CALORI WORK - Raden Adhitya A R - 1506747282
CALORI WORK - Raden Adhitya A R - 1506747282
CALORI WORK
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2016
I. Tujuan Percobaan
Menghitung nilai kapasitas kalor suatu kawat konduktor.
Energi listrik dihasilkan oleh suatu catu daya pada suatu konduktor yang mempunyai resistansi
dinyatakan dengan persamaan :
W = v . i . t ............... ( 2 )
Dimana
W = Energi listrik ( joule )
Energi kalor yang dihasilkan oleh kawat konduktor dinyatakan dalam untuk kenaikan temperatur.
Jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu zat dinyatakan dengan persamaan :
Sebuah kawat dililitkan pada sebuah sensor temperatur. Kawat tersebut akan dialiri arus listrik
sehingga mendisipasikan energi kalor. Perubahan temperatur yang terjadi akan diamati oleh
sensor, kemudian dicatat oleh sistem instrumentasi. Tegangan yang diberikan ke kawat dapat
diubah sehingga perubahan temperatur dapat bervariasi sesuai dengan tegangan yang diberikan.
Teori Tambahan
Sebagai suatu energi, energi panas atau kalor itu mempunyai sifat yang sesuai dengan Hukum
Kekekalan Energi yang mengatakan “Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, energi
hanya dapat diubah dari suatu bentuk ke bentuk lainnya”. Hukum Kekekalan Energi diciptakan
oleh James Prescott Joule, seorang ahli fisika yang berasal dari Inggris. Untuk menghormati beliau
sebagai pencetus hukum ini, maka namanya diabadikan menjadi satuan energi yaitu Joule. Hukum
Kekekalan Energi dapat dirumuskan sebagai berikut:
Eawal = Eakhir
Keterangan : energi total tidak akan berkurang dan juga tidak akan bertambah.
Sebagai bagian dari energi, kalor dapat dibagi lagi menjadi 2 jenis yaitu kalor yang digunakan
untuk menaikkan suhu dan kalor yang digunakan untuk mengubah wujud atau yang dapat disebut
juga kalor laten. Kalor laten juga dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu kalor uap dan kalor lebur yang
masing-masing dapat dibuat menjadi suatu persamaan matematis sebagai berikut:
Q=m.U
dan
Q = m . L .......... (3)
1. Elemen pemanas
2. Pemegang setrika yang dibuat dari bahan isolator
3. Kabel penghubung
4. Logam yang berbahan besi atau baja
Besarnya energi listrik yang diubah atau disersap sama dengan besar kalor yang akan dihasilkan.
Sehingga secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut :
W=Q
Keterangan : W adalah energi listrik yang diubah atau diserap (satuan Joule)
W = P . t ........... (4)
Keterangan : W adalah energi listrik yang diubah atau diserap (satuan Joule)
Qlepas = Qterima
m1 . c1 . (t1 – ta ) = m2 . c2 . (ta – t2 ) .......... (5)
Waktu I V Temperatur
Tegangan V = V1
Waktu I V Temperatur
Tegangan V=V2
Waktu I V Temperatur
Tegangan V = V3
Waktu I V Temperatur
Grafik
VII. Pengolahan Data
1. Grafik hubungan waktu dan temperatur
Tegangan V = V0
