak, Koordinator/Fungsi
Layanan Pengadaan, dll) atau antara Penyedia Jasa
dengan para pihak terkait lainnya dalam tahap
pelaksanaan Kontrak (antara lain: pihak Pengguna
Jasa, Direksi Pekerjaan, Direksi teknis, Pemeriksa
Pekerjaan, dll), terhadap Penyedia Jasa yang
bersangkutan dapat dilakukan pemutusan Kontrak,
sisa uang muka harus dilunasi oleh Penyedia Jasa
(jika ada), serta Penyedia Jasa dan pimpinan tertinggi
Penyedia Jasa bersangkutan dan/atau orang yang
melakukan KKN/persekongkolan/ rekayasa dimaksud
dimasukkan dalam daftar hitam sekurang-kurangnya 2
(dua) tahun, serta dapat dilaporkan kepada pihak yang
berwajib.
c. apabila ditemukan penipuan/pemalsuan atas
informasi/dokumen/formulir yang disampaikan dalam
tahap proses pengadaan atau dalam tahap
pelaksanaan kontrak, dapat dilakukan pemutusan
Kontrak, sisa uang muka harus dilunasi oleh Penyedia
Jasa (jika ada), serta Penyedia Jasa dan pimpinan
tertinggi Penyedia Jasa bersangkutan dan/atau orang