20
Temperatur
15
10
0
3 6 9 12 15 18 21 24 27 30
Waktu
Tegangan V = V1
21
Temperatur
20.5
20
19.5
19
3 6 9 12 15 18 21 24 27 30
Waktu
Tegangan V = V2
25
20
Temperatur
15
10
0
3 6 9 12 15 18 21 24 27 30
Waktu
Tegangan V = V3
26.1
26
25.9
25.8
25.7
25.6
25.5
3 6 9 12 15 18 21 24 27 30
Waktu
2. Menentukan jenis kawat konduktor yang digunakan
Tegangan V = V1 = 0,65
t T tt TT tT
3 19.8 9 392.04 59.4
6 19.8 36 392.04 118.8
9 20.0 81 400 180
12 20.2 144 408.04 242.4
15 20.4 225 416.16 306
18 20.6 324 424.36 370.8
21 20.7 441 428.49 434.7
24 20.9 576 436.81 501.6
27 20.9 729 436.81 5644.3
30 21.1 900 445.21 633
∑ 165 204.4 3465 4179.96 3519
𝑛∑(𝑋𝑖𝑌𝑖) − ∑𝑋𝑖∑𝑌𝑖
𝑚=
𝑛∑𝑋𝑖 2 − (Σ𝑋𝑖)2
10 . 3411 − 165 . 204.4
𝑚=
10 . 3465 − 27225
m = 0,052
𝑛∑𝑥𝑖 2 ∑𝑦𝑖 − ∑𝑋𝑖∑𝑋𝑖𝑌𝑖
𝑎=
𝑛∑𝑋𝑖 2 − (Σ𝑋𝑖)2
3465.204,4 − 165 . 3441
𝑎=
10 . 3465 − 27225
𝑎 = 19,58
𝑉. 𝐼
𝑐=
m. 𝑚
0,65 . 35,13 . 10−3
𝑐=
0,002 . 0,052
c1= 219,562 J/KgoC
∆𝑏
𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑅𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 = 𝑥100% = 4,89%
𝑏
y = 0,052 x + 19,58
Tegangan V = V2 = 1,57
t T tt TT tT
3 20.9 9 416.16 61.2
6 21.3 36 453.69 127.8
9 22.1 81 488.41 198.9
12 23.0 144 529 276
15 23.9 225 571.21 358.5
18 24.8 324 615.04 446.4
21 25.6 441 655.36 537.6
24 26.3 576 691.69 631.2
27 26.9 729 723.61 726.3
30 27.4 900 750.76 822
∑ 165 250.1 3465 5894.93 4185.9
𝑛∑(𝑋𝑖𝑌𝑖) − ∑𝑋𝑖∑𝑌𝑖
𝑚=
𝑛∑𝑋𝑖 2 − (Σ𝑋𝑖)2
10 . 4185.9 − 165 . 241.7
𝑚=
10 . 3465 − 27225
m = 0,27
𝑛∑𝑥𝑖 2 ∑𝑦𝑖 − ∑𝑋𝑖∑𝑋𝑖𝑌𝑖
𝑎=
𝑛∑𝑋𝑖 2 − (Σ𝑋𝑖)2
3465.242,2 − 165 . 4187,4
𝑎=
10 . 3465 − 27225
𝑎 = 19,973
𝑉. 𝐼
𝑐=
m. 𝑚
1,57 . 50.88. 10−3
𝑐=
0,002 . 0,27
c2 = 147,9289 J/KgoC
∆𝑏
𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑅𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 = 𝑥100% = 2.81%
𝑏
y = 0,27 x + 19,973
Tegangan V = V3 = 1,06
t T tt TT tT
3 26 9 676 78
6 25.8 36 665.64 154.8
9 25.8 81 665.64 232.2
12 25.8 144 665.64 309.6
15 25.9 225 670.81 388.5
18 26.1 324 681.21 469.8
21 26.1 441 681.21 548.1
24 26.3 576 691.69 631.2
27 26.3 729 691.69 710.1
30 26.4 900 696.96 792
∑ 165 260.5 3465 6786.49 4314.3
𝑛∑(𝑋𝑖𝑌𝑖) − ∑𝑋𝑖∑𝑌𝑖
𝑚=
𝑛∑𝑋𝑖 2 − (Σ𝑋𝑖)2
10 . 4224.3 − 165 . 257.5
𝑚=
10 . 3465 − 27225
m = 0,021
𝑛∑𝑥𝑖 2 ∑𝑦𝑖 − ∑𝑋𝑖∑𝑋𝑖𝑌𝑖
𝑎=
𝑛∑𝑋𝑖 2 − (Σ𝑋𝑖)2
3465.260,5 − 165 . 4314,3
𝑎=
10 . 3465 − 27225
𝑎 = 25,693
𝑉. 𝐼
𝑐=
m .𝑚
1,06 . 41.98 . 10−3
𝑐=
0.002 . 0.021
c3 = 105,949 J/KgoC
∆𝑏
𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑅𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 = 𝑥100% = 20,6%
𝑏
y =-0,021 x + 25,693
Mencari nilai rata-rata kapasitas kalor dari tiga variasi data dengan tegangan yang berbeda :
𝑐1 + 𝑐2 + 𝑐3
𝑐=
𝑛
233,376 + 146,3936 + 105,949
𝑐=
3
c = 161,9062 J/KgoC
Menentukan jenis kawat konduktor berdasarkan literature, dengan nilai c = 161,9062 J/KgoC jenis
kawat yang mendekati nilai tersebut adalah kawat jenis timah.
Kalor Jenis, C
ZAT
kkal/kg.C J/kg.C
𝑐 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛−𝑐 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟𝑎𝑡𝑢𝑟
Kesalahan Relatif = | |
𝑐 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟𝑎𝑡𝑢𝑟
161,9062−130
=| | x 100 %
130
= 24.54 %
VIII. Analisis Data
1. Analisa Percobaan
Pada percobaan ini, yaitu Calori Work, menggunakan peralatan eletronik yang berupa computer
atau sejenisnya yang dapat terhubung dengan internet sehingga dapat mengakses percobaan pada
web FMIPA, yaitu www.sitrampil.ui.ac.id. Percobaan ini menggunakan fasilitas Remote
Laboratory (R-Lab) yang memudahkan mahasiswa untuk melakukan praktikum secara online yang
dapat dilakukan dimanapun asalkan terhubung dengan internet hotspotUI.
Dari percobaan yang dilakukan, kita akan mendapatkan nilai perubahan suhu yang terjadi, kalor
jenis, dan kapasitas kalor dari kawat konduktor yang digunakan di dalam percobaan yang
dilakukan secara online ini. Karena percobaan ini menggunakan variasi dalam tegangan yang
diubah-ubah sebanyak 3 kali sehingga praktikan akan mendapatkan 4 variasi data dengan tegangan
dengan perubahan temperature yang berbeda-beda juga dalam 30 detik dengan selang 3 detik.
Dari percobaan pertama yang dilakukan dengan menggunakan tegangan sebesar 0 volt (V0) ,
didapat bahwa pada saat tegangan yang diberikan adalah 0 volt atau bisa saja disebut tidak ada
tegangan yang diberikan maka suhu hanya akan mengalami perubahan yang sangat kecil, bahkan
dapat dianggap tidak ada. Hal ini disebabkan pada saat tidak ada tegangan yang diberikan maka
tidak ada energi yang membuat elektron-elektronn pada logam atau kawat konduktor tidak
mengalami pergerakan yang akan diubah menjadi energi panas. Perubahan kecil pada suhu
tersebut disebabkan oleh suhu sistem lebih rendah daripada suhu lingkungan, sehingga terjadi
perubahan pada sistem.
Dari percobaan kedua yang dilakukan dengan menggunakan tegangan sebesar 0,65 volt (V1),
didapat bahwa pada saat tegangan diberikan pada rangkaian listrik, terjadi perubahan suhu yang
cukup signifikan. Suhu pada 3 detik awal yang tercatat adalah sebesar 19,8oC dan suhu akhir yang
tercatat pada detik ke-30 adalah sebesar 21,1oC dan dari perhitungan yang dilakukan, maka
diketahui bahwa besar kalor jenisnya adalah 219,562 J/kgoC.
Dari percobaan ketiga yang dilakukan dengan menggunakan tegangan sebesar 1,57 volt (V2),
didapat bahwa pada saat tegangan diberikan pada rangkaian listrik, terjadi perubahan suhu yang
cukup signifikan, namun grafiknya terlihat tidak beraturan (naik turun). Suhu pada 3 detik awal
yang tercatat adalah sebesar 20,9oC dan suhu akhir yang tercatat pada detik ke-30 adalah sebesar
27,4oC dan dari perhitungan yang dilakukan, maka diketahui bahwa besari kalor jenisnya adalah
147,9289 J/kgoC.
Dari percobaan terakhir yang dilakukan dengan menggunakan tegangan sebesar 1,06 volt (V3),
didapat bahwa pada saat tegangan diberikan pada rangkaian listrik, terjadi perubahan suhu yang
cukup signifikan. Suhu pada 3 detik awal yang tercatat adalah sebesar 26oC dan suhu akhir yang
tercatat pada detik ke-30 adalah sebesar 26,4oC dan dari perhitungan yang dilakukan, maka
diketahui bahwa besari kalor jenisnya adalah 105,949 J/kgoC.
Jika kita amati perubahan suhu yang dialami oleh sistem, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa
semakin tinggi tegangan yang diberikan kepada kawat konduktor, akan semakin tinggi pula
kenaikan suhu yang terjadi. Hal ini terjadi karena dengan memperbesar tegangan yang diberikan,
berarti memperbesar juga energi listrik tersebut menurut persamaan W = V . I . t. Dengan energi
listrik yang lebih besar akan menyebabkan elektron pada logam atau kawat konduktor bergerak
semakin cepat dan akan mengakibatkan kenaikan suhu pada sistem.
Selain itu dari keempat kalor jenis dan kapasitas kalor yang ada, maka kita akan merata-ratakan
data-data tersebut sehingga kita akan mendapatkan kalor jenis rata-rata dan kapasitas kalor rata-
rata yaitu sebesar 161,9062 J/kgoC. Dari kalor jenis rata-rata yang kita dapatkan dari perhitungan
data percobaan maka kita dapat menentukan jenis konduktor yang digunakan pada percobaan
dengan membandingkan kalor jenis rata-rata yang didapatkan dengan daftar kalor jenis yang ada
di bagian dasar teori. Percobaan ini menggunakan kawat konduktor berupa timah dengan
kesalahan literature sebesar 24.54 %
3. Analisa Grafik
Di dalam percobaan calori works terdapat 4 buah grafik yang dapat dibuat sebagai akibat adanya
variasi pada tegangan yang diberikan. Keempat grafik ini menunjukkan hubungan antara
temperature dengan waktu.
Pada grafik pertama dimana tegangan yang diberikan kepada rangkaian adalah nol, namun karena
adanya perbedaan suhu rangkaian dengan suhu lingkungan maka mengakibatkan terjadinya
penyesuaian suhu rangkaian sehingga suhu bertambah dalam jumlah yang kecil.
Pada grafik kedua dimana tegangan yang diberikan kepada rangkaian adalah 0,65 volt. Saat
tegangan itu diberikan terjadi perubahan suhu yang cukup signifikan. Suhu pada 3 detik awal yang
tercatat adalah sebesar 19,8oC dan suhu akhir yang tercatat pada detik ke-30 adalah sebesar 21,1oC.
Dengan cara memplot hubungan temperature dengan waktu maka kita akan mendapatkan suatu
persamaan garis yaitu y = 0,052 x + 19,58.
Pada grafik ketiga dimana tegangan yang diberikan kepada rangkaian adalah 1,63 volt. Saat
tegangan itu diberikan terjadi perubahan suhu yang cukup signifikan. Suhu pada 3 detik awal yang
tercatat adalah sebesar 20,9oC dan suhu akhir yang tercatat pada detik ke-30 adalah sebesar 27,4oC.
Dengan cara memplot hubungan temperature dengan waktu maka kita akan mendapatkan suatu
persamaan garis yaitu y = 0,27 x + 19,973.
Dan pada grafik terakhir dimana tegangan yang diberikan kepada rangkaian adalah 1,09 volt. Saat
tegangan itu diberikan terjadi perubahan suhu yang cukup signifikan. . Suhu pada 3 detik awal
yang tercatat adalah sebesar 26oC dan suhu akhir yang tercatat pada detik ke-30 adalah sebesar
26,4oC. Dengan cara memplot hubungan temperature dengan waktu maka kita akan mendapatkan
suatu persamaan garis yaitu y =-0,021 x + 25,693.
4. Analisa Kesalahan
Dalam percobaan ini, data tentang temperatur yang diperoleh ternyata berbeda-beda pada setiap
tegangan yang diberikan. Kesalahan-kesalahan yang mungkin dapat terjadi pada saat percobaan
ini adalah :
Kesalahan dalam perhitungan, misalnya dalam hal pembulatan angka. Adanya pembulatan
angka pasti akan mempengaruhi ketepatan perhitungan.
Alat-alat praktikum yang tidak dikalibrasikan sebelumnya, sehingga data mengenai arus dan
tegangan yang diperoleh tiap detik untuk kecepatan angin yang sama menjadi bervariasi.
Karena praktikum adalah online atau perangkat elektronnik yang digunakan tidak berfungsi
dengan baik, maka kita tidak dapat melihat secara keseluruhan kesalahan yang dapat terjadi .
Adanya kesalahan “error” yang terjadi pada tabel saat V3, terlihat pada tabel V1 dan V2 yang
bernilai konstan naik, sedangkan pada V3 terdapat grafik yang naik turun dan mencapai kesalahan
relatif, yaitu 20,6%, sedangkan lainnya dibawah 5%
IX. Kesimpulan
1. Dari percobaan ini, kita dapat mencari nilai kapasitas kalor dari suatu zat dan menentukan
jenis zat tersebut.
2. Jika tegangan yang diberikan semakin besar, maka waktu yang ditempuh semakin lama
juga.
3. Berdasarkan percobaan kawat konduktor yang digunakan adalah kawat jenis timah dengan
nilai kapasitas kalor c = 161,9062J/KgoC dengan kesalahan relative 24,54 %.
X. Daftar Pustaka
Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended Edition, John
Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005.